Laman

Rabu, 27 September 2017

SBM D 4-d “PERSIAPAN PEMBELAJARAN”

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
“PERSIAPAN PEMBELAJARAN”


Sarah Tsuraya
2023116055 
KELAS D

JURUSAN PGMI
 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis kehadirat Allah swt yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR”dengan subtema ”PERSIAPAN PEMBELAJARAN” sesuai rencana. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, para sahabatnya, serta orang-orang yang mau mengikuti sunnah-sunnahnya, aamiin.
Ucapan terimakasih kami tujukan kepada Bapak Muhammad Ghufron, M.SI. , selaku dosen mata kuliah Setrategi Belajar Mengajar atas tugas yang telah diberikan sehingga menambah wawasan penulis tentang konsep pengembangan materi ajar dan media pembelajaran. Dan kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.Semoga bantuan dari berbagai pihak terkait mendapat balasan dari Allah swt dengan pahala yang berlipat ganda, aamiin.
Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa.Amin yaa robbal ‘alamin.



Pekalongan, 28 September 2017

      Penulis







BAB I
PENDAHULUAN

A. TEMA : Konsep Dasar Pembelajaran
B. SUB TEMA : Persiapan Pembelajaran
C. Alasan Penting untuk di Kaji :
Tidak dapat dipungkiri bahwa didalam kegiatan pembelajaran, terdapat sejumlah norma untuk ditanamkan kedalam pribadi  setiap pesarta didik. Kegiatan pembelajaran adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan dalam keadaan sadar. Guru memfasilitasi proses pembelajaran untuk membelajarkan peserta didik. Hal ini mengindikasikan bahwa guru yang mengajar dan peserta didik yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkan materi pembelajaran sebagai mediumnya. Selanjutnya, semua komponen pembelajaran , yaitu: tujuan, materi, guru, peserta didik, metode, alat dan sumber, serta evaluasi yang dilibatkan secara optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran, peran guru dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi semua pesera didik sangat dibutuhkan. Hal ini menyiratkan bahwa suasana belajar yang tidak menyenangkan bagi peserta didik biasanya mengakibatkan kegiatan pembelajaran kurang harmonis. Kekurang harmonisan ini diamati ketika peserta didik tidak bersikap aktif atau komunikatif dalam proses pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

 

A. Definisi Pembelajaran
Dalam perspektif Sanjaya, pembelajaran dinyatakan sebagai kegiatan yang dilaksanakan untuk mempermudah peserta didik dalam mempelajari segala sesuatu melalui berbagai macam media seperti bahan-bahan cetak , program telefisi, gambar, radio dan lain sebagainya sehingga mendorong terjadinya perubahan peran guru dalam mengelola proses pembelajaran, yakni dari guru berperan sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran peserta didik sehingga terwujud perubahan yang lebih positif.
Maksut dari perubahan disini suatu proses hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, yang meliputi kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, pengetahuan, dan apresiasi.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa guru dalam pembelajaran berperan sebagai sumber belajar serta fasilitator yang bertugas sebagai berikut:
1. Membuat sendiri alat pembelajaran dan alat peraga.
2. Berinisiatif mendayagunakan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar.
3. Pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar.

