Metodologi Penelitian Dasar
"LATAR BELAKANG MASALAH"
Murniyahsari
Dwiyanti Nur Syafitri
Eka Nurul Izzaty
PROGRAM STUDI PGMI / PIAUD
JURUSAN TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “LATAR BELAKANG MASALAH” yang secara akademis merupakan tugas untuk mata kuliah Metodologi
Penelotian Dasar.
Dalam
penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak M. Ghufron Dimyati, M.S.I selaku dosen
pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian Dasar.
Penulis tidak dapat memberikan
balasan apapun, kecuali do’a semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat
ganda atas amal kebaikan yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang
membangun demi kelancaran ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang. Penulis
berharap mudah–mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Pekalongan,
28 Juni 2017
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Metodologi penelitian merupakan mata kuliah yang menunjang dalam
pembuatan karya ilmiah. Melihat hasil karya yang hasilnya masih belum maksimal
perlu adanya suatu penelitian. Dalam membuat proposal penelitian membutuhkan
langkah-langkah yang harus di lakukan peneliti, sehingga perlu untuk mengetahui
masalah yang akan diteliti terlebih dahulu.
Latar belakang masalah adalah alasan-alasan yang melatar belakangi
penelitian suatu masalah yang diungkapkan dalam latar belakang masalah adalah
hal yang berkaitan dengan masalah penelitian yang akan dilakukan.latar belakang
penelitian memiliki fungsi memberikan alasan mengapa penelitian tersebut
dilakukan.
Pada latar belakang ini dikemukakan sebagai suatu pembuktian dari
penelitian yang dilakukan, bahwa latar belakang ini dapat menunjukkan adanya
masalah yang diteliti. Latar belakang ini harus tampilkan secara kuat, untuk
itu kita harus mengemukakan data dan fakta sebagai alasan, dengan mengurangi
argumentasi pribadi sesedikit mungkin.
Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan mengapa masalah
dan atau pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi fokus penelitian.
Dalam latar belakang masalah secara tersurat harus jelas subtansi permasalahan
(akar permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang menimbulkan
pertanyaan penelitian, yang akan dijadikan untuk menyiapkan skripsi. Secara
operasional permasalahan penelitian yang dimaksud harus gayut (relevan) dengan
rumusan masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diajukan. Pokok isi uraian
latar belakang masalah hendaknya mampu meyakinkan pihak lain, terutama
pembimbing dan penguji. Maka dari itu penulis akan membahas sekilas tentang
latar belakang masalah yang memang sangat krusial dalam penyusunan penelitian.
1.
Apa pengertian latar belakang masalah?
2.
Apasaja isi yang hendaknya dibahas pada latar belakang masalah?
3.
Bagaimana runtutan penjelasan dalam latar belakang masalah?
4.
Apa saja fungsi latar belakang masalah dalam penelitian?
1.
Agar pembaca mengetahui pengertian dan juga uraian tentang latar
belakang masalah.
2.
Menginformasikan isi yang hendaknya dibahas pada penulisan latar belakang
masalah, sehingga penyusun laporan mampu mengetahui bagian-bagian yang
seyogyanya disampaikan.
3.
Untuk memberikan pandangan terhadap penyusun laporan tentang
perlunya dibuat dengan runtutan logika agar pembaca dapat mengikuti suatu alur
yang berkerucut dari hal-hal yang
bersifat umum dengan melihat beberapa point yang hendaknya ada pada latar
belakang masalah.
4.
Supaya pembaca/penyusun laporan mengetahui urgensi latar belakang
masalah serta fungsi dari adanya latar belakang masalah dalam penyusunan penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
Latar belakang masalah adalah kondisi-kondisi yang mendasari atau
mendukung kelayakan ditentukannya masalah penelitian.[1]
Untuk meninjau ide yang sama ini sering dipergunakan pula istilah lain,
diantaranya: (1) latar belakang masalah, (2) latar belakaqng pemilihan judul,
(3) latar belakang pemilihan masalah, (4) alasan pemilihan judul, (5) alasan
pemilihan masalah, (6) alasan pnelitian. Di antara keenam istilah tersebut,
istilah latar belakang masalah bisa ditafsirkan “sebab-sebab kenapa masalah
timbul”. Padahal yang dimaksudkan dengan latar belakang penelitian tentu saja
alasan kenapa meneliti masalah timbul, kenapa memilih topik penelitian itu.
