Laman

Sabtu, 08 Juli 2017

MPD 03 "LATAR BELAKANG MASALAH"


Metodologi Penelitian Dasar

 "LATAR BELAKANG MASALAH"
 Murniyahsari 


 Dwiyanti Nur Syafitri


Eka Nurul Izzaty





PROGRAM STUDI PGMI / PIAUD
JURUSAN TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul  “LATAR BELAKANG MASALAH” yang secara akademis merupakan tugas untuk mata kuliah Metodologi Penelotian Dasar.
Dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak  M. Ghufron Dimyati, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian Dasar.
            Penulis tidak dapat memberikan balasan apapun, kecuali do’a semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas amal kebaikan yang telah diberikan.
            Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,  penulis mengharap kritik dan saran yang membangun demi kelancaran ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang. Penulis berharap mudah–mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

                                                                                    Pekalongan, 28 Juni 2017


Penulis


DAFTAR ISI





 


BAB I

PENDAHULUAN


Metodologi penelitian merupakan mata kuliah yang menunjang dalam pembuatan karya ilmiah. Melihat hasil karya yang hasilnya masih belum maksimal perlu adanya suatu penelitian. Dalam membuat proposal penelitian membutuhkan langkah-langkah yang harus di lakukan peneliti, sehingga perlu untuk mengetahui masalah yang akan diteliti terlebih dahulu.
Latar belakang masalah adalah alasan-alasan yang melatar belakangi penelitian suatu masalah yang diungkapkan dalam latar belakang masalah adalah hal yang berkaitan dengan masalah penelitian yang akan dilakukan.latar belakang penelitian memiliki fungsi memberikan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan.
Pada latar belakang ini dikemukakan sebagai suatu pembuktian dari penelitian yang dilakukan, bahwa latar belakang ini dapat menunjukkan adanya masalah yang diteliti. Latar belakang ini harus tampilkan secara kuat, untuk itu kita harus mengemukakan data dan fakta sebagai alasan, dengan mengurangi argumentasi pribadi sesedikit mungkin.
Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan mengapa masalah dan atau pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi fokus penelitian. Dalam latar belakang masalah secara tersurat harus jelas subtansi permasalahan (akar permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang menimbulkan pertanyaan penelitian, yang akan dijadikan untuk menyiapkan skripsi. Secara operasional permasalahan penelitian yang dimaksud harus gayut (relevan) dengan rumusan masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diajukan. Pokok isi uraian latar belakang masalah hendaknya mampu meyakinkan pihak lain, terutama pembimbing dan penguji. Maka dari itu penulis akan membahas sekilas tentang latar belakang masalah yang memang sangat krusial dalam penyusunan penelitian.
1.      Apa pengertian latar belakang masalah?
2.      Apasaja isi yang hendaknya dibahas pada latar belakang masalah?
3.      Bagaimana runtutan penjelasan dalam latar belakang masalah?
4.      Apa saja fungsi latar belakang masalah dalam penelitian?
1.      Agar pembaca mengetahui pengertian dan juga uraian tentang latar belakang masalah.
2.      Menginformasikan isi yang hendaknya dibahas pada penulisan latar belakang masalah, sehingga penyusun laporan mampu mengetahui bagian-bagian yang seyogyanya disampaikan.
3.      Untuk memberikan pandangan terhadap penyusun laporan tentang perlunya dibuat dengan runtutan logika agar pembaca dapat mengikuti suatu alur yang berkerucut  dari hal-hal yang bersifat umum dengan melihat beberapa point yang hendaknya ada pada latar belakang masalah.
4.      Supaya pembaca/penyusun laporan mengetahui urgensi latar belakang masalah serta fungsi dari adanya latar belakang masalah dalam penyusunan penelitian.









