MAKALAH
“ BAHASA MANUSIA “
Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu: Ghufron Dimyati, M.S.I
Oleh:
Azimatul Awaliyah (2021 111 112)
Kelas C
JURUSAN TARBIYAH / PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna, diberi kelebihan akal
untuk berfikir dan berkembang. Dalam kehidupanya manusia juga termasuk makhluk
sosial yakni selalu bergantung pada orang lain, selain itu dalam bermasyarakat
seseorang pasti terikat pada aturan-aturan hukum yang berlaku.
Dengan hidup bermasyarakat tentunya ada komunikasi untuk menjalin
kekerabatan, baik komunikasi langsung ataupun tidak langsung. Dalam
berkomunikasi penting menggunakan bahasa yang baik dan santun, tidak hanya pada
orang sekeliling kita, namun juga pada semua orang, terlebih pada orang asing
(bukan WNI). Untuk berkomunikasi dengan orang asing, pastinya kita harus faham
bahasa mereka. Terlebih bahasa Inggris, karena bahasa ini merupakan bahasa
internasional.
Namun, bukan itu saja. Kita dianjurkan mempelajari bahasa selain bahasa
Indonesia. Seperti pada topik makalah kali ini yang akan membahas tentang
bahasa manusia. Untuk lebih jelasnya, saya akan paparkan pada bab pembahasan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hadits
حَدَّثَنَا عَلِيُّ
بْنُ حُجْرٍ، أَخْبَرَنَا عَبْدًا الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ أَبِيهِ،
عَنْ خَارِجَةَ بْنِ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ، عَنْ أَبِيهِ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ:
أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَتَعَلَّمَ
لَهُ كَلِمَاتٍ مِنْ كِتَابِ يَهُودَ وَقَالَ إِنِّي وَاللَّهِ مَا آمَنُ يَهُودَ
عَلَى كِتَابِي، قَالَ فَمَا مَرَّ بِي نِصْفُ شَهْرٍ حَتَّى تَعَلَّمْتُهُ لَهُ،
قَالَ فَلَمَّا تَعَلَّمْتُهُ كَانَ إِذَا كَتَبَ إِلَى يَهُودَ كَتَبْتُ
إِلَيْهِمْ، وَإِذَا كَتَبُوا إِلَيْهِ قَرَأْتُ لَهُ كِتَابَهُمْ قَالَ أَبُو
عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ. وَقَدْ رُوِيَ مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ
عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ، وَقَدْ رَوَاهُ الْأَعْمَشُ عَنْ ثَابِتِ بْنِ عُبَيْدٍ
الْأَنْصَارِيِّ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ يَقُوْلُ: أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَتَعَلَّمَ السُّرْيَانِيَّةَ
B. Terjemah
Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Abu Az Zinad memberitahukan kepada kami, dari ayahnya dari Kharijah bin Zaid bin Tsabit, dari
ayahnya yaitu Zaid bin Tsabit ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkan aku agar belajar untuk beliau bahasa kitab orang Yahudi
dan beliau bersabda: "Sesungguhnya aku demi Allah, aku tidak merasa aman
kepada orang Yahudi terhadap suratku (baik dalam membacanya maupun menulisnya)"
Zaid berkata: maka tidak lewat setengah bulan aku belajar sehingga selesai aku
mempelajarinya untuk beliau, dia berkata: ketika aku selesai mempelajarinya
maka apabila beliau berkirim surat kepada golongan Yahudi, maka aku menulis
kepada mereka dan apabila mereka berkirim surat kepada beliau, maka aku
membacakan surat mereka untuk beliau." Abu Isa berkata: ini hadits shahih.