Istilah yang yang menyebutkan kata “judul”, karena umumnya yang dipahami adalah
“kalimat judul” atau “title” penelitian, seyogyanya dihindari saja.
Jadi istilah yang dipakai sebaiknya: (1) latar belakang penelitian,
atau (2) latar belakang pemilihan
masalah, atau (3) latar belakang pemilihan topik penelitian, atau (4) alasan
penelitian, atau (5) alasan pemilihan masalah, atau (6) alasan pemilihan topik
penelitian. Latar belakang masalah ini perlu dipaparkan secara jelas serta
didukung oleh data-data, fakta-fakta dan argumen yang logis mengenai penting
serta layaknya penelitian tersebut dilakukan.[2]
Mengenai isi latar belakang masalah, disini akan dijelaskan secara
garis besar bagian-bagian yang diperlukan. Penambahan bagian-bagian dapat saja
terjadi, karena keluasan kajian mengenai latar belakang disesuaikan dengan
jenis-jenis penelitiannya.
a.
Bagian Pertama
Menerangkan tentang kondisi-kondisi yang menyebabkan ketertarikan
peneliti maupun segmen pembaca. Untuk tiap-tiap jenis proposal memiliki segmen
pembaca yang berbeda-beda. Misalnya bagi proposal penelitian institusional baik
pemerintah maupun swasta fokus ketertarikan pembaca adalah nilai guna yang
diperlukan oleh institusi tersebut. Jika proposal yang dibuat berkaitan dengan
konteks bisnis maka perlu juga disampaikan keuntungan-keuntungan yang
didapatkan dari penelitian yang akan dilakukan.
b.
Bagian Kedua
Kemukakan secara jelas hal-hal yang ingin diketahui. Mulai dari
definisi dan permaknaan terhadap objek penelitian. Selanjutnya mengenai
teori-teori yang dapat memperluas alasan pentingnya dilakukan penelitian.
Jelaskan juga pentingnya hal tersebut untuk diketahui. Kepentingan tersebut
dapat berkaitan dengan masalah pemenuhan kebutuhan hidup manusia, masalah-masalah
sosial dan masalah-masalah kepentingan ilmu pengetahuan secara mendasar.
c.
Bagian Ketiga
Berikan gambaran pula apa yang diharapkan sebagai hasil penelitian
ini. Gambaran dapat berupa seuatu yang praktis serta fungsional. Maupun sesuatu
bentuk teori baru yang dapat dikembangkan pada tataran praktis. Selain itu
dapat juga teori-teori yang akan mendukung berbagai bidang ilmu pengetahuan
lainnya.
Settingpermasalahan secara luas menjadi suatu pernyataan yang
selanjutnya dijelaskan secara lebih mendalam. Dalam hal ini kita menggunakan
logika deduktif. Dari suatu konsep penjelasan yang luas selanjutnya
disimpulkan menjadi beberapa bagian dan
masing-masing bagian tesebut dapat dibuat dalam bentuk paragraf-paragraf
tersendiri.
Jika suatu teori muncul dari data pendahuluan, maka harapannya
ialah teori itu mengikuti asas dengan paradigma metodologis yang sesuai dengan
harapannya. Hal itu akan menjadi persoalan apabila teori itu merupakan sesuatu
yang digunakan oleh peneliti untuk diuji. Maka dalam hal ini penelaahan
kesesuaiannya perlu pula diperhitungkan dalam prposal penelitian, sehingga
konsep latar belakang sesuai dengan teori logika dalam penelitian. Dan hasilnya
merupakan kejelasan latar belakamg, teori serta permasalahan.
Perlunya dibuat dengan runtutan logika agar pembaca dapat mengikuti
suatu alur yang berkerucut dari hal-hal
yang bersifat umum sebagaimana telah diterangkan diatas. Sebagian besar latar belakang
penelitian dijelaskan dengan konsep logika penjelasan deduktif. Adapun mengenai
logika deduktif ini sudah diterangkan sebelumnya dalam buku ini.[3]
Dalam suatu penelitian ilmiah, proses lahirnya suatu masalah
tersaji secara formal dalam bentuk uraian latar belakang masalah. Melalui latar
belakang masalah, pengalaman tentang permasalahan penelitian yang sedang
dihadapi dapat menjadi lebih utuh. Alasannya adalah suatu latar belakang
masalah yang baik umumnya mengungkapkanpaling tidak empat hal, yaitu:[4]
1.