BAB II

PEMBAHASAN


Latar belakang masalah adalah kondisi-kondisi yang mendasari atau mendukung kelayakan ditentukannya masalah penelitian.[1] Untuk meninjau ide yang sama ini sering dipergunakan pula istilah lain, diantaranya: (1) latar belakang masalah, (2) latar belakaqng pemilihan judul, (3) latar belakang pemilihan masalah, (4) alasan pemilihan judul, (5) alasan pemilihan masalah, (6) alasan pnelitian. Di antara keenam istilah tersebut, istilah latar belakang masalah bisa ditafsirkan “sebab-sebab kenapa masalah timbul”. Padahal yang dimaksudkan dengan latar belakang penelitian tentu saja alasan kenapa meneliti masalah timbul, kenapa memilih topik penelitian itu. Istilah yang yang menyebutkan kata “judul”, karena umumnya yang dipahami adalah “kalimat judul” atau “title” penelitian, seyogyanya dihindari saja.
Jadi istilah yang dipakai sebaiknya: (1) latar belakang penelitian, atau  (2) latar belakang pemilihan masalah, atau (3) latar belakang pemilihan topik penelitian, atau (4) alasan penelitian, atau (5) alasan pemilihan masalah, atau (6) alasan pemilihan topik penelitian. Latar belakang masalah ini perlu dipaparkan secara jelas serta didukung oleh data-data, fakta-fakta dan argumen yang logis mengenai penting serta layaknya penelitian tersebut dilakukan.[2]

Mengenai isi latar belakang masalah, disini akan dijelaskan secara garis besar bagian-bagian yang diperlukan. Penambahan bagian-bagian dapat saja terjadi, karena keluasan kajian mengenai latar belakang disesuaikan dengan jenis-jenis penelitiannya.
a.       Bagian Pertama
Menerangkan tentang kondisi-kondisi yang menyebabkan ketertarikan peneliti maupun segmen pembaca. Untuk tiap-tiap jenis proposal memiliki segmen pembaca yang berbeda-beda. Misalnya bagi proposal penelitian institusional baik pemerintah maupun swasta fokus ketertarikan pembaca adalah nilai guna yang diperlukan oleh institusi tersebut. Jika proposal yang dibuat berkaitan dengan konteks bisnis maka perlu juga disampaikan keuntungan-keuntungan yang didapatkan dari penelitian yang akan dilakukan.
b.      Bagian Kedua
Kemukakan secara jelas hal-hal yang ingin diketahui. Mulai dari definisi dan permaknaan terhadap objek penelitian. Selanjutnya mengenai teori-teori yang dapat memperluas alasan pentingnya dilakukan penelitian. Jelaskan juga pentingnya hal tersebut untuk diketahui. Kepentingan tersebut dapat berkaitan dengan masalah pemenuhan kebutuhan hidup manusia, masalah-masalah sosial dan masalah-masalah kepentingan ilmu pengetahuan secara mendasar.
c.       Bagian Ketiga
Berikan gambaran pula apa yang diharapkan sebagai hasil penelitian ini. Gambaran dapat berupa seuatu yang praktis serta fungsional. Maupun sesuatu bentuk teori baru yang dapat dikembangkan pada tataran praktis. Selain itu dapat juga teori-teori yang akan mendukung berbagai bidang ilmu pengetahuan lainnya.