Dan hadits ini diriwayatkan pula (dengan sanad lain) dari Zaid bin Tsabit. Dan Al A'masy meriwayatkannya dari Tsabit bin Ubaid Al Anshari dari Zaid bin Tsabit ia berkata; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memerintahkan aku agar belajar bahasa Suryani."[1]
- Mufrodat
أَمَرَنِي : memerintahkan aku
أَتَعَلَّمَ : aku
belajar
كَلِمَاتٍ : bahasa
مَا
آمَنُ : tidak
merasa aman
مَرَّ :
lewat
نِصْفُ
شَهْرٍ : setengah
bulan
- Biografi Rowi
Imam Tirmidzi rahimahullahu
Ta’ala
Beliau
adalah Abu Isa Muhammad bin Isa bin At-Tirmidzi. Lahir pada tahun 200 H dan
wafat di Turmudz pada malam Senin tanggal 13 Rajab 279 H. Beliau adalah salah
seorang ulama hafizh yang telah bertemu dengan para syaikh generasi awal;
seperti Qutaibah bin Sa’id, Muhammad bin Basysyar, Ali bin Hajar dan para imam
hadits lainnya.[2]
Imam
Tirmidzi adalah salah seorang murid Imam Bukhori, dan merupakan salah seorang
rowinya. Beliau belajar ilmu hadits dan ilmu fiqih kepada Imam Bukhori. Dalam
memperdalam ilmunya, Imam Tirmidzi banyak memgembara keberbagai negeri. Ia
mengikuti berbagai tempat pengkajian yang berada di Khurasan, Irak dan Hijaz.[3]
Banyak
sekali yang telah meriwayatkan hadits dari Imam Tirmidzi. Beliau sendiri juga
memiliki banyak karya tulis seputar ilmu hadits. Kitabnya yang paling baik
adalah yang berjudul Ash-Shahih. Imam Tirmidzi berkata, “Aku telah
menyodorkan kitab ini kepada para ulama di kawasan Hijaz, Irak, dan Khurasan.
Ternyata mereka bisa menerima kitab ini dan menganggapnya sebagai kitab yang
baik. Barang siapa yang menyimpan kitab ini di dalam rumahnya, maka seakan-akan
ada Nabi bersabda di dalam rumahnya tersebut”.[4]
- Keterangan Hadits
Kata السُّرْيَانِيَّةَ, dengan dhommahnya س dan sukunnya ر adalah bahasa
kitab Injil dan ‘ibroniyah adalah bahasa kitab Taurat. Sabda Nabi إِنِّي وَاللَّهِ مَا آمَنُ يَهُودَ عَلَى كِتَابِي (sesungguhnya demi Allah, aku tidak
merasa aman kepada orang Yahudi terhadap suratku) dengan alasan bahwa beliau
khawatir jika menyuruh seorang Yahudi untuk menuliskan surat kepada golongan
Yahudi, maka dia akan menambahi ataupun mengurangi. Dan jika datang suratku
dari golongan Yahudi, maka dalam membacanya dia (Yahudi) akan menambahi ataupun
menguranginya juga.[5]
Hadits ini menceritakan tentang kisah Zaid bin Tsabit, bahwa Nabi SAW memerintahkan
kepadanya untuk mempelajari bahasa Suryani guna menerjemahkan surat orang-orang
Yahudi. Zaid berkata dengan nada semangat: “Demi Allah, sesungguhnya akan
kubuktikan kepada golongan Yahudi bahwa aku mempelajarinya untuk Nabi SAW
dengan tekun dan setelah aku menguasainya, maka aku menjadi juru tulis nabi.
Apabila beliau berkirim surat kepada mereka (Yahudi), akulah yang
menuliskannya, dan apabila beliau menerima surat dari mereka, akulah yang
membacakan dan yang menerjemahkannya untuk Nabi SAW”.
Dalam hadits ini, dapat disimpulkan bahwa mempelajari bahasa adalah
suatu yang mubah (boleh), sedangkan jika mempelajari bahasa umat lain itu
disunnahkan jika menimbulkan faedah (manfa’at). Seperti dalam firman Allah:
“Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah adalah penciptaan langit dan
bumi dan adanya perbedaan lisan-lisanmu”. [6]
- Aspek Tarbawi
Dari
hadits diatas dapat kita ambil pelajaran bahwa pentingnya mempelajari bahasa,
karena bahasa merupakan anugrah Tuhan yang diberikan manusia untuk saling
berkomunikasi.
Dari
kisah Zaid bin Tsabit dapat diambil pelajaran, bawha dia seorang sekertaris
nabi yang jujur dan setia. Kita sebagai insan yang terdidik juga harus meniru
sifat beliau.
