Laman

Rabu, 01 Maret 2017

tt2 b4b (Berbakti kepada orang tua terutama Ibu) Qs.Al-Ahqaf (46):15-16

KEDUDUKAN ORANG TUA
(Berbakti kepada orang tua terutama Ibu) Qs.Al-Ahqaf (46):15-16

Ainul Wafa 2021115093
 (KELAS B)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAINPEKALONGAN 
2017




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulilah puji syukur tidak lupa saya panjatkan kepada Allah SWT yang mana telah memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik, solawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, yang mana kita nanti-nantikan Syafaatnya di Yaumul Qiyamah Amin Ya Robbal Alamin.
Makalah ini saya susun guna memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Tarbawi 11. Sebelumnya terima kasih saya ucapkan kepada:
1. Bapak Muhammad Hufron,M.S.I selaku Dosen pengampu sekaligus pembimbing mata kuliah Tafsir Tarbawi 11 yang telah memberikan arahan serta dorongan kepada saya.
2. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan Doa dan dukungan serta motivasi dalam hal kebaikan.
3. Rekan-rekan Mahasiswa khususnya kelas B yang bersedia memberikan partisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Saya hanyalah manusia biasa yang mempunyai banyak kekurangan dan tidak banyak pengetahuan, sama halnya dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu saya selalu mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna menyempurnakan makalah yang saya buat.

Wassalmu’alaikum Wr.Wb.

                                                                      Pekalongan, 9 Febuari 2017

                 Penulis





DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan 1
A. Tema 1
B. Judul Makalah 1
C. Nash dan Arti  QS.Al-Aqaaf, 46 ayat 15-16 (Berbakti kepada ibu) 2
D. Arti Penting 3
Bab II Pembahasan
A. Teori 4
1. Pengertian      ………………………………………………………  4
2. Mengutamakan Ibu ketimbang Ayah 4
3. Fakta kelebihan yang ada dalam diri ibu 5
4. Manfaat …………………………………………………………..     5
B. Tafsir dari Buku
1. Tafsir Al-Maraghy 5
2. Tafsir Azhar 6
3. Tafsir Ibnu katsier 7
C. Implementasi 8
D. Aspek Tarbawi 8
Bab III Penutup
1. Kesimpulan 9
2. Saran 9
3. Referensi 10
4. Profil Penulis 10



 BAB I
PENDAHULUAN
A.  TEMA
Pada kesempatan kali penulis akan membahas tema tentang “ BERBAKTI KEPADA ORANG TUA”. Telah kita ketahui bersama bahwa Islam telah menganjurkan sekaligus mengajarkan kepada kita untuk selalu taat serta berbakti kepada orang tua. Mengingat besar dan banyaknya pengorbanan serta kebaikan orang tua terhadap anak, dari lahir sampai sekarang baik itu mendidik, membiayai,melindungi, memberikan kasih sayang dll. Maka dari itu seorang anak mempunyai kewajiban terhadap orang tuanya yang menempati urutan kedua setelah Allah SWT.
Namun dizaman yang modern seperti sekarang ini telah banyak pergeseran tentang adab seorang anak terhadap kedua orang tuanya.Sekarang banyak sekali seorang anak yang tidak peduli pada orang tuanya, berlaku kasar, berbicara yang tidak lanyak itu sudah menjadi hal yang biasa dizaman sekarang ini. Mereka tidak takut akan dosa dan tidak tau seberapa besar pengorbanan kedua orang tuanya.
Oleh karena itu dengan adanya makalah ini penulis mencoba menjelaskan tentang bagaimana berbakti pada kedua orang tua yang seharusnya di junjung tinggi dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

B.  JUDUL
Judul makalah ini adalah “BERBAKTI KEPADA ORANG TUA TERUTAMA KEPADA IBU” yang termuat dalam QS.Al-Ahqaaf, 46 ayat 15-16.

