Laman

Rabu, 27 September 2017

SBM A 5-a TEACHER CENTER


TEACHER CENTER
 
Muqoddiroh
2023116069
 KELAS A

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, serta karunia, dan pertolongan NYA. sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul TEACHER CENTER. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ghufron selaku dosen pengampu mata kuliah “STRATEGI BELAJAR MENGAJAR” yang telah memberikan bimbingan kepada kami. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan kontribusi dan partisipasinya.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat kepada pembaca. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu kami menerima segala kritik, saran, dan masukan agar dapat menyempurnakan pembuatan makalah kami selanjutnya. Terimakasih



Pekalongan, September 2017


Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Tema
Model pembelajaran
B.     Sub Tema
Teacher Center
C.    Mengapa penting untuk dikaji?
Model pembelajaran dengan sub tema teacher center penting dikaji karena merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah pembelajaran. Yang mana hal tersebut penting bagi kita sebagai calon guru untuk mengetahui model-model seperti apa yang cocok untuk anak didik, dengan salah satu model pembelajran yang berpusat pada guru, anak didik akan lebih memahami apa yang dijelaskan oleh guru sebagai pendidik sehingga tercapainya tujuan pendidikan dengan begitu proses belajar mengajar  akan lebih efisien.  















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran terdiri atas 2 kata; yaitu model dan pembelajaran. model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal. Sedangkan pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi yang intens dan terarah menuju pada tujuan yang diharapkan.[1]
Jadi model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial.[2]
 Pendapat lain mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah: kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perangcang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Dengan demikian, aktivitas pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis.
Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada pendekatan, strategi, metode, dan teknik. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Karena untuk menyusun sebuah model pembelajaran kita harus menentukan pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang akan digunakan.[3]
Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:
1.      Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya
2.      Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai)
3.      Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil
4.      Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Selain ciri-ciri khusus pada suatu model pembelajaran, menurut Nieveen (1999), suatu model pembelajaran dikatakan baik jika memenuhi kriteria sebagai berikut; pertama, shahih(valid). kedua, praktis. Ketiga, efektif.[4]
Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah agar dapat diorganisasikan dengan baik, sehingga pembelajaran tersebut dapat berlangsung sesuai dengan tujuannya. Dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan antara lain: materi pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, jam pelajaran, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang.[5]



B.     Model Pembelajaran Teacher Center
Dalam pengertiannya, model pembelajaran teacher center adalah  pembelajaran yang menempatkan guru sebagai ahli yang memegang kontrol selama proses pembelajaran, baik organisasi, materi maupun waktu. Artinya ketika dalam proses pembelajaran dikelas, lebih dominan peran guru dalam memberikan materi, sementara peserta didik hanya mendengarkan dan menerima materi yang disampaikan oleh guru bahkan peserta didik tidak diberi kesempatan sedikitpun untuk mengembangkan materi, maka pada saat itu proses pembelajaran telah berpusat pada guru.[6] Dengan kata lain yaitu guru menjadi pusat peran dalam pencapaian hasil pembelajaran. Model ini berarti memberikan informasi satu arah karena yang ingin dicapai adalah bagaimana guru bisa mengajar dengan baik sehingga yang ada hanyalah transfer pengetahuan.
Model-model pembelajaran yang berpusat pada guru antara lain:
1.      Presentasi (Ceramah) dan Penjelasan
Ceramah merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan. Cara penyajian pelajaran seperti ini dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa.[7]
            Presentasi (ceramah) dan penjelasan memakan waktu yang cukup lama. Sebagian pendidik mengatakan bahwa guru menghabiskan terlalu banyak untuk berbicara. Hasil-hasil belajar model presentasi ini cukup jelas dan tidak ruwet dan membantu siswa memperoleh, mengasimilasikan dan menyimpan informasi baru, memperluas struktur konseptual dan mengembangkan kebiasaan mendengarkan dan memikirkan tentang informasi. [8]
 hal ini akan senantiasa bagus pula jika penggunaannya betul-betul disampaikan dengan baik, didukung alat dan media serta memerhatikan batas-batas kemungkinan penggunaanya. Hal yang perlu diperhatikan hendaknya ceramah mudah diterima, isinya mudah dipahami, serta mampu menstimulasi peserta didik untuk mengikuti dan melakukan dari isi ceramah yang disampaikan.[9]
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan guru pada waktu mengajar dengan menggunakan metode ceramah adalah sebagai berikut:
a.       Guru akan menjadi pusat perhatian, oleh karena itu sebelum memulai ceramah perlu mengoreksi diri, antara lain berkaitan dengan pakaian, make up, dan lain-lain.
b.      Untuk mengarahkan perhatian peserta didik, ceramah sebaiknya dimulai dengan menyampaikan tujuan pengajaran yang akan dicapai setelah kegiatan pembelajaran.
c.       Sampaikan garis besar bagan ajar, baik secara lisan maupun tertulis
d.      Hubungkan materi pelajaran yang akan disampaikan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dperoleh peserta didik.
e.       Mulailah dari hal-hal yang umum menuju hal yang khusus, dari hal-hal yang sederhana menuju hal yang rumit
f.       Selilingilah dengan contoh-contoh yang erat kaitannya dengan kehidupan peserta didik, sekali-kali lakukanlah humor yang menunjang pembelajaran
g.      Arahkan perhatian kepada seluruh peserta didik dan jangan melakukan gerakan-gerakan yang bisa mengganggu kelancaran pembelajaran
h.      Gunakan alat peraga/media yang sesuai dengan bahan yang diceramahkan
i.        Kontrollah agar pembicaraan tidak monoton, lakukan penekanan pada materi-materi tertentu.[10]

