Laman

Jumat, 15 Februari 2013

E1-4 Izza Zulfiana: Teladan dari Pemimpin Rumah Ta...

MAKALAH
HADITS TARBAWI II

LEMBAGA PENDIDIKAN RUMAH TANGGA
(Teladan Dari Pemimpin Rumah Tangga)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu: Muhammad Ghufron, M.S.I
  



 




Disusun oleh:
Izza Zulfiana   (2021111080)

Kelas: E







PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
TA: 2012 – 2013



PENDAHULUAN
Keteladanan merupakan satu kata kuno dan klasik yang tidak pernah lekang ditelan zaman dan modernisasi ilmu untuk mengubah tingkah laku seseorang. Keteladanan juga merupakan kunci keberhasilan kepemimpinan seseorang dalam memimpin baik untuk diri sendiri maupun orang lain, karena hal ini sangatlah erat kaitanya dengan pembentukan kepribadian sebagai pemimpin yang dapat mempunyai sifat kebijaksanaan, kerendahan hati dan jiwa serta kesabaran dalam kepemimpinannya. Begitu pula dengan Keteladanan dari Pemimpin Rumah Tangga, bahwa keluarga merupakan pusat pendidikan pertama dan yang paling utama bagi seorang anak dalam pembentukan karakter maka seorang pemimpin rumah tangga perlu tahu bahwa peranan orang tua dalam prilaku atau keteladanan orang tua sangat penting dan sangat dibutuhkan  oleh keluarga terutama bagi seorang anak. Seorang anak akan menjadi anak yang baik ataukah justru menjadi beban  bagi masyarakat, sebagian besar merupakan refleksi dari pendidikan yang didapatkannya dalam keluarga.
Bahwa suami merupakan pemimpin bagi keluarganya seperti yang dijelaskan dalam kitab Al-Qur’an (QS. An.Nissa [4]: 34) yang artinya: “ laki-laki adalah pemimpin kaum wanita karena Allah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lainnya dan karena mereka telah membelanjakan sebagian harta mereka…” dan seorang pemimpin hanya akan menjadi pemimpin jika ada yang dipimpin, artinya jangan juga merasa lebih dari yang dipimpin. Seorang suami sudah pasti merupakan pemimpin bagi istri dan anak-anaknya, oleh karena itu seorang suami jangan sampai kehilangan peranannya sebagai tauladan bagi keluarga yang memiliki kewajiban serta tanggung jawabnya baik di dunia maupun di akhirat. Seperti dalam kata nahkoda bagi kapal laut demikian lah sama seorang suami  adalah seorang pemimpin bagi keluarganya, sebagai seorang pemimpin  harus dapat berfikir bagaimana caranya mengatur bahtera rumah tangga ini  mampu berkelok-kelok dalam mengarungi badai gelombang agar dapat mendarat bersama semua awak kapal lain untuk menepi di pantai harapan yakni suatu tempat di akhirat nanti yaitu surga.




MATERI HADITS
a.                  Hadits 4       : Teladan dari Pemimpin Rumah Tangga
حدثنا سليمان بن حرب حدثنا صالح عن ثابت البناني قال كان انس بن مالك اذا اشفي على ختم القران بلليل بقى منه شيئا حتى يصبح فيجمع اهله فيختمه معهم  (رواه الدرمي فى السنن كتاب فضا ئل القران باب فى ختم القران)
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Shalih dari Tsabit Al Bunani ia berkata; Apabila Anas bin Malik hampir mengkhatamkan Al Qur'an di malam hari, ia menyisakan sedikit dari Al Qur'an hingga waktu pagi. Lalu ia mengumpulkan keluarganya, kemudian ia mengkhatamkan Al Qur'an bersama mereka. (HR. Ad-Darimi)
MUFRODAT
Menceritakan         :            حدثنا   
Hampir                   :اشفي   
Mengkhatamkan    :ختم    
Di waktu malam    :بلليل   
Menyisakan           :
Waktu pagi            :  يصبح    
Mengumpulkan     :فيجمع     
Keluarga                :اهله




BIOGRAFI
1.     ANAS BIN MALIK,
Beliau mempunyai nama lengkapnya Anas Bin Malik Al-Anshari Al- Khazraji, beliau merupakan seorang pelayan Rasulullah SAW, beliau menjadi pelayan Rasul SAW semenjak berusia sepuluh tahun dan terus menyertai Rasul SAW selama dua puluh tahun. Rasul memberi kun-yah kepadanya dengan Abu Hamzah. Ibunya bernama Ummu Sulaim RA. Nabi pernah mendoakan Anas yakni dengan do’a “ Ya… Allah perbanyaklah harta dan anaknya panjangkanlah umurnya dan berkahilah serta masukanlah kedalam surga” dengan do’a tersebut Anas menjadi orang yang paling banyak anak dan juga hartanya. Beliau wafat dengan sebanyak seratus dua puluhan (120-an) orang anak, Anas juga berusia panjang beliau hidup lebih dari seratus tahun lamanya, beliau wafat di bashrah  tahun 93 H, dan haditsnya dimuat dalam kitab-kitab hadits sebanyak 2286 hadits.[1]

2.      IMAM AD-DARIMI
Beliau mempunyai nama lengkap Abdullah bin Abdurrahman bin Al- Fadhal bin Bahram bin Abdush Shamad, kun-yah beliau Abu muhammad.
Adapun Nasabnya:
a)      At- Tamimi adalah nisbah yang ditunjukan pada satu Qobilah Tamim
b)      Ad-Darimi adalah nisbah kepada Darim bin Malik dari kalangan At-Tamimi, dan dengan nisbah ini beliau terkenal.
c)      As-Samarqondi adalah nisbah kepada negri tempat tinggal beliau.
Beliau lahir pada tahun 181 H. seperti yang diterangkan imam ad-darimi sendiri beliau menuturkan aku lahir pada tahun meninggalnyaAbdullah bin Al-mubarok meninggal.
Allah menganugrahkan kepada Imam Ad-Darimi  suatu kecerdasan, pikiran yang tajam dan daya hafalan yang sangat kuat, teristimewa dalam menghafal hadits beliau berjumpa degan para masyayikh dan mendengar ilmu langsung dari mereka, belum menemukan sejarah secara pasti beliau dalam memulai menuntut ilmu.







Beliau merupakan sosok yang tawadhu’ dalam hal mengambil ilmu, serta mendengarkan hadits dari kibarul ulama dan sigharul ulama sampai-sampai beliau juga mendengarkan hadits dari teman-teman sejawat. Tetapi beliau adalah orang yang sangat selektif dan berhati-hati dalam segala sesuatu yang beliau pilih,  karena beliau mendengar dari orang-aorang yang terpercaya  dan tsiqoh dan tidak meriwayatkan hadits dari setiap orang Rihlah beliau. Menurut beliau Rihlah dalam rangka menuntut ilmu merupakan bagian yang sangat nencolok dan merupakan sifat yang paling menonjol dari tabi’at para ahlul hadits.
Terdapat diantaranya negara-negara yang pernah disinggahi oleh Ad-Darimi yakni: khurasan, iraq, baghdad, kuffah, bashrah, syam, damaskus, jazirah, hijaz, mekkah madinnah
Diantaranya Guru-guru beliau yakni Yazid bin Harun, Ya’la bin Ubaid ja’far bin ‘Aun basyar bin Umar az-Zahrani, Hasyim bin Al- Qosim, Ahmad bin Hambal, Muhammad bin Yusuf Al-firyabi.[2]
























ASPEK TARBAWI 
Rumah merupakan sutu tempat tinggal, yang di dalamnya terdapat seribu macam persoalan. Siapa yang tidak pandai mengemasnya akan merasakan ruamh bagaikan neraka, tentunya kita berharap menjadi orang yang pandai mengemas persoalan. Degan demikian dari hadits diatas dapat kitaambil sebuah pelajaran betapa pentingnya keteladanan bagi seorang pemimpin rumah tangga.
Rasulullah SAW adalah contoh teladan dalam membina rumah tangga, sebuah keluarga yang hidup harmonis penuh kedamain begitu juga yang dicontohkan Anas ibn malik dalam hadits diatas. Yang tua cinta terhadap yang muda dan yang muda hormat terhadap yang tua seperti itulah yang digambarkan Rasul SAW bahwa “ Rumahku Surgaku”. Setiap orang ketika telah membentuk sebuah rumah tangga ia harus dapat berjuang untuk membina dan mewujudakan keluarga yang harmonis, jika ia telah dikaruniai anak maka ia harus mendidik anaknya, bahwasanya setiap pengorbanan yang dilakukan oleh orang tua untuk keluarganya tidak ada yang sia-sia begitu saja karena semuanya pasti akan mendatangkan manfaat. Sekecil apapun kebaikan yang dilakukan untuk keluarga adalah amal shaleh. Dan hanya orang yang beriman dan beramal shaleh nanti nya kelak memperoleh keberuntungan, walaupun sebesar zarrah atau sebesar debu kebaikan yang dilakukan, pasti akan membuahkan suatu kebaikan pula.
Peranan seorang ayah sebagai pemimpin rumah tangga  hendaklah mampu memberikan contoh yang baik (uswah khasanah) baik dalam sikap, perbuatan maupun tutur katanya sehari-hari. Karena pada umumnya  tingkah laku seorang anak banyak diwarnai dan dipengaruhi olek keteladanan dari orang tua terutama ayah. Secara garis besar  diantara peranan penting ayah bagi pendidikan anak yakni:
1.      Sebagai Tokoh Identifikasi maksudnya peran ayah ini sebagai seorang model atau contoh bagi anak dalam hidup keseharian baik itu berupa peniruan bahasa, pakaian tingakah laku, tuturkata ataupun kesopan.
2.      Sebagai pengarah yang Bersikap Tegas dan melindungi yakni seorang ayah harus mampu menjelaskan kenapa sutu perbuatan dianjurkan dan perbuatan yang lain dilarang
3.      Sebagai Pembentuk Rasa Percaya Diri
4.      Sebagai Pelindung Keluarga
5.      Sebagai Penegak Disiplin Keluarga.


Demikian diantanranya contoh teladan dari pemimpi rumah tangga yang dapat dijadikan sebagai pelajaran.
Salah satu kewajiban kita di dalam kehidupan di dunia ini  adalah untuk berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya. Bahwa dunia adalah tempat menanam, yang hasilnya akan dituai dalam kehidupan di akhirat kelak. Demikian pula dalam kehidupan rumah tangga, apapun yang kita lakukan  dalam rangka mewujudkan keluarga yang harmonis dan sejahtera merupakan amal shaleh oleh karena itu apapun yang kita lakukan sanantiasa kita niatkan untuk mendapatkan keberkahan dan keridhoaan Allah SWT.
Untuk mewujudakan keluarga yang bahagia, suami istri harus menjadi teladan bagi ank-anaknya dalam kehidupan rumah tangganya. Keteladanan dari figur atau tokoh tertentu memiliki pengaruh yang kuat terhadap pembentukan kepribadian seseorang. Oleh karena itulah dalam rangka pendidikan dan pembentukan kepribadian sesorang maka Allah SWT telah memberikan contoh “ keteladanan” dengan menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagi teladan bagi seluruh umat manusia. Allah SWT berfirman: “ sesungguhnya  telah ada pada (diri)  Rasulullah itu suri tauladan yang baik” (QS. Al-Ahzab: 21)














PENUTUP
Yang pertama dan paling utama kmai ucapkan syukur Alhamdulillah atas segala Ridha Allah SWT makalah ini dapat juga tersusun. Dengan pembahasan makalah yang berjudul teladan dari seorang pemimpin rumah tangga ini dapat disimpulakan bahwa peranan orang tua sebagai sorang tauladan bagi anak-anak itu sangatlah penting untuk pembentukan karakter seorang anak, peranan sorang ayah dalam kehidupan rumah tangga  yakni diantaranya sebagi pembentukan identitas anak, sebagi contoh sorang pemimpin yang mimiliki sikap ketegasan pada anak, menumbuhkan percaya diri, serta sifat kedisiplinan.
Semoga pelajaran yang diperoleh dapat bermanfaat bagi kita dlam mengarungi kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah warrohmah Amin… kemudian kami mohon kritik dan sarannya agar dalam pembuatan makalah ini bisa lebih baik lagi sebelum dan sesudahnya kami ucapkan banyak terimakasih.















DAFTAR PUSTAKA
Sulaiman,imam, Al- Wafi Syarah Al-hadits Arba’in Imam Nawawi. 2002 Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
Sumber kedua dari Id.lidwa.com/app/.














[1]                imam sulaiman, Al-Wafi Syarah Hadits Aba’in Imam Nawawi, ( jakarta: Pustaka Al- Kautsar,2002) hlm. 467 
[2] Id.lidwa.com/app/

26 komentar:

  1. Nur Fitriyani 2021 111 143
    bagaimana cara mewujudkan keluarga yg harmonis? dan bagaimana jika seorang ayah tidak mampu dlm memimpin keluarganya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk Mewujudkan keluarga harmonis yang pertama seorang pemimpin rumah tangga harus bisa memimpin keluarganya untuk menuju ridha dan keberkahan Allah SWT, kemudian sebagai orangtua harus aktif berkomunikasi bersama dengan keluarganya agar tercipta rasa peduli dan kasih sayang yang tulus, dapat saling memahami terhadap anggota keluarga,berfikir objektif yakni kedua orangtua dapat saling berkerjasama dalam memetakan suatu masalah yang dihadapi dlm keluarga, dan yang utama dan paling utama adalah sertakanlah sakralitas rumah tangga bahwasanya pijakan yang paling utama seoarang yang berrumah tangga adalah letak ketaatannya pada syari’at Allah SWT. Apabila Seorang ayah tidak mampu dalam memimpin keluarganya, bahwasanya seorang pemimpin itu mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang pada nantinya akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya, begitu juga seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya, untuk masalah itu bisa dikata bahwa dalam kehidupan rumah tangga kedua belah pihak suami dan istri dapat berkejasama dalam membina rumah tangganya, atau dapat saling melengkapi antar keduanya.

      Hapus
  2. asalamualaikum wr wb
    nama panji hardiko
    nim 2021 111 352
    pendidikan seperti apa yang pantas di berikan kepada anak yang tidak mempunyai ke-2 ortu (yatim piatu), hidupnya tidak mempunyai contoh teladan yang dalam hal ini adalah orang tua?
    thank you

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahwasanya seorang anak yatim ataupun anak yang masih memiliki orangtua itu sama dalam memperoleh pendidikan, pindidikan utama bagi anak itu terdapat beberapa tahapan-tahapan dalam memperolehnya, pendidikan anak pada umumnya yang pertama dalah penanaman aqidah dan akhlaq.
      kemudian bagaimana seorang anak yatim yang tidak bisa mendapatkan tauladan dari orang tua? Maka ketauladanan itu bisa didapatkannya dari keluarga dekat yang memiliki sifat ketauladanan yang baik bagi anak itu… keluaraga dekat yang mempunyai rasa kasih sayang pada keluarga, yang mampu mengarahkan pada tujuan untuk mendapatkan Ridha Allah SWT.

      Hapus
  3. Assalamu'alaikum wr. wb.
    NURUL AZIZAH
    2021 111 142
    1. Di dalam makalah telah di sebutkan bahwa peran ayah sangat penting dalam sebuah keluarga, bagaimana jika dalam sebuah keluarga itu yang lebih dominan di pimpin oleh seorang ibu dan ayah belum bisa menjadi teladan yang baik? bagaimana menurut anda dengan hal ini ....
    terima kasih ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada dasarnya pemimpin dalam keluarga adalah suami ,sedangkan seorang istri adalah sebagai mitra bagi suaminya, kalaupun seorang istri (ibu) lebih dominan dalam keluarga dan lebih baik untuk dijadikan sebagi tauladan bagi anak-anaknya maka itu tidaklah salah karena ketauladanan itu bisa diperoleh dari siapa saja yang dapat memberinya tauladan yang baik. Akan tetapi ibu disini bukanlah dikatakan sebagai pemimpin keluarga, selagi ayah itu masih ada, karena pemimpin dalam keluarga adalah ayah (suami). Sedangkan ibu bisa disebut sebagai tauladannya bagi anak-anaknya yang mampu mengarahkan anaknya untuk berubah menjadi lebih baik.

      Hapus
  4. Assalamu,alaikum...
    heheee... mbak izzah saya mau bertanya
    nama Habibah 2021 111 169
    dalam paparan diatas menyebutkan keteladanan seorang ayah, yang saya mau tanyakan bagaimana apabila dalam broken home.. itu kan yang menjadi pemimpin adalah ibunya. bagaimana anda menyikapi hal tersebut.
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. bahwa keluarga merupakan batu pondasi setiap masyarakat besar manusia yakni penanaman bibit generasi bangsa yang berkualitas, sehingga sangatlah perlu untuk mendapatkan perhatian khusus dalam meciptakan sebuah pembinaan dalam keluaraga dimana setiap anggotanya itu memiliki peran mendasar dalam memperkokoh hubungan baik dalam hubungan keluarga maupun sosial lingkungan, untuk itu usaha pengukuhan dan penjagaan keutuhan dan kesejahteraan keluarga adalah kewajiban suami dan istri atau ayah dan ibu. nah... kewajiban itu yakni untuk dapat menciptakan kehidupan keluarga harmonis dan bahagia yang dapat dijadikan sebagai tauladan bagi anak dan keluarga dimana para anggotanya memiliki hubungan yang sangat dekat satu dengan yang lainnya, sikap saling menghormati, terciptanya kekompakan, adanya kerjasama yang baik, kesetiaan, tumbuhnya prilaku baik pada anggota keluarga. jadi pada intinya berusaha untuk menjaga keutuhan keluarga agar setiap anggota keluarga memiliki rasa kepedulian dan kasih sayang yang seutuhnnya.

      Hapus
  5. assalamu'alaikum.......
    ULUL ILMA WS 2021 111 127
    disini yang berhak menjadi teladan dalam keluarga kan ayah..
    disisi lain ayahnya tidak bisa mnjdi teladan yang baik, sehingga seorang anak mnjadi tidk baik pula,,
    dg alasan ia mncontoh ayahnya......
    bgaimana tanggapan anda??
    trimakasih,,
    wassalamu'alaikum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya sorang ayah bisa dijadikan sebagai tauladan jika ia mampu dalam memajukan kluarganya untuk menuju kepada Ridha Allah sehingga dapat mencapai keluarga yang sakinah mawadah warrohmah… kalaupun seorang ayah itu sifatnya tidak baik, dan disisi lain masih ada seorang ibu atau keluarga dekatnya yg masih bisa memberikan atau dijadikan sebagi tauladan bagi anaknya maka tidak ada salahnya sebagai ibu atau keluarganya yang mampu untuk memberikan pengarahan kepada anak untuk dapat berbuat kearah yang lebih baik lagi…

      Hapus
  6. Nurul Inayatissaniyyah
    2021 111 141

    kenapa dalam makalah tersebut keterangan haditsnya tidak dicantumkan,,mohon dijelaskan keterangan dari haditsnya.
    dan bagaimana menurut anda, seperti apakah sosok pemimpin yang baik itu? selain mengacu pada Rasulullah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keterangan hadits imam Ad-Darimi tentang tauladan dari pemimpin rumah tangga, dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa hadits itu menjelaskan tentang Anas bin Malik yaitu seorang pemimpin rumah tangga, beliau memiliki suatu kebiasaan menyisakan bebrapa ayat disetiap akan mengkhatamkan al-Qur’an untuk mengajak keluarganya guna mengkhatamkan besama agar dapat memberikan keberkahan kepada seluruh keluarga, menurut Anas waktu yang mustajab untuk berdo’a kepada Allah adalah ketika khataman al-Qur’an .
      Dapat dipahami disini bahwa Anas memberikan suatu gambaran tentang sikap keteladanan pemimpin yang mampu mengarakan keluarganya menuju Ridha Allah SWT.
      Kemudian seperti apakah sosok pemimpin yang baik selain yang mengacu pada Rasul, sosok pemimpin itu dapat dilihat dari apa yang diajarkan oleh sahabat-sahabat Rasul seperti juga yang dicontohkan oleh Anas bin Malik yakni pemimpin yang mampu membawa pengikutnya menuju Ridha dan Barokah Allah SWT.

      Hapus
  7. assalamu'alaikum..
    Inafa Atina 2021111380
    terkadang ada seorang Ayah yang overprotektif terhadap anaknya. hal itu dikerenakan seorang ayah yang memiliki kasih sayang yang berlebihan terhadap anaknya. dengan demikian menjadikan ayah cenderung memiliki sifat yang keras kepala dan pemarah, sedangkan seorang anak cenderung memiliki sifat yang membangkang. bagaimana seharusnya perlakuan seorang ayah untuk bisa menyalurkan kasih sayangnya secara tepat agar membuat anaknya lebih patuh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menjadi orangtua juga merupakan salah satu pekerjaan yang bisa diakatakan rumit dan juga disertai tanggung jawab yang besar, sbagai orangtua harus menjadi orangtua yang efektif dan tepat dalam mendidik dan menyalurakan kasih sayangnya kepada anak, dalam buku yang pernah saya baca yang dapat dilakukan untuk menjadi orangtua yang aktif,efektif dan konsisten yakni yang pertama responding artinya dapat menaggapi secara tepat terhadap pembicaraan atau curahan anak, yang kedua mampu mencegah munculnya prilaku-prilaku beresiko atau bermasalah,,dapat mengawasi interaksi anak dengan lingkungan sekitar, dapat membantu secara aktif kepada anak untuk dapat memiliki perilaku-perilaku yang dikehendaki dan bisa menjadi contoh tauladan yang positif dan konsisten bagi anak, membekali anak dengan ilmu bukan harta, yang paling utama penerapan agama sebagai motivator bagi anak dalam mengadapi kehidupan. karena pada dasarnya semua anak membutuhkan pengasuhan dan perhatian setiap harinya dengan itu orang tua dapat memusatakan perhatian dalam menangani anak sehingga dapat membimbing anak dengan sepenuh hati.

      Hapus
  8. assalamu'alaikum...
    saya Firda Amalia (2021 111 138)
    saya mau bertanya bagaimana sistem pembinaan yang harus dilakukan oleh seorang ayah sebagai pemimpin agar menjadi keluarga harmonis?
    terimakasih....

    BalasHapus
    Balasan
    1. bagaimana sistem membina keluarga agar menjadi keluarga yang harmonis? kita dapat mencotoh ketauladan Rasul SAW yang pertama terjalinya sifat kelembutan, penerapan sistem komunikasi yang baik pada anggota keluarga,melakuakan suatu akativitas yang dapat menimbulkan keakraban, menciptakan kerjasama dalam keluarga dengan baik,menumbuhkan rasa peduli dan kasih sayang yang tulus kepada keluarga, bersama dalam suka dan duka,,,

      Hapus
  9. Assalamu'alaikum.....
    saya Nur atikah (2021 111 133)
    saya mau tanya,
    bagaimana kebijakan-kebijakan seorang ayah agar tidak mencederai hak-hak anggota keluarganya?
    terimakasih,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. kebijakan yang dapat diberikan oleh seorang ayah terhadap keluarganya dapat juga berupa menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai seorang pemimipin keluarga dengan baik dan benar sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasul SAW, memberikan pengajaran ilmu pengetahuan yang wajib untuk diketahui oleh keluarganya, mampu memberikan keadilan dalam memimpin anggota keluarganya..

      Hapus
  10. saya miftahudin nim 2021 111 154 .... di zaman modern ini, menurut pemakalah, siapa tokoh teladan yang bisa di contoh dalam perilakunya , tolong jelaskan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang paling utama untuk dijadikan tauladan dalam kehidupan ini adalah Rasulullah SAW yang juga telah dijelaskan dalam Al-Qura'an dan hadits "laqod kaana fi Rasulillahi uswatun khasanah" maka jadikanlah Rasulullah SAW sebagai suri tauladan yang baik, bahwa Rasul adalah Uswah khasanah( tauladan yang baik) yang bisa dijadikan sebagi suru tauladan baik pada zaman sekarang maupun yang akan datang.

      Hapus
  11. nurul aeni 2021111162
    megapa alam makalah di atas tidak ada tentang sarah hadisya? bisa tolng djelaskan sedikit tentang sarahnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keterangan hadits imam Ad-Darimi tentang tauladan dari pemimpin rumah tangga, dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa hadits itu menjelaskan tentang Anas bin Malik yaitu seorang pemimpin rumah tangga, beliau memiliki suatu kebiasaan menyisakan bebrapa ayat disetiap akan mengkhatamkan al-Qur’an untuk mengajak keluarganya guna mengkhatamkan besama agar dapat memberikan keberkahan kepada seluruh keluarga, menurut Anas waktu yang mustajab untuk berdo’a kepada Allah adalah ketika khataman al-Qur’an .
      Dapat dipahami disini bahwa Anas memberikan suatu gambaran tentang sikap keteladanan pemimpin yang mampu mengarakan keluarganya menuju Ridha Allah SWT.

      Hapus
  12. muhammad rifqi 2021111179
    ada peribahasa buahjatuh itu tidak jauh dari pohonya, yang saya tanyakan sekarang ini kan banyak bahwa ayanya orang baik tapi anak nya tidak baik dan sebaliknya. itu menurut kamu bagaimana

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya... menurut saya semua itu karena pengaruh yang diterima oleh anak, baik itu pengaruh dalam pendidikannya,pengaruh lingkungan kehidupannya ataupun pengaruh dalam pergaulan anak tersebut kalau anak itu bisa mendapatkan pendidikan dengan baik, kemudian hidup pada lingkungan yang baik, dan bergaul dengan orang yang mampu memberinya tauladan yang baik maka anak itu akan bisa tumbuh menjadi anak yang baik pula, ya memang banyak anak dari keluarga yang baik tapi anak itu tidak baik jadi belum tentu, karena dari pendidikannya, lingkungan, dan pergaulan yang didapatkannya itu semua saling mempengaruhi pada pembentukan karakter anak...

      Hapus
  13. Zahrul Fitriyah
    2021 111 156

    salah satu peran penting seorang ayah adalah memberikan penjelasan tentang yang benar dan yang salah, tapi bagaimana jika komunikasi dalam suatu keluarga tidak terjalin dengan baik misalnya karena ayahnya terlalu sering bekerja dan tidak punya banyak waktu untuk anaknya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bahwa sebenarnya kedua orangtua itu sangatlah berperanan penting dalam kehidupan berkeluarga untuk itu sebagi orang tua sesibuk-sibuknya ia dalam bekerja untuk dapat berusaha meluangkan waktunya supaya dapat menjalin komunikasi kepada anggota keluarganya agar kehidupan keluarganya dapat terselamatkan dari kesenjangan dan sehingga memperoleh perhatian yang diinginkan oleh anggota keluarga. bahwa yang diajarkan Rasul SAW adalah membekali anak dengan pendididkan dan agama bukan membekalinya dengan harta yang melimpah,,, jadi pada intinya sebagai orangtua dituntut bisa untuk menjadi tauladan yang baik bagi keluarganya begitu juga pada ayah sebagai figur keluarga harus mampu melunagkan waktunya untuk keluarga agar tercipta keluarga yang harmonis, bahagia dan berhasil dalam membina keluaraga yang sakinah mawaddah warohmah

      Hapus