Dengan
kita faham bahasa asing, semisal (Inggris) maka akan memudahkan kita untuk
berkomunikasi dengan orang asing dan jika diluar negeripun kita bisa
bertanya-tanya seandainya tidak tahu jalan. Dengan belajar bahasa asing juga
dapat menambah wawasan atau pengetahuan kita.
Diperkembangan
zaman yang semakin komplek ini, informasi, iptek dan keterampilan juga didapat
dengan bahasa, dengan kata lain mengetahui berbagai macam bahasa berarti kita
akan menemukan perkembangan ilmu pengetahuan yang beragam.
BAB
III
PENUTUP
Bahasa Suryani adalah bahasa kitab Injil. Hadits ini menceritakan
tentang kisah Zaid bin Tsabit, bahwa Nabi SAW memerintahkan kepadanya untuk
mempelajari bahasa Suryani guna menerjemahkan surat orang-orang Yahudi. Zaid
berkata dengan nada semangat: “Demi Allah, sesungguhnya akan kubuktikan kepada
golongan Yahudi bahwa aku mempelajarinya untuk Nabi SAW dengan tekun dan
setelah aku menguasainya, maka aku menjadi juru tulis nabi. Apabila beliau
berkirim surat kepada mereka (Yahudi), akulah yang menuliskannya, dan apabila
beliau menerima surat dari mereka, akulah yang membacakan dan yang
menerjemahkannya untuk Nabi SAW”.
Mengetahui kitab-kitab dan lisan Yahudi ataupun bahasa Suryaniyah,
‘ibroniyah itu disunnahkan, kita juga dapat mengambil tambahan pengetahuan dari
kedua bahasa tersebut sesuai dengan kebutuhan.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdurrohman, Abil ‘Ali Muhammad.
1979. Tuhfatul Ahwadzi Juz VII. Beirut: Daar Alfikri.
Al
Bazz, Team Daar. 2003. Syarah Hadits Qudsi. Jakarta: Pustaka Azzam.
At-Tirmidzi. 1998. Terjemah
Hadits Mengenai Pribadi dan Budi Pekerti Rasulullah SAW. Bandung: CV.
Diponegoro.
Zuhri, Moh Dipl. TAFL.
Dkk. 1992. Terjemah Sunan At Tirmidzi IV. Semarang: CV. Asy-Syifa’.
[1] Drs.H.
Moh. Zuhri Dipl. TAFL. dkk, Terjemah Sunan At Tirmidzi IV, (Semarang:
CV. Asy-Syifa’, 1992), hal.337.
[2] Team Daar Al Bazz, Syarah
Hadits Qudsi, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2003), hal.22.
[3] At-Tirmidzi, Terjemah
Hadits Mengenai Pribadi dan Budi Pekerti Rasulullah SAW, (Bandung: CV.
Diponegoro, 1998), hal.23.
[5]Imam Khafidz Abil ‘Ali
Muhammad Abdurrohman, Tuhfatul Ahwadzi Juz VII, (Beirut: Daar Alfikri,
1979), hal. 497.
[6] Ibid., hlm. 498.
Nama:Umu Aisyiatul Maqbulah
BalasHapusNim:2021 111 094
Assalamu'alaikum mbak azim....
wah mbak azim makalahnya mirip makalah punyaku ya.. heeee....
mempelajari bahasa orang yaduhi boleh, nah kita sebagai orang muslim saja banyak yang tidak tahu/enggan belajar bahasa arab.. berarti disini mengandung makna bahwa belajar bahasa islam/arab lebih diutamakan ya... nah melihat realita ini bagaimna pendapat njenengan.... maturnuwun
wa'alaikumsalam
Hapusiya mb ummu,,, :)
memang belajar bhs arab lebih diutamakan mb', karena bahasa arab adalah bahasa alqur'an. Tapi kalau melihat realita sekarang orang2 lebih tertarik untuk belajar bhs inggris, mungkin karena bahasa inggris itu bahasa internasional. Nah disini berarti perlu ditanamkannya kesadaran untuk mau belajar bahasa arab, karena bahasa arab juga penting bagi kita, dengan mempelajari bahasa arab kita juga bisa mengetahui kandungan2 alqur'an, mengetahui berbagai ilmu pengetahuan yg ada didalamnya. seperti itu pendapat saya mb,
trimakasih atas pertanyaannya.
