Laman

Selasa, 08 Oktober 2013

SBM-H-6: Metode Inkonvensional

METODE BELAJAR MENGAJARINKONFENSIONAL
MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas:
Mata Kuliah    : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu  : Ghufron Dimyati,M.S.I


Disusun oleh:
1.         Nur Ulis Sa’adah Shofa              2021111205
2.         Hasan Agus Salim                       2021111226
3.         Nila Naely Rohmah                     2021111271

Kelas H
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013

PENDAHULUAN

Metode merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Seorang guru dituntut untuk menguasai materi pelajaran dengan baik sekaligus mampu menyampaikan materi tersebut dengan menggunakan metode yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan. Sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
Metodepembelajaran pada dasarnya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu metode konvensional dan metode inkonvensional. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang metode inkonvensional.


PEMBAHASAN

A.    Pengertian metode Pengajaran
1.      Pengertian  metode
              Secara harfiah “metodik” itu berasal dari kata “metode” (method). Metode berari suatu cara kerja sistematik dan umum, seperti cara kerja ilmu pengetahuan. Dari segi bahasa Metode berasal dari bahasa Greek-Yunani yaitu “Metha” yang berarti “melalui atau melewati” dan “Hodos” yang berarti “jalan atau cara”. Dengan demikian metode dapat di artikan cara atau jalanyang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Jalan untuk mencapai tujuan itu bermakna ditempatkanpada posisinya sebagai cara untuk menemukan, menguji dan menyusundata yang diperlukan bagi pengembangan ilmu atau tersistematisasikannya suatu pemikiran.[1]
2.      Pengertian Pengajaran
              Menurut Sikun Pribadi Besar IKIP Bandung berpendapat bahwa pengajaran itu adalah suatu kegiatan yang menyangkut anak mengenai segi kognitif dan psikomotorik semata-mata, yaitu supaya anak lebih banayk penegtahuannya, lebih cakap berpikir kritis, sistematis dan objektif serta terampil dalam mengerjakan sesuatu.[2]
              Menurut Thoifuri bahwa metode pengajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam menyampaikan bahan ajar kepada siswa secara tepat dan cepat berdasarkan waktu yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang maksimal.[3]

