Laman

Jumat, 22 September 2017

SBM B 4-A “HAKIKAT PEMBELAJARAN”

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
“HAKIKAT PEMBELAJARAN”


Khusnul Latifah
(2023116034)

KELAS B
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT  yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya , sholawat serta salam yang senantiasa kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, Sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman sekalian, dan khususnya kepada bapak Muhammad Hufron, M.S.I selaku dosen pembimbing mata kuliah Strategi Belajar Mengajar yang telah memberi masukan-masukannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana yang saya harapkan. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Pada kesempatan ini, materi dalam makalah yang saya buat yaitu tentang Konsep Dasar Pembelajaran dengan Sub Tema “Hakikat Pembelajaran”. Tidak lupa saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan semoga apa yang tersajikan dalam makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan  memberikan pengetahuan mengenai Hakikat Pembelajaran yang lebih luas, cukup sekian saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikumWr.Wb.







BAB I
PENDAHULUAN
Tema: konsep dasar pembelajaran
Sub tema: hakikat pembelajaran
Mengapa harus dikaji? :
Pembelajaran adalah sistem sosial tempat berlangsungnya mengajar dan belajar. Maka dari itu belajar dan mengajar tidak akan terlepas dari pembelajaran karena jika ada yang belajar dan yang mengajar pasti ada tempat untuk berlangsungnya kegiatan belajar itu baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dan kita perlu mengetahui hakikat dari pembelajaran itu sendiri.












BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pembelajaran
Sejatinya pembelajaran meupakan gabungan dari dua konsep, yaitu: belajar dan mengajar. Dua konsep ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Belajar merupakan apa yang harus dilakukan seseorang baik sebagai subjek maupun objek pembelajaran, sedangkan mengajar merupakan apa yang harus dilakukan oleh guru, baik sebagai pengajar maupun pendidik.
Menurut Gagne (1989), belajar dapat diartikan sebagai suatu proses dimana individu mengalami perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman. Jadi dapat didefinikan bahwa belajar merupakan aktivias yang dilakukan secara sadar untuk memperoleh suatu pengetahuan, pemahaman, pengalamanbaru sehingga memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku yang lebih baik.[1]
Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar. Lingkungan yang dimaksud tidak hanya berupa tempat ketika pembelajaran itu berlangsung, tetapi juga metode, media, dan peralatan yang diperlukan untuk menyampaikan informasi. Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan pendidik untuk membantu siswa agar dapat menerima pengetahuan yang diberikan dan membantu memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran.[2]
Pembelajaran meliputi tiga persoalan pokok, sebagai berikut:
1.      Persoalan input adalah persoalan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi pembelajaran.
2.      Persoalan proses adalah persoalan mengenai bagian pembelajaran itu berlangsung dan prinsip-prinsip apa yang memengaruhi proses belajar.
3.      Persoalan output adalah persoalan hasil pembelajaran dan berkaitan dengan tujuan.[3]
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/ pembelajar yang direncanakan atau di desain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/ pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.[4]

