PENDIDIKAN ILMIAH-INTELEKTUAL
FENOMENA ALAM DAN BAHASA WARNA KULIT
(Qs. Ar-Ruum Ayat 22)
SRI UTAMI (2021115230)
Kelas C
JURUSAN TARBIYAH/PAI
INSTITUTI AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
Kata Penggantar
Alhamdulillah segala puji syukur selalu kami haturkan kehadiran
Allah SWT yang senatiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan Makalah Tafsir
Tarbawi II dengan Judul Fenomena Alam, Bahasa dan Warna Kulit.
Kami selaku
penyusun Makalah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Muhammad Hufron,
M.S.I. selaku dosen penggampu mata kuliah Tafsir Tarbawi II yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini.
Oleh sebab itu,
saya berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan saya
buat dimasa yang akan datang. Semoga buku ini bermanfaat
bagi para pembaca, terutama untuk kembali membangkitkan semagat umat Islam agar
kembali memiliki kejayaan diberbagai bidang pada masa-masa mendatang dan
kembali menjadi umat yang membanggakan.
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Al-Quran
merupakan sumber ilmu pengetahuan yang tidak dapat habis kita gali. Mulai dari
ilmu tentang pemerintahan, ilmu kesehatan, ilmu hukum, keimanan, kisah-kisah,
ilmu tentang hal-hal yang ghaib seperti akhirat dan pembalasan hari akhir, dan
masih banyak ilmu yang terkandung dalam Al-quran. Karena setiap ayatnya adalah
ilmu.Al Quran merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,
didalamnya berisi firman Nya. Tidak ada satupun buku yang dapat menandingi
Al-Quran.
Mahasiswa
sebagai kader bangsa harus yakin dan melaksanakan segala yang tertuang di dalam
al-Quran sehingga
hidup sesuai petunjukNya. Oleh karenanya diperlukan upaya-upaya penggalian
kandungan al Quran secara bertahap dan kontinyu. Seperti yang kita ketahui di
dunia ini ada kurang lebih enam ribu bahasa. Dan terdapat bermacam-macam warna
kulit mulai dari albino, sawo matang, negroid, dan mongoloid. Perbedaan bahasa
dan warna kulit kadangkala dapat menimbulkan perselisihan bahkan perpecahan.
Bahasa memiliki fungsi sebagai lambang kebanggaan bangsa yang menggunakannya,
sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya. Oleh karena
itu bahasa memiliki kedudukan yang amat penting dalam kehidupan sosial kita
sehari-hari.
B.
Judul Makalah
Dalam
kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang: “Fenomena Alam, Bahasa dan warna kulit”
Nash dan Arti Qs. Ar-Rumm ayat 22
وَمِنْ آيَاتِهِ
خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ ۚ
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ
Artinya:
“Dan diantara
tanda-tanda kebesaranya ialah penciptaan lagit dan bumi dan perbedaan bahasamu
dan Perbedaan warna kulitmu sungguh pada yang demikian itu, benar-benar
terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang mengetahui”.[1]
C.
Arti Penting Surat Qs. Ar-Ruum ayat 22
Dalam
Surat Ar-Rumm ayat 22 ini dapat dikatakan bahwa bahasa sebagai
tanda-tanda kebesaran Allah, sungguh pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. Dengan mempelajari
bahasa yang ada di dunia ini, selain bermanfaat untuk melestarikan bahasa yang
semakin sedikit karena punah, juga untuk mentafakuri kebesaran Allah yang
mudah-mudahan dapat membuat rasa cinta kepada Allah semakin besar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Teori
Istilah Alam
yang terpakai disini dalam arti alam semesta, jagad raya, yang dalam bahasa
inggris diistilahkan dengan universe. Dengan demikian yang dimaksud dengan
alam, baik fisik maupun non fisik.[2]Diantara
tanda-tanda kekuasaan Allah yang lain adalah berbeda-beda bahasa kalian dengan
perbedaan yang tidak ada batasnya, ada yang berbahasa Arab, ada yang berbahasa
Prancis, Inggris, Hindustan, Cina dan lain sebagainya yang tiada seorangpun
mengetahui banyaknya melainkan hanya Yang Menciptakan bahasa-bahasa (Allah).