C.  NASH

وَوَضَعَتْهُكُرْهًا أُمُّهُ حَمَلَتْهُ  ۖ إِحْسَانًابِوَالِدَيْهِالْإِنْسَانَ وَوَصَّيْنَا 
وَبَلَغَأَشُدَّهُاِذَابَلَغَحَتّٰٓى ۚ شَهۡرًاثَلٰـثُوۡنَفِصٰلُهٗوَوَحَمْلُهُ ؕهًاكُرۡ
عَلَىَّاَنۡعَمۡتَالَّتِىۡۤنِعۡمَتَكَاَشۡكُرَاَنۡاَوۡزِعۡنِىۡۤرَبِّقَالَۙسَنَةًاَرۡبَعِيۡنَ
لِىۡوَاَصۡلِحۡتَرْضَاهُصَالِحًااَعۡمَلَوَاَنۡوَالِدَىَّوَعَلٰى
(15) الۡمُسۡلِمِيۡنَمِنَوَاِنِّىۡ‏اِلَيۡكَتُبۡتُاِنِّىۡۚذُرِّيَّتِىۡفِىۡ
وَنَتَجَاوَزُاعَمِلُومَاأَحْسَنَعَنْهُمْنَتَقَبَّلُالَّذِينَأُولَٰئِكَ
الصِّدْقِوَعْدَۖالْجَنَّةِأَصْحَابِفِيسَيِّئَاتِهِمْعَنْ
(16) يُوعَدُونَكَانُواالَّذِي
Artinya :
15. Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, ia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku ,dan kepada kedua orang tuakudan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhoi, dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertaubat kepada Engkaudan sungguh, aku termasuk orang muslim.”
16. Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.
D. ARTI PENTING
Apabila berbicara tentang orang tua maka tidak akan ada habisnya. Karena dalam QS Al-Aqaaf ayat 15-16 itu diperintahkan secara langsung untuk berbakti kepada orang tua. Karena melihat dari pengorbanannya serta apa yang telah orang tua berikan kepada anak itu tidak terhitung nilainya. Terutama Ibu yang mengandung melahirkan dan yang menyusui.Beliau derajatnya 3 tingkat di bandingkan ayah.Selain itu ada hadis yang mengatakan bahwa surga itu berada dibawah telapak kaki ibu.Maka dianjurkan bagi anak untuk berbakti. Karena seberapapun kamu membalas kebaikan ibu maka itu tidak akan cukup untuk membalasnya.
Ada limaalasan untuk berbakti diantaranya: (1) Karena itu perintah Allah SWT (2) Besarnya jasa kedua orang tua (3) Ridho Allah beserta orang tua (4) Perantara kesuksesan dimasa depan.





















BAB II
PEMBAHASAN
A.  TEORI
1.   Pengertian
Orang tua berasal dari bahasa arabal-walidain atau abawaih yang merujuk pada ayah dan ibu sebagai sosok yang mulia yang telah melahirkan, mengurus, dan membesarkan kita sehingga kita menjadi orang yang berguna.
Dilihat dari pengorbanannya maka kita wajib berbakti kepadanya.Bahkan berbakti telah dianjurkan dalam Quran maupun Hadis.Berbakti serta berbuat baik kepada orang tua merupakan suatu kewajiban yang harus di kerjakan oleh setiap anak.

2.   Mengutamakan Ibu ketimbang Ayah
Posisi ibu dalam birrul walidain menempati posisi tinggi dibandingkan ayah, secara logika sudah wajar karena ibu  yang mengandung selama 9 bulan, menyusui,bahkan rela bangun ketika anaknya  menangis, sungguh besar pengorbanan seorang ibu maka wajar bahwa ada hadis yang mengatakan “surga berada ditelapak kaki ibu”.
Ada riwayat mengatakan besarnya penghargaan islam kepada seorang ibu. Sehingga islam memprioritaskan berbakti kepadanya. Riwayat itu diantaranya:
a.    Kewajiban memenuhi panggilan ibu, meskipun sedang melaksanakan sholat (sunnah) (HR.Ibnu Abi Syaibah).
b.   Surga berada di bawah telapak kaki ibu (HR. Ad-Dailamy)
c.    Ibu adalah pertengahan pintu surga (HR.Ahmad)
d.   Ibu memiliki hak dua per tiga kebaikan, sementara ayah hanya sepertiga kebaikan saja (HR.Ibnu Abi Syaibah).[1]
3.   Fakta kelebihan yang ada dalam diri ibu
a.    karena kata-kata ibu mujarab,bias menjadi rahmat atau kutukan, tergantung sikap kita.
b.   Setiap doa ibu terkabul.
c.    Restu ibu pendorong datangnya berkah Allah SWT.[2]
4.   Manfaatnya
a.    Segala sesuatu yang dikerjakan diridhoi Allah SWT.
b.   Menjadi orang baik, dan panjang umur.
c.    Kehidupan menjadi lebih baik.
d.   Kelak anak-anak kita juga akan berbakti.[3]

