Laman

Minggu, 06 Oktober 2013

SBM-I-5: Metode Konvensional


MAKALAH
METODE DALAM STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

Di Susun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu : Ghufron Dimyati, M.S.i

Disusun Oleh:
Wildan Faza                         (2021111206)
Gilang Gintaka                     (2021111207)
Amat Zaenodin                    (2021111230)
Kelas I
TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013



PENDAHULUAN
Proses pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang dapat merubah peserta didik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam suatu proses pembelajaran tentu dibutuhkan berbagai komponen pendukung seperti metode, media, bahan ajar, kurikulum, dan lain sebagainya.
Dalam mencapai pembelajaran yang efektif di upayakan menggunakan metodepembelajaran. Maka yang harus diperhatikan pendidikdalam menentukan metode apakah metode tersebut sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dan yang paling penting apakah metode tersebut dapat diterima dengan baik sesuai dengan kemampuan peserta didik dan juga dapat merangsang motivasi dan kreativitas mereka.
Dalam makalah ini akan membahas berbagai macam metode belajar mengajar serta faktor-faktor  pemilihan metode belajar mengajar yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.                                                     









PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN METODE BELAJAR MENGAJAR
Metode berasal dari bahasa Greek-Yunani, metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dari asal makna tersebut dapat diambil pengertian secara sederhana metode adalah jalan atau cara yang ditempuh seorang guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan pada anak didiknya sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Memahami pemaknaan metode tersebut maka dapat diambil  pengertian tentang metode mengajar, bahwa metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur, atau teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok , agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin baik metode mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan.[1]

B.     KEDUDUKAN METODE BELAJAR MENGAJAR
Suatu metode memilki peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Metode turut menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, sehingga seorang pendidik dituntut untuk memahami kedudukan metode dalam kegiatan belajar mengajar.
1)      Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman.A.M (1988:90) adalah motif-motif yang  aktif dan berfungsi, karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang. Karena itu metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang  dapat membangkitkan belajar seseorang.
2)      Metode sebagai strategi pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar, terdapat perbedaan daya serap peserta didik dalam berkonsentrasi. Karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar, menurut Dra. Roestiyah. N.K.(1989:1), guru harus memilki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar.
3)      Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
Seorang pendidik sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode adalah pelicin jalan pengajaran menuju tujuan. Untuk itu antara metode dan tujuan jangan bertolak belakang.[2]

C.    FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN METODE BELAJAR MENGAJAR
Menurut Winarno Surakhmad mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah :
1.      Peserta didik
Setiap peserta didik berbeda dari aspek biologis, intelektual dan psikologis. Perbedaan tersebut mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang sesuai, sehingga tercipta lingkungan belajar yang efektif dan tercapai tujuan pembelajaran.
2.      Tujuan
Penyeleksian metode yang  harus pendidik pilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri peserta  didik. Karena itu, kemampuan yang dikehendaki oleh tujuan harus didukung sepenuhnya oleh metode.
3.      Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang pendidik ciptakan selalu bervariasi dari hari ke hari, maka pendidik harus memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang hendak diciptakan.
4.      Fasilitas
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar peserta didik.
5.      Pendidik
Pedidik memilki kepribadian yang beragam, begitu pula latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajarnya dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.[3]

D.    MACAM-MACAM METODE MENGAJAR

Ø  Metode Konvensional
1.                  Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran  yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
Penggunaan metode ini bertolak dari anggapan bahwa pemecahan masalah  tidak akan tuntas bila tidak ditinjau dari berbagai segi. Dengan kata lain, pemecahan setiap masalah perlu melibatkan bukan hanya satu mata pelajaran atau bidang studi saja, melainkan melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya dan sumbangannya bagi pemecahan masalah tersebut, sehingga setiap masalah dapat dipecahkan secara keseluruhan yang berarti.

2.                  Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau proses seuatu. Dengan demikian siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu.

3.                  Metode Tugas dan Resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau dimana saja asal tugas itu dapat dipecahkan.
Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mrngatasinya. Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh lebih luas dari itu.
Ada langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas atau resitasi, yaitu :
a.       Fase Pemberian Tugas
b.      Langkah Pelaksanaan Tugas
c.       Fase Mempertanggungjawabkan Tugas

4.                  Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bisa berupa peyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
Teknik diskusi adalah salah satu  teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru disekolah. Didalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, dimana interaksi antara dua atau  lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.

5.                  Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya, dan dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan maslah sosial.
6.                  Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Siswa juga dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung.
Metode demonstrasi baik digunakan untukmendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.

7.                  Metode Problem Solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Penggunaan metode ini dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
a.       Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan.
b.      Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan madalah tersebut.
c.       Menetapkan jawaban sementara dari maslah tersebut.
d.      Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut.
e.       Menarik kesimpulan.


8.                  Metode Karyawisata
Metode karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa ke suatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, suatu peternakan atau perkebunan, museum, dan sebagainya.
Banyak istilah yang digunakan, tetapi maksudnya sama dengan karyawisata, seperti widyawisata, study-tour, dan sebagainya. Karyawisata ada dalam waktu singkat, dan adapula dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.