B.     Hakikat Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebaagai subjek dan objek dari kegiatan pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat tercapai jika anak didik berusaha secara aktif untuk mencapainya. Keaktifan anak didik disini tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga kejiwaan. Karena jika fisik anak aktif tetapi pikiran dan mentalnya kurang aktif kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak tercapai. Pada hakikatnya belajar itu  adalah “perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan termasuk kategori belajar. Misalnya perubahan fisik, mabuk, gila dan sebagainya.
Sama halnya dengan belajar, mengajar pun pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi. Lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan/ bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar. (Nana Sudjana, 1991:29).[5]
Prof. DR. Chaedar Alwasilah, M.A. memberikan batasan antara belajar, mengajar, dan pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1.      Belajar (Learning) adalah refleksi sistem kepribadian siswa yang menunjukkan perilaku yang terkait dengan tugas yang diberikan.
2.      Mengajar (Teaching) adalah refleksi sistem kepribadian sang guru yang bertindak secara profesional.
3.      Pembelajaran (Instruction) adalah sistem sosial tempat berlangsungnya belajar dan mengajar.
4.      Intinya, bila hakikat belajar adalah “perubahan”, maka hakikat belajar mengajar adalah proses “pengaturan” yang dilakukan oleh guru.[6]
Hakikat diartikan sebagai kebenaran dan kenyataan yang sebenarnya.Dalam pembelajaran, kenyataan yang benar meliputi hal-hal berikut:
1.      Hakikat manusia sebagai peserta didik, diantaranya:
a.       Peserta didik bertanggung jawab atas pendididkannya sendiri.
b.      Peserta didik merupakan unsur yang unik, memiliki potensi dsn kebutuhan, baik fisik maupun psikologis yang berbeda-beda.
c.       Peserta didik memerlukan pembinaan individual serta perlakuan yang manusiawi.
d.      Peserta didik membutuhkan tempat/ lingkungan untuk mengekspresiakan diri.
2.      Hakikat pendidik/ pengajar, diantaranya:
a.       Pendidik sebagai agen perubahan.
b.      Pendidik sebagai pemimpin dan pendorong nilai-nilai universal dan kemasyarakatan.
c.       Pendidik harus memahami karakteristik unik dan berupaya memenuhi kebutuhan masing-masing individu subjek didiknya.
d.      Pendidik sebagai fasilitator pembelajaran menciptakan kondisi yang menggugah dan menyediakan kemudahan bagi subjek didik untuk belajar.
e.       Pendidik bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar subjek didik.
f.       Pendidik dituntut menjadi model/ contoh dalam pengelolaan pembelajaran bagi subjek didiknya.
g.      Pendidik senantiasa mengembangkan diri sesuai perkembangan zaman.
h.      Pendidik dituntut untuk profesional dalam bekerja dan berkarya.
i.        Pendidik menjunjung tinggi kode etik pendidik.[7]
3.      Hakikat pembelajaran, diantaranya:
a.       Pembelajaran terjadi apabila subjek didik secara aktif berinteraksi dengan pendidik dan lingkungan belajar yang diatur oleh pendidik
b.      Proses pembelajaran yang efektif memerlukan atrategi, metode, dan media pembelajaran yang tepat.
c.       Program pembelajaran dirancang secara matang dan dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang dibuat.
d.      Pembelajaran harus memerhatikan aspek proses dan hasil belajar.
e.       Materi pembelajaran dan sistem penyampaiannya selalu berkembang.
Dengan memahami hakikat manusia sebagai subjek didik, hakikat sebagai pendidik, dan hakikat pembelajaran kegiatan pembelajaran akan dapat dilakukan dengan benar.[8]
















BAB III
KESIMPULAN
            Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/ pembelajar yang direncanakan atau di desain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/ pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Hakikat diartikan sebagai kebenaran dan kenyataan yang sebenarnya. Prof. DR. Chaedar Alwasilah, M.A. memberikan batasan antara belajar, mengajar, dan pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1.      Belajar (Learning) adalah refleksi sistem kepribadian siswa yang menunjukkan perilaku yang terkait dengan tugas yang diberikan.
2.      Mengajar (Teaching) adalah refleksi sistem kepribadian sang guru yang bertindak secara profesional.
3.      Pembelajaran (Instruction) adalah sistem sosial tempat berlangsungnya belajar dan mengajar.
Intinya, bila hakikat belajar adalah “perubahan”, maka hakikat belajar mengajar adalah proses “pengaturan” yang dilakukan oleh guru.










Daftar pustaka
Mustakim,  Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Pekalongan PRESS)
Suprihatiningrum,  Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media)
Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan aplikasi, (Bandung: PT. Refika Aditama)
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2013), hlm. 38-39
Tim Pengembang MGMP Kurikulum dan Pembelajaran. 2013Kurikulum dan Pembelajaran. ,(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada)










Cover buku




Profil
                                                            
Nama                                 : Khusnul Latifah
Nim                                    : 2023116034
Tempat, tanggal lahir         : Pekalongan, 29 Juni 1998
Alamat                               : Kertijayan Gg. 9A
Riwayat Pendidikan:
1.      Tk Desa kertijayanMISKertijayan
2.      MTs S Simbang Kulon
3.      MAS Simbang Kulon
Dan sekarang melanjutkan kuliah di IAIN Pekalongan dan konsentrasi di fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan mengambil jurusan PGMI.






[1]  Zaenal, Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Pekalongan PRESS, 2017) hlm. 40
[2]  Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013) hlm. 75
[3]  Ibid, hlm. 78                                                     
[4]Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan aplikasi, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2011) , hlm. 3
[5]  Syaiful, Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2013), hlm. 38-39
[6]  Tim Pengembang MGMP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran,(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013), hlm. 181
[7] Zaenal, Mustakim, Op.Cit.., hlm. 41-42
[8]  Jamil Suprihatiningrum, Op.Cit., hlm. 75

Tidak ada komentar:

Posting Komentar