B. Persiapan Pembelajaran
Analisis hari efektif dan analisis program pembelajaran
Untuk mengawali kegiatan penyusunan program pembelajaran,seorang guru perlu menganalisis hari efektif selama satu semester. Dari hasil analisis hari efektif akan diketahui jumlah hari efektif dan hari  libur tiap pekan atau tiap bulan, sehingga memudahkan penyusunan program pembelajaran selama satu semester. Dasar pembuatan analisis hari efektif adalah kalender pendidikan dan kalender umum.
Membuat program tahunan, program semester, dan program tagihan
1) Ptogram tahunan; penyusunan program pembelajaran selama satu tahun pembelajaran agar keutuhan dan kesinambungan program pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam dua semester tetap terjaga.
2) Program semester; penyusunan program semester didasarkan pada hasil analisis, hari efektif dan program pembelajaran tahunan.
3) Program tagihan; sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran , tagihan merupakan tuntunan kegiatan yang harus dilakukan atau ditampilkan siswa. Jenis tagihan dapt berbentuk ujian lisan, tulisan dan penampilan yang berupa kuis, tugas kelompok, tugas individu, praktek penampilan dan portofolio.
Menyusun silabus
Silabus diartikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran. Slabus merupakan penjabaran dari standar kompetensi, kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Menyusun rencana pembelajaran
Seperti penyusunan silabus, rencana pembelajaran sebaiknya disususn oleh guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, rencana pembelajaran bersifat khusus dan kondisional, dimana setiap sekolah tidak sama kondisi siswanya dan sarana prasarana sumber belajar. Karena itu penyusunan rencana pembelajaran didasarkan pada silabus dan kondisi pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung sesuai harapan.
Penilaian
Penilaian meripakan tindakan atau proses untuk menentukan nilai terhadap sesuatu. Penilaian merupakan proses yang harus dilakukan oleg guru dalam rangka kegiatan pembelajaran. Prinsip penilaian antara laian valid, mendidik, berorientasi pada kompetensi, adil dan objektif, terbuka, berkesinambungan, menyeluruh, dan bermakna  
C. Pengelolaan Pembelajaran
Pikiran-pikiran utama yang terdapat dalam prinsip, strategi, dan tahapan kegiatan belajar mengajar mencerminkan bahwa pembelajaran itu tidak sederhana dalam proses penyampaiannya. Tetapi lebih jauh dari itu, fungsi dan peran pembelajaran sampai dalam pembentukan akhlak karimah dan kepribadian seutuhnya (kaffah). Konsekuensi dari pikiran tadi, maka pengembangan pembelajaran memerlukan model-model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan isi dan hasil yang diharapkan. Dan perlu diperhatikan pula prinsip-prinsip yang menyokong pembelajaran.
1. Prinsip-prinsip Pembelajaran.
Dari Abu Huraira r.a, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa berkata kepada anak kecil: Kemarilah dan ambillah, tetapi kemudian tidak diberikannya apa-apa, maka ia telah berdusta”(H.R.Ahmad).
Dari hadis tersebut terdapat beberapa prinsip yang dapat dijadikan pelajaran bagi kita dari tindakan Rasulullah dalam menanamkan rasa keimanan dan akhlak terhadap anak, yaitu:
a. Motivasi; segala ucapan Rasulullah mempunyai kekuatan yan dapat menjadi pendorong kegiatan individu untuk melakukan suatu kegiatan mencapai tujuan. Kebutuhan akan pengakuan sosial mendorong seseorang untuk melakukan berbagai upaya kegiatan sosial. Motivasi erbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan dari luar individu.
b. Fokus; ucapan ringkas, langsung pada inti pembicaraan tanpa ada kata yang memalingkan dari ucapannya, sehingga mudah dipahami.
c. Pembicaraannya tidak terlalu cepat sehingga memberikan waktu yang cukup kepada anak untuk menguasainya.
d. Repetisi; senantiasa melakukan tiga kali pengulangan pada kalimat-kalimatnya supaya dapat diingat dan dihafal.
e. Analogi langsung; seperti perumpamaan orang yang berimana dan pohon kurma, sehingga dapat memberikan motivasi , hasrat ingin tau, memuji atau mencela, dan menasah otak untuk menggerakkan potensi pemikiran atau timbul kesadaran untuk merenung dan tafakkur.
f. Memperhatikan keragaman anak; sehingga dapat melahirkan pemahamn yang berbeda dan tidak terbatas satu pemahaman saja, dan dapat memotivasi siswa untuk terus belajar tanpa dihinggapi perasaan jenuh.
g. Memperhatikan tiga tujuan moral, yaitu: kognitf, emosional dan kinetik.
h. Memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak.
i. Menumbuhkan kreativitas anak, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, kemudian mendapat jawaban dari anak yang diajak bicara.
