Laman

Selasa, 26 September 2017

SBM B 5-A “TEACHER CENTER”


MODEL PEMBELAJARAN
“TEACHER CENTER” 
  
Ida Kusuma Ningrum
(2023116058)
Kelas B

 JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan atas keridhoaan Allah swt yang telah memberikan beribu-ribu kenikmatan, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MODEL PEMBELAJARAN (TEACHER CENTER)”
Yang kedua sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan semua umatnya hingga akhir zaman.
Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini, penulis telah banyak mendapat dan menerima bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari yang terhormat bapak Muhammad Ghufron, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar.  Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beliau dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga kebaikan dan bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan makna dan manfaat bagi pembaca. Penulis telah berusaha menyelesaian makalah ini dengan baik. Apabila ditemui kesalahan oleh pembaca, penulis menerima kritik dan saran.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb. 

                                                                             Pekalongan,   September 2017
                                                                                                            Penulis

                                                                                                IDA KUSUMA NINGRUM
                                                                                                NIM.2023116058





BAB I
PENDAHULUAN
Tema               : Model Pembelajaran
Sub Tema        : Teacher Center
Pada tema model pembelajaran khususnya sub bab teacher center ini penting dikaji karena untuk mengetahui apa pengertian model pembelajaran yang berpusat pada guru atau teacher center itu. Pada makalah ini akan diketahui tentang tahapan dari strategi pembelajaran teacher center, karakteristik teacher center, dan mengetahui elemen-elemen teacher center agar efektif dalam pembelajaran kepada siswanya.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan suatu rancangan yang di dalamnya menggambarkan sebuah proses pembelajaran yang dapat dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dalam mentransfer pengetahuan, keterampilan, maupun nilai-nilai kepada peserta didik. Lebih lanjut Joyce dan Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan pelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas.[1] Salah satunya adalah model pembelajaran yang berpusat pada guru(tearcer center).
B.     Model Pembelajaran Teacher Center
Strategi belajar langsung merupakan strategi yang mengambil pendekatan teacher center atau pembelajaran yang berpusat pada guru atau pembelajaran yang kadar pembelajarannya sangat didominasi oleh peran guru.[2]
Pengajaran langsung merupakan salah satu strategi pengajaran yang dirancang untuk mengajarkan pengetahuan dan skil-skil yang dibutuhkan siswa untuk pembelajaran berikutnya.
Pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk untuk proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Selain itu model pembelajaran langsung ditujukan pula untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.



Model ini memberikan banyak peluang untuk meningkatkan potensi siswa. Kemudian, peningkatan motivasi ini bisa menghasilkan pembelajaran yang kian baik saat model ini digunakan. Perbaikan sikap terhadap pembelajaran secara umum pun juga bisa tercipta.[3]
            Adapun tahapan dari strategi pembelajaran teacher center adalah sebagai berikut:
a.       Guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
b.      Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
c.       Membimbing pelatihan
d.      Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
e.       Memberikan kesempatan untuk latihan lebih lanjut.[4]
Karakteristik model pembelajaran langsung(teacher center) terdiri dari:
1)      Transformasi dan keterampilan secara langsung
2)      Pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu
3)      Materi pembelajaran yang telah terstruktur
4)      Lingkungan belajar yang telah terstruktur
5)      Distruktur oleh pendidik.
Pendekatan yang berpusat pada guru(teacher centered approach) adalah pembelajaran yang menempatkan guru sebagai ahli yang memegang kontrol selama proses pembelajaran, baik organisasi, materi maupun waktu. Artinya ketika dalam proses pembelajaran di kelas, lebih dominan peran guru dalam memberikan materi, sementara peserta didik hanya mendengarkan dan menerima materi yang disampaikan oleh guru bahkan peserta didik tidak diberi kesempatan sedikitpun untuk mengembangkan materi, maka pada saat itu proses pembelajaran telah berpusat pada guru.[5]



C.    Elemen-Elemen Utama Pengajaran Langsung(Teacher Center) yang Efektif
Mengajar seluruh kelas tidak cukup mewujudkan pengajaran langsung yang efektif. Sejumlah kondisi perlu dipenuhi untuk memastikannya.
a.       Pelajaran yang distrukturisasikan dengan jelas
Pelajaran harus memiliki stuktur yang jelas, sehingga murid dapat memahami dengan mudah isi pelajaran itu dan hubungannya dengan apa yang telah mereka ketahui.
b.      Presentasi yang terstruktur dan jelas
Di dalam struktur keseluruhan ini disarankan agar materinya dipresentasikan dalam langkah-langkah kecil yang dipaskan dengan tingkat murid, yang kemudian dipraktikkan, sebelum dilanjutkan kelangkah berikutnya.
Ada sejumlah cara untuk meningkatkan kejelasan presentasi:
1)      Model deduktif: presentasi dimulai dengan prinsip atau aturan umum kemudian dilanjutkan dengan contoh-contoh yang lebih terinci dan spesifik.
2)      Model induktif: presentasi dimulai dengan contoh-contoh(aktual) dan kemudian beralih keaturan atau prinsip umum.
c.       Modelling
Modelling berarti mendemonstrasikan sebuah prosedur kepada murid. Ini bisa lebih efektif dibanding menggunakan penjelasan verbal, khususnyauntuk murid yang masih belia dan mereka yang lebih menyukai gaya belajar visual.
d.      Penggunaan pemetaan konseptual
Adalah kerangka kerja yang dapat dipresentasikan kepada murid sebelum topik pelajaran itu dipresentasikan, memberikan ikhtisar yang menghubungkan berbagai bagian dari sebuah topik dan struktur siap-pakai(atau skema) jepada murid.
e.       Tanya-jawab interaktif
Karena pentingnya tanya-jawab bagi pengajaran yang efektif.[6]
Model pembelajaran yang berpusat pada guru salah satunya adalah presentasi (ceramah) dan penjelasan. Ceramah merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan. Cara penyajian seperti ini dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa.
Presentasi(ceramah) dan penjelasan memakan waktu yang cukup lama. Sebagian pendidik mengatakan bahwa guru menghabiskan terlalu banyak untuk berbicara. Hasil-hasil belajar model presentasi ini cukup jelas dan tidak ruwet dan membantu siswa memperoleh, mengasimilasikan, dan menyimpan informasi baru, memperluas struktur konseptual dan mengembangkan kebiasaan mendengarkan dan memikirkan tentang informasi.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Strategi belajar langsung merupakan strategi yang mengambil pendekatan teacher center atau pembelajaran yang berpusat pada guru atau pembelajaran yang kadar pembelajarannya sangat didominasi oleh peran guru.
Pendekatan yang berpusat pada guru(teacher centered approach) adalah  yang menempatkan guru sebagai ahli yang memegang kontrol selama proses pembelajaran, baik organisasi, materi maupun waktu. Artinya ketika dalam proses pembelajaran di kelas, lebih dominan peran guru dalam memberikan materi, sementara peserta didik hanya mendengarkan dan menerima materi yang disampaikan oleh guru bahkan peserta didik tidak diberi kesempatan sedikitpun untuk mengembangkan materi, maka pada saat itu proses pembelajaran telah berpusat pada guru.






DAFTAR PUSTAKA
Eggen, Paul dan Don Kauchak. 2012. Strategie and Models for Teachers: Teaching Content and Thinking Skills. Jakarta: Indeks.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Muijs, Daniel dan David Reynolds. 2008. Effective Teaching Evidence and Practice. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: IAIN PRESS.
Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi dan Keilmuan, Jakarta: Penerbit Erlangga.



PROFIL

Ida Kusuma Ningrum, lahir di Pekalongan pada tanggal 28 Mei 1998, anak sulung dari pasangan Abdul Latif dan Asiyah. Saya tinggal di Desa Ngalian Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Sekarang saya sedang menempuh S-1 di Institut Agama Islam Negeri(IAIN) Pekalongan di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah semester tiga. Pendidikan saya dimulai dari TK Muslimat NU Ngalian dan selesai tahun 2004, selanjutnya di MIS Ngalian dan lulus tahun 2010, berlanjut di MTs Isthifaiyah Nahdliyah Banyurip lulus tahun 2013, selanjutnya MA Hidayatul Athfal lulus tahun 2016. Saya hobi olahraga terutama volli dan tenis meja. Saya pernah mewakili olahraga cabang tenis meja Kota Pekalongan di ajang AKSIOMA(lomba seni dan olahraga antar MA se-Jawa Tengah) tahun 2015 di Solo.







[1] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, cet. Ke-5 , (Pekalongan: IAIN PRESS, 2017), hlm.65
[2] Ibid, hlm.97-98
[3] Paul Eggen dan Don Kauchak, Strategie and Models for Teachers: Teaching Content and Thinking Skills, terj. Satrio Wahono. (Jakarta: Indeks, 2012), hlm. 382  
[4] Zaenal Mustakim, op. Cit. Hlm.98
[5] Saur Tampubolon, Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi dan Keilmuan, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2014, op. Cit. Hlm. 76
[6] Daniel Muijs dan David Reynolds, Effective Teaching Evidence and Practice, terj. Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 50

Tidak ada komentar:

Posting Komentar