Pertanggung
Jawaban Panca Indra
Disusun Untuk Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah : Hadist Tarbawi II
Dosen Pengampu : Muhammad
Hufron, M.S.I
DISUSUN OLEH :
Muhammad Handoyo 2021 111 057
Kelas B
JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012 - 2013
BAB I
PENDAHULUAN
Allah telah memberikan banyak sekali kenikmatannya kepada
manusia dengan tujuan agar senantiasa manusia itu selalu bersyukur dan
mengingat akan kuasa-Nya.
segala yang melekat dalam diri manusia merupakan titipan
Allah yang wajib dijaga. Penglihatan, pendengaran dan harta yang kita miliki
itu semata-mata amanah-Nya.
Panca indera merupakan alat yang telah di berikan Allah
kepada manusia untuk digunakan dalam berbagai
macam hal dan juga dapat membantu manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Namun
manusia harus sadar akan fungsi dari panca indera yang telah di ciptakan dan
diberikan Allah kepada manusia dimana semua itu akan mendapat pertanggung jawaban
di hari akhir kelak sesuai dengan apa yang telah diperbuat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Materi Hadist
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الزّهْرِي الْبَصْرِي أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ سَعِيْرٍ أَبُو مُحَمَّدٍ الْكُوْفِي التَّمِيْمِي أَخْبَرَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةً
وً عًنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قالَ رًسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلًيْه وَسَلًمً
: { يُؤتًى بِالْعَبْدِ يَوْمَ القِيَامَةِ فَيَقُولُ اللهُ لَهُ ألَمْ أجْعَلْ
لَكَ سَمْعَا وَ بَصَرًا وَ مَالاً وَوَلًدًا وَسَخَّرْتُ لكَ الأنْعَامَ و
الْحرْثَ وَ تَرَكْتُكَ تَرْأسُ وَ تَرْبَعُ فكُنْتَ تطَنَّ أنَكَ مُلاَقِي
يَومَكَ هَذَا قَالَ فَيَقُولُ لَا فَيَقُولُ لهُ الَيوْم َنسَاكَ كَمَا
لَسِيتَنِي قَالَ أَبُو عِسَى هذَا حَدِيَثُ صَحِيحُ غَرِيبُ وَمَعْنَى قَولِهِ
اليُومَ اَتْرُكُكَ في الْعَذَابِ هَكَذَا فَسْرُوهُ قالَ أبُو عيسَي وَقَدْ
فَسَّرَ بَعضُ أهْلِ الْعِلْمِ هَذِهِ الأيَتَ فَالْيوْمَ نَسَاهُمْ قَالُوا
إنَّمَا مَعْنَاهُ الْيوْمَ نَثْرُكُهُمْ ڤِي الْعَذَابِ}.[1]
(رواه
الترمذي فى الجامع،كتاب صفت القيامة و الرقائق َ الورع عن رسول الله )
B. Terjemah Hadis
Abdullah bin Muhammad az Zuhri al-Bashri menceritakan kepada kami, Malik
bin Su’air Abu Muhammad al-Kufi at Tamimi memberitahukan kepada kami, Al-A’mas
memberitahukan kepada kami dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dan Abi Said
berkata : Rasullah SAW bersabda : Pada hari kiamat nanti para hamba di
pertemukan dengan-Nya, dan Allah berkata kepada mereka” Bukankah telah Ku
ciptakan untukmu pendengaran, penglihatan, harta serta keturunan dan telah
kutundukan padamu hewan ternak dan tumbuhan dan hasil bumi agar kau bisa memimpin
dan hidup sejahtera dan kamu mengira bahwa kamu kan bertemu dengan hari ini ?”
mereka berkata “ tidak ” maka Allah mengatakan pada mereka “ Hari ini Aku
melupakan seperti kamu melupankan-Ku.”( HR. Imam Tirmidzi )[2]
C. Mufrodat
وَبَصَرًا Penglihatan
|
الْعبْدُ Seorang hamba
|
مُلَاقِى Bertemu
|
Pertanian وَاْلحَرْثُ
|
Binatang ternak الْأَنْعَامَ
|
اْلعَذاَبَ Siksa
|
Aku lupakan kamu أَنْسَاكَ
|
Memimpin تَرْأَسُ
|
D. Biografi Perawi
Imam At-Tirmidzi
Nama lengkapnya ialah Abu
‘Isa Muhammad bin ‘Isa bin Sawrah bin Musa bin Al-Dhahak al-Zulami al-bugi
al-tirmidzi. Dalam versi lain menyebutkan Muhammad ‘Isa bin Sawrah bin Syaddad,
atau Muhammad bin ‘Isa bin Yazid bin Sawrah bin al-Sakan. Lahir di Turmudz tahun
209 H, dan wafat dalam usia 70 tahun. Sebagai ulama, ia adalah seorang yang
tsiqoh, hal ini telah disepakati oleh para ulama.