Dan
berbeda-bedanya jenis dan bentuk kalian hingga perbedaan ini membantu kita
untuk membedakan diantara orang-orang, baik melalui suaranya atau warna
kulitnya. Hal ini merupakan sesuatu yang penting sekali didalam pergaulan hidup
dan berbagai macam tujuan. Maka betapa banyaknya orang-orang yang hanya dengan
melalui suaranya kita mengenal identitasnya, dengan demikian maka kita dapat
mengetahui teman dan lawan, kemudian kita dapat mempersiapkan sesuatunya untuk
menghadapinya.[3]
B.
Penafsiran Surat Qs.Ar-Rumm ayat 22
1.
Tafsir Al-Misbah
Ayat-ayat diatas masih melanjutkan uraian tentang bikti-bukti
keesaan dan kekuasaan Allah swt. Ada persamaan antara pria dengan langit dan
wanita dengan bumi. Dari langit turun hujan yang ditampung oleh bumi, sehingga
lahir tumbuhan. Demikian juga pasangan suami dan istri. Atau setelah menyebut
pasangan manusia, kini disebut pasangan yang lain yaitu langit dan bumi.
Ayat-ayat diatas menyatakan: dan juga diantara tanda-tanda kekuasaan dan
keesaanya adalah pencipta langit yang bertingkat-tingkat dan bumi. Serta kamu juga dapat mengetahui tanda-tanda
kekuasaan Allah melalui pengamatan terhadap perbedaan lidah kamu seperti
berbedaan bahasa, dialek dan intonasi. Dan juga perbedaan warna kulit kamu, ada
yang hitam, kuning, sawo matang dan tanpa warna (putih), padahal kamu semua
bersumber dari asal-usul yang sama.
Sekelumit dari tanda-tanda kekuasaan Allah dan keesaan –Nya dapat
diketahui dengan mengamati langit dan bumi atau alam raya ini. Perhatikanlah
keadaanya, amatilah peredaran benda-benda langit. Sekian banyak benda langit
yang beredar diangkasa raya, namun tidak terjadi, tabrakan antara benda-benda
itu, tabrakan yang mengakibatkan kehancuran bumi atau penduduknya. Belum langit
tanda-tanda kekuasaan dan kebesaranya jika kita mengetahui betapa luas alam
raya ciptyaan-Nya.
Kata (ألستكم)
alsinatikum adalah jamak dari kata (لسا ن) lisan yang berarti
lidah. Ia juga digunakan dalam arti bahasa atau suara. Penelitian terakhir
menunjukan bahwa tidak seorang pun yang memiliki suara yang sepenuhnya sama
dengan orang lain. persis seperti sidik jari, tidak ada dua orang yang sama
sidik jarinya.
Ayat diatas ditutup dengan (للعا لمين) li al-alimin/ bago orang-orang yang alim
yakni dalam pengetahuanya. Perbedaaan bahasa dan warna kulit, hal ini cukup
jelas terlihat dari disadari atau diketahui oleh setiap orang, apalagi kedua
berbedaan tersebut bersikap langgeng pada diri setiap orang. Tetapi jangan juga
bahwa tidak ada sesuatu dibalik apa yang terlihat dengan jelas itu.[4]
2.
Tafsir Al-Maraghi
Diantara bukti-bukti keberadaanya dan tanda-tanda yang menunjukan
kekuasaa-Nya ialah dia menciptakan langit yang penuh sesak dengan
binatang-binatang dan planet baik yang tetap maupun yang beredar. Langit itu
sangat tinggi luas cakrawalanya. Dan pada penciptaan bumi yang memiliki
gunung-gunung, lembah-lembah, laut-laut padang pasir, hewan dan pohon-pohonan.