Chabibah Illiyin (2021111117)
BalasHapusAssalamualaikum
Pertanyaan:
Dalam keterangan hadits di atas disebutkan, jika mempelajari bahasa umat lain itu disunnahkan jika menimbulkan faedah (manfa’at), bisa dijelaskan latar belakang && alasannya dari keterangan tersebut?
Terimakasih
wa'alaikumsalam..
Hapusanda bisa baca terjemah haditsnya mb,,diceritakan bahwa Zaid bin Tsabit (sekertaris nabi) mempelajari bahasa suryani,pada waktu itu bahasa tersebut termasuk baha asing (bahasa orang yahudi) Dia belajar bahasa itu guna menterjemahkan surat orang yahudi yg akan disampaikan kepada Rosulullah.
kan dapat disimpulkan, bahwa Zaid belajar bahasa asing tsb sangat bermanfaat.
Anamil choir 2021 111 122
BalasHapusassalamualaikum
di ataskan di jelaskan mempelajari bahasa lain itu di sunahkan ,nha trus bagaimana jika kita mmpelajari tapi malah berdampak tidak baik,,bagaimana pandangan anda??
wassalamualaikum
wa'alaikumsalam,,
Hapussudah dijelaskan pada keterangan hadits bahwa:
mempelajari bahasa adalah suatu yang mubah (boleh), sedangkan jika mempelajari bahasa umat lain itu disunnahkan jika menimbulkan faedah (manfa’at),,, berati dapat dilogika, jika berdampak negatif maka dilarang, bahkan bisa menjadi haram.
hasan basri (2021 111 241)
BalasHapusassalamu'alaikum
bagaimana caranya agar bahasa manusia itu sendiri dapat dipahami dengan baik sehingga tidak terjadi salah paham dan salah persepsi?
bagaimana pendapat anda?
terima kasih
wa'alaikumsalam
Hapusdisini saya membahas mengenai bahasa manusia, dipersempit sesuai hadits ini yaitu bahasa asing..
cara agar kita dapat memahani dengan baik, menurut saya dengan belajar dan terbiasa mempraktekkannya. agar kita tidak terjadi salah paham atau salah persepsi, sebaiknya belajar bahasa asing dengan ahlinya (orang yg benar2 mengetahui tentang bahasa tsb)
Silfina Hayati
BalasHapus2021111268
C
Assalamu’alaikum..
Saya mau bertanya, mungkinkah sebagai manusia biasa kita bisa mempelajari bahasa selain bahasa manusia? Mohon jelaskan yaa...
Terima kasih
wa'alaikumsalam
Hapusmaksud anda bahasa selain bahasa manusia itu seperti bahasa hewan po mb? dulu nabi sulaiman yg bisa mengerti bahasa hewan, itu karena mendapat mukjizat dari Allah. Kalau sebagai manusia biasa menurut saya tidak mungkin bisa mempelajari bahasa selain bahasa manusia, hanya orang-orang terpilihlah yang mengerti bahasa selain bahasa manusia. Saran saya kita belajar bahasa yang bisa dimengerti oleh akal manusia saja ya mb.
Mus'aliyah
BalasHapus2021 111 087
Mempelajari bahasa manusia/bahasa asing di perbolehkan, ini sesuai dengan keterangan makalah diatas, namun yang saya tanyakan kalo kata "Masyaallah" di ganti dengan kata "My god" dan kata kata lainnya, apakah ini diperbolehkan???
karena kalimat seperti ini sudah biasa di gunakan oleh orang-orang sekarang.