Mengungkap isu-isi (issues)
Isu ada dalam latar belakang masalah mengingat isu merupakan hal
yang mengganjal tentang sesuatu hingga memerlukan penyelesaian. Isu bisa
merupakan gejala, fenomena atau komentar yang sedang ramaisaat ini. Isu
berperan sebagai masalah yang pokok dan segera memerlukan penyelesaian. Perlu
diingat bahwa isu berbeda dengan gosip. Hal lain yang perlu diingat bahwa
sepanjang pernyataan tentang masalah masih bisa dibantah, maka tidak bisa
dikatakan isu.
2.
Mengungkapkan fata-fakta (exiting information)
Selain isu, dala latar belakang masalah biasa diuraikan pula
fakta-fata yang memperkuat isu. Maksudnya, ada keyakinan bahwa isu yang
diangkat tidaklah dibuat-buat, melainkan nyata adanya. Fakta-fakta yang
dimaksud umumnya tentang data berupa angka, data-data kualitatif dan lain-lain.
Sumber fakta pun terkadang disebutkan, misalnya dari suatu media massa, jurnal,
laporan sebuah instansi, atau hasil penelitian sebelumnya. Peneliti hendanya
memperhatikan pula keaktualan fakta-fata yang dikemukakan.
3.
Mengungkapkan nilai guna untuk apa masalah dipecahkan (need)
Setelah isu diungkapkan dan disertai oleh fakta yang menguatkan,
ada baiknya peneliti pun menguraikan kebutuhan penelitian, yaitu untuk apa
masalah dipecahkan melalui penelitiannya. Suatu penelitian memiliki arti lebih
apabila hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Sebagai contoh,
suatu penelitian yang menyangkut isu tentang masalah kesulitan mengajarkan
penyelesaian soal-soal tipe pemecahan masalah matematika, hasil penelitiannya dapat
dimanfaatkan bagi guru matematika dalam memberikan pembelajaran matematika
khususnya dalam mengajarkan penyelesaian soal-soal tipe pemecahan masalah.
4.
Memiliki tingkat kesukaran berkenaan dengan pemecahan masalahnya
atau masih langka/jarang orang meneliti masalah itu (difficulty)
Hal
lain yang sering disertakan dalam latar belakang masalah adalah difficulty
masalah yang akan diteliti. Masksudnya, selain menarik, penelitian yang
meneliti masalah pun masih langka/jarang. Jadi, jika masalah diteliti maka
menjadi masukan berharga bagi siapapun.[5]
Dalam pembicaraan kita mengenai kriteria atau patokan topik
penelitian atau masalah penelitian yang baik dalam uraian-uraian terdahulu
telah disebutkan bahwa masalah atau topik itu:
1.
Harus merupakan topik yang mempunyai arti penting:
a.
Bagi perkembangan ilmu pengetahuan, yaitu bisa memberikan sumbangan
berupa konsep atau teori baru, dan
b.
Bagi kepentingan praktek kehidupan sehari-hari dapat memberikan
sumbangan bahan pemikiran, saran pemecahan masalah, dan sebagainya.
2.
Harus merupakan topik yang menarik (terutama bagi masyarakat luas).
Terutama arti penting penelitian harus merupakan alasan mengapa
sesuatu topik penelitian dipilih. Jadi
fungsi uraian mengenai latar belakang penelitian atau pemilihan masalah adalah
memberikan alasan yang mendasari mengapa topik penelitian itu dipilih untuk
teliti. Dalam skripsi-skripsi yang lama masih dijumpai mahasiswa yang
menuliskan latar belakang atau alasan penelitian itu demikian:
a.
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
muda/sarjana, dan atau
b.
Untuk menyusun skripsi/tesis.
Tentu saja bukan itu alasan penelitian yang dimaksud. Apalagi misalnya
kalau ditambahi dengan: “untuk melatih mahasiswa bagaimana mengadakan
penelitian yang sebenarnya”. Adanya syarat menyusun tesis atau skripsi
merupakan persyaratan akademik, bukan merupakan alasan mengadakan penelitian
menegenai sesutu topik.
Adakalanya juga penulis rencana penelitian atau skripsi menuliskan
alasan pemilihan masalah itu demikian:
1.
Karena datanya cukup tersedia
2.
Karena sesuai dengan bidang studi penulis
3.
