Laman

Kamis, 04 April 2013

c8-1 nur faizatul MANUSIA: ASPEK FISIK-BIOLOGIS



MANUSIA: ASPEK FISIK-BIOLOGIS
(HADITS NO.38)

Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah: Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu: M. Ghufron Dimyati, M.S.I

Disusun oleh:
Nur Faizatul Khaeriyah         2021 111 111
Kelas: C

JURUSAN TARBIYAH/PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2013

 

BAB I
PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk Allah yang diberi tugas menjadi khalifah di bumi. Manusia pertama diciptakan oleh Allah dari tanah liat, kemudian diciptakan lagi dari tulang rusuk, namun sesudah itu proses terciptanya manusia terjadi di dalam rahim sang ibu. Seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits, untuk selengkapnya mari kita pelajari makalah hadits berikut ini tentang penciptaan manusia dari aspek fisik-biologis.
Semoga makalah ini  dapat bermanfaat bagi kita semua,,Amin.


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Hadits

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّ ثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوقُ, قَالَ : إِنَّ اَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِى بَطْنِ اُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذلِكَ ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذلِكَ ثُمَّ يَبْعَثُ اللهُ مَلَكًا  فَيُؤْمَرْ  بِآَرْبَعٍ كَلِمَاتٍ وَيُقَالُ لَهُ اُكْتُبْ عَمَلَهُ, وَرِزْقَهُ , وَأَجَلُهُ,  وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ,  ثُمَّ  يُنْفَخُ فِيْهِ الرُّوْحُ,  فَإِنَّ الرَّجُلَ مِنْكُمْ لَيَعْمَلُ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجَنَّةِ  إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ كِتَابُهُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ,  وَيَعْمَلُ حَتَّى  مَا  يَكُوْنُ وَبَيْنَ النّارِ إِلَّا ذِرَاعٌ, فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ, فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ.[1]

B.  Terjemah Hadits
“Dari zaid bin wahab, abdullah  bin Mas’ud berkata, rasulallah menceritakan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar lagi dibenarkan, sesungguhnya salah seorang diantara kalian dikumpulkan penciptaanya diperut ibunya selama 40 hari. Kemudian ia menjadi segumpal darah kemudian menjadi daging sama seperti itu, kemudian Allah  mengutus malaikat dan diperintahkan menulis empat kalimat. Dikatakan kepadanya: tulislah amalnya, rizkinya, dia sengsara atau bahagia. Kemudian ditiupkan ruh kepadanya. Sesungguhnya salah seorang diantara kalian melakukan amalan hingga tidak ada lagi antara dirinya dengan surga kecuali satu jengkal, namun kitabnya telah mendahuluinya lalu ia melakukan amalan penghuni neraka. Dan sesungguhnya seseorang berbuat hingga tidak ada antara dirinya dan neraka kecuali satu jengkal. Namun kitab telah mendahuluinya maka dia melakukan amalan penghuni surga.” (HR. Bukhori)[2].
C.  Mufrodat
الصَّادِقُ     : orang yang benar
بَطْنِ                   : rahim
مُضْغَةً       : segumpal daging
يُنْفَخُ          : meniupkan

D.  Biografi Rawi
Nama lengkap Imam Bukhari r.a adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Ju’fi Bukhari. Lahir pada hari Jum’at 13 Syawal 194 H di kota Bukhara. Maka tidak heran kalau beliau lebih populer dengan sebutan al-Bukhari.[3] Dan wafat pada malam hari raya Idul Fitri tahun 256 H dalam usia 62 tahun kurang 13 hari.
Beliau telah melakukan rihlah (perjalanan) untuk menimba hadits dari seluruh ulama yang tinggal di negeri-negeri islam.beliau telah menulis riwayat hadits dari para hafizh. Imam Bukhari telah menuntut ilmu hadits sejak usia sepuluh tahun. Pada usia sebelas tahun beliau telah mampu mengoreksi kesalahan para syaikh. Bukhari r.a berkata “Aku menyusun di dalam kitab shahih-ku kira-kira 600.000 riwayat hadits. Aku tidak akan mencatat sebuah hadits pun di dalam kitab tersebut kecuali melakukan shalat dua rakaat terlebih dahulu.”
Ketika Imam Bukhari berkunjung ke Baghdad, beliau didatangi oleh para ulama ahli hadits yang berniat menguji kemampuan beliau. Merka sengaja memutarbalikkan matan dan sanad sebanyak seratus riwayat hadits. Hadits yang sudah dibalik sanad dan matannya tersebut diserahkan pada sepuluh orang untuk dibacakan di hadapan Imam Bukhari. Imam Bukhari menjawab :” Aku tidak mengetahuinya.” Sampai kesepuluh riwayat hadits ternyata beliau tetap saja menjawabnya dengan kalimat, “ Aku tidak mengetahuinya.”
Barulah setelah imam Bukhari kembali mengulas riwayat hadits yang pertama kali dibacakan oleh orang pertama, beliau berkata, “ Adapun hadits yang kamu bacakan tadi, maka yang benar adalah seperti ini. Hadits yang kamu sebutkan pada urutan kedua yang benar adalah seperti ini.” Imam Bukhari mengoreksi semua riwayat dengan cara mengembalikan sanad pada matannya yang semula. Semua riwayat yang disebutkan oleh ke sepuluh orang tersebut dikoreksi dengan tepat. Semenjak itulah orang-orang mengakui ke-hafizh-an (daya hafal) dan kehebatan beliau.[4]

E.  Keteranagan hadits
Ayat pendukung hadis terdapat pada Q.S Al-Mu’minun(23):12-14
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ (12) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (13) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آَخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ(14)
Artinya: “12. Hendaknya manusia mengamati asal kejadiannya. Sebab, penciptaan manusia itu termasuk salah satu bukti kekuasaan Kami yang mengharuskan orang-orang untuk beriman kepada Allah dan hari akhir. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati tanah.
13. Kemudian Kami menciptakan keturunannya. Dari tanah itu, Kami menciptakan sperma –sebuah zat cair yang mengandung segala unsur kehidupan– yang bertempat pada rahim, sebuah tempat yang kokoh dan dapat melindungi.
14. Setelah membuahi ovum, sperma itu Kami jadikan darah. Darah itu pun kemudian Kami jadikan sepotong daging yang kemudian Kami bentuk menjadi tulang. Tulang itu lalu Kami balut dengan daging. Setelah itu, Kami menyempurnakan penciptaannya. Akan tetapi, setelah Kami tiupkan roh Kami, ia menjadi makhluk yang durhaka dan melawan asas penciptaannya. Betapa Mahatingginya Allah dalam kemahaagungan dan kemahakuasaan-Nya. Tidak ada yang menyerupai-Nya dalam kemampuan mencipta, membentuk dan berkreasi.”

Para ulama sepakat bahwa ditiupkannya ruh kehidupan hanya terjadi setelah usia empat bulan.[5] Al-Qadhi dan beberapa ulama yang lain berkata, “maksud diutusnya malaikat ke rahim ibu adalah melaksanakan beberapa perintah tersebut. Sudah sangat jelas disebutkan dalam hadits kalau mereka dijadikan sebagai wakil di dalam rahim sang ibu. Bahkan disebutkan juga kalu malaikat tersebut selalu melaporkan perkembangan embrio manusia denga ungkapan, “wahai tuhanku dia sekarang mencapai tahap sel telur. Wahai tuhanku, dia sekarang mencapai tahapan segumpal daging.”
Al Fadhil Ali bin Al Muhaddab Al Hamawi, seorang tabib, menukil keseragaman pendapat para dokter bahwa pembentukan janin di dalam rahim terjadi dalam waktu sekitar empat puluh hari, dan pada kurun waktu ini sudah bisa dibedakan jenis kelaminnya apakah laki-laki ataukah perempuan berdasarkan unsur-unsur yang menunjukkan arah bentuknya. Kemudian menjadi segumpal darah juga dalam waktu seperti itu. Mereka berkata, “Gerakan janin secara halus akan terasa pada masa pembentukannya.” Kemudian menjadi segumpal daging kecil juga selama kurun waktu seperti itu, yakni pada empat puluh hari ketiga, lalu ia pun dapat bergerak. Selanjutnya dia berkata, “para dokter sepakat bahwa ruh tidak ditiupkan kecuali setelah empat bulan.[6]
 فَإِنَّ الرَّجُلَ مِنْكُمْ لَيَعْمَلُ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجَنَّةِ  إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ كِتَابُهُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّار
Kata dziraa’ dalam kalimat hadis ini maksudnya adalah perumpamaan untuk menyatakan betapa dekat nasib orang itu dengan surga ketika hendak meninggal dunia. Begitu dekatnya dengan alam tempat tinggal keabadian itu, sampai akhirnya diungkapkan dengan kata dzira’ yang artinya hanya tinggal satu hasta. Maksud substansi hadis ini tentu jarang terjadi pada kebanyakan orang, sebab mayoritas orang yang dikasisi Allah Ta’ala akan dilapangkan untuk mendapatkan rahmat –Nya, yakni diberi hidayah untuk mengerjakan kebaikan setelah sebelumnya mempraktekan keburukan. Sedangkan seseorang yang semula baik, di akhir hayatnya berbuat buruk (sebagaimana disebutkan dalam matan hadis di atas), bisa dinilai sangat jarang terjadi. Allah Ta’ala berfirman “Sesungguhnya rahmat-Ku lebih mendahului dan mengalahkan murka-Ku.”
Orang yang termasuk kategori hadis ini adalah orang-orang yang di akhir hayatnya melakukan kekufuran atau kemaksiatan.[7] Hanya saja perlu dibedakan antara nasib orang yang mengakhiri hidupnya dengan kemaksiatan dan antara orang yang mengakhiri kehidupannya dengan kekufuran. Orang yang mengakhiri lembaran hidupnya dengan kekufuran maka akan tinggal kekal di dalam neraka sedangkan orang yang mengakhiri lembaran hidupnya dengan kemaksiatan tetap mati dalam keadaan mengesakan Allah, dia tidak akan tinggal kekal di dalam neraka.[8]
F.   Aspek  Tarbawi
1.      Hadits ini memberikan informasi tentang permulaan ciptaan dan akhirnya yang berkaitan dengan bahagia atau sengsara seseorang.
2.      Yang menjadi tolok ukur hidup adalah akhir hidup yang baik.
3.      Hadis ini menganjurkan untuk bersikap qana’ah (menerima ketetapan Allah dengan ikhlas) dan tidak berambisi terhadap harta, karena rizqi telah ditetapkan sehingga tidk perlu mati-matian dalam mengupayakannya, tapi yang disyariatkankan adalah mencari penghidupan secara wajar.
4.      Hadits ini menunjukkan bahwa amal perbuatan menjadi sebab masuk surga atau masuk neraka.


BAB III
PENUTUP

Pada pembahasan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa:
Proses penciptaan manusia setelah nabi adam ialah terjadi secara biologis, yaitu setelah air mani bertemu ovum kemudian disimpan di rahim ibu selama empat puluh hari menjadi segumpal darah lalu menjadi segumpal daging, kemudian menjadi tulang-belulang kemudian Allah membentuk menjadi manusia, baru setelah janin berusia 120 hari Allah meniupkan ruh-Nya ke janin tersebut setelah kandungan berusia 9 bulan terjadi proses kelahiran.
Semua kehidupan (ajal,jodoh, rizqi) manusia telah ditentukan oleh Allah pada usia 4 bulan dalam kandungan sang ibu, kita sebagai manusia hanya bisa ikhtiar dan berdoa.
 Kurang lebih seperti itu proses terjadinya manusia dari aspek fisik-biologis yang dapat saya simpulkan.


DAFTAR PUSTAKA

Al Asqalani, Ibnu Hajar dan Al Imam Al Hafizh. 2009. Fathul Bari 32. Jakarta: Pustaka Azzam.
Az-Zabidi, Imam. 2000. Ringkasan Shahih Al-Bukhari cet.IV. Bandung: Mizan.
Team Daar al Baaz. 2003. Syarah Hadis Qudsi cet.I. Jakarta: Pustaka Azzam.
Zuhri, Muh. 2011. Hadis Nabi Telaah Historisdan Metodologis cet.III. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.


[1] Imam Az-Zabidi,Ringkasan Shahih Al-Bukhari cet.IV, (Bandung: Mizan, 2000) hlm.558-559
[2] Ibid.
[3] Muh.Zuhri, Hadis Nabi Telaah Historisdan Metodologis cet.III, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2011) hlm. 165.
[4] Team Daar al Baaz,Syarah Hadis Qudsi cet.I, (Jakarta: Pustaka Azzam,2003) hlm. 18-19.
[5] Ibid, hlm. 215.
[6] Ibnu Hajar Al Asqalani dan Al Imam Al Hafizh, Fathul Bari 32, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009) hlm. 16.
[7] Ibid, hlm. 216.
[8] Ibid, hlm. 217.

36 komentar:

  1. Chabibah Illiyin (2021111117)

    Assalamualaikum.
    Pertanyaan:
    Bagaimanakah pendapat pemakalah jika ada seorang ibu yang saat ia mengandung sering mendengarkan musik-musik klasik di perutnya dengan dalih untuk mengasah kecerdasan kognitifnya sejak dini, apakah Islam memnbenarkan semua itu, lalu adakah amalan atau pendidikan yang di berikan orang tua kepada anaknya sejak dalam usia kandungan?

    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumussalam umi....
      syukron atas pertanyaannya...
      ok langsung saja seperti ini, bahwa pada saat dalam kandungan memang ada stimulus rangsangan pendengaran melalui musik klasik untuk mengasah kecerdasaan. penelitian itu memang sudah dibenarkan, namun teori itu berasal dari barat.mengenai islam membenarkan apa tidak, itu banyak pendapat yang berbeda, ada yang pro dan ada yang kontra,, namun kita ambil positifnya saja, dengan memeperhatikan hal-hal berikut:
      1. Tidak diniatkan untuk masiat kepada Allah swt.
      2. Tidak berlebih-lebihan didalam menikmati maupun mendengarkannya sehingga melalaikannya dari perkara-perkara yang diwajibkan, seperti : sholat, mengingat Allah maupun kewajiban lainnya.
      3. Para pemainnya tidak menampilkan perbuatan-perbuatan yang diharamkan atau dilarang agama.
      4. Biduanitanya—jika ada—tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang mengundang fitnah, seperti :menggunakan gaun yang seronok, tidak sopan, bergoyang-goyang atau menyanyikannya dengan suara-suara yang dibuat-buat sehingga membangkitkan birahi dan merangsang syahwat orang-orang yang mendengarkannya.
      5. Bait-bait syair lagunya tidak bertentangan dengan adab dan ajaran islam, seperti mengandung kemusyrikan, pelecehan, jorok dan sejenisnya.
      6. Tidak diadakan di tempat-tempat yang mengandung syubhat, kemunkaran atau diharamkan, seperti di tempat yang dibarengi dengan minuman keras, dicampur dengan perbuatan cabul dan maksiat.
      Orangtua bisa melakukan kasih sayang (rahmah) sejak anak dalam kandungan dengan kasih sayang, belaian mesra dan suara merdu pada perut ibu dengan memperdengarkan suara-suara alunan ayat suci dekat perut ibu, bisa dengan kaset/ CD, serta yang penting mengajak bicara bayi dalam kandungan. mungkin seperti itu dulu umi.... nanti kalau ada sanggahan kita bahas lagi.terimakasih...

      Hapus
  2. Anamil choir 2021 111 122

    assalamualaikum

    kenapa kok pada usia janin 4 bulan baru di beri ruh,,ada apa di balik 4 bulan tersebut??

    wassalamualaikum

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumussalam....
      terimakasih atas pertanyaannya yang cukup singkat tapi penuh teka-teki yach..
      mungkin saya juga sempat terbesit pertanyaan yang semacam itu, ada apa dibalik 4 bulan? begitu yach..
      tapi dalam hadits di atas itu sudah menjelaskannya demikian, bahkan dalam al-Qur'an maupun hadits-hadits yang lainpun banyak yang menjelaskan sama seperti itu, walaupun ada juga para ulama mungkin yang berselisish pendapat.
      jadi praktisnya bahwa pada usia janin 4 bulan sudah terbentuk kerangka manusia yaitu tulang-belulang yang sudah di balut daging yang sudah membentuk kepala,tangan dan kaki, maka saat itulah sudah bisa ditiupkan ruh. karena sudah memungkinkan janin mempunyai nyawa, dan disitulah dimulai kehidupan anak dalam perut ibunya. seperti pada sebuah hadits yang artinya:
      Dari nuthfah, Allah jadikan ‘alaqah yakni segumpal darah beku yang bergantung di dinding rahim. Dari ‘alaqah menjadi mudhghah yakni sepotong daging kecil yang belum memiliki bentuk. Setelah itu dari sepotong daging bakal anak manusia tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian membentuknya memiliki kepala, dua tangan, dua kaki dengan tulang-tulang dan urat-uratnya. Lalu Dia menciptakan daging untuk menyelubungi tulang-tulang tersebut agar menjadi kokoh dan kuat. Ditiupkanlah ruh, lalu bergeraklah makhluk tersebut menjadi makhluk baru yang dapat melihat, mendengar, dan meraba. (Bisa dilihat keterangan tentang hal ini dalam kitab-kitab tafsir, antara lain dalam Tafsir Ath Thabari, Tafsir Ibnu Katsir, dan lain-lain).
      jadi ada apa di balik 4 bulan itu lebih rincinya y Wallahu a'lam. Allah maha kuasa, Allah maha segalanya.
      seperti itu mungkin y,,, semuanya kita kembalikan pada Allah. terimakasih

      Hapus
  3. Fitriasih 2021111099
    Assalamualaikum..
    dari pembahasan tentang aspek2 biologis,dijelaskan bahwa kita hendaknya mengamati asal kejadian penciptaan manusia,selanjutnya apa hikmah setelah kita mengamati tentang asal kejadian manusia, bisa dijelaskan!
    terimakasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumussalam...
      yupz mengenai hikmahnya seperti ini, kita mengamati kejadian manusia itu sebenarnya supaya kita mengetahui betapa maha kuasanya Allah dalam hal penciptaan manusia. kekuasaan Allah tidak dapat ditundukkan oleh sebab apapun kecuali dengan hendak-Nya, karena Allah tidak menjadikan persetubuhan sebagai sebab terjadinya anak, sebab persetubuhan kadang menyebabkan terjadinya dan kadang juga tidak, sesuai dengan kehendak-Nya.
      -kemudian kita juga semakin yakin akan keberadaan diri sebagai makhluk ciptaan Allah.
      -menambah keimanan dalam hati.
      -manusia tercipta dari asal bahan yang sama, sehingga tak pantas untuk sombong.
      mungkin secara singkatnya seperti itu ya mbak ya.... terimakasih......