Settingpermasalahan secara luas menjadi suatu pernyataan yang selanjutnya dijelaskan secara lebih mendalam. Dalam hal ini kita menggunakan logika deduktif. Dari suatu konsep penjelasan yang luas selanjutnya disimpulkan  menjadi beberapa bagian dan masing-masing bagian tesebut dapat dibuat dalam bentuk paragraf-paragraf tersendiri.
Jika suatu teori muncul dari data pendahuluan, maka harapannya ialah teori itu mengikuti asas dengan paradigma metodologis yang sesuai dengan harapannya. Hal itu akan menjadi persoalan apabila teori itu merupakan sesuatu yang digunakan oleh peneliti untuk diuji. Maka dalam hal ini penelaahan kesesuaiannya perlu pula diperhitungkan dalam prposal penelitian, sehingga konsep latar belakang sesuai dengan teori logika dalam penelitian. Dan hasilnya merupakan kejelasan latar belakamg, teori serta permasalahan.
Perlunya dibuat dengan runtutan logika agar pembaca dapat mengikuti suatu alur yang berkerucut  dari hal-hal yang bersifat umum sebagaimana telah diterangkan diatas. Sebagian besar latar belakang penelitian dijelaskan dengan konsep logika penjelasan deduktif. Adapun mengenai logika deduktif ini sudah diterangkan sebelumnya dalam buku ini.[3]
Dalam suatu penelitian ilmiah, proses lahirnya suatu masalah tersaji secara formal dalam bentuk uraian latar belakang masalah. Melalui latar belakang masalah, pengalaman tentang permasalahan penelitian yang sedang dihadapi dapat menjadi lebih utuh. Alasannya adalah suatu latar belakang masalah yang baik umumnya mengungkapkanpaling tidak empat hal, yaitu:[4]
1.      Mengungkap isu-isi (issues)
Isu ada dalam latar belakang masalah mengingat isu merupakan hal yang mengganjal tentang sesuatu hingga memerlukan penyelesaian. Isu bisa merupakan gejala, fenomena atau komentar yang sedang ramaisaat ini. Isu berperan sebagai masalah yang pokok dan segera memerlukan penyelesaian. Perlu diingat bahwa isu berbeda dengan gosip. Hal lain yang perlu diingat bahwa sepanjang pernyataan tentang masalah masih bisa dibantah, maka tidak bisa dikatakan isu.
2.      Mengungkapkan fata-fakta (exiting information)
Selain isu, dala latar belakang masalah biasa diuraikan pula fakta-fata yang memperkuat isu. Maksudnya, ada keyakinan bahwa isu yang diangkat tidaklah dibuat-buat, melainkan nyata adanya. Fakta-fakta yang dimaksud umumnya tentang data berupa angka, data-data kualitatif dan lain-lain. Sumber fakta pun terkadang disebutkan, misalnya dari suatu media massa, jurnal, laporan sebuah instansi, atau hasil penelitian sebelumnya. Peneliti hendanya memperhatikan pula keaktualan fakta-fata yang dikemukakan.
3.      Mengungkapkan nilai guna untuk apa masalah dipecahkan (need)
Setelah isu diungkapkan dan disertai oleh fakta yang menguatkan, ada baiknya peneliti pun menguraikan kebutuhan penelitian, yaitu untuk apa masalah dipecahkan melalui penelitiannya. Suatu penelitian memiliki arti lebih apabila hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Sebagai contoh, suatu penelitian yang menyangkut isu tentang masalah kesulitan mengajarkan penyelesaian soal-soal tipe pemecahan masalah matematika, hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan bagi guru matematika dalam memberikan pembelajaran matematika khususnya dalam mengajarkan penyelesaian soal-soal tipe pemecahan masalah.
4.      Memiliki tingkat kesukaran berkenaan dengan pemecahan masalahnya atau masih langka/jarang orang meneliti masalah itu (difficulty)
Hal lain yang sering disertakan dalam latar belakang masalah adalah difficulty masalah yang akan diteliti. Masksudnya, selain menarik, penelitian yang meneliti masalah pun masih langka/jarang. Jadi, jika masalah diteliti maka menjadi masukan berharga bagi siapapun.[5]

Dalam pembicaraan kita mengenai kriteria atau patokan topik penelitian atau masalah penelitian yang baik dalam uraian-uraian terdahulu telah disebutkan bahwa masalah atau topik itu:
1.      Harus merupakan topik yang mempunyai arti penting:
a.       Bagi perkembangan ilmu pengetahuan, yaitu bisa memberikan sumbangan berupa konsep atau teori baru, dan
b.      Bagi kepentingan praktek kehidupan sehari-hari dapat memberikan sumbangan bahan pemikiran, saran pemecahan masalah, dan sebagainya.
2.      Harus merupakan topik yang menarik (terutama bagi masyarakat luas).
Terutama arti penting penelitian harus merupakan alasan mengapa sesuatu  topik penelitian dipilih. Jadi fungsi uraian mengenai latar belakang penelitian atau pemilihan masalah adalah memberikan alasan yang mendasari mengapa topik penelitian itu dipilih untuk teliti. Dalam skripsi-skripsi yang lama masih dijumpai mahasiswa yang menuliskan latar belakang atau alasan penelitian itu demikian:
a.       Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana muda/sarjana, dan atau
b.      Untuk menyusun skripsi/tesis.
Tentu saja bukan itu alasan penelitian yang dimaksud. Apalagi misalnya kalau ditambahi dengan: “untuk melatih mahasiswa bagaimana mengadakan penelitian yang sebenarnya”. Adanya syarat menyusun tesis atau skripsi merupakan persyaratan akademik, bukan merupakan alasan mengadakan penelitian menegenai sesutu topik.
Adakalanya juga penulis rencana penelitian atau skripsi menuliskan alasan pemilihan masalah itu demikian:
1.      Karena datanya cukup tersedia
2.      Karena sesuai dengan bidang studi penulis
3.      Karena biayanya akan cukup murah
Dulu dalam skripsi-skripsi lama, hal ini disebut alasan subjektif (nomor 2 dan 3). Deawasa ini tidak lagi nampak alasan subjektif muncul dalam rencana penelitian, alasan subjektif itu bisa saja diperhatikan, tetapi tidak perlu dituliskan sebagai alasan pemilihan topik penelitian. Alasan karena sesuai dengan bidang studi mahasiswa bahkan pemborosan kalau dituliskan, sebab jurusannya akan menolak topik yang tidak sesuai dengan bidang studi. Sedangkan alasan datanya cukup tersedia, juga tak perlu ditegaskan dalam latar belakang penelitian, sebab mau tidak mau harus demikianlah penelitian itu. Soal alasan pentingnya masalah itu diteliti, tentu tidak semua orang memahami. Jadi jelaskanlah pada pembaca.
Jadi sekali lagi, yang dituliskan dalam latar belakang penelitian atau alasan pemilihan judul, alasan pemilihan masalah, atau alasan pemilihan topik penelitian, adalah mengapa topik itu perlu diteliti, apa arti pentingnya bagi perkembangan ilmu dan bagi kehidupan praktik sehari-hari.[6]




