Dan diantara tanda-tanda kekuasaanya ialah berbeda-bedanya kalian
dengan perbedaa yang tidak adabatasanya, ada yang berbahasa Arab, ada yang
berbahasa Prancis, Inggris, Hindustan, Cina dan lain sebagainya yang tiada
seorang pun mengetahui banyaknya melainkan yang hanya menciptakan bahasa-bahasa
Allah. dan beda-bedanya jenis serta bentuk kalian hingga berbedaan ini membantu
kita untuk membedakan di antara orang-orang, baik melalui suaranya atau warna
kulitnya. Hal ini merupakan sesuatu yang penting sekali dalam pergaulan hidup
dan berbagai macam tujuan. Maka betapa banyaknya orang-orang yang hanya dengan
melalui suaranya kita mengenal identitasnya.
Sesungguhnya pada hal-hal yang telah disebutkan tadi terkandung
bukti-bukti yang jelas bagi orang-orang yang berilmu, yaitu mereka yang
memikirkan tentang makluk yang diciptakan oleh Allah. maka mereka mengetahui
dan menyimpulkan, bahwa Allah SWT. Tidak sekali-kali menciptakan makluknya
secara Cuma-Cuma, tetapi dia menciptakanya untuk yujuan hikmat yang mendalam,
yang terkandung didalamnya pelajaran bagi orang-orang yang menggunakan akal
pikiran.[5]
3.
Tafsir Al-Azhar
“Dan Setengah daripada tanda-tanda kebenaranya ialah penciptaan
semua langit dan bumi dan berlainan bahasa-bahasa kmu dan warna-warna kulit
kamu”. Dalam susunan ayat ini seorang yang pengertian diseluruh terlebih dahulu
menengadah ke atas melihatlangit dengan ketinggian dan keluasanya, disiang hari
awan berarak, di malam hari binatang berkelip. Maka diujung di tepi langit yang
kita namai ufuk berbaliklah pandang kita kebumi, maka kelihatanlah pandangan
yang indah sekali, baik tepi laut yang luas entah di mana tepinya.
Sesudah menengadah melihat dan langit dan menekur meninjau bumi,
orang disuruh kembali melihat dirinya sendiri. “dan berlainan bahasa-bahasa
kamu dan warna-warna kamu”. Itu pun menjadi salah satu tanda pula dari berbagai
tanda kebesaran Tuhan. Terutama perlainan, meskipun manusia hidup diatas satu
bumi, dibawah kolong dari satu langit, namun terdapatlah bahasa yang
berbagai-bagai. Ada bahasa inggris, ada bahasa prancis, ada bahasa jerman, ada
bahasa rusia dan berbagai bahasa lagi di Eropa Timur, dan ada bahasa Italia,
ada bahasa sepanyol.
“sesungguhnya pada yang demikian adalah tanda-tanda bagi
orang-orang yang berpengetahuan”. Ujung ayat ini membayangkan tentang
pentingnya orang mempunyai ilmu pengetahuan disamping pada ayat yang sebelumnya
orang dianjurkan buat berfikir. Bahkan segala yang telah disebutkan itu
sungguh-sungguh menggalakkan manusia untuk berfikir dan berlajar.[6]
4.
Tafsir Al-Lubab
Menunjukan pada
penciptaan langit yang bertingkat-bertingkat dan bumi. Semua dengan sistemnya
yang sangat teliti, rapi, dan serasi. Ayat ini menunjukan juga perbedaan lidah
manusia, yakni seperti perbedaan bahasa, dialek, dan intoonasi. Juga perbedaan
warna kulit, padahal semua bersumber
dari asal usul yang sama. Ayat ini ditutup dengan firman-Nya : sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan
Allah swt. Bagi orang-orang yang dalam pengetahuanya.[7]
C.
Aplikasi dalam Kehidupan
Hendaknya kita
mengetahui bukti kuasa Allah swt. Melalui lidah dalam arti bahasa dan suara,
antara lain bahwa tidak seorang pun yang mempounyai suara yang sepenuhnya sama
dengan orang lain. Hendaknya
kita melestarikan bahasa yang semakin sedikit karena punah, juga untuk
mentafakuri kebesaran Allah yang mudah-mudahan dapat membuat rasa cinta kepada
Allah semakin besar.Hendakaknya
tidak membedakan-bedakan warna
kulit. Allah membedakan-bedakan kita supaya kita saling mengenal dan lebih
mempeerat tali ukhuwah diantar sesama muslim.