      Hapus
  4. puji astuti (2021 111 103)

    assalamualaikum,,,
    dalam aspek tarbawi kan dijelaskan bahwa yang menjadi tolok ukur hidup adalah akhir hidup yang baik.
    maksdnya bagaimana ya?soalnya saya kurang paham mb hehehe
    terima kasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh.......
      terimakasih mbak pertanyaannya... sebelumnya mohon maaf apabila tulisan itu kurang dapat dipahami..begini maksudnya mbak, hidup seseorang ukurannya itu pada akhir hidupnya, apabila pada akhir hidupnya dia baik, maka insyaallah dia termasuk orang yang baik. begitu juga sebaliknya, bila dia dalam akhir hidupnya buruk, maka dia termasuk orang yang buruk... jadi hidup seseorang diukur dari akhir hidupnya.
      semoga kita termasuk orang-orang yang dalam akhir hidupnya baik, sehingga memperoleh kebaikan pula di akhirat. amin...
      mungkin seperti itu mbak... mohon maaf apabila kurang memuaskan, terimakasih

      Hapus
  5. amilatun Istiqomah 2021111100
    Assalamu'alaikum tanya nc mb
    di makalah djelaskan bahwa "Orang yang mengakhiri lembaran hidupnya dengan kekufuran maka akan tinggal kekal di dalam neraka,,," apakah kalimat itu masih berlaku jika keadaan orang tersebut sebelumnya sangat alim dan ahli ibadah? mohon penjelasannya ycccc mb, mksh
    wassalamu'alaikum

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumussalam ....
      pertanyaan saya terima mbak.... :)
      oke seperti ini, mungkin anda pernah mendengar kalimat : " lebih baik dari penjahat menjadi ustadz daripada ustadz ke penjahat." kemudian pada aspek tarbawi juga telah disebutkan bahwa tolok ukur hidup adalah akhir hidup yang baik, jadi jawabannya adalah.... kalimat yang anda tanyakan itu berlaku pada orang yang sebelumnya sangat alim, karena kembali lagi kepada tolok ukur hidup tadi. terimakasih.... :)

      Hapus
  6. Silfina Hayati
    2021111268
    C

    Assalamu’alaikum..
    Saya mau bertanya, adakah manfaat dibacakannya ayat-ayat al quran bagi bayi dalam kandungan? Bila ada, tolong jelaskan ya...
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumussalam...
      terimakasih mbak..
      saya jelaskan semampu saya dulu, manfaat dibacakannya ayat-ayat al-qur'an bagi bayi dalam kandungan itu pasti ada.
      Bagi ibu hamil yang sering memperdengarkan bacaan Al Quran, dapat merangsang sel-sel otak janin sebelum lahir. Pemberian stimulasi seperti ini sangatlah penting karena sel-sel otak yang sudah diberi stimulasi sedini mungkin dapat memicu otak tuk bekerja lebih optimal.
      Lain hal nya dengan beberapa metode yang banyak digunakan saat ini, seperti memperdengarkan musik klasik atau pun nasyid-nasyid. Sungguh, patutlah bagi mukminah mengetahui bahwa Al-Qur’an adalah sebaik-baik bacaan yang diperdengarkan.

      semoga Allah mencintai kita yang berusaha menjadikan Al-Qur’an lebih akrab dengan telinga-telinga kita…..tak sibuk dengan alunan-alunan nada melenakan….. Amin.
      mungkin seperti itu saja mbak ya... mohon maaf apabila jawaban kurang memuaskan..nanti bisa sharing kembali. :)

      Hapus
  7. Mirza Fajrian
    2021 111 110

    Assalamu'alaikum..
    Kata dziraa’ dalam kalimat hadis ini maksudnya adalah perumpamaan untuk menyatakan betapa dekat nasib orang itu dengan surga ketika hendak meninggal dunia...

    Tolong Jelaskan Lagii Bulek..

    trmksh

    Wassalamu'alaikum..

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh....
      saya jelaskan semampu saya dulu ya mz mirza,,,
      dzirra' yang dimaksud itu kan di ambil dari kalimat
      فَإِنَّ الرَّجُلَ مِنْكُمْ لَيَعْمَلُ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجَنَّةِ إِلَّا ذِرَاعٌ
      yang mana artinya adalah "sesungguhnya salah seorang diantara kalian melakukan amalan hingga tidak ada lagi antara dirinya dengan surga kecuali satu jengkal."
      jadi disini diibaratkan orang yang melakukan amalan apabila hendak meningggal maka dia sangat dekat nasibnya dengan surga... begitu mas mirza... kalau kurang jelas silahkan keluarkan unek-uneknya... kita sharing bareng-bareng agar ilmu yang kita miliki bisa diinformasikan kepada yang lain sehingga bisa bermanfaat... terimakasih.

