Laman

Minggu, 16 April 2017

TT2 C9e FENOMENA ALAM DAN BAHASA WARNA KULIT (Qs. Ar-Ruum Ayat 22)

PENDIDIKAN ILMIAH-INTELEKTUAL
FENOMENA ALAM DAN BAHASA WARNA KULIT
(Qs. Ar-Ruum Ayat 22)

SRI UTAMI (2021115230)
Kelas C
  
JURUSAN TARBIYAH/PAI
INSTITUTI AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017




Kata Penggantar

Alhamdulillah segala puji syukur selalu kami haturkan kehadiran Allah SWT yang senatiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan Makalah Tafsir Tarbawi II dengan Judul Fenomena Alam, Bahasa dan Warna Kulit.
            Kami selaku penyusun Makalah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Muhammad Hufron, M.S.I. selaku dosen penggampu mata kuliah Tafsir Tarbawi II yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini.
            Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan saya buat dimasa yang akan datang. Semoga buku ini bermanfaat bagi para pembaca, terutama untuk kembali membangkitkan semagat umat Islam agar kembali memiliki kejayaan diberbagai bidang pada masa-masa mendatang dan kembali menjadi umat yang membanggakan.
















BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Al-Quran merupakan sumber ilmu pengetahuan yang tidak dapat habis kita gali. Mulai dari ilmu tentang pemerintahan, ilmu kesehatan, ilmu hukum, keimanan, kisah-kisah, ilmu tentang hal-hal yang ghaib seperti akhirat dan pembalasan hari akhir, dan masih banyak ilmu yang terkandung dalam Al-quran. Karena setiap ayatnya adalah ilmu.Al Quran merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, didalamnya berisi firman Nya. Tidak ada satupun buku yang dapat menandingi Al-Quran.
Mahasiswa sebagai kader bangsa harus yakin dan melaksanakan segala yang tertuang di dalam al-Quran sehingga hidup sesuai petunjukNya. Oleh karenanya diperlukan upaya-upaya penggalian kandungan al Quran secara bertahap dan kontinyu. Seperti yang kita ketahui di dunia ini ada kurang lebih enam ribu bahasa. Dan terdapat bermacam-macam warna kulit mulai dari albino, sawo matang, negroid, dan mongoloid. Perbedaan bahasa dan warna kulit kadangkala dapat menimbulkan perselisihan bahkan perpecahan. Bahasa memiliki fungsi sebagai lambang kebanggaan bangsa yang menggunakannya, sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya. Oleh karena itu bahasa memiliki kedudukan yang amat penting dalam kehidupan sosial kita sehari-hari.




B.     Judul Makalah
Dalam kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang: “Fenomena Alam, Bahasa  dan warna kulit”
Nash dan Arti Qs. Ar-Rumm ayat 22

وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ
Artinya:
            “Dan diantara tanda-tanda kebesaranya ialah penciptaan lagit dan bumi dan perbedaan bahasamu dan Perbedaan warna kulitmu sungguh pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang mengetahui”.[1]
C.    Arti Penting Surat Qs. Ar-Ruum ayat 22
Dalam Surat Ar-Rumm ayat 22 ini dapat dikatakan bahwa bahasa sebagai tanda-tanda kebesaran Allah, sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. Dengan mempelajari bahasa yang ada di dunia ini, selain bermanfaat untuk melestarikan bahasa yang semakin sedikit karena punah, juga untuk mentafakuri kebesaran Allah yang mudah-mudahan dapat membuat rasa cinta kepada Allah semakin besar.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Teori
Istilah Alam yang terpakai disini dalam arti alam semesta, jagad raya, yang dalam bahasa inggris diistilahkan dengan universe. Dengan demikian yang dimaksud dengan alam, baik fisik maupun non fisik.[2]Diantara tanda-tanda kekuasaan Allah yang lain adalah berbeda-beda bahasa kalian dengan perbedaan yang tidak ada batasnya, ada yang berbahasa Arab, ada yang berbahasa Prancis, Inggris, Hindustan, Cina dan lain sebagainya yang tiada seorangpun mengetahui banyaknya melainkan hanya Yang Menciptakan bahasa-bahasa (Allah).
Dan berbeda-bedanya jenis dan bentuk kalian hingga perbedaan ini membantu kita untuk membedakan diantara orang-orang, baik melalui suaranya atau warna kulitnya. Hal ini merupakan sesuatu yang penting sekali didalam pergaulan hidup dan berbagai macam tujuan. Maka betapa banyaknya orang-orang yang hanya dengan melalui suaranya kita mengenal identitasnya, dengan demikian maka kita dapat mengetahui teman dan lawan, kemudian kita dapat mempersiapkan sesuatunya untuk menghadapinya.[3]
B.     Penafsiran Surat Qs.Ar-Rumm ayat 22
1.      Tafsir Al-Misbah
Ayat-ayat diatas masih melanjutkan uraian tentang bikti-bukti keesaan dan kekuasaan Allah swt. Ada persamaan antara pria dengan langit dan wanita dengan bumi. Dari langit turun hujan yang ditampung oleh bumi, sehingga lahir tumbuhan. Demikian juga pasangan suami dan istri. Atau setelah menyebut pasangan manusia, kini disebut pasangan yang lain yaitu langit dan bumi. Ayat-ayat diatas menyatakan: dan juga diantara tanda-tanda kekuasaan dan keesaanya adalah pencipta langit yang bertingkat-tingkat dan bumi.  Serta kamu juga dapat mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah melalui pengamatan terhadap perbedaan lidah kamu seperti berbedaan bahasa, dialek dan intonasi. Dan juga perbedaan warna kulit kamu, ada yang hitam, kuning, sawo matang dan tanpa warna (putih), padahal kamu semua bersumber dari asal-usul yang sama.
Sekelumit dari tanda-tanda kekuasaan Allah dan keesaan –Nya dapat diketahui dengan mengamati langit dan bumi atau alam raya ini. Perhatikanlah keadaanya, amatilah peredaran benda-benda langit. Sekian banyak benda langit yang beredar diangkasa raya, namun tidak terjadi, tabrakan antara benda-benda itu, tabrakan yang mengakibatkan kehancuran bumi atau penduduknya. Belum langit tanda-tanda kekuasaan dan kebesaranya jika kita mengetahui betapa luas alam raya ciptyaan-Nya.
Kata (ألستكم) alsinatikum adalah jamak dari kata (لسا ن)  lisan yang berarti lidah. Ia juga digunakan dalam arti bahasa atau suara. Penelitian terakhir menunjukan bahwa tidak seorang pun yang memiliki suara yang sepenuhnya sama dengan orang lain. persis seperti sidik jari, tidak ada dua orang yang sama sidik jarinya.
Ayat diatas ditutup dengan (للعا لمين) li al-alimin/ bago orang-orang yang alim yakni dalam pengetahuanya. Perbedaaan bahasa dan warna kulit, hal ini cukup jelas terlihat dari disadari atau diketahui oleh setiap orang, apalagi kedua berbedaan tersebut bersikap langgeng pada diri setiap orang. Tetapi jangan juga bahwa tidak ada sesuatu dibalik apa yang terlihat dengan jelas itu.[4]
2.      Tafsir Al-Maraghi
Diantara bukti-bukti keberadaanya dan tanda-tanda yang menunjukan kekuasaa-Nya ialah dia menciptakan langit yang penuh sesak dengan binatang-binatang dan planet baik yang tetap maupun yang beredar. Langit itu sangat tinggi luas cakrawalanya. Dan pada penciptaan bumi yang memiliki gunung-gunung, lembah-lembah, laut-laut padang pasir, hewan dan pohon-pohonan.
Dan diantara tanda-tanda kekuasaanya ialah berbeda-bedanya kalian dengan perbedaa yang tidak adabatasanya, ada yang berbahasa Arab, ada yang berbahasa Prancis, Inggris, Hindustan, Cina dan lain sebagainya yang tiada seorang pun mengetahui banyaknya melainkan yang hanya menciptakan bahasa-bahasa Allah. dan beda-bedanya jenis serta bentuk kalian hingga berbedaan ini membantu kita untuk membedakan di antara orang-orang, baik melalui suaranya atau warna kulitnya. Hal ini merupakan sesuatu yang penting sekali dalam pergaulan hidup dan berbagai macam tujuan. Maka betapa banyaknya orang-orang yang hanya dengan melalui suaranya kita mengenal identitasnya.
Sesungguhnya pada hal-hal yang telah disebutkan tadi terkandung bukti-bukti yang jelas bagi orang-orang yang berilmu, yaitu mereka yang memikirkan tentang makluk yang diciptakan oleh Allah. maka mereka mengetahui dan menyimpulkan, bahwa Allah SWT. Tidak sekali-kali menciptakan makluknya secara Cuma-Cuma, tetapi dia menciptakanya untuk yujuan hikmat yang mendalam, yang terkandung didalamnya pelajaran bagi orang-orang yang menggunakan akal pikiran.[5]
3.      Tafsir Al-Azhar
“Dan Setengah daripada tanda-tanda kebenaranya ialah penciptaan semua langit dan bumi dan berlainan bahasa-bahasa kmu dan warna-warna kulit kamu”. Dalam susunan ayat ini seorang yang pengertian diseluruh terlebih dahulu menengadah ke atas melihatlangit dengan ketinggian dan keluasanya, disiang hari awan berarak, di malam hari binatang berkelip. Maka diujung di tepi langit yang kita namai ufuk berbaliklah pandang kita kebumi, maka kelihatanlah pandangan yang indah sekali, baik tepi laut yang luas entah di mana tepinya.
Sesudah menengadah melihat dan langit dan menekur meninjau bumi, orang disuruh kembali melihat dirinya sendiri. “dan berlainan bahasa-bahasa kamu dan warna-warna kamu”. Itu pun menjadi salah satu tanda pula dari berbagai tanda kebesaran Tuhan. Terutama perlainan, meskipun manusia hidup diatas satu bumi, dibawah kolong dari satu langit, namun terdapatlah bahasa yang berbagai-bagai. Ada bahasa inggris, ada bahasa prancis, ada bahasa jerman, ada bahasa rusia dan berbagai bahasa lagi di Eropa Timur, dan ada bahasa Italia, ada bahasa sepanyol.
“sesungguhnya pada yang demikian adalah tanda-tanda bagi orang-orang yang berpengetahuan”. Ujung ayat ini membayangkan tentang pentingnya orang mempunyai ilmu pengetahuan disamping pada ayat yang sebelumnya orang dianjurkan buat berfikir. Bahkan segala yang telah disebutkan itu sungguh-sungguh menggalakkan manusia untuk berfikir dan berlajar.[6]
4.      Tafsir Al-Lubab
Menunjukan pada penciptaan langit yang bertingkat-bertingkat dan bumi. Semua dengan sistemnya yang sangat teliti, rapi, dan serasi. Ayat ini menunjukan juga perbedaan lidah manusia, yakni seperti perbedaan bahasa, dialek, dan intoonasi. Juga perbedaan warna kulit, padahal semua  bersumber dari asal usul yang sama. Ayat ini ditutup dengan firman-Nya : sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah swt. Bagi orang-orang yang dalam pengetahuanya.[7]
C.    Aplikasi dalam Kehidupan
Hendaknya kita mengetahui bukti kuasa Allah swt. Melalui lidah dalam arti bahasa dan suara, antara lain bahwa tidak seorang pun yang mempounyai suara yang sepenuhnya sama dengan orang lain. Hendaknya kita melestarikan bahasa yang semakin sedikit karena punah, juga untuk mentafakuri kebesaran Allah yang mudah-mudahan dapat membuat rasa cinta kepada Allah semakin besar.Hendakaknya tidak membedakan-bedakan warna kulit. Allah membedakan-bedakan kita supaya kita saling mengenal dan lebih mempeerat tali ukhuwah diantar sesama muslim.
                                          
