Laman

Rabu, 27 Maret 2013

f7-3 mustaqimah : flora & fauna



MAKALAH HADITS 36 DAN 37
MANFAAT FLORA DAN FAUNA BAGI MANUSIA

Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah                : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu        : M. Ghufron, M.S.I






Disusun Oleh:
MUSTAQIMAH
2021111252
Kelas F





TARBIYAH PAI KELAS F
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) PEKALONGAN
TAHUN 2013
PENDAHULUAN

Allah telah menciptakan bumi sebagai tempat hidup manusia, dan sebelumnya telah tercipta berbagai jenis pepohonan dan hewan-hewan. Dimana beraneka ragam jenis tumbuhan dan hewan itu tidak lain untuk dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan dan kehidupan. Beraneka ragam jenis tumbuhan dan hewan mengarah kepada keagungan Allah SWT. Ribuan bahkan jutaan jenis tumbuhan telah dapat diketemukan bahkan diantaranya mungkin masih belum diketahui. Begitu pula dengan hewan-hewan yang ada sampai saat ini dengan beragam jenis.Keagungan Allah dalam menciptakan berbagai macam tumbuhan maupun hewan pun dapat dirasa, tat kala kita sering mendengar dan melihat sendiri tentang beberapa jenis spesies langka sebagai perkembangan dari keanekaragaman hayati tersebut. Kaenehan-keanehan hewan dan tumbuhan maupun pepohonan.
Salah satu flora dan fauna yng akan di bahas dalam makalah ini tentang manfaat tunbuhan, yakni habbatussauda dan pelajaran yang dapat di ambil dari seekor lebah.














PEMBAHASAN

A.      Materi Hadits
1.         Hadits 36
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال : { مَا مِنْ دَاءٍ إِلَّا فِي الْحَبَّةِ السَّوْدَاءِ مِنْهُ شِفَاءٌ إِلَّا السَّامَ }.  (رواه مسلم فى الصحيح, كتاب السلام, باب التداوي بالحبة السوداء)

2.         Hadits 37
عن عَبْدِ اللهِ بنِ عُمَرَ وَ بْنِ الْعَاصِ اَنَّهُما سَمِعَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :  { اِنَّ مَثَل الْمُؤَمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ اَكَلَتْ طَيْبًا وَوَضَعَتْ طَيْبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تُكْسَرْ وَلَمْ تُفْسَدْ } (رواه احمد فى المسند مسند المكثرين من الصحابة مسند عبد الله بن عمر و بن العاص)

B.       Tarjamah Hadits
1.         Hadits 36
Dari Abi Huraiah, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: tidak ada obat kecuali dalam habbatussauda, darinya dapat menyembuhkan kecuali  kematian. (HR. Imam Muslim)

2.         Hadits 37
Dari Abdullah bin Amru bin Ash bahwa ia mendengar Rasulullah  SAW bersabda : sesungguhnya perumpamaan seorang mukmin seperti lebah. Dia memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik, hinggap namun tidak memecah dan merusak. (H.R Ahmad)

C.      Makna Mufrodat
1.         Mufrodat Hadits 36
Tidak ada obat
مَا مِنْ دَاءٍ
Kecuali
إِلَّا
Habbatussauda
حَبَّةِ السَّوْدَاءِ
Darinya
مِنْهُ
Obat
شِفَاءٌ
Kematian
سَّامَ

2.         Mufrodat Hadits 37
Perumpamaan
مَثَل
Lebah
نَّحْلَةِ
Memakan
اَكَلَتْ
Hinggap
وَضَعَتْ
Mengeluarkan
وَقَعَتْ
Baik
طَيْبًا
Tidak memecah
لَمْ تُكْسَرْ
Tidak merusak
لَمْ تُفْسَد