      Hapus
  8. restu noviani 2021111091
    assalamualaikum ...
    mb izat saya cuma mau tanya manfaat didengarkanya musik waktu kita masih dalam kandungan itu apa,,,,dan musik apa yang paling baik buat calon bayi tersebut??

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumussalam mbak yu...
      manfaat didengarkan musik bagi bayi dalam kandungan yaitu sebagai stimulasi suara, dimana stimulasi itu sangat penting diantaranya:
      • Merupakan salah satu sumber stimulasi janin
      • Bentuk komunikasi penting antara ibu dengan janin
      • Janin tidak dapat mendengar dengan baik melalui telinga nya karena masih penuh dengan air ketuban
      • Janin mendengar melalui vibrasi pada tulang kraniumnya
      • Untuk alasan ini : Suara ibu mempunyai resonansi yg unik
      • Suara dari luar uterus yg dapat melewati air keruban adalah suara dengan frekuensi rendah, (low-pitched frequencies)
      • Mendengarkan musik klasik sungguh baik bila ibu menyukai nya
      • Janin tidak suka mendengar suara yg keras atau gaduh.

      namun alangkah baiknya bila yang diperdengarkan kepada bayi itu adalah lantunan ayat suci al-Quran. Al-Qur’an adalah sebaik-baik bacaan yang diperdengarkan.
      terimakasih mbak..

      Hapus
  9. assalamualaikum!

    irva silvia 2021 111 101

    saya mau tanya pasti boleh! mengenai penciptaan manusia dari tanah, sebetulnya tanah yang diambil sebagai bahannya itu berasal dari tanah surga atau tanah bumi? lalu adaka hadis yang menguatkan tentang hal ini. terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumussalam....
      boleh.. boleh... silahkan tanya gak papa ...
      pada al-qur'an dijelaskan seperti ini
      DARI BUMI (TANAH) = MINAL ARDHI

      Quran 30:20.
      Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia MENCIPTAKAN KAMU DARI TANAH, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yg berkembang biak.

      Quran 3:59.
      Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah MENCIPTAKAN ADAM DARI TANAH, kemudian Allah berfirman kpdnya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.

      DARI TANAH = MIN TURAABIN

      Quran 37:11.
      Maka tanyakanlah kpd mereka (musyrik Mekah): "Apakah mereka yg lebih kukuh kejadiannya ataukah apa yg telah Kami ciptakan itu?" Sesungguhnya Kami telah MENCIPTAKAN MEREKA DARI TANAH LIAT.

      DARI TANAH LIAT = MIN THIINIL LAAZIB

      Quran 15:26.
      Dan sesungguhnya Kami telah MENCIPTAKAN MANUSIA (ADAM) dari TANAH LIAT KERING (yg berasal) dari LUMPUR HITAM YG DIBENTUK. 27. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yg sangat panas. 28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kpd para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari TANAH LIAT KERING (yg berasal) dari LUMPUR HITAM YG DIBERI BENTUK”.

      TANAH LIAT KERING (yg berasal) dari LUMPUR HITAM YG DIBENTUK = MIN SHALSHAALIN MIN HAMA-IN MASNUUN

      Quran 55:14.
      Dia MENCIPTAKAN MANUSIA DARI TANAH KERING SEPERTI TEMBIKAR, 15. dan Dia menciptakan jin dari nyala api.

      DARI TANAH KERING SEPERTI TEMBIKAR = MIN SHALSHAALIN KAL-FAKHKHAAR

      seperti itu y mbak..
      Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
      “Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah”. (HR. Bukhari)
      begitu saja mbak irva.... terimakasih..

      Hapus
  10. Dewi Suryani 2021 111 093

    Assalamu'alaikum wr.wb
    yang ingin saya tanyakan jika ada seorang ibu sedang melahirkan dirumah tidak ada seorang laki-laki, kemudian setelah bayi itu lahir lupa tidak di adzani dan di qomati, saking lupanya lalu bagaimana menurut anda?... trims

    Wassalamu'alaikum wr.wb

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumussalam...
      terimakasih y mbak ewi,,,,,,,
      singkat saja..
      jika kejadian itu terjadi, maka adzanilah ketika sudah ingat bahwa si bayi belum di adzani,,,
      orang lupa itu tidak dihukumi apapun. thx....