B.  TAFSIR
1.   Al-Maraghi

إِحْسَانًابِوَالِدَيْهِالْإِنْسَانَ وَوَصَّيْنَا  kami beritahukan manusia supaya berbuat baik kepada orang tua serta mengasihinya dan berbakti kepada keduanya semasa hidupnya maupun sesudah kematiannya.
كُرۡهًاوَوَضَعَتْهُكُرْهًا أُمُّهُ حَمَلَتْهُ  sesungguhnya ibu itu ketika mengandung anaknya mengalami susah payah , ketika melahirkan juga mengalami susah payah berupa rasa sakit. Semua itu penyebab seorang anak  harus berbakti kepada ibu agar mendapat kemuliaan.
شَهۡرًاثَلٰـثُوۡنَفِصٰلُهٗوَوَحَمْلُهُayat ini mengisyaratkan bahwa masa mengandung yang paling pendek adalah 6 bulan.Karena masa menyusui yang paling panjang 2 tahun penuh.
سَنَةًاَرۡبَعِيۡنَوَبَلَغَ dan apabila manusia itu sudah tua dan sempurna umurnya(40 tahun) yang akalnya menjadi kokoh.
اَشُدَّهٗبَلَغَاِذَاحَتّٰٓى umur 40 adalah akhir dari kematangan dan kesempurnaan akal.
وَالِدَىَّوَعَلٰىعَلَىَّاَنۡعَمۡتَالَّتِىۡۤنِعۡمَتَكَاَشۡكُرَاَنۡاَوۡزِعۡنِىۡۤرَبِّقَالَpara ahli tafsir mengatakan Allah tidak akan membangkitkan seorang Nabi pun sebelum umur 40 tahun, kecuali dua orang anak dari seorang bibi, yaitu Isa bin Yahya.
تَرۡضٰٮهُصَالِحًااَعۡمَلَوَاَنۡ dan jadikanlah amalku sesuai dengan ridho-Mu agar aku memperoleh pahala dari-Mu.
ذُرِّيَّتِىۡفِىۡلِىۡوَاَصۡلِحۡ dan jadikanlah kesalehan masuk pada jiwa anak-anak dan cucuku bila perlu masuk dalam hatinya.
الۡمُسۡلِمِيۡنَمِنَوَاِنِّىۡ‏اِلَيۡكَتُبۡتُاِنِّىۡsesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu atas segala dosa yang terlanjur diperbuat pada hari lalu.Kemudian Allah menyebutkan balasan bagi orang-orang yang bertaubat kepada-Nya.
الْجَنَّةِأَصْحَابِفِيسَيِّئَاتِهِمْعَنْوَنَتَجَاوَزُعَمِلُوامَاأَحْسَنَعَنْهُمْنَتَقَبَّلُالَّذِينَأُولَٰئِكَ dan orang-orang yang memiliki sifat tersebut itulah yang allah menerima dari mereka perbuatan yang baik di dunia. Berupa amal-amal sholeh, lalu Allah memberikan balasan atas amal tersebut dan memberi pahala atas perbuatannya. Lalu Allah memberikan janji dengan firman
يُوعَدُونَكَانُواالَّذِيالصِّدْقِوَعْدَ Allah berjanji pada mereka dengan janji benar yang tidak perlu diragukan lagi, bahwa Dia pasti menunaikannya.[4]

2.   Al-azhar

“Dan kami wasiatkan kepada manusia supaya dengan kedua ibu bapaknya hendaknya berbuat baik.(Pangkal ayat 15).Inilah perintah utama kepada manusi, sesudah perintah-perintah percaya kepada Allah. Dalam ayat yang tengan ditafsirkan ditonjolkan pengorbanan ibu yang benar-benar pengorbanan yang tidak bias di balas dan tidak dapat dibayarwalaupun dengan uang. Allah yang bersifat Rahman Rahim yang mencurahkan sifat Rahman Rahim pula dalam hati seorang ibu.
Ibu dengan susah payah mengandung serta melahirkan,memberikan asi dan memberikan kasih saying yang begitu luar biasa kepada anaknya. Sesungguhnya itulah kewajiban kita untuk berbakti kepada orang tua terutama Ibu kita.
Seharusnya kita bersyukur karena kita telah dilahirkan didunia ini dengan cara berbuat baik kepada orang tua selagi masih hidup dan mendoakannya sesudah keduanya meninggal.
“itulah orang-orang yang kami kabulkan dari mereka, yang amat baik dari apa yang mereka kerjakan”. (pangkal ayat 16). Ayat ini menunjukkan bahwa Allah Maha Besar.Ia bersabda bahwa permohonan yang tulus ikhlas itu dikabulkan, berkat amalan baik yang pernah mereka kerjakan.
“dan kami lampaui dari kesalahan-kesalahan mereka”. Artinya kalau ada kesalahan, maka kesalahan itu kami lampaui saja, tidak kami ambil menjadi tuntutan yang berat, karena dibandingkan kesalahan-kesalahan itu dengan jasa-jasa dan amalan-amalan baik yang mulia yang mereka amalkan menjadi kecillah kesalahan itu.[5]
3.   Ibnu katsir
Setelah Allah menyebutkan di dalam ayat pertama perihal harus mentauhidkan Allah lalu Allah menggabungkan dengan pesan untuk berbakti kepada kedua orang tua terutama ibu yang termuat dalam Alquran seperti surat al israa bahwasanya seorang ibu mengandung, melahirkan, dengan susah payah dan rasa sakit. Kemudian perintah untuk menyusui dalam Quran surat Al-Baqarah ayat 233. Hingga menyapihnya. Apabila ia telah dewasa (40 tahun) yaitu akalnya sudah matang dan pemahamannya telah sempurna. Dia berdoa “ ya Tuhanku, tunjukkanlah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah diberikan kepada ibu bapakku dan supaya aku mendapat amal sholeh yang engkau ridhoi di masa dating, berikan kebaikan kepadaku dan anak cucuku, sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau sesungguhnya aku orang-orang yang berserah diri kepda-Mu. Inilah doa orang yang berumur 40 tahun agar ia memperbaruhi taubat kepada Allah yang Maha tinggi untuk melakukannya.[6]

C.  IMPLEMENTASI
1.   Senantiasa hormat kepada orang tua terutama ibu.
2.   Lemah lembut dalam tutur kata kepada orang tua.
3.   Ringan tangan menjalankan perintah orang tua.
4.   Selalu bersikap sopan santun terhadap kedua orang tua.
5.   Merawat mereka saat usia mereka semakin rentan.
6.   Bersikap sabar dan menahan amarah.
7.   Selalu mendoakan orang tua.
8.   Sayangi orang tuamu selagi sempat.
9.   Selalu mendengarkan nasihat orang tua.