j. Berbaur dengan anak-anak, masyarakat dan sebagainya.
k. Aplikasikan; seperti pada zaman Rasulullah SAW, beliau langsung memberikan pekerjaan kepada anak-anak yang berbakat. Misalnya, setelah Abu Mahzurah menjalani pelatihan adzan dengan sempurna rasulullah langsung mempekerjaan Abu Mahzurah (ad-Daurah at-Tarbiyah).
2. Prosedur Pembelajaran.
Perekayasaan prosedur pembelajaran dapat didesain oleh guru sedemikian rupa. Idealnya kegiatan untuk siswa pandai harus berbeda dengan kegiatan siswa sedang ataupun kurang, walaupun untuk memahami satu jenis konsep yang sama karena setiap siswa mempunyai keunikan masing-masing. Hal ini menujukkan bahwa pemahaman terhadap pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran tidak bisa diabaikan.
3. Metode Tulisan
Metode tulisan adalah metode mendidik dengan huruf atau simbol dan lainnya yang berufngsi untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahui.
4. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya, untuk mendapatkan hal yang disepakati, tentunya masing-masing menghilangkan perasaan subjektifitas dan emosionalis yang akan mengurangi bobot pikir dan pertimbangan akal yang semestinya.
5. Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah ini merupakan cara memberikan pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk memperhatikan, menelaah dan berpikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya menganalisis masalah tersebut sebagi upaya untuk memecahkan masalah.
6. Metode Kisah
Pendidikan dengan metode ini dapat membuka kesan mendalam dalam jiwa peserta didik, sehingga dapat mengubah hati nuraninya dan berupaya melakukan hal-hal yang baik dan menjauhkan dari perbuatan yang buruk sebagai dampak dari kisah-kisah itu, apalagi penyampaikan kisah-kisah tersbeut dilakukan dengan cara yang menyentuh hati dan perasaan.
7. Metode Perumpamaan
Metode ini merupakan sesuatu metode yang digunakan untuk mengungkapkan suatu sifat dan hakikat dari realitas sesuatu. Perumpamaan dapat dilakukan dengan penggambaran sesuatu dengan sesuatu yang lain, seperti pengumpamaan sesuatu yang rasional-abstrak dengan sesuatu yang bisa diindera.
8. Metode Pemahaman dan Penalaran
Metode ini dilakukan dengan membangkitkan akal dan kemampuan berfikir anak didik secara logis. Metode ini adalah metode mendidik dengan membimbing anak didik untuk dapat memahami problem yang dahadapi dengan menemukan jalan keluar yang benar dari berbagai macam kesulitan dengan melatih anak didik menggunakan pikirannya dalam mendata dan mengiventariskan masalah, dengan cara memilah-milah, membuang makna yang salah, meluruskan yang bengkok, dan mengambil yang benar.
9. Metode Perintah Berbuat Baik dan Saling Menasihati
Metode ini dimaksudkan untuk memotivasi anak didik untuk melakukan yang ma’ruf dan menjauhi yang mungkar. Tentunya dalam memeberikan bimbingan ini pendidik harus memperhatikan: karakteristik anak didik, dan kondisi lingkungan anak didik.
10. Metode Praktik
Metode ini dimaksutkan supaya mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda, seraya dipragakan, dengan harapan anak didik menjadi mudah untuk menangkapnya.
D. Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran menurut Degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan dan pengembangan metode ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salahsatu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk menacapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Pembelajaran lebih menekankan pada bagaimana cara agar tercapai tujuan pendidikan. Sedangkan hal-hal yang tidak bisa dilupakan untuk mencapai tujuan adalah bagaiman cara mengorganisasikan pembelajaran, bagaimana penyampaikan isi pembelajaran, dan bagaimana menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal.
Pembelajaran yang akan direncanakan memerlukan berbagai teori untuk merancang agar rencana pembelajarn yang disusun benar-benar dapat memnuhi harapan dan tujuan pembelajaran. Untuk itu pembelajaran sebagai suatu disiplin ilmu menaruh perhatian pada perbaikan kualitas pembelajaran dengan menggunakan teori pembelajaran deskriptif, sedangkan rencana pembelajaran mendekati tujuan yang sama dengan teori pembelajaran preskriptif.
  Rancangan kegiatan pembelajaran(RKP) adalah seperangkat tulisan yang berisi rencana pembelajaran dam praktikum dari tenaga pengajar dalam memberikan praktikum. Dalam membuat RKP perlu disiapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi setempat. Secara konkret dapat diukur sampai seberapa jauhnya tujuan yang ditemukan itu dapat tercapai.

E. Perlunya penyiapan rancangan pembelajaran
Perlunya perencanaan pembelajaran, sebagaimana disebutkan diatas, dimaksut agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:
1) Untuk memperbaiki kualitas pembelajaranperlu diawali dengan perencanaan pembelajaran yang diwujutkan dengan adanya desain pembelajaran.
2) Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem.
3) Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar.
4) Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara perorangan.
5) Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajarn, dan tujuan pengiring dari pembelajaran.
6) Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar.
7) Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran.
8) Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
F. Kegiatan Pokok yang Dilakukan oleh Guru
1) Menjelaskan tujuan pembelajaran
2) Memepresentasikan panduan pembelajaran
3) Menumbuhkan kesadaran pengetahuan dan pengalaman siswa yang relevan






BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian pada bagian pembahasan disimpulkan bahwa:
Definisi Pembelajaran
Dalam perspektif Sanjaya, pembelajaran dinyatakan sebagai kegiatan yang dilaksanakan untuk mempermudah peserta didik dalam mempelajari segala sesuatu melalui berbagai macam media seperti bahan-bahan cetak , program telefisi, gambar, radio dan lain sebagainya sehingga mendorong terjadinya perubahan peran guru dalam mengelola proses pembelajaran, yakni dari guru berperan sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran peserta didik sehingga terwujud perubahan yang lebih positif.
Persiapan Pembelajaran
1) Analisis hari efektif dan analisis program pembelajaran
2) Membuat program tahunan, program semester, dan program tagihan
3) Menyusun silabus
4) Menyusun rencana pembelajaran
5) Penilaian
Pengelolaan Pembelajaran
Pikiran-pikiran utama yang terdapat dalam prinsip, strategi, dan tahapan kegiatan belajar mengajar mencerminkan bahwa pembelajaran itu tidak sederhana dalam proses penyampaiannya. Tetapi lebih jauh dari itu, fungsi dan peran pembelajaran sampai dalam pembentukan akhlak karimah dan kepribadian seutuhnya (kaffah). Konsekuensi dari pikiran tadi, maka pengembangan pembelajaran memerlukan model-model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan isi dan hasil yang diharapkan.
Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran menurut Degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan dan pengembangan metode ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salahsatu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk menacapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
  Rancangan kegiatan pembelajaran(RKP) adalah seperangkat tulisan yang berisi rencana pembelajaran dam praktikum dari tenaga pengajar dalam memberikan praktikum. Dalam membuat RKP perlu disiapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi setempat. Secara konkret dapat diukur sampai seberapa jauhnya tujuan yang ditemukan itu dapat tercapai.
Perlunya penyiapan rancangan pembelajaran
Perlunya perencanaan pembelajaran, sebagaimana disebutkan diatas, dimaksut agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:
1) Untuk memperbaiki kualitas pembelajaranperlu diawali dengan perencanaan pembelajaran yang diwujutkan dengan adanya desain pembelajaran.
2) Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem.
3) Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar.
4) Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara perorangan.
5) Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajarn, dan tujuan pengiring dari pembelajaran.
6) Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar.
7) Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran.
8) Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Kegiatan Pokok yang Dilakukan oleh Guru
1) Menjelaskan tujuan pembelajaran
2) Memepresentasikan panduan pembelajaran
3) Menumbuhkan kesadaran pengetahuan dan pengalaman siswa yang relevan.



DAFTAR PUSTAKA

Mustakhim, Zainal. 2017, Standar Metodologi Pembelajaran, Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.

Harjanto. 1997, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Aunurrahman, 2010, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: AlfaBeta

Majid, Abdul. 2005, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja RosdaKarya.

Hamzah. 2011, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi
Aksara.






Profil
NAMA : Sarah Tsuraya
TTL : Pekalongan, 06 juni 1998

Riwayat Pendidikan
R.A MUSLIMAT KERTIJAYAN, BUARAN PEKALONGAN
MIS KERTIJAYAN, BUARAN PEKALONGAN
MTS S HIDAYATUL ATHFAL, BANYURIP ALIT PEKALONGAN
MA HIDAYATU ATHFAL, BANYURIP ALIT PEKALONGAN
MASIH MENEMPUH PENDIDIKAN DI IAIN PEKALONGAN, JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIAH DAN ILMU KEGURUAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar