Laman

Rabu, 27 Maret 2013

a7-2 m. syaifudin : sosiologi, linguistik, fisika




MAKALAH
HADIST ASTRONOMI DAN FISIKA

Mata kuliah                 : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu        : Muhammad Ghufron, M.S.I




 




                                                                                                      
Disusun oleh :
M.Syaifudin (2021 111 228)
Kelas A




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013



BAB I
PENDAHULUAN

Hadits adalah sumber hukum Islam kedua setelah al-Qur’an, berupa perkataan,perbuatan, dan diam (taqririyah atau sukutiyah) Rasulullah yang tercatat (sekarang) dalam kitab-kitab hadits, baik sebagai ketetapan hukum maupun perintah-perintah, yang menjadi rujukan ahli fiqih dalam merumuskan hukum. Demikian juga menjadi rujukan bagi da’i dan pendidik. Dari hadits tersebut mereka menggali makna-makna inspiratif, nilai-nilai yang mengarahkan, kebijaksanaan yang tinggi, serta bentuk-bentuk penyampaian yang mendorong orang melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan.
Seluruh umat Islam telah menerima paham, bahwa hadits Rasulullah Saw. Itu sebagai pedoman hidup yang utama, setelah al-Qur’an. Tingkah laku manusia yang tidak ditegaskan ketentuan hukumnya, tidak diterangkan cara mengamalkannya, tidak diperincikan menurut petunjuk dalil yang masih utuh, tidak dikhususkan menurut petunjuk ayat yang masih mutlak dalam al-Qur’an, hendaklah dicarikan penyelesaiannya dalam hadits.
Hadits berfungsi sebagai penjelas terhadap hukum-hukum yang terdapat dalam al-Qur’an. Al-Qur’an dan hadits merupakan dua sumber hukum hukum Islam yang tetap, yang orang Islam tidak mungkin memahami hukum Islam secara mendalam dan lengkap dengan tanpa kembali kepada kedua sumber Islam tersebut. Disini saya diberi tugas untuk mengkaji hadits tentang Astronomi dan Fisika, dengan itu saya membuat makalah ini dengan berharap semoga dapat bermanfaat.







BAB II
MATERI
A.Hadist I

34 - قال أبو هريرة ، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال : { تعلموا من أنسابكم ما تصلون به أرحامكم ثم انتهوا وتعلموا من العربية ما تعربون به كتاب الله ثم انتهوا وتعلموا من النجوم ما تهتدون به في ظلمات البر والبحر ثم انتهوا } (رواه   البيهقي )
           
B.Terjemah
Artinya:Belajarlah dari nasabmu apa yang dapat kamu sambung dengannya tali persaudaraanmu kemudian sempurnakanlah, dan belajarlah bahasa arab apa yang kamu ucapkannya kitab Allah kemudian sepurnakanlah, kemudian belajarlah dari bintang-bintang apa yang kamu dapatkan petunjuk dengannya di dalam kegelapan daratan dan lautan kemudian sempurnakanlah. (HR. Imam Baihaqi)

C.Mufrodat

تعلموا: Belajarlah                                النجوم: Bintang-bintang
تهتدون: Memberi Petunjuk                    الظلما ت:Kegelapan
البر : Darat                                       البحر:  Laut










A.Hadist II
35- عن عبد الله بن عمرو بن العاص . أنه سمع رسول الله صلي الله
عليه و سلم قال:{ والذي نفس محمد بيده إن مثل المؤمن لكمثل القطعة من الذهب نفخ عليها صاحبها فلم تغير و لم تنقص } .(رواه أحمد في المسند, مسند المكثرين من الصحابة, مسند عبد الله بن عمرو بن العاص)

B.Terjemah

Artinya: Dari Abdullah bin Amru bin Ash menceritakan kepadaku, bahwasanya dia mendengar Rasulullah SAW bersabda:" ........Demi  zat yang jiwa Muhammad berada ditangan_NYA, sesungguhnya perumpamaan seorang mukmin seperi sepotong emas, pemiliknya meniupnya namun emas itu tidak berubah dan tidak berkurang....

C.Mufrodat
Mendengar      سمع:              Emas               الذهب:
Meniupnya      نفخ:                Pemiliknya      صاحبها:
Ditangan_Nya بيده:                Tidak Berubah فلم تغير:









BAB III
PEMBAHASAN
1.      Keterangan Hadist
A.    Hadist I
           Pada hadits pertama dalam lafadz  , النجوم kitab fathul bari libni rajab menjelaskan bahwa, sahabat Umar bin Khatab berkata: pelajarilah bintang-bintang apa yang dapat kamu ketahui dengannya arah kiblat dan jalan. Berarti (bintang-bintang) disini menunjukan suatu objek kajian pengetahuan agar mengerti arah kiblat.[1]
Umar bin Khatab berkata: belajarlah dari bintang-bintang apa yang kamu dapatkan petunjuk dengannya di darat dan di lautmu kemudian peganglah.
Maksudnya adalah orang yang mempelajari bintang timur, barat dan tengah, dia akan mendapakan petunjuk dengannya pada arah kiblat setelah terbenamnya matahari. Dan ketika tidak adanya bulan. Maka dia akan mendapatkan petunjuk dengannya timur dan barat sebagai mana mendapatkan petunjuk arah timur dan barat dengan matahari dan bulan. Belajarlah lebih dari itu, karena hal itu diperintahkan untuk berpedoman.

B.     Hadist II
Dalam hadits kedua, menerangkan tentang kemukminan seseorang ibarat emas. Dalam ilmu kimia, menyatakan bahwa logam mulia(emas) adalah logam yang tahan terhadap korosi maupun oksidasi.[2]
Dan umumnya logam-logam mulia memiliki harga yang tinggi, karena sifatnya yang langka dan tahan korosi tersebut. Logam mulia sangat sukar bereaksi dengan asam. Emas banyak digunakan untuk membuat koin dan dijadikan sebagai standar moneter di banyak negara. Emas  juga banyak digunakan untuk perhiasan, gigi buatan, dan sebagai lapisan.Untuk aplikasi di bidang sains, emas digunakan sebagai lapisan beberapa satelit angkasa dan merupakan reflektor sinar inframerah yang baik.
*      Keistimewaan emas yang lainya:
1.      Emas tidak bisa diubah dengan bahan kimia apa pun.
2.      Emas juga termasuk logam yang sangat lunak.
3.      Emas juga dikenal sebagai logam mulia paling berat.
           Dalam hadits ini diterangkan bahwa seorang mukmin diibaratkan dengan potongan emas. Emas adalah logam yang sangat kuat yang tidak mudah bercampur dengan logam lainnya. Emas juga memiliki harga jual yang tinggi dan tahan terhadap korosi. Emas akan tetap terlihat bagus dan mulia walaupun berada dalam gubangan lumpur sekalipun. Jadi kita sebagai orang yang beriman(mukmin) hendaknya mempunyai sifat seperti emas yaitu dengan menjaga keimanan kita agar tetap kokoh walaupun digoyahkan dengan beberapa ujian.                   

2.      Biografi Rowi
A.    Hadits I
Abu Hurairah, Abu Hurairah lahir pada tahun 21 sebelum Hijriyah. pada masa Jahiliyah, sebelum ia msuk Islam, namanya Abu Syamsi lengkapnya Abu Hurairah bin Shakhkhar. Ibunya adalah Maimunah, yang sempat masuk Islam sebelum wafatnya.[3]
Abu Hurairah adalah seorang di antara Muhajirin yang miskin, Ia termasuk salah seorang Ahlush Shuffah, yaitu sahabat yang tinggal di Madinah. Beliau tidak punya rumah untuk tinggal, tidak punya tanah untuk bercocok tanam, tidak punya barang dagangan untuk dijual. walaupun demikian beliau tegar dalam menghadapi hudup dan sanggup menerima SAW seara baik bahkan beliau orang yang paling banyak menghafal dan meriwayatkan hadits-hadits. Beliau adalah sahabat Nabi Muhammad Saw yang banyak meriwayatkan hadits. Pada zaman jahiliah nama panggilannya adalah Abu al Aswad. Setelah masuk islam Rasulullah mengubah namanya menjadi Abu Hurairah yang artinya bapak kucing kecil.
Beliau berasal dari kabilah Azad di yaman, Ia lahir dan besar disana. Pada tahun penaklukan Khaibar (7 H/628 M) ia masuk islam dan setelah itu ia selalu mendampingi Rasulullah Saw dalam setiap kegiatannya.
Abu hurairah juga menjadi pelayan Rasulullah Saw sehingga mempunyai banyak kesempatan mendengar ucapan dan melihat perbuatan beliau. Ia mengabdi dan menemani Nabi Saw selama empat tahun , sejak ia masuk islam sampai Nabi Saw wafat. Kelebihan Abu Hurairah dalam menghapal hadits diakui oleh banyak ulama dan ia digolongkan sebagai salah seorang tujuh sahabat yang banyak menghapal hadits.














BAB IV
ASPEK/NILAI TARBAWI
Dari hadis pertama dapat kita ambil pelajaran bahwa telah dijelaskan tentang النجوم yaitu ilmu perbintangan. Jadi dari penjelasan hadits tersebut kita sebagai umat islam khususnya harus belajar setidaknya tahu apa itu ilmu perbintangan yang biasa disebut dengan ilmu astromi. Karena dengan adanya ilmu astronomi manusia bisa mengerti arah atau waktu. Bintang-bintang juga bisa menjadi petunjuk  dalam kegelapan baik di darat yaitu ketika tersesat ditengah hutan ataupun di lautan yaitu khususnya bagi para nelayan yang berada di lepas lautan.
Dan dengan ilmu bintang-bintang juga dapat diketahui dimana arah kiblat. Apalagi di zaman modern seperti sekarang yang dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan yang sangat pesat sehingga manusia bisa melihat dan mempelajari bintang-bintang yang ada di angkasa. Ini adalah tantangan atau tugas bagi kita semua khususnya umat islam agar bisa mempalajari atau mengetahui apa itu ilmu astronomi dan tidak ketinggalan dengan bangsa barat. Yang nantinya agar bisa mengembangkan ilmu astronomi unuk kesejahteraan umat islam seluruhnya serta agar bisa mengagumi betapa besarnya kekuasaan Allah SWT yang telah menciptakan bintang-bintang sebagai petunjuk dalam kegelapan baik di darat maupun di lautan.[4]
Di dalam hadits kedua dapat diambil pelajaran bahwa, Seorang mukmin diibaratkan dengan potongan emas. Emas adalah logam yang sangat kuat yang tidak mudah bercampur dengan logam lainnya. Emas juga memiliki harga jual yang tinggi dan tahan terhadap korosi.
Emas akan tetap terlihat bagus dan mulia walaupun berada dalam gubangan lumpur sekalipun. Jadi kita sebagai orang yang beriman(mukmin) hendaknya mempunyai sifat seperti emas yaitu dengan menjaga keimanan kita agar tetap kokoh walaupun digoyahkan dengan beberapa ujian.                   



BAB V
PENUTUP
Dari penjelasan hadits tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa umat manusia khususnya umat islam diperintahkan untuk pempelajari ilmu perbintangan atau yang biasa disebut dengan ilmu Astronomi, karena dengan mempelajarinya dapat diketahui arah timur dan barat serta dapat diketahui waktu. Karena dengan diciptakannya bintang-bintang maka dapat memberikan petunjuk dalam kegelapan baik di daratan maupun di lautan.















DAFTAR ISI

1.      Baihaqi, imam, Syu’bul Iman
2.      Fathul Bari li Ibni Rajab
3.      Al Maraghi, Ahmad Musthafa, tafsir al Maraghi, (Semarang:PT Karya Toha Putera, 1992)
4.      Musnad Imam Ahmad bin Muhammad bin Hambal, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008) 



[1] Fathul Bari li Ibni Rajab,hal 119

[2] Al Maraghi, Ahmad Musthafa, tafsir al Maraghi, (Semarang:PT Karya Toha Putera, 1992)hal 254

[3] Baihaqi, imam, Syu’bul Iman hal 337

[4] Musnad Imam Ahmad bin Muhammad bin Hambal, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008)hal 87

23 komentar:

  1. assalamualaikum
    milzamah 2021111126
    kiat2 agar kita menjadi orang yang beriman, seperti emas yang sangat kokoh tdk mudah tercampur dg yang lain apa? bisa dijelaskan
    terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mengenai kiat2 sangatlah banyak saya ingin mengambil dari syeh abdul qodir al jailani berkata : orang yang baik yaitu orang yang selalu mengoreksi kesalahan dirinya sendiri dan tidak mengulangi lagi. diantaranya dengan sikap : apabila melihat orang yang lebih tua pandanglah dengan membandingkan amal ibadah dan apabila meihat orang yang lebih muda maka pandanglah dengan membandingkan amal buruknya.

      Hapus
  2. Nama : Ila Ariska
    Nim : 2021 111 023

    Assalamu'alaikum..
    Saya pernah mendengar bahwa untuk mempelajari ilmu perbintangan itu hukumnya haram karena dikhawatirkan orang yang mempelajarinya bisa mengetahui tanda-tanda kehendak Allah melalui bintang-bintang tersebut. Namun dalam makalah ini justru Rasul menyuruh kita untuk mempelajarinya.
    Bagaimana menurut pendapat pemakalah mengenai hal tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. setahu saya dikatakan tidak boleh itu apabila nantinya bagi orang yang mengetahui ilmu perbintangan tidak lagi percaya tentang qodho dan qodhar allah. karena nantinya orang itu tidak lagi mengimani allah.kalau hadits ini menganjurkan dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan perbintangan guna untuk beribadah dan melihat kekuasaan allah sehingga imannya semakin meningkat.

      Hapus
  3. ARINA RIZQONA (2021 111 021)

    assalamu'alaikum
    tolong jelaskan kaitan dari makna hadits tersebut dengan aplikasi dari ilmu fisika ?!

    BalasHapus
    Balasan
    1. aplikasi dari ilmu fisika mengenai hadits ini yaitu pengetahuan tentang ilmu perbintangan atau astronomi guna untuk menjadi ilmu pengetahuan yang dulunya belum mengetahui sehingga mengetahui.

      Hapus
  4. Naila Chusniyyati
    2021 111 264
    A
    Asaalamu'alaikum
    Di dalam makalah dijelaskan pelajarilah bintang-bintang apa yang dapat kamu ketahui dengannya arah kiblat dan jalan. lalu bagaimana tanggapan pemakalah jika ilmu perbintangan itu digunakan untuk ramalan bintang/horoskop?
    Terimakssih

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya kalau mempelajari ilmu perbintangan dengan niat digunakan untuk ramalan saja maka tidak boleh. karena nantinya seakan-akan tidak lg mempercayai qodho qadar Allah, dan nantinya akan menimbulkan kekufuran .
      saran saya: pergunakanlah ilmu sesuai dengan apa yang bermanfaat bagimu dan yang lain serta tidak menyimpang terhaadap syariat.

      Hapus
  5. Siti Nur Fitriana 2021 111 257
    Assalamualaikum,
    menurut pemakalah apa dampak positif dan negatif dari kita mempelajari ilmu perbintangan???dan ditinjau dari segi pendidikan, apakah ada aplikasi ilmu prbintangan dalam dunia pendidikan???tolong berikan contohnya.....? selanjutnya apa kiat-kiat yang harus kita terapkan agar bisa seperti emas???
    terima kasih.....:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya dampak positif dan negatifnya mempelajari ilmu perbintangan yaitu sebagai berikut:
      1. dampak positif: dapat mengetahui ilmu perbinangan, bisa dijadikan sebagai lantaran bagi orang yang mempelajarinya untuk mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah, bisa di pergunakan untuk pedoman dalam melakukan ibadah dalam keseharianya.
      2. dampak negatif: bila imanya seseorang belum stabil maka bisa terjadi padanya suatu pengaplikasian ilmu terseebut secara salah.

      Hapus
  6. Siti Surahmi 2021 111 260

    Assalamualaikum,

    tolong jelaskan maksud dari seorang mukmin itu di ibaratkan seperti potongan emas,?

    BalasHapus
    Balasan
    1. maksud dari seorang mukmin itu ibaratkan seperti potongan emas yaitu bahwa emas sendiri kan sebgai logam yang istimewa, dan apabila ditempatkan dimana saja maka masih saja namanya emas.

      begitupula mengenai hadits diatas orang mukmin itu harus bisa seperti emas, dalam arti harus selalu beriman dan bbertaqwa kepada Allah dimanapun berada. dalam situasi apapun dan kondisi apapun.

      Hapus
  7. Nama : M.FURQON
    Nim : 2021111043
    assalamu'alaikum...
    saya pernah dengar ada sebuah hadits yang artinya “Barangsiapa mempelajari salah satu cabang ilmu nujum maka ia telah mempelajari salah satu cabang ilmu sihir. Semakin bertambah ilmu nujum yang dipelajarinya, semakin bertambah pula ilmu sihir yang dimilikinya.”
    yang saya mau tanyakan bagaimana tanggapan pemakalah mengenai hadits tersebut dan apa hukumnya mempelajari ilmu perbintangan apa tolong jelaskan....
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. mengenai hadist yang diutarakan saudara saya menanggapinya demikian, memang bisa dikatakan kalau ilmu perbintangan itu seperti ilmu sihir, dalam artian bisa mengetahui waktu yang belum terjadi dengan pedoman tertentu.

      kalau mengenai hukumnya bagi saya boleh, bahkan dianjurkan itu apabila dalam suatu wilayah belum terdapat seorang yang ahli dalam ilmu tersebut.karena banyak ibadah -ibadah yang memerlukan ilmu tersebut, sehingga mempelajari ilmu perbintangan sangaat dianjurkan.
      jikalau ilmu tersebut hanya digunakan dan tidak sesuai dengan syariat islam maka mempelajari ilmu tersebut tidak boleh.

      Hapus
  8. Nama: Anisa Nur Idatul Fitri
    NIM;: 2021 111 372

    Assalamu'alaikum
    islam telah memberi anjuran kapda umat muslim untuk mempelajari ilmu tentang perbintangan, bahkan anjuran ini sudah ada sejak zaman Rasulullah .. tapi jika dilihat pada zaman sekarang justru orang-orang baratlah yang banyak menjadi astronom.
    menurut pemakalh mengapa hal itu bisa terjadi?? apakah hal itu menunjukkan bahwa umat muslim sendiri tidak benar2 mau mengikuti anjuran Rasulullah???
    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang islam menganjurkan untuk mempelajari ilmu perbintangan dan tapi faktanya malah sekarang orang baratlah yang menguasai ilmu tersebut, pertanyaanya mengapa kok bisa demikian:
      1. karena dalam lingkup muslim di indonesia lebih membahas tentang hal-hal yang bsersifat masyarakat , walaupun ada namun dukungan dari pihak muslim yang lain kurang adanya motivasinya,
      2. perlu diketahui bahwa orang barat itu lebih mengedepankan sesuatu yng menurut mereka belum terdapat di daerahnya untuk di uji coba, sehingga maklum kalau mereka lebih dulu mengetahuinya. tapi uji coba mereka juga tidak lepas dari buku-buku atau sumber-sumber yang dahulu di buat atau dikarang oleh ulama-ulama islam terdahulu


      menurut saya yang jdi masalah yaitu bagaimana kita bisa mengembalikan kejayaan islam seperti pada zaman yang lalu?
      maka bagaimanapun caranya marilah kita sama-sama berusaha meniru dari orang-orang muslim terdahulu dalam ilmu perbintanganya.

      Hapus
  9. Eka Supriyatin
    2021 111 357
    bagaimana caranya agar kita tidak terjerumus kedalam syirik kecil, ketika kita mempelajari ilmu perbintangan?????????
    karena saya pernah mendengaar bahwa seseorang yang mempercayai ilmu perbintangan itu termasuk syirik kecil.
    jelaskan???????????
    mtur tankyou........

    BalasHapus
    Balasan
    1. mengenai cara saya ingin memberikan masukan, yang mana segala cara itu belum tentu akan sepenuhnya terlaksana.
      cara agar tidak termasuk sirik kecil dalam mempelajari ilmu perbintangan:
      1. keimanan di kuatkan
      2. harus ada guru atau ustadz di dalam proses pembelajan, sehingga apabila ada yng belum di pahami bisa langsung ditanyakan.
      3. bilamana keliru segeralah bertaubat.

      mungkin emikian , dan yang pasti masih banyak lg cara-cara tentang hal tersebut.

      Hapus
  10. Dzati Ismah
    2021 111 263
    menurut hadits di atas, pandangan tentang ilmu astronomi itu bagaimana??????????
    jelaskan secara komprehensip???
    trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. hadits diatas menurut saya, secara komprehensif menerangkan tentang mempelajari ilmu perbintangan untuk menentukan waktu-waktu dalam ibadah.
      diantaranya yaitu menentukan waktu sholat, puasa, haji dan waktu hari raya.
      ilmu astronomi sangatlah dibutuhkan oleh manusia, namun perlu pula untuk mengaplikasikanya.

      Hapus
  11. Nila Naely Rohmah
    2021111271
    A
    dalam hadis kedua dijelaskan tentang seorang mukmin itu seperti emas yang tetap indah walaupun dalam kubangan lumpur..
    yang saya tanyakan bagaimana cara kita sebagai seorang muslim agar tetap indah walaupun dalam lingkungan yang tidak baik, ibarat dalam lumpur??

    BalasHapus
  12. Assalamu'alaikum.. .
    Nama : Anita Kumala
    Nim: 2021111364
    Kelas: A

    Kepada Pemakalah yang terhormat.. .
    Dalam terjemah hadits saya mengutip kalimat "Belajarlah dari nasabmu apa yang dapat kamu sambung dengannya tali persaudaraanmu kemudian sempurnakanlah"
    Apabila kita tidak begitu paham akan nasab kita yang dri sebelum canggah ke atas, kemudian ada saudara yg masih merasa kita itu senasab, bagaimana cara menyempurnakan nasab2 yg terselubung tersebut ? Pdahal kita dianjurkan untuk bersilaturahmi antar keluarga senasab ?
    Bgmna mnurut pendapat pemakalah ?
    Terimakasih.. .

    BalasHapus
  13. 2021111360
    Assamualaikum... bagaimana cara menentukan bintang yang Bisa di jadikan pwdoman arah kiblat??????? Apakah smw bintang itu bisa di jadikan pedoman arah kiblat...... mtrnwun.

    BalasHapus