2.      Pengajaran langsung
Pengajaran langsung merupakan salah satu strategi pengajaran yang dirancang untuk mengajarkan pengetahuan dan skil-skil yang dibutuhkan siswa untuk pembelajaran berikutnya.[11]
Pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirangsang khusus untuk mennunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Selain itu model pembelajaran langsung ditujukan pula untuk membantu siswa mempelajari ketrampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.
Ciri-ciri model pengajaran langsung adalah sebagai berikut:
1.      Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian belajar
2.      Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
3.      Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dengan berhasil.[12]
Pengajaran langsung yaitu gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isu pelajaran kepada seluruh kelas. Model pengajaran langsung dimaksudkan untuk membantu siswa mempelajari berbagai ketrampilan dan pengetahuan dasar yang dapat diajarkan langsung secara bertahap.
Model seperti ini mudah untuk diterapkan dan dapat dikuasai dalam waktu yang relatif pendek. Pengajaran langsung dapat di deskripsikan dengan tiga fitur, yaitu:
a.       Tipe hasil belajar yang dihasilkannya
b.      Sintaksis atau aliran kagiatan intruksionalnya secara keseluruhan
c.       Lingkungan belajarnya.[13]
3.      Pengajaran konsep
Konsep dalam subjek apapun adalah pemikiran balok-balok bangunan dasar untuk berpikir terutama bagi individu untuk menghasilkan berbagai objek dan ide serta membuat aturan dan prinsip tentang konsep. Dengan pengajaran konsep, guru dapat membantu siswa untuk memperoleh dan mengembangkan konsep-konsep dasar yang dibutuhkan untuk pembelajaran lebih lanjut dan pemikiran tingkat tinggi.
Model-model pengajaran konsep telah dikembangkan untuk mengajarkan konsep-konsep kunci yang berfungsi bagi siswa untuk berpikir dengan tingkah lebih tinggi dan menjadi dasar pemahaman bersama dan komunikasi.
Pengajaran konsep tidak dirancang untuk mengajarkan informasi dalam jumlah besar kepada siswa. Tetapi dengan mempelajari dan menerapkan konsep-konsep kunci dalam subjek tertentu. Sebuah konsep pengajaran pada dasarnya terdiri dari, a) Mempresentasikan tujuan, b) Memberikan masukan baik examples atau non examples, c) Menguji pencapaian konsep, d) Menganalisis proses berpikir siswa.[14]

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial. Salah satu metode pembelajaran yaitu teacher center yang mana guru sebagai pusat pembelajaran. Diantara model pembelajaran yang berpusat pada siswa aantara lain: 1. Model Penjelasan (ceramah), model pembelajaran langsung, model pembelajaran konsep. Dalam implementasinya dilapangan model-model pembelajaran bisa diterapkan secara sendiri-sendiri, Dan bisa juga merupakan gabungan dari beberapa model tersebut sesuai dengan sifat dan karakteristik dari materi yang akan dipelajari.
B.     Saran
Saya sebagai penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan makalah ini kurang dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran guna memperbaiki tugas penulis selanjutnya.












DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2014. Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013). Yogyakarta: Gava Media.
Jacobsen, A. David, Paul Eggen dan Donald Kauchak. 2009. Methods For Teaching:Metode-metode Pengajaran Meningkatkan belajar siswa TK-SMA, Terjemahan Achmad Fawaid dan Khoirul Anam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik terpadu. cet. Ke-2. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mustakim, Zaenal. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran. cet. Ke-2. Pekalongan: Stain Pekalongan Press
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran (edisi Revisi). cet. Ke-5. Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP). Jakarta: Kencana.











Profil                                     
Nama                           : Muqoddiroh
Tempat, Tanggal Lahir            : 24 Juli 1998
Alamat                                    : Desa Wuled Rt 01/Rw 01 Kecamatan Tirto
Hoby                           : Kuliner
                                    Riwayat Pendidikan               :
1.      MIS WULED
2.      MTS RIBATUL MUTAALLIMIN
3.      MA RIBATUL MUTAALLIMIN
4.      IAIN PEKALONGAN (sedang berlangsung)


[1] Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP), (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.  21-23
[2] Daryanto, Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013), (Yogyakarta: Gava Media, 2014), hlm. 41
[3] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran(edisi Revisi), cet. Ke-5, (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 132
[4] Trianto, Op.Cit., hlm. 25
[5] Daryanto, Op. Cit., hlm. 42
[6] Zaenal Mustakim, Op. Cit., hlm. 76
[7] Ibid., hlm. 137
[8] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, cet. Ke-2, (Pekalongan: Stain Pekalongan Press, 2011), hlm. 270
[9] Abdul Majid, Pembelajaran Tematik terpadu, cet. Ke-2(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 151
[10] Zaenal Abidin, Op. Cit., hlm. 13-139
[11] David A. Jacobsen, Paul Eggen dan Donald Kauchak, Methods For Teaching:Metode-metode Pengajaran Meningkatkan belajar siswa TK-SMA, Terjemahan Achmad Fawaid dan Khoirul Anam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 198
[12] Trianto, Op. Cit., hlm. 42
[13] Zaenal Mustakim(2), Op. Cit., hlm. 272
[14] Ibid., hlm 275

Tidak ada komentar:

Posting Komentar