D.      Biografi Rawi
1.         Hadits 36
a.         Biografi Abu Hurairah
Abu Hurairah adalah Abdul Rahman ibn Sakhr Ad Dausy At Tamimy. Para ahli sejarah berbed pendapat mengenai nama beliau ini. Demikian pula tentang nama ayahnya. Beliau sendiri menerangkan, bahwa di masa jahiliyah beliau bernama Abu Syams. Setelah memeluk Islam, beliau diberi nama oleh Nabi dengan Abdul Rahman atau Abdullah, ibunya bernama Maimunah. Beliau lahir tahun 21 sebelum Hijrah= tahun 601 M.[1]
Abu Hurairah r.a memeluk islam pada tahun 7 H, ketika Rasulullah berangat menuju khaibar . gelaran Abu Hurairah r.a adalah karena kegemaran nya bermain dengan anak kucing. Diceritakan pada suatu hari ketika Abu Hurairah bertemu Rasulullah saw, dia di tanyai apa yang ada di dalam lengan bajunya. Lalu dia menunjuka anak kucing yang ada dalam lengan bajunya, lantas dia digelari Abu Hurairah oleh Rosulullah. Dan semenjak itu, dia suka di kenali dengan gelar Abu Hurairah.[2]
 Ahli hadits sepakat, beliau adalah sahabat yang paling banyak meriwayat kan hadits, Abu Muhammad ibnu Hazm mengatakan bahwa dalam musnad Baqiy bin Makhlad terdapat lebih dari 5300 hadits yang di riwayat kan oleh Abu Hurairah r.a.[3]
Beliau wafat pada tahun 57 H. menurut pendapat yang terkuat.
b.        Biografi Muslim
Beliau adalah Abdul Husein bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An- Naisaburi. Lahir pada tahun 204 H dan meninggal dunia pada tanggal 24 Rajab 261 H dalam usia 57 tahun.
Imam muslim telah melakukan  rihlah untuk mencari ilmu hadits di seluruh penjuru negeri. Beliau meriwayatkan hadits dari Yahya bin Yahya, Ishaq bin Rahawaih, Ahmad bin Hambal, Al Qa’nabi, Harmalah bin Yahya, dan para imam ahli hadits yang lainnya.
Berulang kali beliau berkunjung ke Baghdad dan meriwayatkan hadits disana. Imam Muslim pernah berkata “Aku telah menyusun kitab Al Musnad dari 300.000 riwayat hadits yang telah didengar”.[4]
2.         Hadits 37
a.         Biografi Abdullah bin Amru bin Ash
Abdullah bin Amru bin Al Ash as Sahmi al Qurasyi. Dia masuk islam sebelum bapaknya. Termasuk ahli ibadah dan ulama dari kalangan sahabat. Dia sudah pandai menulis pada masa jahiliah. Dia meminta izin kepada Rasulullah untuk menulis apa yang di dengar darinya, maka beliau mengizinkannya. Dia ikut dalam beberapa peperangan dan menyabet dengan dua pedang sekaligus. Dia membawa panji bapaknya pada perang Yarmuk. Mati syahid di Shiffin ikut pihak muawiyah. Muawiyah mengangkatnya sebagai Gubernur di Kufah dalam beberapa waktu yang tidak terlalu lama. Dia meninggal pada tahun 65 H. dan hadits-haditsnya dicantumkan dalam kitab-kitab hadits sebanyak 700 hadits-hadits.[5]
b.        Biografi Imam Ahmad
Beliau adalah Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad bin Idris bin Abdullah bin Hayyan bin Abdullah bin Anas bin al Auf bin Qasith bin Mazin bin Syaiban bin Dzuhl bin Tsaallabah adz-Dzuhli asy-Syaibaniy. Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi pada diri Nizar bin Maald bin al Adnan. Yang berarti bertemu nasab pula dengan nabi Ibrahim. Ketika beliau masih dalam kandungan, orang tua beliau pindah dari kota Marwa, tempat tinggal sang ayah, ke kota Baghdad. Di kota itu beliau dilahirkan, tepatnya pada bulan Rabiul Awwal -menurut pendapat yang paling masyhur- tahun 164 H. Ayah beliau. Muhammad, meninggal dalam usia muda, 30 tahun, ketika beliau baru berumur tiga tahun. Kakek beliau, Hanbal, berpindah ke wilayah Kharasan dan menjadi wali kota Sarkhas pada masa pemeritahan Bani Umawiyyah, kemudian bergabung ke dalam barisan pendukung Bani Abbasiyah dan karenanya ikut merasakan penyiksaan dari Bani Umawiyyah. Disebutkan bahwa dia dahulunya adalah seorang panglima.

E.       Keterangan Hadits
1.      Hadits 36
Hadits tersebut menjelaskan bahwa manfaat flora bagi kehidupan, salah satunya adalah habbatussauda. Habbatussauda adalah salah satu anugerah yang Allah Ta’ala berikan kepada manusia sebagai sarana pemelihara kesehatan.
Al-Qadhi berkata bahwa sanya habbatussaudah itu bias di temukan di Arab di sekitar al-akhdur aswat, dan juga dapat di temukan di sekitar Iraq, karena di daerah tersebut tumbuh banyak pohon pohon nya, dan selain di namakan Alaswat juga di namakan Akhdur.
Habbatussauda di Indonesia dikenal dengan nama jintan hitam,yang bisa dikonsumsi ketika sakit sebagai jalan kesembuhan ataupun pada saat sehat demi menjaga stamina dan kesehatan tubuh.
Pada masa Rasulullah, para sahabat ketika itu bersemangat melaksanakan anjuran Rasulullah itu sebagai bentuk amalan sunnah dan bentuk kecintaan mereka kepada Rasulullah.Para sahabat mengkonsumsi biji habbatussauda ketika sakit ataupun sehat.[6]
2.      Hadits 37
Hadits tersebut menjelaskan bahwa seorang mukmin adalah manusia yang memiliki sifat-sifat unggul. Sifat-sifat itu membuatnya memiliki keistimewaan dibandingkan dengan manusia lain. Sehingga di mana pun dia berada, kemana pun dia pergi, apa yang dia lakukan, peranan dan tugas apa pun yang dia pikul akan selalu membawa manfaat dan maslahat (kebaikan) bagi manusia lain. Maka jadilah dia orang yang seperti dijelaskan Rasulullah saw., “Manusia paling baik adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi manusia lain.”
Untuk menjadikan kehidupan ini agar menjadi indah, menyenangkan, dan sejahtera sangat memerlukann manusia-manusia seperti itu. Dalam keadaan apa sekalipun, dia akan membuat yang terbaik; apa pun peranan dan tugas yang diberikannya, dia akan menjadi manusia dan keadaan di sekelilingnya menjadi bahagia dan sejahtera.
Maka, sifat-sifat yang baik itu antara lain terdapat pada lebah. Rasulullah saw. dengan pernyataanya dalam hadits di atas mengisyaratkan agar kita meniru sifat-sifat positif yang dimiliki oleh lebah. Sifat- sifat tersebut seperti:
a)       Hinggap ditempat yang bersih dan menghirup apa yang bersih saja.
b)      Mengeluarkan yang bersih.
c)      Tidak merusakkan (mematahkan ranting yang dihinggapi).
d)     Bekerja keras.
e)      Bekerja secara samar dan tanduk pada satu pemimpin .
f)       Tidak pernah melukai kecuali kalau diganggu.[7]

F.       Aspek Tarbawi
1.      Hadits 36
a)      Allah menciptakan sesuatu tidak dengan sia- sia. Banyak manfaat yang dapat kita ambil, salah satunya tanaman habbatussauda.
b)      Dalam segala macam penyakit yang Allah swt berikan pasti Allah swt juga memberikan obatnya.
c)       Dalam habbatussauda mengandung banyak khasiat, diantaranya: Menguatkan sistem kekebalan tubuhMeningkatkan daya ingat, konsentrasi dan kekebalan tubuh, meningkatkan bioaktifitas hormone, menetralkan racun dalam tubuh, mengatasi gangguan tidur dan stress, anti histamin, dan lain sebagainya.[8]
2.      Hadits 37
a)      Manusia harus memberikan manfaat bagi manusia lainnya
b)      Seorang mukmin dinjurkan meniru sifat- sifat lebah, diantaranya:
1)      Mengambil yang bersih
Apabila kita mengisi tubuh kita dengan sesuatu yang baik, halal, bermanfaat, baik makanan ataupun hal-hala lain. Tentu akan membuat kita memproduksi hal-hal yang baik pula.
2)       Mengeluarkan yang bersih
Ketika kita mendapatkan ilmu, bagikanlah kepada orang lain begitu juga saat kita mendapat kebaikan bagikanlah kepada orang lain.
3)      Tidak pernah merusak
Seharusnya kita tidak merusak apapun, bahkan malah sebaiknya kita memberikan perbaikan, mengubah segala bentuk kedzaliman.
4)      Bekerja keras
5)      Bekerja dalam jamaah terorganisasi dan patuh.
6)      Tidak menyerang kalau tidak diganggu.[9]









KESIMPULAN

Dari kedua hadits tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan flora dan fauna dengan banyak manfaat. Habbatussauda adalah salah satu anugerah yang Allah Ta’ala berikan kepada manusia sebagai sarana pemelihara kesehatan. Habbatussauda ini memiliki bermacam khasiat bagi kesehatan manusia.
seharusnya seorang mukmin hendaklah meniru sifat- sifat seperti lebah. Makhluk kecil yang seringkali tidak kita perhatikan ternyata kita dapat mengambil banyak pelajaran seperti bekerja keras, tidak menyerang kalau tidak diganggu, tidak pernah merusak, dll.





















DAFTAR PUSTAKA
Al Bugha, Mustafa dan Muhyidin Mistu. 2008. Al Wafi Syarah hadits Arbain Nawawi. Jakarta : Pustaka Al Kautsar.
Soffandi, Wawan Djunaedi. 2007. Syarah Hadits Qudsi. Jakarta: Pustaka Azzam.
Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. 1997. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. Semarang: Pustaka Rizki Putra.
http://pustakaimamsyafi’i.com/biografi Abu-Hurairah-r.a.html















       [1] Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1997), hlm. 254.
       [2] http://www.elithaeri.com
       [3] http://pustakaimamsyafi’i.com/biografi Abu-Hurairah-r.a.html
       [4] Wawan Djunaedi Soffandi,  Syarah Hadits Qudsi (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), hlm. 19- 20.
       [5] Mustofa al Bugha dan Muhyiddin Mistu, Alwafi Syarah hadits arbain Nawawi (Jakarta : Pustaka AL Kautsar, 2008), hlm. 247.
       [7] http://islam2u.com/