Laman

Minggu, 12 Februari 2017

tt2 a1a ASAL-USUL MANUSIA (Tafsir Q.S Al-Hijr : 26-34)

ASAL-USUL MANUSIA
(Tafsir Q.S Al-Hijr : 26-34)


Miftakul Ulum 2021114300 
Kelas A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
PEKALONGAN
2017


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Manusia adalah makhluk-Nya yang paling sempurna dan sebaik-baik ciptaan dibandingkan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Manusia dilengkapi akal untuk berfikir yang membedakannya dengan binatang. Mengenai proses kejadian manusia, dalam Al-Qur’an (QS. Al-Hijr (15) : 28-29) diterangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan bentuk yang sebaik-baiknya kemudian ditiupkan ruh kepadanya hingga menjadi hidup.
Diantara sekian banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian canggih, masih ada satu permasalahan yang hingga kini belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Masalah itu ialah masalah tentang asal usul kejadian manusia. Banyak ahli ilmu pengetahuan yang mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa makhluk hidup (manusia) berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini. Hal ini diperkuat dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah berupa fosil seperti jenis Pithecanthropus dan Meghanthropus.
Di lain pihak banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi manusia tersebut. Khususnya agama Islam yang meyakini bahwa manusia pertama adalah Nabi Adam a.s. disusul Siti Hawa dan kemudian keturunan-keturunannya hingga menjadi banyak seperti sekarang ini. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat pada kitab suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama. Untuk lebih jelasnya akan dibahas secara detail dalam makalh ini.

B.    Tema : Jati Diri Manusia
Judul : Asal Usul Manusia





C.    Nash : Q.S Al-Baqarah : 26 – 34
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 9@»|Áù=|¹ ô`ÏiB :*uHxq 5bqãZó¡¨B ÇËÏÈ   ¨b!$pgø:$#ur çm»uZø)n=yz `ÏB ã@ö6s% `ÏB Í$¯R ÏQqßJ¡¡9$# ÇËÐÈ   øŒÎ)ur tA$s% y7/u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) 7,Î=»yz #\t±o0 `ÏiB 9@»|Áù=|¹ ô`ÏiB :*yJym 5bqãZó¡¨B ÇËÑÈ   #sŒÎ*sù ¼çmçF÷ƒ§qy àM÷xÿtRur ÏmŠÏù `ÏB ÓÇrr (#qãès)sù ¼çms9 tûïÏÉf»y ÇËÒÈ   yyf|¡sù èps3Í´¯»n=yJø9$# öNßg=à2 tbqãèuHødr& ÇÌÉÈ   HwÎ) }§ŠÎ=ö/Î) #n1r& br& tbqä3tƒ yìtB šúïÏÉf»¡¡9$# ÇÌÊÈ   tA$s% ߧŠÎ=ö/Î*¯»tƒ $tB y7s9 žwr& tbqä3s? yìtB tûïÏÉf»¡¡9$# ÇÌËÈ   tA$s% öNs9 `ä.r& yàfóX{ @t±u;Ï9 ¼çmtFø)n=yz `ÏB 9@»|Áù=|¹ ô`ÏiB :*uHxq 5bqãZó¡¨B ÇÌÌÈ   tA$s% ólã÷z$$sù $pk÷]ÏB y7¯RÎ*sù ÒOŠÅ_u ÇÌÍÈ  
 “Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (26) dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.(27) dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,(28). Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud(29)Maka bersujudlah Para Malaikat itu semuanya bersama-sama,(30) kecuali iblis. ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.(31)  Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"(32) berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk"(33) Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena Sesungguhnya kamu terkutuk,(34)”
D.      Mengapa Penting
Sebuah kata hikmat mengatakan: “barangsiapa mengenal jiwanya, maka ia akan menegenal tuhannya”.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Teori
Meurut KBBI, manusia adalah makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain), insan, orang.[1] Namun siapakah manusia itu sebenarnya? Manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaring-jaring system (ilmu kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem  fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan energi (ilmu fisika). Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi (ilmu biologi). Mausia sebagai makhluk yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi). Manusia merupakan makhluk yang ingin memeperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia ialah makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan(ilmu politik). Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, sering disebut homo humanus(filsafat).[2] Manusia adalah hewan yang berakal (ilmu  mantiq).
Mengenai pembahasan asal usul manusia, sangat erat kaitanya dengan teori evolusi, Yang dipelopori oleh Darwin.[3] Yang menyatakan bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera, dimualai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu. Dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia modern dan nenek moyangnya. Ada empat kelompok dasar pohon kekerabatan manusia sebagai berikut
1.     Australophitecines, semua spesies ini adalah kera punah yang mirip dengan kera masa kini.
2.     Homo habilis, kemiripan besar antara rangka dan struktur tengkorak dari Australophitecines dan ditolaknya bahwa makhluk ini berjalan tegak
3.     Homo erectus, dikatakan sebagai spesies manusia paling priminif dan berjalan tegak
4.     Homo sapiens, manusia yang tiba-tiba muncul kemudian menghilang terasimilasi dengan ras lain. Perbedaan mereka dengan manusia modern adalah rangka mereka lebih tegak dan tengkorak sedikit lebih besar.[4]



B.    Tafsir
1.     Al Azhar
manusia diciptkan dari tanah hitam yang berubah baunya lalu diambil lalu dijadikan tanah kering  dari sanalah asal kejadian manusia pertama. Dan tanah itulah yang akhirnya diberi  nyawa oleh tuhan.
Kemudian Jin, makhluk halus yang tetap ada tetapi ghaib. Jin dijadikan terlebih dahulu dari manusia. Disini diterangkan kejadianyya adalah dari api, yaitu api beracun.
Dengan ayat-ayat ini dipertemukan antara tiga makhlluk Allah. Makhluk insani dari tanah, makhluk iblis, yang seasal dengan jin, terjadi dari api beracunn dan makhluk malaikat. Tetapi asal kejadian tidak sama, ibllis dari api beracun, malaikat dari nur (cahaya),. Sedang diri manusia dari manusia tadi mempunyai gabunngan diantara nyata dan gaib, zahir dan batin. Tubuhnya terjadi dari tanah kering dari tanah hitam yang berbau, tetapi padanya ditiupkan Roh dari ilahi.
Setelah tuhan menjadikan manusia, seluruh makhluk ghaib disuruh bersujud kepada manusia itu,( memberi hormat). Dan seluruh malaikatpun bersujud. Tetapi Iblis tidsk mau bersujud. Iblis merasa bahwa bersujud kepada simanusia itu merupakan penghinaan besar baginya yang merasa lebih, dalam tiga hal atas manusia. Pertama ia terjadi dari api,sedang manusia dari tanah berbau. Kedua Iblis diciptakan lebih dulu daripada mausia. Ketiga Iblis makhluk yang paling taat pada mulanya, berjuta-juta tahun ia beribadah. Dimanapun ia jadikan tempat sujud kepada tuhannya.
Iblis menjadi terkutuk lantaran sombong, anngkuh, enggan menuruti perintah, merasa lebih dari orang lain. Dan timbullah murka tuhan dia berfirman “keluarlah engkau dari dalamnya, karena sesungguhnya engkau adalah terkutuk”.[5]

2.     Al Maraghi
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 9@»|Áù=|¹ ô`ÏiB :*uHxq 5bqãZó¡¨B ÇËÏÈ  
sesungguhnya kami telah menciptakan individu pertama dari jenis manusia dari tanah kering yang apabila dilubngi akan berbunyi, berwarna hitam dan dibentuk dalam pola agar menjadi kering, seperti batu – batu permata cair yang dicurahkan kedalam cetakan. Diciptakan dengan cara – cara demikian, agar kejadiannya benar-benar menabjukkan dan menjadi dalil yang sempurna atas kekuasaan Allah.
¨b!$pgø:$#ur çm»uZø)n=yz `ÏB ã@ö6s% `ÏB Í$¯R ÏQqßJ¡¡9$# ÇËÐÈ
            Kami menciptakan jenis jin ini sebelum penciptaan Adam, dari api yang sangat panas, membakar dan membunuh siapa yang dikenainy.
Diriwayyatkan dari Ibnu Masud, api yang sanngat panas ini adalah stu diantara tujuh puluh api yang sangat pnas yang dari situ jin diciptakan.
Setelah dalam penyajian dalil atas kekuasaanya Allah menciptakan manusia pertama, selanjutnya mengetengahkan perkataanya pada para malaikat dan jin tentang diri-Nya. Dia berfirman
øŒÎ)ur tA$s% y7/u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) 7,Î=»yz #\t±o0 `ÏiB 9@»|Áù=|¹ ô`ÏiB :*yJym 5bqãZó¡¨B ÇËÑÈ   #sŒÎ*sù ¼çmçF÷ƒ§qy àM÷xÿtRur ÏmŠÏù `ÏB ÓÇrr (#qãès)sù ¼çms9 tûïÏÉf»y ÇËÒÈ   yyf|¡sù èps3Í´¯»n=yJø9$# öNßg=à2 tbqãèuHødr& ÇÌÉÈ   HwÎ) }§ŠÎ=ö/Î) #n1r& br& tbqä3tƒ yìtB šúïÏÉf»¡¡9$# ÇÌÊÈ   tA$s% ߧŠÎ=ö/Î*¯»tƒ $tB y7s9 žwr& tbqä3s? yìtB tûïÏÉf»¡¡9$# ÇÌËÈ   tA$s% öNs9 `ä.r& yàfóX{ @t±u;Ï9 ¼çmtFø)n=yz `ÏB 9@»|Áù=|¹ ô`ÏiB :*uHxq 5bqãZó¡¨B ÇÌÌÈ   tA$s% ólã÷z$$sù $pk÷]ÏB y7¯RÎ*sù ÒOŠÅ_u ÇÌÍÈ  
Hai rasul, ingatlah kepada kaumu, ketika tuhan menyebut-nyebut bapak kalian, adam kepada malaikat sebelum menciptakannya, memuliakannya dengan menyuruh kepada malaikat supanya bersujud kepadanya, dan keengganan iblis musuhnya,diantara para malaikat karena dengki, membangkang, menyombonngkan dirinya dengan bathil seraya berkata “aku sekali-kali tidak akan sujud ......”
Allah telah menyajikan bantahan Iblis dan menerangkan sebab keenggannaya untuk bersjud kepada adam, yaitu bahwa dia mengaanggap lebih baik dari pada adam, dia diciptakan dari api dan adam dari tanah, maka iblispun tak mau tunduk sekalipun diperintahkan oleh tuhanya. Kemudian Allah memerintahkan kepada Iblis untuk keluar dari kedududkanya, kedudukan makhluk tertinggi, kemudian melemparkan dan menngusirnya.[6]

C.    Aplikasi Dalam Kehidupan
Hendaknya setiap manusia senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT di manapun dan kapanpun berada. Mengenali diri jiwa manusia, dari mana berasal ? untuk apa diciptakan? Dan kemana tempat kembali? sehingga dapat meningkatkan keimanan, keilmuan dan amal kebaikan. Menjadikan Qur’an dan sunnah sebagai pegangan utama dalam mengarungi kerasnya hidup.

D.    Aspek Tarbawi
1.     Perintah dan larangan Allah adalah mutlak harus di taati
2.     Manusia adalah ciptaan yang sempurna, perpaduan antara jasadiyah dan ruhiyah
3.     merasa dirinya lebih baik dari orang lain adalah sifat setan.
4.     Al Quran adalah pedoman utama yang wajib di imani dan diamalkan
5.     Sudah menjadi keharusan setiap insan untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat Allah.











BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam Q.S Al Hijr ayat 26-34 menjelaskan asal-usul manusia yang berasal dari tanah kering dari tanah hitam berbau. Dan diciptakanlah Jin terdahulu dari api yang panas beracun.
Atas keistimewaan manusia dari makhluk yang lain, diperintahlah semua makhluk untuk hormat kepada manusia, bersujudlah para malaikat akan tetapi Iblis enggan, dikarenakan dia (iblis) merasa lebih mulia dari manusia atas tiga hal. Yaitu karena asal diciptakanya, senioritas dan ketaatan semula. Maka Allah mengusir mereka (iblis) atas kesombongan yang diperbuatnnya.
            Wallahua’lam....   


















DAFTAR PUSTAKA

http//Kbbi.web.id/manusia.html
http//ayutyap.blogspot.com/2012/01/pengertian-manusia.html
ta’rifin,Ahmad.2013, Ilmu alamiah dasar. Pekalongan : Duta media Utama
Hamka.1983, Tafsir Al-Azhar.Jakarta : PT Pustaka Panji Mas
Al-Maraghi.Mustafa1087,Tafsir Al-Maraghi.Semarang : Toha Putra















PROFIL



Nama                          : Miftakhul ulum
TTL                             : Kendal, 29-09-1996
Alamat                                    :JL. Hayam Wuruk Gg. 1 No. 32 Pesindon Pekalongan
Riwayat pendidikan    : SD N 3 SINGOROJO, MTs Muhammadiyah pekalongan, MAN 3 Pekalongan, IAIN Pekalongan
Aktifitas Organisasi   : KAMMI Pekalongan, SABILILLAH
pesan                           : Bertemanlah dengan orang – orang soleh



[1] http//Kbbi.web.id/manusia
[2] http//ayutyap.blogspot.com/2012/01/pengertian-manusia.html
[3] Ahmad ta’rifin. Ilmu alamiah dasar. (Pekalongan : Duta media Utama, 2013) hlm 101
[4] Ibid. Hlm107-111
[5] Hamka. Tafsir Al-Azhar.(Jakarta : PT Pustaka Panji Mas, 1983) hlm 185-187
[6] Mustafa Al-Maraghi.Tafsir Al-Maraghi.(Semarang : Toha Putra, 1987) hlm 33-36



Tidak ada komentar:

Posting Komentar