Kalau menurut saya, jika kata “masyaALLAH” diganti dengan kata selainnya seperti yang anda contohkan (my god) tidak boleh mb, karena kata tersebut adalah kata yang biasa digunakan orang Yahudi ataupun kristen dalam menyebut/memuji tuhan mereka. Sebaiknya kita biasakan menyebut “masyaALLAH”, dengan kata itu maka kita akan selalu ingat akan kebesaran ALLAH dan biar kita lebih mendekatkan diri dengan_NYA. Jikalau anda mendengar teman anda yang berkata selain “masyaALLAH” mohon saling mengingatkan ya...trimakasih
Hapusrestu noviani 2021111091
BalasHapusassalamualaikum
mb azim saya mau tanya belajar bahasa orang yahudi itu boeh gak,,terus belajar bahasa arab apakah hukumnya wajib,soalnya denger2 bhs arab itu bhs akhirat ????? jelaskan
wa'alaikumsalam
Hapusboleh mb restu, seperti keterangan haditsnya, diceritakan "Zaid mempelajari bahasa suryani" bahasa tersebut adalah bahasanya orang Yahudi. Mengenai bahasa arab, itukan termasuk bahasa asing, nah jika kita mempelajarinya berarti hukumnya sunnah, bukan wajib. Walaupun tidak wajib, kita dianjurkan mempelajarinya.
Nurul Hidayah
BalasHapus2021 111 118
C
Assalamualaikum mb' aziiim.....
saya mau tanya, apabila ada seseorang yang lebih membanggakan bahasa asing bahkan mempelajarinya secara mendalam daripada bahasa yang ada di daerah/negaranya sendiri, menurut Anda bagaimana ??
mohon penjelasannya ya..
trimms. . . . .
wassalamualaikum......
wassalamu'alaikum
Hapuskalu menurut saya, jika seseorang lebih membanggakan bahasa asing, dari pada bahasa sendiri berarti dia sudah terkikis rasa nasionalismenya, dia tidak cinta kepada bahasa negrinya padahal ada pepatah "hubbul wathon minal iman" (cinta tanah air adalah sebagian dari iman). Mempelajari bahasa asing secara mendalam memang baik, namun jangan tinggalkan bahasa sendiri.
Nama:Ida Zahidah
BalasHapusNim:2021 111 108
Assalamu'alaikum.....
Yang ingin saya tanyakan apa kelebihan dan kekurangan mempelajari bahasa suryani?????
Terimakasih :-)
wa'alaikumsalam
Hapuskelebihannya, kita bisa mengetahui dan memahami bahasanya orang Yahudi (bahasa Suryani), kekurangannya mungkin pada zaman sekarang jika kita ingin belajar bahasa suryani susah, karena jarang yang bisa bahasa tersebut, soalnya saya browsing saja seperti apa bahsa suryani ko' gag ketemu-ketemu. heehee :)
Dewi Suryani 2021 111 093
BalasHapusAssalamu'alaikum wr.wb
Yang ingin saya tanyakan katanya bahasa arab itu penting buat nanti di akhirat ditanyai menggunakan b.arab, lalu bagaimana jika kita tidak bisa belajar b.arab?...
trimss
Wassalamu'alaikum wr.wb
Wa’alaikumsalam wr.wb
HapusBegini mb’, memang mempelajari bahasa arab itu dianjurkan, dengan mengetahui bahasa arab kita mengerti kandungan berbagai ilmu yang ada dalam alqur’an. Kalau mengenai diakhirat ditanyai menggunakan bahasa arab, bisa atau tidaknya kita menjawab pertanyaan dari malaikat itu tergantung amal dan perbuatan yang kita lakukan selama di dunia.
Jika kita mau belajar bahasa arab dan berlatih untuk bisa, pasti kita akan mengetahui. Tidak ada orang yang tidak bisa, kita berniatan mencari ilmu dengan mengharap ridho Allah, pasti akan dimudahkan jalannya.
nama :siti rohmah
BalasHapusnim :2021111090
assalamu'alaikum,,
mb azim yang cantik :)
mau tanya ne,,
Di lihat Dari realita sekarang banyak orang yang yang berambisi mempelajri bukan bahasa kita (bahasa asing), sedangkan bahasa ibu kebanyakan di abaikan,sehingga ketika kita dalam beradab kepada orang dewasa kita terlihat kurang santun dalam berbahasa,,melihat hal seperti itu bagaimana makalah menanggapinya?
Terimakasih
Wa’alaikumsalam
HapusMelihat realita seperti itu, menurut saya lebih baik tidak belajar bahasa asing jika berdampak negatif pada perilakunya mb, lebih baik lagi kalau dia berambisi mempelajari bahasa asing namun tetap punya adab yang sopan terhadap orang yang lebih tua darinya. Orang yg berilmu tanpa beradab maka ilmunya akan sia-sia mb...
trimakasih juga atas pertanyaanya.