D.
Aspek Tarbawi
1.
Kita sebagai muslim tidak membeda-bedakan warna kulit. Allah
membedakan-bedakan kita supaya kita saling mengenal dan lebih mempeerat tali
ukhuwah diantar sesama muslim. karena sesungguhnya itu semua merupakan
tanda-tanda kekuasaan Allah.
2.
Kita dapat mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah melalui
pengamatan terhadap perbedaan lidah kamu seperti berbedaan bahasa, dialek dan
intonasi
3.
Walaupun kita berbeda ras, suku dan bahasa kita harus saling
menghormati satu sama lain.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dapat kita
simpulkan bahwa, Ada persamaan antara pria dengan langit dan wanita dengan
bumi. Dari langit turun hujan yang ditampung oleh bumi, sehingga lahir
tumbuhan. Demikian juga pasangan suami dan istri. Atau setelah menyebut
pasangan manusia, kini disebut pasangan yang lain yaitu langit dan bumi.
Ayat-ayat diatas menyatakan: dan juga diantara tanda-tanda kekuasaan dan
keesaanya adalah pencipta langit yang bertingkat-tingkat dan bumi. Serta kamu juga dapat mengetahui tanda-tanda
kekuasaan Allah melalui pengamatan terhadap perbedaan lidah kamu seperti
berbedaan bahasa, dialek dan intonasi. Dan juga perbedaan warna kulit kamu, ada
yang hitam, kuning, sawo matang dan tanpa warna (putih), padahal kamu semua
bersumber dari asal-usul yang sama.
B.
Biografi
Nam : SRI UTAMI
NIM :2021115230
Alamat : Dk.Rancah Ds.Sidoharjo RT/RW 01/01
Kec.Doro kabupaten Pekalongan
Tgl/lahir :Pekalongan 22, Februari 1997
Jurusan : Tarbiyah
Prodi : PAI (Pendidikan Agama Islam
Negeri)
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maraghi, Ahmad Mustofa.1989.Tafsir Al-Maraghi.Semarang.PT
Karya Toha Putra.
Alwasim.2013. Al-Qur’an Tajwid kode Transliterasi Per Kata
Terjemahan Per Kata.Bekasi.Cipta Bagus Segera.
Hamka.1982.Tafsir Al-Azhar Juz XXI.Jakarta.PT Citra Serumpun
Padi.
Shihab, Quraish.2002. Tafsir Al-Mishbah.Jakarta.Lenteran
Hati.
Shihab, Quraish.2012. Al-LubabMakna tujuan dan pelajaran dari
Surah-surah Al-Qur’an.Tangerang.Lenteran Hati.
Sirajudin.1997.Konsep Penciptaan Alam dalam pemikiran Islam
Sains dan Al-Qur’an.Jakarta.PT Raja Grafindo Persada.
[1]Alwasim, Al-Qur’an
Tajwid kode Transliterasi Per Kata Terjemahan Per Kata, (Bekasi: Cipta
Bagus Segera, 2013), hlm.406
[2]Sirajudin, Konsep
Penciptaan Alam dalam pemikiran Islam Sains dan Al-Qur’an, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 1997),hlm.19-20
[3]Ahmad Mustafa
Al-Maraghi, Terjemahan Tafsir Al-Maraghi, (Semarang, Toha Putra, 1989),
hlm.71
[4]Quraish Shihab,
Tafsir Al-Mishbah, (Jakarta:Lenteran Hati, 2002), hlm.37-38
[5]Ahmad Mustofa
Al-Maraghi,Loc.Cit., hlm.69-70
[6] Hamka, Tafsir
Al-Azhar Juz XXI, (Jakarta:PT Citra Serumpun Padi, 1982), hlm.67-68
[7]Quraish Shihab,
Al-LubabMakna tujuan dan pelajaran dari Surah-surah Al-Qur’an,
(Tangerang, Lentera Hati, 2012), hlm.141
Tidak ada komentar:
Posting Komentar