Laman

Selasa, 14 Maret 2017

tt2 b5c “SIANG HARI UNTUK MENCARI KARUNIA ALLAH” QS, Ar-Ruum ayat 23

PRINSIP ETOS KERJA
“SIANG HARI UNTUK MENCARI KARUNIA ALLAH”
QS, Ar-Ruum ayat 23

Ama Maemunah (2021115122)
Kelas B 

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN / JURUSAN PAI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR

               Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah swt Yang Maha Kuasa dan berkat Rahman dan Rahim-Nya penulis dapat membuat makalah ini dengan tema “Prinsip Etos Kerja” yang berjudul “Siang Hari Untuk Mencari Karunia Allah” . Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad saw, semoga kelak mendapat syafaat di yaumul qiyamah.
            Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangundemi kesempurnaan penulisan makalah ini.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita dalam mempelajarinya serta dapat digunakan sebagaimana mestinya.







                                                                                                                        Pekalongan, 16 Maret 2017
                                                                                                            Penulis,

                                                                                                            Ama Maemunah
NIM. 2021115122

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Sungguh Allah tidaklah menciptakan jin dan manusia di muka bumi ini yaitu kecuali untuk mengabdi kepadanya dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Dan telah banyak bukti yang menunjukkan akan kekuasaa-Nya namun sedikit sekali bagi hambanya yang berbakti kepadanya dikarenakan mereka lalai akan kenikmatan duniawi mereka, padahal apabila mereka mengetahui akan kenikmatan yang hakiki itu sungguh mereka tidaklah akan melakukan seperti yang mereka lakukan saat ini.
Namun dalam makalah ini kami akan membahas tentang firman Allah yang menunjukkan bukti-bukti akan kebesaranNya yaitu Al-Qur’an surat Ar-ruum ayat 23.  Iapun menciptakan malam untuk beristirahat dan sian untuk mencari nafkah.
B.    Judul dan Nash QS. Ar-Rum ayat 23

وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْم                                                                                   يَسْمَعُونَ
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”.
C.    Arti penting dikaji
Surat ini penting untuk dikaji karena Allah memberikan nikmat dan karunia kepada makhluk-Nya yaitu nikmat siang hari untuk bekerja dan malam hari untuk tidur. Supaya kamu bisa membagi anatara waktu bekerja dan tidur yang cukup. Sebagai makhluk Allah kita harus berusaha mencari rezeki sebanyak-banyaknya dengan jalan yang benar.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Teori
1.     Pengertian Bekerja
Bekerja berasal dari kata kerja yang berarti mencari rezeki. Kerja adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Dalam melakukan aktifitas kerja setiap orang melakukannya dengan menggunakan berbagai potensi yang dimiliki berupa potensi fisik maupun rohani. Fisik terdiri dari panca indera disertai tangan dan badan. Sedangkan potensi rohani berupa akal, hati, insting, naluri,kesungguhan, kesabaran, dan sifat psikologis lainnya yang mendukung aktifitas bekerja.
Seperti dalam hadits :
عن رفا عة بن رافع ان النبي صلي الله عليه ؤسلم سئل اي الكسب اطيب؟ قال: عمل الر جل بيده وكل بيع مبرور (روه البزار وصحه الحا كم)

Artinya: “Dari Rifa’at bin Rafi’ (diriwayatkan) bahwaNabi Muhammad SAW, (pernah) ditanya apa pekerjaan yang paling baik? Nabi menjawab: (pekerjaan yang paling baik adalah) usaha seseorang yang diperoleh dari hasil tangannya sendiri dan setiap jual beli yang jujur. ( HR. Al-bazar dan dishahihkan oleh hakim).[1]
2.     Bekerja atau beramal menurut Al-Qur’an
            Pendidikan Al-Qur’an menekankan benar-benar pada amal shaleh. “amal shaleh” disebutkan berulang kali di berpuluh-puluh ayat Al-Qur’an. Amal shaleh adalah buah iman, akhlak, dan ilmu apabila semuanya itu tidak bisa menunjang amal saleh. Al-Qur’an menyuruh manusia beramal shaleh disegala bidang.
Seperti pada firman Allah (QS. At-Taubah: 105) :          
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰعَالِمِ                                الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
          Artinya :Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.[2]

