MAKALAH
AKAL , ILMU DAN AMAL
Diajukan Untuk
Memenuhi Tugas
Mata kuliah : Hadist
Tarbawi II
Dosen pengampu :
Ghufron Dimyati, M,si
Disusun oleh:
Erni Mun Holifah
(2021111064)
kelas B
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2012/2013
PENDAHULUAN
Ilmu adalah
suatu sifat yang dengan sifat tersebut sesuatu yang dituntut bisa terungkap
dengan sempurna. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ilmu merupakan sarana
untuk mengungkap, mengatasi, menyelesaikan dan menjawab persoalan yang sedang
dihadapi dalam hidup dan kehidupan manusia.
Allah telah
membedakan antara orang-orang yang
berilmu dan orang-orang yang tidak berilmu, karena dengan ilmunya orang
akan dapat memikirkan semesta dengan segala ke-Mahakuasaan penciptaannya. Ilmu
juga merupakan sarana untuk mencapai kesejahteran dunia dan akhirat.
Bahwa amal
sholeh yang tidak disertai ketulusan semata-mata karena Allah, karena tunduk
perintahnya, maka amal tersebut tidak akan sampai kepada-Nya, karena yang
sampai kepada Allah adalah ketaqwaannya, bukan semata-mata amal lahiriahnya.
Dalam makalah ini akan membahas akal, ilmu dan amal.
PEMBAHASAN
A.
MATERI HADITS
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ بَأَيِّ شَيْئٍ يَتَفَاضَلَ
النَّاسُ فِى الدُّنْيَا ؟ قَالَ: بِالْعَقْلِ. قُلْتُ فَفِى اْلاَخِرَةِ ؟ قَالَ: بِالْعَقْلِ. فَقَالَتْ
عَائِشَةَ: اِنَّمَا يُجْزَوْنَ بِأَعْمَالِهِمْ؟ قَالَ وَهَلْ عَمِلُوْا اِلاَّ
بِقَدْرِمَا اَعْطَاهُمُ اللهُ مِنَ اْلعَقْلِ فَبِقَدْرِمَا أَعْطُوْامِنَ
اْلعَقْلِ كَانْتِ أَعْمَا لُهُمْ وَبِقَدْرِ مَا عَمِلُوْا يُجْزَوْنَ
(رواه الحارث فى المسند, 20\805)
B.
TARJAMAH HADITS
“ Dari Aisyah berkata : ( saya bertanya ya Rosulullah : Wahai Rasulullah
dengan apa manusia itu diberi kemuliaan didunia? Rosul menjawab : dengan akal, aku bertanya lagi : kemudian jika diakhirat? Beliau
menjawab : dengan akal, kemudian Aisyah bertanya lagi : bukankah manusia diberi
balasan dengan amalnya?Rasul bersabda : Allah akan membalas perbuatan mereka
sesuai dengan perbuatannya dari ilmu, maka Allah akan membalas perbuatan mereka
sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. )”
C.
MUFRODAT
يَتَفَاضَلُ = Menjadi Mulia
بِالْعَقْلِ = Dengan Akal / Ilmu
فَفِى اْلأَخِرَةِ = Bagaimana Dengan Akhirat
يُجْزَوْنِ = Dibalas
بِأَعْمَالِهِمْ = Perbuatan - perbuatan Mereka
عَمِلُوْا = Apa Yang dikerjakan
بِقَدْرِ = Kadar / Kemampuan
D.
BOIGRAFI ROWI
Aisyah Asidiqiyah, dia adalah Aisyah binti Abu Bakar Shiddiq, salah
seorang istri Rasulullah SAW. Ibunda beliau bernama Ummu Ruman binti Amr Ibn
Umaimir Al-Kinaniyah. Aisyah dilahirkan sesudah Rasulullah diangkat menjadi
Rasul. Rasulullah menikahinya pada bulan Syawal sesudah Nabi hijrah ke Madinah,
ketika itu Aisyah berusia 9 tahun, pada tahun 2 H, yaitu setelah peperangan
Badar.
Beliau meriwayatkan hadist sebanyak 2210 hadist. Bukhori dan Muslim
menyepakatinya sebanyak 170 hadist. Aisyah binti Abu Bakar Shiddiq adalah orang
ke empat yang paling banyak meriwayatkan hadist. Beliau wafat pada bulan
Ramadhan sesudah melakukan shalat witir pada tahun 57 atau 58 H (668 M).[1]
E.
KETERANGAN HADITS
Hadits di atas menjelaskan keterkaitan Akal, Ilmu dan Amal. Dan seruan
terhadap manusia untuk berfikir. Dan juga menjelaskan tentang kedudukan
seseorang tertinggi baik di dunia maupun di akhirat adalah orng yang berakal.
Sering kali kita jumpai banyak orang sudah menggunakan akalnya untuk
mencapai ilmu, namun setelah mereka mempeolehnya sangat jarang dari mereka yang
mau mengamalkannya.
Bisa dikatakan bahwa setiap perbuatan atau amalan manusia itu semua dapat
dilakukan karena adanya ilmu yang telah Allah berikan kepada tiap-tiap manusia
agar mereka dapat melakukan sesuatu dalam kehidupannya. Dari akal manusia dapat
memikirkan sesuatu dan mencoba mencari tahunya secara terus-menerus yang
disebut dengan ilmu, yang kemudian ilmu tersebut akan disampaikan kepada orang
lain atau sebagai amal.
Pada dasarnya manusia melakukan suatu amalan di dasari dengan akal,
kemudian dengan akal manusia mampu
menyerap ilmu-ilmu pengetahuan dan dengan ilmu pengetahuan manusia mampu
melakukan suatu amalan.
F.
ASPEK TARBAWI
1.
Ilmu menjadi sarana bagi manusia untuk memperoleh kesejahteraan
dunia maupun akhirat maka mencarinya wajib hukumnya.[2]
2.
Kita harus memaksimalkan akal dan ilmu dalam kehidupan untuk
beramal sholeh.
3.
Akal sangat berperanan penting dalam kehidupan dunia maupun
akhirat.
4.
Amal merupakan aplikasi ilmu didalam kehidupan dan setiap amal yang
dikerjakan seseorang hendaknya bermanfaat bagi orang lain.
PENUTUP
Mencari ilmu
itu suatu pekerjaan yang memerlukan pekerjaan fisik dan akal , maka nabi pernah
mengatakan bahwa orang yang keluar untuk mencari ilmu akan mendapatkan
pertolongan dari Allah.Apabila antara akal dan ilmu seimbang,akan bisa beramal
sholeh yang dapat bermanfaat bagi sesama manusia dan lingkungannya. Hidup di
dunia ini akan sangat berperan penting, dengan akal yang sehat, ilmu yang
mantap akan bisa beramal sholeh untuk kehidupan di akhirat nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal, dkk. 2004. 40 Hadist: Telaah atas Hadist –hadist
mistis dan Akhlak. Baandung : Mizan
Juwariah. 2010. Hadist Tarbawi. Yogyakarta : Teras
Maslani, Ratu, Suntiah. 2010. Ikhtisar Ulumul Hadist. Bandung :
SEGA ARSY
Assalamu'alaikum,.
BalasHapusbagaimana pendapat anda mengenai orang yang mencari ilmu pada zaman sekarang, contoh: banyak orang yang menuntut ilmu tetapi ilmu tersebut tidak manfaat, bahkan menjadikan masa depan itu kosong (suram) Na'udzu billah min Dzalik, smoga kita terjaga dari hal demikian, nah bagaimana stigma anda mengenai hal ini, dan coba berikan solusi terkait hal tersebut! agar bisa menjadi akal yang berilmu dan ilmu yang diamalkan sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat.
terimakasih...
walaikumsalam ....
Hapussemua hal itu diawali dengan niat, dg niat yg baik insya Allah akan membuahkan hasil yang baik. mencari ilmu didasari dengan niat yang baik akan memperoleh ilmu yg bermanfaat. dengan ilmu yang diperoleh dapat menempuh masa depan yang lebih cerah, dan dapat mempergunakan akal dengan maksimal untuk mengalkan ilmunya.
assaalm......
BalasHapussaya mau tanya kpada anda,tdi dimakalh disebutkan bahwa mencari ilmu itu hukumnya wajib, pertanyaannya,,ilmu yang seperti apa????tolng jlaskan
walaikumsalam wr wb.
HapusMisalnya tentang ilmu fiqih, tauhid, akidah, dll. contohnya ilmu fiqih yang didalamnya membahas tentang sholat, pada dasarnya sholat wajib bagi setiap muslim. Nah, dengan mempelajari ilmu sholat tersebut merupakan suatu ilmu yang wajib dipelajari, walaupun masih banyak ilmu lain yang wajib dipelajari.
assalamu'alaikum
BalasHapusbagaimana menurut anda tentang seseorang yang mencari ilmu guna mendapatkan pekerjaan dan gelar bukan semata-mata karna Allah,
terimakasih
Walaikumsalam
HapusHendaknya niat kita dalam menuntut ilmmu adalah karena Allah semata apabila seseorang menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan gelar agar bisa mendapatkan kedudukan yg tinggi atau ingin menjadi orang yg teerpandang atau niat yg sejenisnya ,maka Rasulullah saw telah memberi peringatan tentang hal ini dalam sabdanya bahwa "barang siapa yg menuntut ilmu sedang ia tidak menuntutnya kecuaali untuk mendapatkan mata benda dunia,ia tidak mendapatkan bau surga pada hari kiamat".(HR.Ahmad,Abu Daud dan ibnu Majah).tetapi kalau ada orang yang mengatakan bahwa saya ingin mendapatkan gelar bukan karena semata-mata ingin mendapatkan dunia,tetapi karena sudah menjadi peraturan yg tidak tertulis kalau seseorang yg memiliki peendidikan yg lebih tinggi,segala ucapannya menjadi lebih didengarkan orang dalam menyampaikan ilmu atau dalam mengajar,dan ilmu yg akan diajarkan bermanfaat bagi umat.niat ini,insya Allah niat yg benar.
assalamu'alaikum
BalasHapusapakah dalam kehidupan ke tiga hal tersebut( akal, ilmu, dan amal)harus seimbang ? apa yang akan terjadi jika dalam ke tiga hal tersebut tidak seimbang ?
serta bagaimana caranya agar ke tiga hal tersebut seimbang ??
trimakasih...
wassalamualaikum wr wb
HapusSupaya manusia mampu menjalankan kehidupnnya dengan sempurna sehingga menjadi manusia yang sempurna mereka harus mencakup dua kebutuhan secara sempurna. Caranya dengan melaksanakan pengabdian hakiki kepada Allah SWT secara vertikal dan horizontal. Untuk itu manusia harus mencri ilmu pengetahuan, baik ilmu lahir maupun ilmu batin. Dengan krdua ilmu itu akal pikitan manusaia dapat hiup cemerlang, sehingga mereka mampu mengatur dan membagi dus kebutuhan hidup tersebut dengan seimbang. dengan akal tersebut seseorang bisa mencari ilmu, karena dengan ilmu seseorang bisa menjawab ketidaktahuannya mengenai berbagai hal dalam hidupnya. Sehingga dengan ilmu tersebut seseorang bisa beramal, karena tujuan mencari ilmu adalah untuk beramal. Dengan danya akal akan menyempurnakan ilmu dan amal, akan tetapi akal tidak bisa berdiri sendiri, jadi ketiganya harus sinkron tidak bisa dipisahkn.
asslm.
BalasHapussaya mau bertanya, bagaimana dengan orang yang memiliki akal, memiliki ilmu pula, namun pada pengamalannya justru menyeleweng,. pada realita yang terjadi banyak sekali, seperti teroris yang biasanya jika ditelusuri latar belakangnya, orang tersebut pandai, artinya ia memiliki akal dan ilmu yang lebih. tapi ia justru menggunakan kepandaiannya pada hal yang salah. dan masih banyak juga contoh yang lain.
bagaiamana menyikapi hal tersebut? dan bagaimana seharusnya kita bisa menggunakan akal dan ilmu dangan baik ?
wallaikumsalam wr wb
HapusDalam barisan ilmu maka akal termasuk ilmu normatif, yaitu ilmu yang membicarakan bagaimana yang seharusnya kita berfikir, dan bukan membicarakan berfikir seperti apa adanya. Akal memberikan pedoman supaya pikiran kita benar, dan akal memberikan syarat-syarat untuk menentukan pernyataan yang benar. Menuntut ilmu dan mengajarkannya lebih utama darupada berjihad dan amal sunah lainnya. Dan barangsiapa tidak beramal dengan ilmu yang sudah diketahuinya, maka sangat dikhawatirkan Allah akan melenyapkan ilmu yang dimilikinya. Bahwa seseorang yang tidak beramal dengan ilmunya itu kelak akan menjadi bukti yang menjatuhkannya. Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadits Abu Barzah, bahwa Rasulullah SAW bersabda "Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai dia akan ditanya tentang empt perkara, diantaranya adalah tentang ilmunya, apa yang sudah diamalkannya".
diantara ketiga hal tersebut yang paling penting itu apa? apakah ketiga itu selalu berkaitan.? apabila tidak ada satu bisa sempurna? dan yang harus didahulukan itu yang mana? jaman sekarang kebanyakan mencari ilmu itu untuk kerja mencari uang. tetapi kita kalu tidak punya uang susah untuk mencari ilmu... memang si mencari ilmu tidak harus dengan sekolah.... tetapi kan sekarang mau jadi guru saja harus S1 la bagaimna yang tidak mampu untuk sekolah?? padahal mungkin bsa mempunyai potensi untuk jadi guru......
BalasHapusIlmu harus didahulukan atas amal, karena ilmu merupakan petunjuk dan pemberi arah amal yang akan dilakukan. ilmu itu pemimpin, dan amal adalah pengikutnya, ilmu itu didahulukan atas perkataan dan perbuatan. Ilmu itu tidak bermanfaat kecuali disertai dengan amal yang pada gilirannya mereka meremehkan ilmu pengetahuan dan enggan mencarinya. Antara ketiga hal tersebut harus berkaitan agar bisa sempurna, begitu dengan kehidupan agar sempurna harus memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani.
HapusBagi yang tidak mampu untuk membayar sekolah, sekarang sudah banyak beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu tetapi mempunyai potensi bisa mengajukan beasiswa untuk bisa mengenyam pendidikan yang selayaknya, agar bisa meraih cita-cita.
memang sangat penting sekali ilmu, bahkan dalam nasihatnya imam Ghozali berkata ''amal tanpa ilmu bgaimana mungkin, sedangkan ilmu tanp amal kegilaan''. lantas bagaimana apa si makna dari amal?
BalasHapusSebuah hadits yang populer yaitu "Jika anak adam meninggal maka terputus amalnya kecuali dari 3 perkara: shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang berdoa baginya. Nabi Muhammad SAW menambahkan bahwa sesungguhnya amal shaleh yang akan menyusul seorang mukmin setelah dia meninggal dunia kelak adalah ilmu yang dia ajarkan dan sebarkan. Amal ibaratnya tabungan pahala yang akan terus bertambah walau sudah meninggal. Inti dari amal adalah mewakafkan harta dijalan Allah. Kriterianya tentu saja benda atau amalan tersebut dapat memberikan manfaat yang terus menerus kepada orang lain.
HapusIstiqomah
BalasHapus2021111115
Assalamu'alaikum wr.wb
jika seorang memiliki ilmu, tetapi ilmunya itu digunakan untuk hal" yang tidak baik, contohnya untuk menipu orang atau sebagainya. nah tentunya akal dan amal pun pasti tidak baik karena ilmunya tidak baik. menurut anda bagaimana menyikapi hal" yang semacam ini??
terimakash...
Wassalamu'alaikum.wr.wb
Menuntut ilmu dan mangamalkannya lebih utama daripada berjihad dan amal sunah lainnya. Dan barangsiapa yang tidak beramal dengan ilmu yang sudah diketahuinya maka sangat dikhawatirkan Allah akan melenyapkan ilmu yang dimilikinya. Bahwa seseorang yang tidak beramal dangan ilmunya itu kelak akan menjadi bukti yang menjatuhkannya. Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadits Abu Barzah, bahwa Rasulullah SAW, bersabda " kedua telapak kaki seseorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai dia akan ditanya tentang empat perkara, diantaranya adalah tentang ilmunya, apa yang sudah diamalkannya". Sehingga bisa menggunakan ilmu tersebut dengan sebaik mungkin, jangan suka untuk menipu.
HapusIda Syarifah R.
BalasHapus2021110015
Apakah amal seseorang bisa menjadi sebuah bukti kalo orang tersebut mempuyai akal dan ilmu? Dan bagaimana caranya untuk menyelaraskan antara akal, ilmu dan amal dalam menghasilkan suatu ilmu yang bermanfaat dan senantiasa medapatkan Ridho Allah SWT. dan menjadikan kita mulia di hadapan-Nya?
Bisa saja menjadi bukti. Supaya manusia mampu menjalankan kehidupannya dengan sempurna sehingga menjadi manusia yang sempurna mereka harus mencukupi kebutuhan jasmani dan ohani secara sempurna. Caranya dengan melaksanakan pengabdian hakiki dengan Allah SWT secara vertikal dan horizontal. Untuk itu manusia harus mencari ilmu pengetahuan, baik ilmu lahir maupun ilmu batin. Dengan kedua ilmu itu, akal akal pikiran manusia dapat hidup cemerlang, sehingga mereka mampu mengatur dan membagi dua kebutuhan hidup tersebut dengan seimbang.
Hapusnurhadi hidayat
BalasHapus2021110038
melihat realita sekarang, banyak anak yang bersekolah tidak dengan niat yang baik,ada yang sekolah dengan alasan paksaan orang tua,,bagaimana anda menanggapi realita tersebut?
Menuntut ilmu adalah hal yg harus dilaksanakan dg ikhlas,bukan karena paksaan ataupun tekanan dari guru atau sekolahtentunya kita menuntut ilmu karena keikhlasan dan rasa keingintahuan pada ilmu pengetahuan menuntut ilmu dg ikhlas akan mendapat kebahagian rezeki itu ditangan Tuhan denan kita menuntut ilmu maka riski akan datang dengan sendirinya.
HapusKhasan Fauzi
BalasHapus2021111067
Assalamu'alaikum...
dalam suatu prnyataan ada yg menyebutkan bhwa 1 orang yng berilmu lebih baik dr pda 1000 orang ahli ibadah. menurut anda penting mana antara ilmu dengan amal? jelaskan alasan anda!
thanks...
Walaikumsalam wr wb
HapusMendasari setiap amal dengan ilmu merupakan cerminan perhatian seseorang terhadap kesempurnaan beramal. Ulama Sufyan At-Tsauri mengatakan jika kamu mampu tidak akan menggaruk kepala, jika ada dalilnya maka lakukanlah. Menasehatkan agar setiap amal yang kita lakukan sebisa mungkin didasari dengan dalil. Kita harus mempedulikan landasan ilmu ketika beramal yang sifatnya rutinitas. Mengapa harus berilmu sebelum beramal? karena ilmu adalah syarat sah amal. Bahwa ilmu adalah syarat sah ucapan dan perbuatan. Ucapan dan perbuatan tidak akan dinilai kecuali dengan ilmu. Oleh sebab itu, ilmu didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan. Karena ilmu yang akan mensahkan niat, dan niat adalah yang mensahkan amal.
khashinah amalia
BalasHapus2021 111 074
assalamu`alaikum...
tidak semua ilmu itu bisa diterima akal, perlu juga penjelasan dari nash. dalam hal ini apakah akal ada batasannya mengenai ilmu?
walaikumssalam.......
Hapusilmu harus mencakup tiga ciri atau syarat yg pertama adalah ilmu harus logis, artinya disusun berdasr akal pikiran manusia. kedua ilmu harus tersusun secara sistematis,ketiga harus bersifat obyektif.Ilmu harus diperoleh berdasarkan pada akal pikiran manusia. Dan tugas ilmmu unntuk menjelaaskan segala hal seccara masuk akal.Jadi akal ada batasanya mengenai ilmu.
terimakasih atas jawabannya, saya sepakat tentang akal yang memiliki batasan mengenai ilmu. namun untuk ilmu itu sendiri menurut saya tidak ada batasannya. pendapat anda yang mengatakan,"Ilmu harus diperoleh berdasarkan pada akal pikiran manusia." seakan-akan menyatakan bahwa ilmu itu berbatas.
HapusDalam mempergunakan akal juga menggunakan wahyu agar akal tersebut dapat digunakan dengan selaras
Hapusassalamualaikum,,
BalasHapussaya ingin bertanya, Bagaimana cara mengsinkronisasikan antara akal,ilmu,dan amal.Agar ketiganya dapat seimbang?
terimaksih,,
Walaikumsalam wr wb
HapusManusia harus mencari ilmu pengeetahuan, baik ilmu lahar maupun ilmu batin.Dengan kedua ilmu itu,akal pikiran manusia dpt hidup ccemerlang,shgga mereka mampu mengatur dan muembagi kebutuhan hidup dg seimbang.Dengan akal tersebbut seseorang bisa mencari ilmu,karena dg ilmu seseorang bisa menjawab ketidaktahuannya mengenai berbagai hal dlm hidupnya.Sehingga dg ilmu tersebut seseorang bisa beramal,karena tujuan mencari ilmu adalah untuk beramal.Dengan adanya akal akan menyempurnakan ilmu dan amal,akan tetapi akal tdk bisa berdiri sendiri. Jadi ketiganya harus sinkron tdk bisa dipisahkan.
Nailis Suraya
BalasHapus2021 111 068
assalam..
Bagaimana pendapat anda jika ada seseorang dalam beramal baik tapi ilmunya kurang,begitupun sebaliknya dalam hal ilmu ia mapan tetapi amalnya kurang. itu bagaimana?
trima kasih
Walaikumsalam wr wb
HapusBeramal baik ilmunya kurang tidak masalah asalkan amalnya tersebut dapat bermanfaat bagi orang lain. Dan apabila sudah berilmu tapi amalnya kurang berarti orang tersebut belum bisa memanfaatkan ilmunya semaksimlkan mungkin. Bahwa barangsiapa yag tidak beramal dengan ilmunya itu kelak akan menjadi bukti yang menjatuhkannya. Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadits Abu Barzah, bahwa Rasulullah SAW, bersabda, "Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akn bergeser pada hari kiamat sampai dia akan ditanya tentang empat perkara, diantaranya adalah tentang ilmunya, apa yang sudah diamalkannya".