B.     Pengertian metode Belajar Mengajar Inkonfensional
           Metode mengajar inkonfensional adalah suatu metode mengajar yang disesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, seperti: metode pengajaran modul, pengajaran berprograma, pengajaran unit, metode CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), metode KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), dan metode KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan).
a.      Metode Pengajaran Modul
            Modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional, dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru. Dalam formatnya modul meliputi: pendahuluan, tujuan pembelajaran, tes awal, pengalaman belajar, sumber belajar, dan tes akhir.
            Untuk guru inisiator hendaknya memperhatikan format tersebut apabila menggunakan modul dalam pengjarannya. Guru perlu apersepsi dalam pendahuluan, perlu adanya tes awal sebagai persiapan belajar siswa, pelaksanaan pengajaran yang interaktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa, sumber belajar meliputi berbagai macam (tidak hanya guru), dan dilaksanakan tes akhir untuk mengetahui sejauh mana siswa menerima dan memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru.
b.      Metode Pengajaran Berprogram
            Metode pengajaran berprogram adalah metode pengajaran yang memungkinkan siswa untuk mempelajari materi tertentu, terbagi atas bagian-bagian kecil yang dirangkaikan secara berurutan untuk mencapai tujuan tertentu pula.Dalam pembelajaran ini siswa mempelajari sendiri uraian tertulis, kemudian memberikan jawaban tersebut siswa segera mendapat umpan balik.Sebagai contoh metode ini adalah pengajaran dengan menggunakan alat tape recorder, film, radio, komputer, internet, dll.
c.       Metode Pengajaran Unit
            Metode ini juga disebut metode proyek yang memberi makna bahwa metode pengajaran unit adalah suatu sistem pengajaran yang berpusat pada suatu masalah dan dipecahkan secara keseluruhan sehingga mempunyai arti.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode ini mempunyai kriteria; adanya tujuan yang luas dan menyeluruh, perencanaan bersama, berpusat pada suatu masalah, dan berpusat pada siswa.
            Untuk guru inisiatorperlu memperluas wawasan dalam menggunakan metode unit tersebut.Karena bagaimanapun siswa menjadi pusat pembelajaran ketika dihadapkan pada suatu masalah (pembelajaran) untuk dapat dipecahkan dalam berbagai sudut pandang.[4]
d.      Metode Pengajaran CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
            Metode CBSA adalah metode pengajaran yang menurut keaktifan dan partisipasi subyek didik seoptimal mungkin sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara lebih efektif dan efisien. Dalam metode ini guru tidak boleh menganggap siswa sebagai anak kecil yang tidak bisa mandiri dalam belajar, akan tetapi guru sebagai mitra siswa untuk bersama-sama aktif dalam proses pembelajaran.
            Gibbs (1972) dikutip E. Mulyasa mengatakan bahwa untuk merealisasikan peningkatan keaktifan belajar siswa perlu ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1.   Dikembangkan rasa percaya diri kepada peserta didik, dan mengurangi rasa takut.
2.   Memberi kesempatan kepada peseta didik untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas dan terarah.
3.   Melibatkan paserta didik dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya.
4.   Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan otoriter.
5.   Melibatkan mereka secara aktif dan efektif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.
e.       Metode KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
            KBK adalah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan tugas-tugas dengan standar performance tertentu (kompetensi), sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Dalam KBK ini kemampuan siswa diharapkan seimbang antara Pengetahuan, sikap dan ketrampilan .kompetensi pengetahuan (kognitif) bertujuan menguasai pengetahuan memlalui proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Kemampuan sikap (afektif)bertujuan mampu menyikapi segala persoalan dengan sikap dan tenang, tidak emosional.Kemampuan ketrampilan (psikomotorik) menekankan pada penggunaan fisik dengan tujuan terampil melaksanakan pekerjaan.
            Ada tiga landasan teoritis Kurikulum berbasis komopetensi, yaitu:Pertama, adanya pergeseran pembelajaran kelompok kearah pembelajarn individual. Kedua, pengembangan konsep belajar tuntas (mastery learning) atau belajar sebagai penguasaan (learning for mastery) adalah suatu falsafahpembelajaran yang mengatakan bahwa dengan sistem pembelajaran yang tepat, semua peserta didik dapat mempelajari semua bahan yang diberikan dengan hasil yang baik.Ketiga, pendefinisian kembali terhadap bakat.
f.       Metode KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
            KTSP merupakan kurikulum oporesional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan, terdiri dari guru, kepala sekolah, Komite Sekolah dan dewan pedidikan.Untuk merealisasikan KTSP ini tentu disesuaikan dengan satuan pendidikan.Untuk potensi sekolah/daerah, karakteristik peserta didik. Adapun tujuan KTSP adalah meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah, meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarkat, meningkatkan kopetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.

C.    Beberapa contoh Metode Inkonfensional
1.      Kartu Sortir (card Sort)
            Ini merupakan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolaongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mengulangi informasi.Gerakan fisik yang di utamakan dapat membantu untuk memberikan energy kepada kelas yang telah letih.[5]
            Pengertian metode card sort menurut A fatah yasin yaitu suatu strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang akan dibahas dalam pembelajaran.[6]
Prosedur
a.    Berilah masing-masing peserta didik kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih kategori.
b.   Mintalah peserta didik untuk berusaha mencari temannya di ruang kelas dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan kategori sama (Anda bisa mengumumkan kategori  tersebut sebelum atau biarkan peserta didik mencarinya)
c.    Biarkan peserta didik dengan kartu kategori yang sama menyajikan sendiri kepada orang lain.
d.   Selain masing-masing kategoridipresentasikan, buatlah beberapa unit mengajaryang anda rasa penting.
Variasi
1.   Mintalah masing-masing kelompok untuk membuat presentasi mengajar tentang kategori tersebut.
2.   Pada awal kegiatan, buatlah tim. Berikan masing-masing tim satu set presentasi lengkap. Pastikan kartu tersebut dikocok, sehingga kategori yang mereka sortir tidak jelas. Mintalah masing-masing tim untuk menyortir kartu ke dalam kategori. Masing-masing tim bisa memperoleh nilai untuk nomor kartu yang disortir dengan benar.
2.      Tim Quiz (Team Quiz)
              Teknik ini meningkatkan kemampuan tanggung jawab peserta didik untuk apa mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan.
Prosedur
a.    Pilihlah topik yang dapat dipresentasikan dalam tiga bagian.
b.   Bagilah peserta didik menjadi tiga tim.
c.    Jelaskan bentuk sesinya dan mulailah presentasi. Batasi presentasi sampai 10 atau kurang.
d.   Minta tim A menyiapkan quiz yang berjawaban singkat. Quiz ini tidak memakan waktu lebih dari lima menit untuk persiapan. Tim B dan C memanfaatkan waktu untuk meninjau lagi catatan mereka.
e.    Tim A menguji anggota tim B. Jika tim B tidak bisa menjawab, tim C diberi kesempatan untuk menjawabnya.
f.    Tim A melanjutkan ke pertanyaan selajutnya kepada anggota tim c dan ulangi prosesnya.
g.   Ketika quiz selesai, lanjutkan dengan bagian kedua pelajaran anda, dan tunjuklah tim B sebagai pemimpin quiz.
h.   Setelah tim B menyelesaikan ujian tersebut, lanjutkan dengan bagian ketiga dan tentukan tim C sebagai pemimpin quiz.
Variasi
1.   Biarkan tim ini menyiapkan pertanyaan quiz dari yang mereka seleksi ketika mereka menjadi pemimpin quiz.
2.   Lakukan satu pelajaran yang berkelanjutan. Bagilah peserta didik dalam dua tim. Di akhir pelajaran, biarkan kedua tim saling memberi quiz satu sama lain.