BAB III

PENUTUP


Latar belakang masalah adalah hal yang berkaitan dengan masalah penelitian yang akan dilakukan, latar belakang ini muncul ketika seorang peneliti menmukan masalah yang menurutnya perlu untuk ditindak lanjuti, penelitian itu tidak hanya dalam pengetahuan saja, tetapi masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk memperoleh jawaban atas keinginan tersebut dan agar jawaban yang diperoleh merupakan kebenaran ilmiah. Peneliti perlu mengemukakan pada latar belakang ini fakta dan data yang mendukung masalah yang seharusnya dan yang idealnya tadi. Setelah itu peneliti harus dapat pula mengemukakan kenyataan-kenyataan yang ditemui berdasarkan data dan faktanya pula. Sehingga pada latar belakang diketahui dengan jelas bahwa masalah yang diajukan betul-betul dirasakan perlu.[7]
Pada bagian latar belakang perlu dikemukakan dengan kuat antara lain alasan memilih masalah dalam judul dan data serta fakta yang mendukung ideal yang dikemukakan serta kenyataan yang ditemui dengan data pendukungnya, yang menyebabkan adanya masalah. Identifikasi atau penentuan masalah serta pembatasan diantara masalah yang telah ditetapkan.
Kita sebagai manusia hanya berusaha menjadi yang terbaik, agar apabila datang waktunya hari akhir, kita sebagai umat muslim telah memiliki bekal untuk menolong diri kita sendiri pada hari akhir, tanda tanda hari akhir sudah sudah terlihat jelas, marilah kita dekatkan diri kita kepada Allah swt, dan perbaiki semua sikap kita menjadi lebih baik dan berakhlak.

DAFTAR PUSTAKA


Amirin Tatang  M. 1995. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Awangga Suryaputra N. 2007.  Desain Proposal Penelitian. Yogyakarta: Pyramid Publisher.
Mardalis. 2010. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi aksara.
M.M. Sopiah, Sangadji Etta Mamang . 2010. Metodologi Penelitian “Pendekatan Praktis dalam Penelitian”. Yogyakarta: CV Andi Offset.
















PROFILE PENULIS












EKA NURUL IZZATY
(2023 114 027)








DWIYANTI NUR SYAFITRI
(2024115003)







MURNIYAHSARI
(2023 114 186)




[1] Suryaputra N. Awangga, Desain Proposal Penelitian, (Yogyakarta: Pyramid Publisher, 2007), hlm. 89.
[2] Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,1995), hlm. 53. 
[3] Suryaputra N. Awangga, Op. Cit, hlm. 91-94.
[4] Etta Mamang Sangadji, Sopiah M.M, Metodologi Penelitian “Pendekatan Praktis dalam Penelitian”, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2010), hlm. 66
[5]Ibid., hlm. 67
[6] Tatang M. Amirin, Op. Cit, hlm. 53-55.
[7] Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi aksara, 2010), hlm.36

Tidak ada komentar:

Posting Komentar