Laman

Rabu, 27 September 2017

SBM E 5-b “STUDENT CENTER”

MODEL PEMBELAJARAN
“STUDENT CENTER”


Nafis Ilma Safira (2021115086)
Kelas : E

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt yang mana telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tanpa suatu halangan apapun. Sholawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.
            Makalah yang berjudul STUDENT CENTER, disusun guna memenuhi tugas strategi belajar mengajar. Adapun dalam penyusunan makalah ini tidak luput dan tidak lepas dari bantuan serta bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis menghaturkan terimakasih kepada Bapak. Muhammad Hufron,MSI, selaku dosen pengampu mata kuliah strategi belajar mengajar. Dan kedua orangtua yang tidak ada hentinya mendoa’akan serta mendukung penuh kepada penulis, serta teman-teman yang telah membantu penulis.
            Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih mempunyai kekurangan, Oleh karena itu, memohon kritikan serta saran yang membangun terkhusus para pembaca. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.


Penulis,29 September 2017








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Tema                                  : Model Pembelajaran
B.     Sub Tema                           : Student Center
C.     Mengapa Penting diKaji  
Tema ini sangat penting untuk dikaji, karena dalam suatu sistem pembelajaran yang menjadi pusat atau pelaku uatama adalah seorang peserta didik, bukan dari seorang pendidik. Didalam sebuah pembelajaran, persepsi seorang peserta didik terhadap lingkungan pembelajaran dan hubungan interpersonal dengan seorang pendidik yang positif merupakan faktor paling penting yang memperkuat motivasi dan prestasi dari peserta didik itu sendiri.















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Peserta Didik
Merupakan “raw material” (bahan mentah) di dalam proses transformasi yang disebut dengan pendidikan. Berbeda dengan komponen-komponen lain dalam sistem pendidikan karena kita menerima “material” ini sudah setengah jadi. Sedangkan komponen-komponen lain dapat dirumuskan dan disusun sesuai dengan keadaan fasilitas dan kebutuhan yang ada.
Setiap peserta didik berbeda dari aspek biologis,intelektual,dan psikologis. Perbedaan tersebut mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang sesuai, sehingga tercipta lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan yang akhirnya tercapai pula tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.[1]
B.     Definisi Student Center
Adalah pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajar yang bertugas mengeksplorasi materi dengan bantuan guru sebagai fasilitator. Artinya, tugas guru hanya mengarahkan,membimbing,mengorganisasi kegiatan dan senantiasa memotivasi siswa untuk selalu berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran.[2]
Pelaku utama pengajaran dan perencaan dalam student center ini adalah murid, bukan guru. Dalam sebuah studi, presepsi murid terhadap lingkungan pembelajaran dan hubungan interpersonal dengan guru yang positif merupakan faktor paling penting yang memperkuat motivasi dan prestasi murid.[3]
Studen center ini (pengajaran yang berpusat pada siswa) menggambarkan strategi-strategi pengajaran dimana guru lebih menfasilitasi daripada mengajar langsung.dalam strategi ini, guru secara sadar menempatkan perhatian yang lebih banyak pada keterlibatan, inisiatif dan interaksi sosial siswa.

C.     Karakteristik-karakteristik pengajaran yang berpusat pada siswa
Ø  Siswa-siswa berada dalam pusat proses pembelajaran, sedangkan guru mendorong mereka untuk bertanggungjawab terhadap pembelajaran.
Ø  Guru membimbing pembelajaran siswa dan mengintervensi jika diperlukan untuk mencegah mereka salah jalan atau mengembangkan konsepsi yang salah.
Ø  Guru menekankan pemahaman yang mendalam tentang onten dan proses-proses yang terlibat didalamnya.
D.    Mispersepsi tentang pengajaran yang berpusat pada siswa
Guru terkadang slah menafsirkan pengajaran yang berpusat pada siswa ketika mereka mencoba untuk menggunakannya didalm kelas mereka. Beberapa kesalahan penafsiran tersebut adalah sebagai berikut :
Ø  Tujuan-tujuan jelas dan persiapan yang cermat kurang penting keberadaannya dalam pengajaran yang berpusat pada siswa daripada dalam pendekatan-pendekatan yang berpusat pada guru.
Ø  Jika siswa dilibatkan dalam diskusi dan bentuk-bentuk interaksi lain, pembelajaran akan terjadi secara otomatis.
Ø  Guru memainkan peran yang kurang penting dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa daripada dalam pengajaran tradisional.[4]
Prinsip learner-centered dikembangkan oleh gugus tugas American Psychological Association (APA), yang dapat diklasifikasikan berdasarkan empat faktor :
1.        Faktor kognisi dan metakognisi
·         Sifat proses pembelajaran
·         Tujuan proses pembelajaran
·         Konstruksi pengetahuan
·         Pemikiran strategis
·         Pemikiran tentang pemikiran (metakognisi)
·         Konteks pembelajaran
2.        Faktor motivasi dan emosi
·           Pengaruh motivasi dan emosi dalam pembelajaran
·           Motivasi intrinsik untuk belajar
·           Efek motivasi terhadap usaha
3.        Faktor perkembangkan dan sosial
·         Pengaruh perkembangkan dalam pembelajaran
·         Pengaruh sosial dalam pembelajaran
4.        Faktor perbedaan individu
·         Perbedaan individu dalam pembelajaran
·         Pembelajaran dan diversitas
·         Standar dan penilaian
Dilihat dari sudut pandang cara mengorganisasi dan menyampaikan materi, maka pendekatan dalam pembelajaran terbagi ledalam beberapa pendekatan yaitu:
a)      Pendekatan kompetensi
Menunjukkan kepada perbuatan (performance) yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar. Dikatakan perbuatan karena perilaku yang dapat diamati meskipun sebenarnya seringkali terlihat pula proses yang tidak nampak seperti pengambilan keputusan/pilihan sebelum perbuatan dilakukan.
b)    Pendekatan lingkungan
Merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan menarik perhatian peserta didik jika apa yang dpelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkungannya.


c)      Pendekatan kontekstual
Merupakan salah satu model pembelajaran berbasis kompetensi yang dapat digunakan untuk mengefektifkan dan menyukseskan kurikulum 2004. Dalam pembelajaran kontekstual tugas guru adalah memberikan kemudahan kepada peserta didik dengan menyediakan beberapa sarana dan sumber belajar yang memadai.guru bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hafalan, tetapi mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didiknya belajar.
d)     Pendekatan tematik
Merupakan pendekatan pembelajaran untuk mengadakan hubungan yang erat dan serasi antara berbagai aspek yang mempengaruhi peserta didik dalam proses belajar. Oleh karena itu, pendekatan tematik disebut juga pendekatan terpadu (integrated) perlunya pendekatan tematik pada pembelajaran yang mempunyai korelasi tinggi adalah kenytaan bahwa “dunia nyata” itu menunjukkan adanya keterpaduan dan bahwa peserta didik ternyata lebih baik bila belajar menghubung-hubungkan berbagai fakta yang ada.[5]
E.     Kelebihan dan Kekurangan Student Centered
Dalam sebuah proses pemebelajaran tentukan akan ada suatu kelebihan juga kekurangan dan berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari pendekatan student centered:
Ø  Kelebihan pendekatan student centered:
1)      Menyertakan peserta didik di dalam proses pembelajaran.
2)      Mendorong peserta didik untuk memiliki pengetahuan yang lebih banyak/luas/ dalam.
3)      Menjalin peserta didik dengan kehidupan nyata.
4)      Mendorong terjadinya pembelajaran secara aktif.
5)      Mengarahkan peserta didik untuk mengenali dan menggunakan berbagai macam gaya belajar.
6)      Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang peserta didik.
7)      Memberi kesempatan untuk pengembangan berbagai strategi assessment.
Ø  Kekurangan pendekatan student centered:
1)      Untuk peserta didik dalam jumlah besar sulit untuk diimplementasikan.
2)      Ada kemungkinan untuk menggunakan waktu yang lebih banyak.
3)      Belum tentu efektif untuk seluruh kurikulum.
4)      Belum tentu sesuai untuk peserta didik yang tak terbiasa aktif, mandiri, dan demokratis.[6]





BAB III
PENUTUP



A.    Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, bisa diambil kesimpulan bahwasannya dalam sebuah pendidikan itu yang paling penting dan paling utama adalah seorang peserta didik, karena jika dalam sebuah sekolah hanya ada pendidik saja sebuah pembelajaran tersebut tidak akan bisa berlangsung, akan tetapi jika dalam sebuah pembelajaran itu hanya ada peserta didik itu akan tetap bisa berjalan semestinya, karena seorang peserta didik bisa belajar dengan buku atau dengan media-media teknologi yang ada pada zaman sekarang ini.
Oleh sebab itu, dalam sebuah studi yang menjadi peran utama adalah seorang peserta didik bukan pendidik, karena disini seorang peserta didik lebih berperan aktif dalam sebuah pembelajaran, dan seorang pendidik hanya mengarahkan dan memantau kegiatan belajar dari peserta didik tersebut.
B.     Saran
Apabila ada salah kata maupun penjelasan yang kurang faham harap dimaafkan karena manusia tiada yang sempurna dan tak luput dari dosa. Sehingga diharapkan kritik dan sarannya untuk pemakalah agar nantinya menjadi lebih baik lagi. Atas Perhatiannya terima kasih. 







DAFTAR PUSTAKA




Mustakim Zaenal.2017.Strategi dan Metode Pembelajaran.Pekalongan:Matagraf Yogyakarta.

Tung Khoe Yao.2015.Pembelajaran dan Perkembangan Belajar.Jakarta:PT.INDEKS.

A.Jacobsen David.2009.Methods For Teaching.Yogyakarta:Pustaka Belajar.

Mukhlis.2015.model pembelajaran.http://modelpembelajaranmukhlis.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-langkah-prinsip-kelebihan.html,diakses pada tanggal 28 September 2017 Pukul 14.26













BIODATA


Nama                                  : Nafis Ilma Safira
Nim                                     : 2021115086
Jurusan                              : PAI
Tempat tanggal lahir        : Pekalongan,21 April           1998
Alamat                               : Perum.Mutiara Permai Denasri Batang
Hobby                               : Membaca







[1] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran(Pekalongan;MATAGRAF YOKYAKARTA,2017)hlm.128
[2] Ibid,hlm.77
[3] Khoe Yao Tung,Pembelajaran dan Perkembangan Belajar(Jakarta;PT.INDEKS,2015)hlm.312
[4] David A.Jacobsen,Methods For Teaching(Yogyakarta;PUSTAKA BELAJAR,2009)hlm.227-229
[5] Opcit,Zaenal Mustakim,hlm.77-84

Tidak ada komentar:

Posting Komentar