b. Tafsir dari buku
1.  Tafsir Al-Lubab
وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ                                                                               يَسْمَعُونَ
Ayat 23 ini menyebut tanda kekuasaan-Nya yang lain, yaitu tidur, yang pada umumnya terjadi di waktu malam tanpa ada yang mampu melawan bila gejala tidur mengunjungi serta tidak pula dapat mengundangnya walau sangat menginginkannya. Jika tidur atas kehendak Allah swt. Enggan mengunjungi termasuk juga diantara tanda-tanda-Nya, lanjut ayat ini, usaha manusia pada umumnya disiang hari mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh yang pada demikian itu, tutup ayat ini, benar-benar terdapat bukti-bukti bagi kaum yang mendengarkan.[3]
2.  Tafsir Al-Mishbah
Penciptaan langit dan bumi itu dengan sistem yang ditetapkannya melahirkan malam dan siang. Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya yang berkaitan dengan malam dan siang, adalah tidur di malam dan siang tanpa mampu melawan bila gejala tidur mengunjungimu serta tidak pula dapat mengundangnya walau engkau sangat menginginkan tidur jika ia atas kehendak Kami- enggan mengunjungimu. Dan diantara tanda-tanda-Nya yang lain adalah usaha kamu baik malam maupun siang mencari sebagian dari Karunia-Nya. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti bagi kaumyang mendengarkan.
                        Sementara ulama memahami ayat diatas diatas dalam arti Diantara tanda-tanda-Nya adalah tidur kamu diwaktu malam dan usaha kamu mencari rejeki di waktu siang. Ini sejalan dengan banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Allah menjadikan malam untuk beristirahat dan siang untuk mencari rezekinya (QS. An-Naba [78]: 10-11).                                                      (11)   وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا (10)  وَجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًا
Artinya :Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian, Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.”

                                                                                                                                                                        Memang, secara umum malam untuk tidur dan siang untuk bekerja. Tetapi pemahaman ini tidak harus selalu demikian. Tidak ada halangan memahami ayat-ayat diatas sesuai bunyi. Apalagi dewasa ini, malam telah menjadi waktu tidur sekaligus untuk mencari rezeki dan siang digunakan untuk kedua tujuan tersebut. [4]

3. tafsir Ibnu Katsir
وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ                                                                               يَسْمَعُونَ     
Firman Allah Ta’ala, “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu pada malam hari dan siang hari serta usahamu mencari sebagian dan karunia-Nya.” Di antara tanda kebesaran Allah ialah karakteristikmalam yang dapat digunakan untuk beristirahat dan diam, dan menjadikan siang hari sebagai ajang untuk menyebar, berusaha mencari penghidupan dan bepergian. “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan,” yakni menyadari kemudian pengetahuan tentang ayat ini diambil manfaatnya sehingga dapat menunjukkan mereka kepada yang mengadakan tanda kebesaran itu.[5]

c.      Aplikasi Dalam Kehidupan
Dalam hal ini sebagai manusia harus bekerja keras untuk menafkahi orang-orang disekitarnya. Mencari rezeki disiang hari sangat dianjurkan dan beristirahat pada malam hari. Agar mendapatkan karunia Allah swt. Dan sebagai makhluk Allah kita harus bersyukur dengan apa yang telah diberikan rezeki-Nya kepada kita agar kita ditambah nikmat-Nya.

d.     Aspek Tarbawi
1.     Senantiasa bekerja untuk mendapatkan rezeki dari Allah swt.
2.     Kita sebagai makhluk Allah harus terus bersyukur dan beramal shaleh
3.     Karunia yang diberikan Allah kepada kita atas apa yang kita dapatkan untuk menafkahi anak-anakmu dan istri-istrimu
4.     Bersikap optimis dan tidak berprasangka buruk terhadap karunia yang diberikan Allah kepada kita.


















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
      Dapat disimpulkan bahwa kerja adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Dalam melakukan aktifitas kerja setiap orang melakukannya dengan menggunakan berbagai potensi yang dimiliki berupa potensi fisik maupun rohani.
Pendidikan Al-Qur’an menekankan benar-benar pada amal shaleh. “amal shaleh” disebutkan berulang kali di berpuluh-puluh ayat Al-Qur’an. Amal shaleh adalah buah iman, akhlak, dan ilmu apabila semuanya itu tidak bisa menunjang amal saleh.






















DAFTAR PUSTAKA
Bariyah, Oneng Nurul. 2008. Materi Hadits, Jakarta: Kalam Mulia.
Rofiq, Ahmad. 1986. Filsafat Pendidikan Dalam Al-Qur’an. Surabaya: PT. Bina Ilmu.

Syihab, M. Quraish. 2012. Al-Lubab. Jakarta: Lentera Hati.

Syihab, M. Quaisy. 2004. Tafsir Al-Mishbah. Jakarta: Lentera Hati.

Ar-rifa’i, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i. 2006. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Gema Insani Press.















Biodata Penulis,
Nama              : Ama Maemunah
TTL                : Pemalang, 02 Juli 1997
Alamat                        : Taman Asri Blok A5 no.6 Pemalang
Riwayat pendidikan :            1. SD Negeri 01 Wanarejan Pemalang
                                                2. MTsN Pemalang
                                                3. Madrasah Aliyah Negeri Pemalang





[1]  Oneng Nurul Bariyah, Materi Hadits, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), hlm.92-93
[2]  Ahmad Rofiq, Filsafat Pendidikan Dalam Al-Qur’an (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1986), hlm. 57
[3]  M. Quraish Syihab, Al-Lubab,(Jakarta: Lentera Hati, 2012), hlm.141
[4]  M. Quaisy Shihab, Tafsir Al-Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2004), hlm. 39
[5]  Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta: Gema Insani Press, 2006), hlm.760

Tidak ada komentar:

Posting Komentar