D.    Aspek Tarbawi
1.      Kita sebagai muslim tidak membeda-bedakan warna kulit. Allah membedakan-bedakan kita supaya kita saling mengenal dan lebih mempeerat tali ukhuwah diantar sesama muslim. karena sesungguhnya itu semua merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah.
2.      Kita dapat mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah melalui pengamatan terhadap perbedaan lidah kamu seperti berbedaan bahasa, dialek dan intonasi
3.      Walaupun kita berbeda ras, suku dan bahasa kita harus saling menghormati satu sama lain.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa, Ada persamaan antara pria dengan langit dan wanita dengan bumi. Dari langit turun hujan yang ditampung oleh bumi, sehingga lahir tumbuhan. Demikian juga pasangan suami dan istri. Atau setelah menyebut pasangan manusia, kini disebut pasangan yang lain yaitu langit dan bumi. Ayat-ayat diatas menyatakan: dan juga diantara tanda-tanda kekuasaan dan keesaanya adalah pencipta langit yang bertingkat-tingkat dan bumi.  Serta kamu juga dapat mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah melalui pengamatan terhadap perbedaan lidah kamu seperti berbedaan bahasa, dialek dan intonasi. Dan juga perbedaan warna kulit kamu, ada yang hitam, kuning, sawo matang dan tanpa warna (putih), padahal kamu semua bersumber dari asal-usul yang sama.