9.                  Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
Metode tanya jawab adalah yang tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di sekolah.
10.              Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode trainning, merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan ketrampilan.
11.              Metode  Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran. Apalagi dalam pendidikan dan pengajaran tradisional, seperti di pedesaan, yang kekurangan fasilitas.
Cara mengajar dengan ceramah dapat dikatakan juga sebagai teknik kuliah, merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa.[4]
12.              Metode Pembiasaan
                        Metode ini mengutamakan proses untuk membuat seseorang menjadi terbiasa.Metode ini hendaknya diterapkan pada peserta didik sedini mungkin, sehingga mudah mengikuti, meniru dan membiasakan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari.
13.              Metode Pengharagaan
                        Metode ini mengedepankan kegembiraan dan positif thinking, yaitu memberikan hadiah pada anak didik, baik yang berprestasi akademik maupun yang berperilaku baik.
14.              Metode Hukuman
                        Metode ini lawan dari  metode pemberian hadiah. Pelaksanaannya adalah sebagai jalan terakhir dengan prinsip tidak menyakiti secara fisik, melainkan bersifat akademik dan edukatif dengan tujuan menyadarkan siswa dari kesalahan yang diulang-ulang.[5]
PENUTUP
Kesimpulan
Metode berasal dari bahasa Greek-Yunani, metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dari asal makna tersebut dapat diambil pengertian secara sederhana metode adalah jalan atau cara yang ditempuh seorang guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan pada anak didiknya sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.
KEDUDUKAN METODE  BELAJAR MENGAJAR
1)      Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
2)      Metode sebagai strategi pembelajaran
3)      Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN METODE BELAJAR MENGAJAR
1)      Peserta didik
2)        Tujuan
3)        Situasi
4)        Fasilitas
5)        Pendidik
Macam-Macam Metode Mengajar
Ø  Metode Konvensional
·         Metode Proyek
·         Metode Eksperimen
·         Metode Tugas dan Resitasi
·         Metode Diskusi
·         Metode Sosiodrama
·         Metode Demonstrasi
·         Metode Problem Solving
·         Metode Karyawisata
·         Metode Tanya Jawab
·         Metode Latihan
·         Metode  Ceramah
·         Metode Pembiasaan
·         Metode Penghargaan
·         Metode Hukuman
















DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri .1996. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. .2006. Strategi Belajar Mengajar(Edisi Revisi).Jakarta: Rineka Cipta.
Mustakim, Zaenal. 2009.Strategi dan Metode Pembelajaran, Yogyakarta: Gama Media.




[1] Zaenal Mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran,(Yogyakarta: Gama Media
, 2011)  hal:112
[2]Dra.Syaiful Bahri Djamarah dan Drs.Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Edisi Revisi (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) hlm. 73-75
[3]Zaenal Mustakim, op. Cit. hlm. 115-117
[4] Dra. Syaiful Bahri Djamarah &  Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), hlm. 94-110
[5]Zaenal Mustakim, op. cit. hlm. 118-120

9 komentar:

  1. Assalamu'alaikum.
    Selamat pagi pemakalah :), pertanyaan sy singkat saja
    terkait metode sosiodrama mohon dijelaskan kembali. dan metode sosiodrama ini biasa diterapkan untuk jenis mata pelajaran apa?
    Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wassalamu'alaikum...
      Untuk lebih jelasnya saya beri pengertian yg lebih panjang lagi mbak, silahkan dibaca.
      Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya (Depdiknas: 23).
      Dan mengenai pertanyaan yg kedua, metode sosiodrama ini biasa diterapkan pada mapel-mapel yg menyentuh ranah sosial, seperti yg telah disebutkan di atas. Misalnya saja mapel IPS, Agama, PPKN, dsb.

      Hapus
  2. Assalamu'alaikum ya akhii,
    Ismii Nurul Falah (Jalaluddin Ar-Razii) Nim : 2021 111 163

    Metode mana yang sering digunakan dalam sd, smp, sma, dan perkuliahan? Dan manakah yang lbh terlihat efektif?

    Syukron katsiir

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam ya syech.. :D

      trimakasih atas pertanyaanya..
      langsung saja.. menurut saya pada tingkatan sd biasanya sering menggunakan metode ceramah, karena masa masa sd itu masih membutuhkan bimbingan...
      kemudian pada tingkatan smp jg menggunakan metode ceramah, metode karya wisata, experimen, dan jg bisa metode hadiah,,,
      kemudian pada tingkatan sma metode yang sering digunakan ceramah, diskusi, experimen, karyawisata, tanya jawab, dan jg bisa sosiodrama,dan jg bisa menggunakan metode problem solving, latihan dan proyek bagi tingkatan smk, ,
      kemudian pada tingkatan perkuliahan hampir menggunakan semua metode yang ada dimakalah..

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. 2021 111 142
    assalamu'alaikum wr. wb
    kebanyakan orang memiliki mind set bahwa metode ceramah adalah metode yang membosankan dan tidak menarik. bagaimana menurut pemakalah mengenai hal ini, adakah kiat-kiat atau tips tersendiri agar metode ceramah ini lebih menarik dan tidak membosankan dalam proses pembelajaran......
    terima kasih,,,

    BalasHapus
  5. Wassalamu'alaikum...