Ibnu Hibban al-Busti pun
mengakui kemampuannya dalam usahanya menghimpun, menyusun, menghafal dan
meneliti hadis, sehingga ia menjadi sumber pengambilan hadis bagi ulama
terkenal. Kesungguhannya dalam menggali hadis tampak dari sumber yang ia gali,
yakni guru (al-Syaykh) yang dituju. Dalam bidang hadis, ia merupakan murid
al-Bukhari, sehingga pendapat al-Bukhari tentang nilai hadis sering ditampilkan
didalam sunannya, oleh karena itu wajar bila al-Tirmidzi dinilai sebagai tokoh
penting dalam bidang hadis, ia juga mengklasifikasikan antara hadis shahih,
hasan, dan da’if.[3]
Karya-karyanya antara lain:
1.
Al-Jami’ Al-Mukhtasar min Al-sunan ‘an rasulillah.
2.
Tawarikh.
3.
Al-‘Ilal.
4.
Al-‘Ilal Al-Kabir.
5.
Syama’il.
6.
Asma’ Al-Shahabah.
7.
Al-Asma’ wal kuna.
8.
Al-Atsar Al-Mauqufah.
Karya beliau
yang terkenal adalah Al-Jami’ atau sunan Al-Tirmidzi.[4]
E. Keterangan Hadist
Jadi, pada dasarnya setiap panca indra akan dimintai pertanggung jawaban
atas perbuatan apa saja yang pernah dilakukan sewaktu didunia, Allah akan
mempertanyakan semua itu diakhirat nanti dalam semua hal. Dan seharusnya
manusia bisa menggunakan pendengaran, penglihatan, dan harta sesuai dengan yang
diamanahkan oleh Allah swt serta selalu bersyukur atas kenikmatan yang
diberikan-Nya.
F. Aspek Tarbawi
1. Menjaga
segala bentuk kenikmatan yang Allah berikan dengan selalu bersyukur dan
mengingat-Nya. Karena dalam setiap perbuatan akan diminta pertanggung jawaban
oleh Allah.
2. Menggunakan
dan memanfaatkan penglihatan, pendengaran, dan harta benda yang telah
dititipkan sesuai dengan amanah Allah.
3. Allah
akan memberikan balasan sesuai dengan apa yang telah manusia perbuat dalam
hidupnya.
BAB III
PENUTUP
Segala bentuk perbuatan manusia
akan dimintai pertanggung jawaban. Begitu pula dengan panca indera, yang harus
digunakan pada tempatnya sesuai fungsi dan amanat-Nya, sebab balasan Allah juga
akan menyertainya di hari kiamat kelak. Maka menjaga pemberian Allah itu sangat
penting sebagai bentuk rasa syukur kita terhadap-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
Isa bin Surah
At Tirmidzi, Muhammad. 1992. Sunan At Tirmidzi Juz IV. Semarang : CV.
Asy-Syifa’.
Suparta,
Munzier. 2002. Ilmu Hadits. Jakarta : PT Raja Grafindo.
Assaidi, Sa’adullah. 1996. Hadis-Hadis Sekte. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
yang bertanggung jawab atas panca indra itu siapa?
BalasHapusbagaimana cara menjaga panca indra kita agar panca indra kita tidak untuk maksiat. kenyataan nya kalau kita buka internet terkadang terlihat gambar senono. bagaimana cara mengantisipasinya?
bagai mana sikap anda kalau melihat tersebut?
menurut saya yang bertanggung jawab atas panca indra itu, diri kita sendiri, sebab diri kitalah yang menentukan perbuatan itu sendiri, entah itu baik ataupun buruk.
Hapuscaranya kita harus menggunakan panca indra sesuai dengan fungsinya, sedangkan untuk tidak maksiat itu tergantung dari individu masing-masing,
pertama-tama kita harus hati-hati dalam membuka suatu situs internet, sebab dalam situs apapun itu, terkadang muncul situs-situs berbau porno, namun saya pernah mendengar bahwa jika kita melihat suatu gambar berbau porno tersebut, pandangan pertama adalah keenikmatan dan seterusnya adalah dosa..... jadi kita jangan meneruskan dengan terus-menerus melihat gambar tsb, namun semuanya kembali lagi kediri kita masing-masing
khoirun ikrom 2021111072 kelas B
BalasHapusNursalim, 2021111217
BalasHapusPanca indera memang sangat penting bagi kehidupan manusia, bahkan di akhiratpun ketika semua yang telah kita perbuat di dunia di mintai pertanggungjawabkan, maka kita tidak bisa bohong kareana semua panca indera akan berbicara sesuai dengan apa yang telah di kerjakan. bagaiamana kita bisa menggunakan panca indera ini, agar sesuai dengan amanat Allah SWT?
semua itu bergantung dari masing-masing individunya.. menurut saya kita harus menggunakan panca indra kita sesuai dengan fungsinya masing-masing dan yang lebih penting yaitu sesuai dengan yang diperintahkan Allah Swt.
HapusIstiqomah
BalasHapus2021111115
Assalamu'alaikum wr.wb..
dimakalah disebutkan bahwa panca indera akan dimintai pertanggung jawaban di akhiran, nah apakah panca indera juga akan di mintai pertanggung jwabn di dunia? dan seperti apa???
Wassalamu'alaikum wr.wb
wa'alaikum salam
Hapusmenurut saya tidak,sebab didunia panca indra beeraktifitas sesuai dengan perintah otak, jadi jika kita melakukan sesuatu terutama sesuatu yang buruk biasanya kita bisa berbohong, sedangkan diakhirat nanti setiap panca indra akan mengakui setiap perbuatan yang pernah ia lakukan didunia dari perbuatan baik maupun buruk.
Ida Syarifah R.
BalasHapus2021110015
Melihat realita sekarang kan banyak orang yang memiliki panca indra tetapi belum bisa menggunakan dengan sebaik-baiknya..Bagaimana caranya agar kita bisa menggunakan panca indra kita agar nanti saat dimintai pertanggung jawaban kita bisa mempertanggung jawabkannya?
Terimakasih,,,,,,,,
terimakasih atas pertanyaannya,,,
Hapusya tentunya kita harus menggunakan panca indra sesuai dengan fungsinya,, dan sesuai dengan yang diperintahkan Allah SWT.....
sebab semua itu bergantung pada diri kita masing-masing..
nurhadi hidayat
BalasHapus2021110038
bagaimana jika ada orang yang tidak pernah mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah yaitu dengan diberi panca indera yang lengkap tetapi tidak menjaga panca indera itu dengan baik?
itu namanya kufur nikmat,,, kita harus bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah SWT,, karena tidak semua orang itu punya panca indra yang lengkap/ utuh.
HapusKhasan Fauzi
BalasHapus2021111067
Assalamu'alaikum...
terinspirasi dari pertanyaan mas nurhadi, apakah seseorang yg tidak punya panca indera lengkap (misal: buta,tuli,dsb)tetap akan dimintai pertanggung jawaban panca indera?
thanks...
wa'alaikum salam...
Hapusmenurut sya, kalau misalnya cacatnya sejak dari lahir tidak akan dimintai..... kecuali cacatnya tidak dari lahir, kalau tidak dari lahir pastinya akan tetap dimintai pertanggung jawaban seuai dengan apa yang dia lakukn
assalamualaikum,,
BalasHapussaya ingin bertanya,,
bagaiamana indikator atau kruteria seseorang telah mempertanggung jawabkan inderanya? dan apakah dalam panca indra itu mempunyai pertanggungjawaban yang sama?? jelaskan!!!!!!
terimakasih
wa'alaikum salam
Hapusmaaf untuk pertanyaan yang pertama saya belum bisa menjawab..
saya akan menjawab yg kedua,, menurut saya tidak,, karena panca indera mempunyai fungsi yang berbeda-beda,, dan pertanggung jawabannya sesuai dengan fungsinya masing-masing...
Nama: Erni Mun Holifah
BalasHapusNIM 2021111064
Bagaimana cara memelihara pendengaran dan penglihatan dari hal-hal yang buruk, tetapi pada waktu melihat dan mendengar tidak sengaja............
menurut saya, kita harus menjaga sebaik-baiknya, sesuai dengan fungsinya, dan menghindari perbuatan maksiat,,,
BalasHapusjika kita tidak sengaja itu tidak apa-apa asalkan tidak diteruskan scr terus menerus``
kurang lebihnya begitu
Assalm.......
BalasHapusbagai mana menjaga panca indra sesuai dngan syariat islam?????
wa'alaikum slm```
BalasHapusya kita harus menggunakan panca indra sesuai dengan fungsinya, sesuai dengan yang diperintahkan Allah SWT``
Nailis Suraya
BalasHapus2021 111 068
assalam...
kenyataannya realita sekarang banyak orang yang menggunakan alat indera mereka untuk hal-hal yang tidak baik seperti berbohong, melihat film yang tidak senonoh dll. lalu bagaimana cara kita meminimalisir hal tersebut dan bagaimana cara menjaga alat indera kita agar terhindar dari hal-hal yang buruk tersebut?
ingin menjawab pertanyaan dari mbk nailis... semua itu kembali pada diri masing2 individu, tergantung iman mereka. kalau iman mereka kuat bisa memposisikan mana yang sekiranya perlu atau haram untuk dilakukan. kalau bisa kita bergaul dengan orang2 yang baik, karena menurut saya pengaruh pergaulan juga bisa membawa pada hal tersebut.
BalasHapusterima kasih... :)