B.     Biografi

Nam                : SRI UTAMI
NIM                :2021115230
Alamat            : Dk.Rancah Ds.Sidoharjo RT/RW 01/01 Kec.Doro kabupaten Pekalongan
Tgl/lahir         :Pekalongan 22, Februari 1997
Jurusan          : Tarbiyah
Prodi               : PAI (Pendidikan Agama Islam Negeri)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Maraghi, Ahmad Mustofa.1989.Tafsir Al-Maraghi.Semarang.PT Karya Toha Putra.
Alwasim.2013. Al-Qur’an Tajwid kode Transliterasi Per Kata Terjemahan Per Kata.Bekasi.Cipta Bagus Segera.
Hamka.1982.Tafsir Al-Azhar Juz XXI.Jakarta.PT Citra Serumpun Padi.
Shihab, Quraish.2002. Tafsir Al-Mishbah.Jakarta.Lenteran Hati.
Shihab, Quraish.2012. Al-LubabMakna tujuan dan pelajaran dari Surah-surah Al-Qur’an.Tangerang.Lenteran Hati.
Sirajudin.1997.Konsep Penciptaan Alam dalam pemikiran Islam Sains dan Al-Qur’an.Jakarta.PT Raja Grafindo Persada.




[1]Alwasim, Al-Qur’an Tajwid kode Transliterasi Per Kata Terjemahan Per Kata, (Bekasi: Cipta Bagus Segera, 2013), hlm.406
[2]Sirajudin, Konsep Penciptaan Alam dalam pemikiran Islam Sains dan Al-Qur’an, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997),hlm.19-20
[3]Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemahan Tafsir Al-Maraghi, (Semarang, Toha Putra, 1989), hlm.71
[4]Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, (Jakarta:Lenteran Hati, 2002), hlm.37-38
[5]Ahmad Mustofa Al-Maraghi,Loc.Cit., hlm.69-70
[6] Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz XXI, (Jakarta:PT Citra Serumpun Padi, 1982), hlm.67-68
[7]Quraish Shihab, Al-LubabMakna tujuan dan pelajaran dari Surah-surah Al-Qur’an, (Tangerang, Lentera Hati, 2012), hlm.141

Tidak ada komentar:

Posting Komentar