Karena biayanya akan cukup murah
Dulu dalam skripsi-skripsi lama, hal ini disebut alasan subjektif
(nomor 2 dan 3). Deawasa ini tidak lagi nampak alasan subjektif muncul dalam
rencana penelitian, alasan subjektif itu bisa saja diperhatikan, tetapi tidak
perlu dituliskan sebagai alasan pemilihan topik penelitian. Alasan karena
sesuai dengan bidang studi mahasiswa bahkan pemborosan kalau dituliskan, sebab
jurusannya akan menolak topik yang tidak sesuai dengan bidang studi. Sedangkan
alasan datanya cukup tersedia, juga tak perlu ditegaskan dalam latar belakang
penelitian, sebab mau tidak mau harus demikianlah penelitian itu. Soal alasan
pentingnya masalah itu diteliti, tentu tidak semua orang memahami. Jadi
jelaskanlah pada pembaca.
Jadi sekali lagi, yang dituliskan dalam latar belakang penelitian
atau alasan pemilihan judul, alasan pemilihan masalah, atau alasan pemilihan
topik penelitian, adalah mengapa topik itu perlu diteliti, apa arti
pentingnya bagi perkembangan ilmu dan bagi kehidupan praktik sehari-hari.[6]
BAB III
PENUTUP
Latar belakang masalah adalah hal yang berkaitan dengan masalah
penelitian yang akan dilakukan, latar belakang ini muncul ketika seorang
peneliti menmukan masalah yang menurutnya perlu untuk ditindak lanjuti,
penelitian itu tidak hanya dalam pengetahuan saja, tetapi masalah yang
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk memperoleh jawaban atas keinginan tersebut dan agar jawaban
yang diperoleh merupakan kebenaran ilmiah. Peneliti perlu mengemukakan pada
latar belakang ini fakta dan data yang mendukung masalah yang seharusnya dan
yang idealnya tadi. Setelah itu peneliti harus dapat pula mengemukakan kenyataan-kenyataan
yang ditemui berdasarkan data dan faktanya pula. Sehingga pada latar belakang
diketahui dengan jelas bahwa masalah yang diajukan betul-betul dirasakan perlu.[7]
Pada bagian latar belakang perlu dikemukakan dengan kuat antara
lain alasan memilih masalah dalam judul dan data serta fakta yang mendukung
ideal yang dikemukakan serta kenyataan yang ditemui dengan data pendukungnya,
yang menyebabkan adanya masalah. Identifikasi atau penentuan masalah serta
pembatasan diantara masalah yang telah ditetapkan.
Kita sebagai manusia hanya berusaha menjadi yang terbaik, agar
apabila datang waktunya hari akhir, kita sebagai umat muslim telah memiliki
bekal untuk menolong diri kita sendiri pada hari akhir, tanda tanda hari akhir
sudah sudah terlihat jelas, marilah kita dekatkan diri kita kepada Allah swt,
dan perbaiki semua sikap kita menjadi lebih baik dan berakhlak.
DAFTAR PUSTAKA
Amirin
Tatang M. 1995. Menyusun Rencana
Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Awangga
Suryaputra N. 2007. Desain Proposal
Penelitian. Yogyakarta: Pyramid Publisher.
Mardalis. 2010.
Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi aksara.
M.M. Sopiah,
Sangadji Etta Mamang . 2010. Metodologi Penelitian “Pendekatan
Praktis dalam Penelitian”. Yogyakarta: CV Andi Offset.
PROFILE PENULIS
EKA NURUL
IZZATY
(2023
114 027)
|
DWIYANTI
NUR SYAFITRI
(2024115003)
|
MURNIYAHSARI
(2023 114 186) |
[1] Suryaputra N.
Awangga, Desain Proposal Penelitian, (Yogyakarta: Pyramid Publisher,
2007), hlm. 89.
[2] Tatang M.
Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,1995), hlm. 53.
[3] Suryaputra N.
Awangga, Op. Cit, hlm. 91-94.
[4] Etta Mamang
Sangadji, Sopiah M.M, Metodologi Penelitian “Pendekatan Praktis dalam
Penelitian”, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2010), hlm. 66
[5]Ibid., hlm. 67
[6] Tatang M.
Amirin, Op. Cit, hlm. 53-55.
[7] Mardalis, Metode
Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi aksara, 2010), hlm.36
Tidak ada komentar:
Posting Komentar