Ana Lailya 2021 111 121
BalasHapusAssalamu'alaikum....
mw nany nich mb,Bagaimana pendapat anda mengenai orang yang tidak dapat berbicara.. apakah mrka juga dianjurkan untuk mempelajari berbagai bahasa selain bahasa isyarat..... mohon jelaskan...
terima kasih
wassalam...
wa'alaikumsalam
Hapusmenurut saya, belajar itu tidak ada larangan bagi siapapun dan juga tidak ada batasan sampai kapan kita harus belajar, belajar itu seumur hidup. Kalau mengenai belajar bahasa kan tidak hanya dengan lisan juga bisa dengan tulisan, jadi...kalau orang yang tidak bisa bicara menurut saya juga dianjurkan untuk belajar bahasa selain bahasa isyarat, tapi tidak diwajibkan, hanya semampunya dia saja.
nama : robiatul adawiyah
BalasHapusnim :2021111107
kls :c
ass,,,
mb ajim:p
di dalam aspek tarbawi tertulis bahwa pentingnya mempelajari bahasa, karena bahasa merupakan anugrah Tuhan yang diberikan kepada manusia untuk saling berkomunikasi. yang saya tanyakan apakah ada batasan mempelajari bahasa... ?
mengingat akan pentingnya mempelajari bahasa.kalau ada batasannya, tlg dijelaskan ya mb ajim:)
terimakasih dan wass,,
kalau menurut saya, mempelajari suatu ilmu itu tidak ada batasannya seberapa luaskah atau seberapa mendalamkah mb,seperti kita mempelajari bahasa baik itu bahasa indo, arab, inggris dan lainnya.Suatu ilmu akan kita pahami jika kita punya niatan untuk mempelajarinya, ikhlas, dan diamalkan, maka insyaALLAH akn bermanfaat.
HapusASEP ROKHMATUL YAHYA
BalasHapus2021 111 120
Assalam,,,
mbak ajjiiiim,,,he
saaltuky ya ukhty,,,
menurut pemakalah, bahasa apakah yang paling pnting utk dipelajari? sebutkan dari yg terpenting..kemudian, benarkah diakherat kita menggunakan bhsa arab? brarti sblum meninggal kita kudu kursus bhsa arab dlu donk?hehe,,mhon jlaskan
syukron,,
wassalam,,
Wa’alaikumsalam
HapusMenurut saya, bahasa yang penting untuk dipelajari adalah bahas unggah ungguh marang wong sing luwih sepuh, marah wong seng luwih enom lan sebaya. Ya, diakhirat kita menggunakan bahasa arab, trus sebelum meninggal kita harus kursus? Enggak gitu juga kali mas,, . Semua tergantung dengan keimanan kita dan rasa bersyukur kita kepada Allah ta’ala, kalau kita jarang solat, jarang membaca alqur’an, jarang beribadah, tak pernah bersolawat, perbuatan kita didunia menentang syari’at tuhan, jangankan tahu bahasa arab untuk menjawab pertanyaan malaikatpun kita susah.
Seperti itu jawaban saya,, syukron ‘ala tasaluhu
Mirza Fajrian
BalasHapus2021 111 110
Assalamu'alaikum..
Seberapa besar manfaat mempelajari Bahasa...
Apakah bahasa bisa mempengaruhi perilaku/tingkah laku orang tersebut...
trmksh
Wassalamu'alaikum...
wa'alaikumsalam
Hapussangat bermanfaat sekali bagi kehidupan kita sehari-hari, tanpa bahasa kita tidak bisa berkomunikasi dengan sesama.
bahasa memang bisa mempengaruhi tingkah laku kita, bisa berpengaruh positif seperti dengan belajar bahasa dia akan lebih mengerti bagaimana bahasa yang baik digunakan terhapad orang yg lebih tua, sesama dan yang lebih muda. Dalam kata lain menggunakan bahasa sesuai dengan tempatnya.
marlihatin 2021111102
BalasHapustanya, mengapa ciri khas bahasa setiap manusia berbeda-beda? mohon jelaskan apa alasannya.dan apa yang melatarbelakangi perbedaan tersebut?
mengapa ciri khas bahasa setiap manusia itu berbeda? jawabannya karena sesuai firman Allah yg artinya: "Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah adalah penciptaan langit dan bumi dan adanya perbedaan lisan-lisanmu". Dari terjemah ayat tersebut dapat dipahami bahwa Allah telah menciptakan perbedaan bahasa diantara manusia, sesuai dengan ras, suku dan bangsa. Namun walaupun berbeda kita harus tetap menjaga kedamaian jangan saling memerangi, karena damai itu indah :) heehe
HapusFitriasih 2021111099
BalasHapusAssalamualaikum...
mb nanya, bisa dijelaskan lagi manfaat mempelajari bahasa asing/manusia kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan selain yang sudah ada di makalah. terimakasih
wa'alaikumsalam
Hapussaya contohkan semisal bahasa inggris yang sekarang menjadi bahasa internasional. manfaat lainnya ketika kita mengunjungi negara lain, kalau kita tidak dapat mempelajari bahasa mereka kita akan sulit untuk berkomunikasi. apalagi di zaman sekarang kuliah di luar negeri lebih baik. untuk mendapatkan teman, mengerjakan tugas kita harus sangat memahami bahasa mereka. maka dari itu kita sering diajarkan bahasa internasional mulai dari sekolah dasar sampai kuliah nanti bahasa asing bisa dibilang bahasa penting untuk kehidupan zaman sekarang. Kemudian untuk para pekerja kantor. Setiap kantor pasti sering menjalin kerjasama dengan perusahaan luar negeri, kalau dari kecil kita tidak diajarkan belajar bahasa internasional bagaimana kita bisa menjalin kerjasama dengan perusahaan luar negeri.
zaman sekarang kalau kita tidak bisa berbicara bahasa asing atau bahasa lebih dari satu yaitu Bahasa Indonesia kita akan kalah pendidikan. rata-rata perkantoran zaman sekarang lebih mendominasikan bahasa asing agar mereka juga dapat mempermudah berkomunikasi dengan perusahaan di luar negeri. maka dari itu sudah banyak sekolah yang berbasis internasional. jadi dari kutipan diatas dapat kita lihat apa saja manfaat dari belajar bahasa asing.
makmur baikah
BalasHapus2021 111 085
saya pernah dengar bahwa kalo mengucap kata/kalimat al,quran itu akan mendapat pahala yang berlipat.... sedangkan di negara arab itu berbahasa arab dan alquran berasal dari bahasa arab... kalo bgtu jelas kalo orang arab itu sering mengucapkan kata" alquran dan kalimatnya... berarti orang arab itu sering mndapatkan pahala dong,,,,
menurut anda bagemana .... apakah benar atau tdk
begini mas, memang jika kita mau membaca alqur'an maka kita akan diberi pahala, setiap hurufnya 10 kebaikan. Kalau mengenai orang arab yg terbiasa menggunakan bahasa arab bukan berarti dia sering dapat pahala. terus kalau org arab tsb sering berbuat maksiat, sering berlaku yang menentang syariat agama (sering berbuat dosa), maka perbuatannya tsb akan mendapat balasan dr tuhan. Jadi intinya yg mendapat pahala itu orang yang mau membaca alqur'an, bukan yg sering mengucap kata atau kalimat arab.
HapusULFATUL MAULA ( 2021 111 089 )
BalasHapusAssalamu'alaikum..
mba azim,, saya mau tanya nih, bagaimana cara kita agar mudah mempelajari bahasa asing seperti misalnya bahasa arab dan inggris?
terimakasih.. :)
Wassalamu'alaikum
wa'alaikumsalam mb ulfa
Hapuskalau menurut saya, kita harus mempunyai niatan dulu untuk mau belajar bahasa asing, dan disarankan sebelum belajar kita ambil air wudhu dulu agarsupaya saat belajar dalam keadaan suci, insyaAllah ilmu akan mudah masuk.Setelah itu kita berusaha untuk mempelajari bhs tsb dengan tekun, kemudian kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya bahasa arab, kita menghafal yang mudah mudah dulu, yang ada disekeliling kita, coba diartikan kebahasa arab. Intinya kita biasakkan berbicara dg bahasa asing tsb.