    Memang ya tidak dapat dipungkiri dan sudah menjadi rahasia umum bahwa metode ceramah adalah metode yg membosankan. Itu dikarenakan siswa dipaksa menjadi pendengar setia dan cederung pasif. Hal ini diperparah lagi apabila guru yg mengajar itu cenderung kuper, kurang mengerti dunia remaja, dunia siswa, sehingga cara pembawaan beliau dalam mengajar menggunakan metode ceramah semakin membesonkan, karena beliau hanya menggunakan satu perspektif, yaitu perspektif beliau sendiri dalam menyelami mata pelajaran.
    Untuk kiat-kiat atau tips tersendiri agar metode ceramah ini lebih menarik dan tidak membosankan mungkin ada beberapa ya mbk yg mungkin bisa diaplikasikan pada kegiatan KBM.
    Yg pertama, guru harus sedikit memberikan selingan yg inspiratif, lucu, ataupun mengesankan Ini bertujuan agar siswa tidak bosan menerima pelajaran yg disampaikan dan me-refresh otak siswa itu sendiri.
    Yg kedua, guru bisa memberikan kuis-kuis kecil seputar pelajaran yg disampaikan dg memberikan imbalan, seperti nilai plus, ataupun imbalan yg berbentuk materi. Ini bertujuan agar dalam proses KBM, siswa benar-benar memperhatikan. Dg awalnya ingin bisa menjawab kuis-kuis pada akhir KBM agar mendapat imbalan, akhirnya siswa akan terbiasa menerima metode ceramah ini dg tulus tanpa berharap imbalan, karena metode ini dilakukan secara terus menerus.

    BalasHapus
  6. Assalamualaikum wr. Wb
    Andy yoga saputra
    2021 111 176

    langsung saja buat mas" yg paling ganteng kecuali G*****, saya mau bertanya,
    Metode manakah yg paling menonjol dri beberapa metode diatas, dan metode yang mana yg cocok buat siswa berkebutuhan khusus..???
    terimakasih

    SASAHA

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikum salam bro...

      langsung saja..
      menurut sya setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangnya, namun yang biasa digunakan metode ceramah, karena metode ceramah sering dijadikan andalan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran, dan guru jg mudah menguasai kelas, mudah mengorganisasikan kelas, dapat diikuti jumalah siswa yang besar, mudah dilaksanakan dan dipersiapkan dengan baik,jadi yang paling menonjol ya metode ceramah tersebut...

      kemudian Metode Pengajaran Sekolah untuk Anak Berkebutuhan Khusus.

      SLB-A (Tuna Netra)
      Metode Pengajaran
      1. Metode Ceramah
      Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra karena dalam pelaksanaan metode ini guru menyampaikan materi pelajaran dengan penjelasan lisan dan siswa mendengar penyampaian materi dari guru.

      2. Metode Tanya Jawab
      Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra karena metode ini merupakan tambahan dari metode ceramah yang menggunakan indera pendengaran.

      3. Metode Diskusi
      Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra karena mereka dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan diskusi itu karena dalam metode diskusi kemampuan daya pikir siswa untuk memecahkan suatu persoalan lebih diutamakan. Dan metode ini bisa diikuti tanpa menggunakan indera penglihatan.

      4. Metode Sorogan
      Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra karena adanya bimbingan langsung dari guru kepada anak didik dan seorang guru dapat mengetahui langsung sejauh mana kemampuan anak didiknya dalam memahami suatu materi pelajaran.

      5. Metode Bandongan
      Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra Inti karena guru memberikan penjelasan materi kepada anak didik tidak secara perorangan. Metode ini merupakan kebalikan dari metode sorogan.Tunanetra dapat mengikuti metode ini, karena metode ini dapat diikuti dengan tanpa menggunakan indera penglihatan.

      6. Metode Drill
      Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra jika materi yang disampaikan dan media yang digunakan mampu mendukung mereka untuk memahami materi pelajaran.

      kemudian SLB Bagian B (Tuna Rungu)
      Metode Pengajaran
      Metode pengajaran yang paing tepat untuk digunakan di sekolah SLB B yang saya miliki adalah TCL (teacher centered learning). biasanya menggunakan metode ini karena anak-anak yang memiiki kekurangan mental apabila kita biarkan dan menyuruhnya belajar secara mandiri maka yang terjadi adalah anak tersebut akan bermain-main dengan temannya. Dengan pembelajaran yang berpusat pada guru maka murid yang memiliki kekurangan tadi dapat di bimbing oleh guru dalam melaksanankan pembelajaran di kelas. Selanjutnya guru tinggal focus pada perilaku murid, mengarahkan para murid. Yang dimaksud dengan mengarahkan adalah member pujian kepada anak yang melakukan suatu kebaikan dan melarang murid ketika dia melakukan sesuatu yang buruk.

      selanjutnya dapat dilihat di http://12010rmahn.blogspot.com/2013/05/metode-pengajaran-sekolah-untuk-anak.html

      Hapus