      Hapus
  11. Assalamu'alaikum Wr.Wb
    Rahmawati 2021111092

    tema manusia: Aspek fisik dan biologis. Terkait dengan penciptaan/lahirnya Hawa, bahwa hawa diciptakan dari tulang rusuk laki2 ( Adam). dewasa ini apakah generasi seterusnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk laki2 ataukah tidak????
    Terimakasih... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumussalam wr.wb.
      makasih y mbak...
      Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
      “Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam” (HR. Bukhari-Muslim)
      Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.
      jadi y proses manusia setelah siti hawa itu dari perkawinan mbak,,,
      terimakasih. maaf kalau belum faham bisa di sharing kembali mbak... :)

      Hapus
    2. Terimakasih atas jawabannya mba Izzat,
      berarti generasi seterusnya perempuan itu dalam penciptaannya berbeda dengan hawa. seperti itukah mba??? :)

      Hapus
    3. Wallahu a'lam,,, tapi disebutkan memang proses penciptaan manusia setelah siti hawa itu dari proses perkawinan mbak,,, terjadi di rahim ibu. seperti hadits di atas itu. :)

      Hapus
  12. Ana Lailya 2021 111 121
    Assalamu'alaikum...
    Mau nanya mbak,Apa maksud dari terjemah hadits di atas yang berbunyi "Sesungguhnya salah seorang diantara kalian melakukan amalan hingga tidak ada lagi antara dirinya dengan surga kecuali satu jengkal, namun kitabnya telah mendahuluinya lalu ia melakukan amalan penghuni neraka. Dan sesungguhnya seseorang berbuat hingga tidak ada antara dirinya dan neraka kecuali satu jengkal. Namun kitab telah mendahuluinya maka dia melakukan amalan penghuni surga.”
    Lalu dimana letak keadilan Allah disini mbak...terima kasih... mohon jelaskan.
    wassalam....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumussalam...
      Maksudnya gini mbak.. seseorang yang pada awalnya membuat amalan baik kn seperti tidak ada penghalang untuk masuk surga, namun ketika akhir hidupnya dia berbuat buruk, maka dia melakukan amalan penghuni neraka. begitu juga sebaliknya.
      nah,, justru di sini letak keadilan Allah... seperti sudah dituliskan pada aspek tarbawi di atas bahwa yang menjadi tolok ukur hidup adalah akhir hidup yang baik.
      " lebih baik mantan preman dari pada mantan kyai"
      seperti itu kurang lebihnya mohon maaf. Wallahu a'lam. :)

      Hapus
  13. Jati Diri
    2021 111 109

    Assalamualaikum
    Izat Izuuuuud... Aku pngen nanya nih,,

    Mungkin kita masih ingat kejadian-kejadian ketika kita masih kecil, tetapi kenapa Allah tidak memberikan ingatan kepada kita ketika kita masih di dalam kandungan???

    cetaarrrr ulaallaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikum salam nju ati.....
      Pertanyaan simpel, tapi cetarrrr ya.... :) membutuhkan waktu cukup lama untuk merenungkan pertanyaan anda.. sehingga akhirnya saya mendapat petunjuk dari Allah untuk menjawab pertanyaan anda . yaitu pada firman Allah dalam QS. An-Nahl ayat 78
      وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ
      Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati.
      Dari ayat itu bahwa penciptaan pendengaran dan penglihatan di dalam perut ibunya adalah kepastian terbentuknya organ-organ itu yang disertai dengan fungsi melihat dan mendengar, karena fungsi itu sekaligus berada dalam organnya.tentang kapan mulai berfungsinya, maka terjadi perbedaan pendapat.
      Jadi menurut saya pada waktu dalam kandungan otak kita atau daya ingat kita belum berfungsi sebagaimana mestinya, dalam kandungan memang sudah berbentuk manusia dan sudah ditiupkan ruh pada saat kandungan 4 bulan, tetapi organ yang dimiliki belum berfungsi secara total. Wallahu a’lam.
      Seperti itu saja mungkin penjelasan dari saya.. hatur nuhun..... :)

      Hapus
  14. risqa murnia 2021111102

    assalamualaikum....
    tanya zat, yg saya pahami dalam hadis tsb bahwa bahagia dan sengsara sudah ditentukan. apakah ini benar? terus untuk apa kita mencari kebahagiaan jika telah ditentukan kita akan sengsara? mohon penjelasannya!
    maturnuwun....

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumusalam...
      dalam hadis memang sudah ditentukan bahagia atau sengsaranya seseorang. Itu memang benar. Kita mencari kebahagiaan bukan berarti untuk melawan takdir atau ketetapan Allah.tapi kebahagiaan itu merupakan kebutuhan manusia, karena manusia memiliki nafsu, kemudian Allah sendiri berfirman pada QS. Ar-Ra’d ayat 11 :
      انَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
      Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah suatu keadaan.
      Dari ayat tersebut tentunya anda sudah bisa mencerna sendiri apa maknanya. Terimakasih itu saja dari saya Wallahu a’lam. Thx....

      Hapus
  15. marlihatin 2021111123
    assalamu’alaikum...
    mb saya mau bertanya apa yang harus dilakukan oleh seorang ibu yang tngah hamil mengingat perilaku ibu dapat mempengaruhi si janinnya. Bagaimana pandangan islam menyikapi hal tersebut dan bila ada dalil yang memperkuat mohon jelaskan.
    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumussalam....
      Ada sebuah hadits yang artinya:
      "Apakah redha, hai golongan wanita, bahwasanya seorang wanita yang sedang hamil dari suaminya, yang telah dinikahi dengan halal (menurut syariat Islam), Allah membenkan pahala kepadanya sebagaimana pahala orang berjihad fisabilillah. Apabila ia merasa sakit untuk melahirkan anaknya maka ia mendapat pahala yang banyak sekali sehingga manusia tidak mengerti seberapa banyaknya pahala itu. Apabila telah lahir lalu disusui, bagi ibu itu setiap satu tegukan dari susunya Allah memberi dia pahala satu kebaikan. Apabila si ibu semalaman tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah memberi pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah."
      (Riwayat Al Hassan bin Safwan, Thabrani Jan Ibnu As Sahir dan Salamah yang menyusukan Sayidina Ibrahim putera daripada Rasulullah).
      Namun demikian sebagian besar ibu yang mengandung mudah hilang kesabaran karena merasa tidak nyaman. Jauhilah sifat pemarah, merajuk dan sebagainya agar anak yang dilahirkan jiwanya kuat dengan kebaikan.
      1.Jaga adab-adab, contohnya jangan makan sambil berjalan, durhaka kepada suami dan lain-lain, karena akhlak ibu yang mengandung akan mempengaruhi watak dan akhlak anak dalam kandungannya.
      2.Dilarang menyakiti atau menyiksa binatang, dikuatirkan balasan Allah ditimpakan kepada anak yang dikandung.
      3.Pergaulan suami isteri hendaklah beradab
      4.Pendidikan anak-anak berawal sebelum ayah dan ibu menikah. Sebab itulah sangat penting pemilihan jodoh dan juga majlis akad nikah harus dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam.
      Janin yang sedang tumbuh besar lebih-lebih setelah kandungan berusia enam bulan adalah makhluk yang pandai dan memiliki berbagai kemampuan diantaranya:
      1.Janin dapat melihat, mendengar dan belajar di dalam kandungan.
      2.Perasaan gelisah, resah, yang sukar diatasi sudah memberi pengaruh buruk kepada pribadi bayi sebelum lahir. Sebaliknya perasaan seperti riang gembira dan pengharapan memberi satu masukan positif dalam perkembangan emosi bagi bayi.
      3.Perasaan bapak (suami) kepada ibu (isteri) dan anak yang dikandungnya juga adalah faktor terpenting yang menjamin keberhasilan dan kesempurnaan pertumbuhan bayi dalam rahim.
      Berdasarkan sensitifnya perasaan janin itu, para ibu bapak perlulah:
      1.Mementingkan soal-soal kebaikan dan dalam waktu yang sama menjauhi keburukan.
      2.Yang paling utama, si ibu hendaklah selalu bersangka baik dengan Allah. Untuk itu berdoalah kepada Allah agar anak yang sedang dikandung itu menjadi anak soleh, berilmu, beriman dan bertaqwa
      3.Perbanyak membaca Al Quran dan menghayati isinya terutama Surah At Taubah, Surah Maryam, Surah Yusuf dan Surah Luqman
      4.Surah-surah itu sebaik-baiknya dibaca di waktu setelah shalat Subuh dan sebelum tidur
      5.Bacalah di samping mengharapkan anak yang dikandung itu selamat dan mudah dilahirkan.
      6.Membaca dan menghayati kisah-kisah orang soleh zaman dahulu.
      Secara ringkas, seorang ibu yang sedang mengandung itu hendaklah menjaga:
      1.Penglihatan
      2.Pendengaran
      3.Percakapan
      4.Makan minum
      5.Sikap
      Dalam islam sendiri menganjurkan agar kita menjaga kondisi janin.
      Wallahu a'lam
      hanya itu yang dapat saya sampaikan..mohon maaf. Thx..

      Hapus
  16. Nama
    Agus Triyono
    Nim
    2021 111 135

    Salam yaa....bani.....

    Bagaimana kalau aspek fisik dan biologis manusia terjadi ketimpangan/ kesalahan.....?
    Apabila seseorang terkena luka, yang sakit lebih parah itu apakah fisiknya or biologisnya.?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam uuyyyeeeee.....
      makasih y pertanyaannya....
      jawaban singkat saja lah.. apabila aspek fisik biologis manusia terjadi kesalahan maka itu sudah ketentuan Allah swt. seperti hadis di atas kan bahwa Allah telah menentukan kehidupan seseorang.
      kemudian apabila terkena luka maka yang sakit lebih parah ya fisik dan biologis, karena setahu saya aspek fisik biologis itu satu kesatuan.. makasih uuyyee....
      :)

      Hapus