3.      Poin kaunterpoin (Point-Countrpoint)
            Kegiatan ini merupakan teknik hebat untuk merangsang diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang berbagai isu kompleks.Format tersebut mirip dengan perdebatan namun kurang formal dan berjalan lebih cepat.
Prosedur
a.    Pilih sebuah masalah yang mempunyai dua sisi atau lebih.
b.   Bagilah kelas ke dalam kelompok-kelompok menurut jumlah posisi yang telah anda tetapkan argumennya untuk mendukung. Bidangnya. Doronglah mereka bekerja dengan partner tempat duduk atau kelompok-kelompok ini yang kecil.
c.    Gabungkan kembali seluruh kelas, tapi mintalah para anggota dari tiap kelompok untuk duduk bersama dengan jarak antara sub-sub kelompok itu.
d.   Jelaskan bahwa peserta didik memulai perdebatan. Setelah itu peserta didik mempunyai kesempatan sebuah argumen yang sesuai dengan posisi yang telah ditentukan.
e.    Simpulkan kegiatan tersebut dengan membandingkan isu-isu sebagaimana anda meihatnya. Berikan reaksi dan reaksi lanjutan.
Variasi
a.    Sebagai ganti sebuah perdebatan kelompok dengan kelompok, pasangkan pserta didik dari kelompok-kelompok berbeda dan suruhlah mereka saling berargumen. Ini dapat dilakukan secara serentak, agar setiap peserta didik didorong dalam perdebatan itu pada saat yang sama.
b.   Aturlah kelompok-kelompok yang berlawanan agar mereka agar mereka saling berhadap-hadapan.Ketika seorang menyimpulkan argumennya, suruhlah peserta didik melemparkan suatu benda (sebuah bola atau tas kecil) kepada seorang anggota dari kelompok yang berlawanan. Orang yang menangkap benda tersebut harus menagkis argument orang sebelumnya.
4.      Belajar Melalui Jigso (Jigsaw learning)
            Jigsaw learning merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik “pertukaran dengan kelompok ke kelompok” (group to group exchange) dengan suatu perbedaan penting.Setiap peseta didik mengajarkan sesuatu.Ini adalah alternatif menarik, ketika ada materi yang dipelajari dapat disingkat atau dipotong dan saat tidak ada bagian yang harus di ajarkan sebelum yang lain-lain. Setiap peserta didik mempelajari sesuatu yang dikombinasikan dengan materi yang telah dipelajari oleh peserta didik lain, buatlah sebuah kumpulan pengetahuan yang bertalian atau keahlian.
5.      Peta Pikiran (mind maps)
Peta pikiran adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran atau merencanakan penelitian baru. Dengan memerintahkan peserta didik membuat peta pikiran memudahkan mereka untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan.[7]
6.      The Power of Two
a.    Siswa dikelompokkan yang terdiri atas 2 orang
b.    Melemparkan masalah atau pertanyaan
c.    Diperintahkan, masing-masing menjawab masalah
d.   Mendiskusikan jawaban
e.    Diambil jawaban yang paling tepat
f.     Disaring, untuk menemukan jawaban yang tepat
7.      Critical Insident
a.    Mengingat pengalaman masa lalu yang mengesankan
b.    Menanyakan pendapat masing-masing tentang pengakuan dan mencari solusinya
c.    Mengulas apa yang telah diceritakan
d.   Mengambil pelajaran dari pengalaman itu
8.      Every One is a Teacher Here
a.    Memberikan bahan bacaan
b.    Menyuruh siswa membaca sebentar
c.    Menyuruh setiap siswa membuat pertanyaan dari bacaan dalam kertas
d.   Mengambil kertas yang berisi tulisan
e.    Mengacak kertas dan dibagikan lagi ke siswa
f.     Siswa diminta untuk menjawab
9.      Snowballing
a.    Melempar masalah
b.    Masing-masing diminta berpendapat
c.    Sharing dengan teman di sebelahnya
d.   Hasil 2 orang didiskusikan oleh 4 orang
e.    Menjadi 2 kelompok besar
f.     Presentasi masing-masing kelompok
10.  Information Search
a.    Membentuk kelompok (individual)
b.    Memberi bacaan
c.    Memberikan pertanyaan untuk dijawab
d.   Menjawab pertanyaan per kelompok
e.    presentasi
11.  Call On The Next Speaker
a.    Siswa dibagikan kertas untuk membuat pertanyaan
b.    Pertanyaan diambil dan diberikan kembali secara acak
c.    Menunjuk salah satu siswa untuk menjawab dengan waktu terbatas
d.   Siswa tadi menunjuk siswa lain untuk melanjutkan[8]
12.  Small Group Discussion
a.    Siswa dibagi ke dalam 4-5 kelompok
b.    Memberi bacaan untuk masing-masing kelompok
c.    Mendiskusikan bacaan
d.   Menunjuk jubir
e.    Jubir mempresentasikan di depan
f.     Kelompok lain bertanya /  menanggapi
13.  Poster Session
a.    Siswa membuat permasalahan
b.    Membentuk kelompok
c.    Meminta kelompok untuk mencari satu solusi dari masalah tersebut
d.   Solusinya dituangkan dalam gambar / poster
e.    Presentasi poster
14.  Index Card Match
a.    Buatlah pernyataan yang berpasangan atau jawabannya sebanyak jumlah siswa
b.    Bagikan kepada setiap siswa secara acak
c.    Siswa diminta untuk mencari pasangannya
d.   Bagi yang sudah ketemu pasangannya duduk berdampingan
e.    Masing-masing pasangan diminta untuk membacakan kertas yang dipegangnya
f.     Siswa yang lain ikut menilai
g.    Guru mengklarifikasi
15.  True of False
a.    Guru membuat pernyataan yang benar dan pernyataan yang salah kepada sejumlah siswa
b.    Setiap siswa diberi satu pernyataan
c.    Siswa membaca dan menilai pernyataan tersebut
d.   Guru membuat 2 kelompok yakni kelompok yang memegang pernyataan benar dan yang memegang pernyataan salah
e.    Setiap siswa diminta untuk membacakan pernyataannya dan siswa yang lain menilai
f.     Guru mengklarifikasi


16.  Pohon Jawaban
a.    Guru membuat pernyataan yang berpasangan atau pernyataan dan jawaban
b.    Satu pernyataan atau jawaban ditempel-tempelkan di pohon
c.    Pernyataan yang lain atau jawaban dibagikan kepada setiap murid
d.   Siswa diminta pahami pernyataan atau pertanyaan
e.    Siswa diminta mengambil pasangannya di pohon
f.     Siswa diminta membacakan pertanyaan dan jawabannya, siswa lain menilai
g.    Guru mengklarifikasi
17.  Learning Smart With Question
a.    Memberikan bacaan baru (asing)
b.    Membaca secara berkelompok (minimal 2 orang)
c.    Mengutarakan bacaan sebatas pemahaman
d.   Mempertanyakan yang belum dipahami
e.    Siwa yang tahu presentasi
f.     Guru mengklarifikasi
18.  Branstorming (inventarisasi pendapat dengan bebas tanpa diseleksi)
a.    Menentukan topik
b.    Mengajak siswa menyampaikan hal yang berhubungan dengan topik
c.    Guru mencatat di papan tulis
19.  Elisitasi (inventarisasi pendapat dengan selektif)
a.    Menentukan topik
b.    Mengajak siswa menyampaikan hal yang berhubungan dengan topik (presenter yang menyeleksi)
c.    Menuliskan kata (pendapat) yang diseleksi[9]
20.  Poster Comment
a.    Sediakan gambar
b.    Siswa diminta mengamati gambar
c.    Siswa diminta mengomentari dan menilai
21.  Reading Guide
a.    Membagikan bahan ajar (berisi daftar pertanyaan dan bacaan)
b.    Diminta untuk membaca bahan tersebut
c.    Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut
d.   Siswa diminta menyampaikan jawannya
e.    Guru mengklarifikasi
22.  Billboard Ranking
a.    Guru membagikan lembaran yang berisi beberapa karakteristik tentang sesuatu
b.    Siswa merangking karakteristik tersebut sesuai dengan prioritas masing-masing
c.    Ditempel dan ditampilkan di papan tulis
d.   Siswa menjelaskan hasilnya
e.    Siswa lain menanggapi[10]











PENUTUP

Kesimpulan

Metode belajar mengajar inkonfensional adalah suatu metode mengajar yang disesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Metode inkonvensional antara lain:
1.        Metode pengajaran modul
2.        Metode pengajaran berprogram
3.        Metode pengajaran unit
4.        Metode CBSA (cara belajar siswa aktif)
5.        Metode KBK (kurikulum berbasis kompetensi)
6.        Metode KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan)
Contoh teknik dalam metode inkonvensional
1.        Kartu Sortir (card Sort)
2.        Tim Quiz (Team Quiz)
3.        Poin kaunterpoin (Point-Countrpoint)
4.        Belajar Melalui Jigso (Jigsaw learning)
5.        Peta Pikiran (mind maps)
6.        The Power of Two
7.        Critical Insident
8.        Every One is a Teacher Here
9.        Snowballing
10.    Information Search
11.    Call On The Next Speaker
12.    Small Group Discussion
13.    Poster Session
14.    Index Card Match
15.    True of False
16.    Pohon Jawaban
17.    Learning Smart With Question
18.    Branstorming (inventarisasi pendapat dengan bebas tanpa diseleksi)
19.    Elisitasi (inventarisasi pendapat dengan selektif)
20.    Poster Comment
21.    Reading Guide
22.    Billboard Ranking


DAFTAR PUSTAKA

http://iieswety.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html.
Mustakim, Zaenal. 2009. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN Press.
Nata, Abuddin. 1997. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta:Wacana Ilmu.
Thoifuri. 2008. Menjadi Guru Inisiator. Kudus: STAIN kudus press.
Yasin, A Fatah. 2008. dimensi-dimendi pendidikan islam. malang:UIN Malang Press.


[1]Abuddin Nata,Filsafat Pendidikan Islam,(Jakarta:Wacana Ilmu,1997),hlm.91
[2]http://iieswety.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.htmlDiakses 29September 2013 (10: 25).
[3]Thoifuri,Menjadi Guru Inisiator,(Kudus: STAIN kudus press, 2008)hlm,71
[4]Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran(Pekalongan: STAIN Press, 2009), hlm.134-135
[5]Ibid.,hlm.135-137
[6]A Fatah Yasin, dimensi-dimendi pendidikan islam,(malang:UIN Malang Press, 2008) hlm.185
[7]Zaenal Mustakim.,Op.Cit.hlm138-140
[8]Ibid.,hlm 249-251
[9]Ibid.,hlm 251-252
[10]Ibid., hlm 252-253

10 komentar:

  1. assaLamu'alaikum, wr, wb,,
    2021 111 127
    yang ingin saya tanyakan adakah keLemahan dan kelebihan dari masing-masing metode dan teknik yang telah dijelaskan diatas,,,
    klo ada mohon sebutkan dan jelaskan,..
    terimkasih,,
    wassalamu'alaikum, wr, wb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terimakasih atas pertanyaannya, saya akan memberikan penjelasan mengenai kelebihan dan kelemahan metode pembelajaran di atas.
      • Metode Pembelajaran dengan modul
      Kelebihan :
      1. Siswa aktif belajar secara mandiri.
      2. Meningkatkan kualitas hasil belajar.
      Kelemahan :
      1. Kesulitan dalam menulis modul.
      2. Pembelajaran dengan modul umumnya kurang memperhatikan aspek perasaan.
      • Metode pengajaran berprogram
      Kelebihan.
      1. Bahan pelajaran sangat banyak disediakan sehingga sifat individual anak-anak dapat diperhatikan
      2. Anak yang pandai mendapat kesempatan yang banyak untuk mencapai tujuan.
      Kelemahan
      1. membutuhkan biaya yang mahal untuk menciptakan alat-alat mengajar.
      2. mesin mengajarkan tidak dapat merasakan apa yang dirasakan oleh pelajar.
      • Metode Pengajaran Unit
      Kelebihan
      1. Semua hal yang dipelajari, berada dalam suatu hubungan keseluruhan.
      2. Hubungaan sekolah dan masyarakat bertambah erat.
      3. Peserta didik mendapatkan pengalaman.
      Kelemahan
      1. Memilih masalah yang akan dijadikan unit bukan suatu pekerja yang mudah.
      2. Melaksanakan Unit menuntut keahlian tersendiri dan ketekunan dari guru, serta dibutuhkan waktu yang lebih banyak dari biasanya.
      • Metode Pengajaran CBSA
      Kelebihan
      1. Melalui CBSA, pengembangan pengetahuan, keterampilan, sikap nilai dapat dipadukan dalam kegiatan belajar-mengajar.
      2. Melalui CBSA perbedaan pengembangan berebagai aspek dapat ditangani lebih baik dalam kegiatan belajar-mengajar.
      Kekurangan
      Kekurangan dari kurikulum CBSA adalah ternyata di dalam penerapannya sering terjadi guru membiarkan peserta didik belajar sendiri atau mengerjakan tugas yang telah diberikannya sementara guru bersantai- santai yang akhirnya peserta didik pun terlantar tanpa bimbingan gurunya. Sehingga muncul plesetan “CBSA , catat buku sampai abis”.
      • Metode Pengajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi )
      Kelebihan
      1. Mengembangkan kompetensi-kompetensi siswa pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri
      2. Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah/daerah masing-masing
      Kelemahan
      1. Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented.
      2. Sarana dan pra sarana pendukung pembelajaran yang belum merata di setiap sekolah, sehingga KBK tidak bisa diimplementasikan secara komprehensif.
      • Metode Pengajaran KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
      Kelebihan
      1. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
      2. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena menurut ahli beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
      Kekurangan
      1. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada.
      2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.

      Hapus
  2. kukuh dwi atmono
    2021 111 323

    mohon diuraikan, bagaimana menggunakan metode2 di atas ketika diaplikasikan di setiap pokok2 bahasan Mapel PAI di Sekolah?!
    misalnya, materi aqidah, fiqih ubudiyah, muamalah munakahah, mawarits, akhlaq, adab, btQ, dan berbagai macam pokok bahasan PAI lainnya.

    Terimakasih...

    BalasHapus
  3. Fanni Aldiana
    2021 111 376

    Mau nanya, penerapan metode mengajar inkonvensional ini apakah bisa untuk semua jenjang????
    Dan Bagaimana caranya agar metode inkonvensional bisa berjalan efektif???
    Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih atas pertanyaannya
      metode inkonvensional ini bisa diterapkan untuk semua jenjang, tentunya disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan diberikan. karena penggunaan metode ini bersifat untuk membantu guru dalam penyampaian materi sehingga siswa dapat lebih mudah menangkap, memahami serta mengembangkan materi yang diberikan.
      bagaimana caranya agar metode yang digunakan berjalan efektif, seorang guru harus mempunyai sebuah perencanaan, metode yang digunakan harus sesuai dengan materi yang diberikan, guru harus mampu menguasai metode tersebut dan tau bagaimana cara pelaksanaannya, guru juga harus mampu mengalokasikan waktu dengan baik sehingga pembelajaran dapat diselesaikan secara tuntas. sarana dan prasana yang ada tentunya juga harus memadai karena jika tidak maka metode yang digunakan tidak akan maksimal dalam penerapannya.

      Hapus
  4. apakah ada kendala atau kesulitan dalam penerapan metode pembelajaran inkonvensional?? kalau ada tolong jelaskan!
    terima kasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih kembali atas pertanyaannya
      kendala atau kesulitan yang ditemui dalam penerapan metode inkonvensional pasti ada, dan itu berfariasi tergantung permasalahan yang muncul. kendala bisa muncul disebabkan guru tidak menguasai metode yang digunakan, atau metode yang digunakan kurang tepat dalam penerapannya. kendala juga bisa muncul disebabkan siswa yang pasif karena tidak paham akan metode yang dipakai, dan sarana prasarana yang tidak memadai juga bisa menjadi kendala dalam penerapan metode inkonvensional sehingga metode yang digunakan tersebut tidak secara maksimal dalam penerapannya.

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. buku yang ada metode call on the next speaker judul nya apa yaaa...sya lgi butuh bgt..

    BalasHapus