D.  ASPEK TARBAWI
1.   Jangan memusuhi ataupun durhaka kepada kedua orang tua terutama ibu.
2.   Berterima kasih kepada kedua orang tua sebagai dua orang yang menjadi sarana nikmat itu pada urutan kedua setelah Allah SWT.
3.   Hendaknya berbuat baik dan sayang kepada kedua orang tua terutama ibu.
4.   Balaslah budi orang tau walaupun itu tidak akan pernah cukup untuk membalas jasanya.
5.   Jangan malu dengan kondisi kedua orang tuamu.
6.   Selalu membatu kedua orang tua, dan jangan katakan kata-kata yang kasar kepada orang tua.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa manusia diperintahkan untuk selalu berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua terutama Ibu dalam hal kebaikan. Karena ibulah yang mengandung, melahirkan,serta menyusui dengan susah payah, begitu besar pengorbanan seorang ibu tidak ada yang melebihinya. Bahwa ada hadis yang mengatakan bahwa derajat ibulah yang lebih tinggi dibandingkan ibu yaitu 3 tingkat.Ada hadis juga yang mengatakan bahwa surga di bawah telapak kaki ibu.
Kita harus senantiasa berterimakasih kepada Allah dan kepada orang tua karena yang telah melahirkan kita, serta memberikan kasih sayang yang besar.Karena ridho Allah tergantung pada ridhonya kedua orang tua.
Ibu merupakan orang tua yang wajib kita hormati, atas apa yang telah beliau berikan kepada kita dari mengandung hingga melahirkan kita wajib menghormatinya dari hal yang kecil contohnya mendengarkan nasihatnya serta mendengarkan segala perkataannya.
Sebaiknya mulai dari sekarang kita menyadari bahwa kita tidak akan pernah ada dan bias tumbuh seperti sekarang ini kalau bukan karena kasih sayang kedua orang tua kita, oleh karena itu, hendaklah kita selalu mentaati segala perintah kedua orang kita. Kalu tidak sekarang kapan lagi.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat penulis paparkan tentang berbakti kepada kedua orang tua terutama ibu.Makalah ini jauh dari kata sempurna untuk itu agar dapat lebih sempurna partisipasi pembaca untuk member kritik dan saran.Terimakasih semoga dapat bermanfaat.



Referensi
Gunawan, Heri. 2014. Keajaiban berbakti kepada orang tua.  (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014).
Hamka , Prof. 1982.  AL-azhar juz xxvl.(Surabaya, Jalan Citarum no.29, 1982).
Musthafa, Ahmad al-maraghi 1980.Terjemahan tafsir Al-maraghi 26, (Semarang: CV Tohaputra,1980).
Nasib ,Muhammad ar-rifai. 1989.  Ringkasan tafsir Ibnu Katsir jilid 4.  ( Jakarta: GEMA INSANI, 1989).
            https://lancarrezeki.blogspot.co.id/2015/05/mengapa-berbakti-pada-ibu.html , diakses pada 10 februari 2017 pukul 21:29.











Profil
Nama               :AinulWafa
Nim                 :2021115093
Alamat                        : DesaKlareyanRT 10 RW 2 Petarukan.Pemalang
Riwayat pendidikan:
·       TK Pertiwi klareyan, kec. Petarukan
·       SD N 07 Klareyan kec. Petarukan.
·       SMP N 2 Petarukan kab. Pemalang.
·       SMA N 1 Petarukan
·       Sedang menjalani S1 IAIN Pekalongan Fakultas Tarbiyah.
Motto                        :
·  kun anta tasdajamala
·  Hidupituperlukenekatandalamtenda “keberanianuntukmaju”
Cita –cita           :Bahagiaduniaakhirat.
Pesan                 : BacalahSurat Al Insyiroh 3x dalamhalapapun.




[1] Heri Gunawan, keajaiban berbakti kepada orang tua, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm 4-5.
                 [2]https://lancarrezeki.blogspot.co.id/2015/05/mengapa-berbakti-pada-ibu.html , diakses pada 10 februari 2017 pukul 21:29.
[4]Ahmad Musthafa al-maraghi, terjemahan tafsir almaraghi 26, (Semarang: CV Tohaputra,1980), hlm 27-32.

[5]Prof Hamka, AL-azhar juz xxvl,  (Surabaya, Jalan Citarum no.29, 1982), hlm 36-40.
[6]Muhammad Nasib ar-rifai, Ringkasan tafsir Ibnu Katsir jilid 4,( Jakarta:GEMA INSANI, 1989),  331-334.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar