Laman

Kamis, 12 Oktober 2017

sbm A 7-d ( Tujuan dan Fungsi Strategi Pembelajaran )

STRATEGI PEMBELAJARAN
( Tujuan dan Fungsi Strategi Pembelajaran )

Qonita Multazima
( 2023116119 )
                                
KELAS A
JURUSAN PGMI  
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017



KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah s.w.t yang mana telah melimpahkan rahmat dan inayah-Nya  kepada kita semua. Sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi Pembelajaran” dengan sub tema “ Tujuan dan Fungsi Strategi Pembelajaran” dalam mata kuliah “Strategi Belajar Mengajar”. Sholawat serta salam senantiasa dicurahkan kepada junjungan Nabi Agung Nabi Muhammad s.a.w yang tentunya senantiasa dinantikan syafa’atnya di yaumul akhir nanti.
Makalah ini saya susun dengan bantuan beberapa refrensi buku yang ada mengenai “Tujuan dan Fungsi Strategi Pembelajaran”. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang mengikuti mata kuliah  Strategi Belajar Mengajar ini.
Di dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun penulisannya. Hal ini dikarenakan atas keterbatasan dan kemampuan yang saya miliki. Saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar kedepannya nanti bisa membuat makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah yang saya susun ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya, Sekian terima kasih.




Pekalongan, Oktober 2017




Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Tema
Strategi Pembelajaran

B.       Sub Tema
Tujuan dan Fungsi

C.      Penting Dikaji
Materi ini penting dikaji karena strategi pembelajaran memiliki keterkaitan yang kuat dengan tujuan pembelajaran. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari gambaran perilaku maupun kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa selama dan setelah jam pelajaran dengan cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam strategi pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala aktifitas guru dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang bertujuan. Oleh sebab itu, keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.












BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya / kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Dan starategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah ruh dari implementasi suatu strategi. [1]

B.   Tujuan  Strategi Pembelajaran
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan komponen pertama yang harus ditetapkan dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai indikator keberhasilan pembelajaran. Tujuan ini pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki peserta didik setelah ia menyelesaikan pengalaman dan kegiatan belajar dalam proses pembelajaran. Isi tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah hasil belajar yang diharapkan, seperti berikut ini :
1.    Mengoptimalkan Pembelajaran Pada Aspek Afektif
Pengoptimalan aspek afektif akan membantu membentuk siswa yang cerdas sekaligus memiliki sifat positif dan secara motorik terampil. Ini yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan strategi pembelajaran secara aktif.
2.    Mengaktifkan Siswa Dalam Proses Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran terkadang siswa bersifat pasif sehingga hanya memperoleh kemampuan intelektual (kognitif) saja. Idealnya, sebuah proses pembelajaran menghendaki hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Ketika berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, siswa akan mencari sendiri pengertian dan membentuk pemahamannya sendiri dalam pemikiran mereka.
Adanya tujuan yang jelas dan operasional dapat ditetapkan bahan pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, media, sumber dan alat evaluasi. Hal inilah yang diharapkan dapat mewarnai tujuan, mendukung tercapai tujuan atau tingkah laku yang diharapkan untuk memilih peserta didik. Menurut Roestiyah N.K. (1989) bahwa suatu tujuan pembelajaran adalah deskripsi tentang penampilan perilaku (performance) peserta didik yang kita harapkan setelah mereka mempelajari tujuan pembelajaran bila menginginkan program pembelajarannya berhasil.[2]
Dalam strategi pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala kativitas guru dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang bertujuan. Oleh sebab itu, keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus digunakan guru. Guru yang senang berceramah, hampir setiap tujuan pembelajaran menggunakan strategi pencapaian menggunakan ceramah. Hal ini tentu saja tidak pas atau keliru. Apabila guru menginginkan siswa terampil mengemukakan pendapat, tidak mungkin menggunakan strategi penyamapian ( ceramah). Untuk mencapai tujuan yang demikian, maka strategi pemecahan masalah (diskusi). Demikian halnya manakala guru menginginkan agar siswa dapat menyebutkan tanggal proklamasi kemerdekaan suatu negara, tidak akan efektif kalau menggunakan strategi pemecahan masalah (diskusi). Untuk mencapai tujuan yang demikian guru cukup menggunakan strategi ceramah atau pemebelajaran langsung (direct instructional). [3]
Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dapat dimliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu. Dalam kurikulum berorientasi pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran itu juga bisa diistilahkan dengan indikator hasil belajar. Artinya, apa hasil yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses pembelajaran. Berikut istilah-istilah tingkah laku yang dapat diukur sehingga menggambarkan indikator hasil belajar itu diantaranya:
1.  Mengidentifikasi (Identify)
2.  Menyebutkan (Name)
3.  Menyusun (Construct)
4.  Menjelaskan (Describe)
5.  Mengatur (Order)
6.  Membedakan (Different)
Sedangkan istilah-istilah untuk tingkah laku yang tidak terukur sehingga kurang tepat dijadikan sebagai tingkah laku dalam tujuan pembelajaran karena tidak menggambarkan indikator hasil belajar, misalnya :
1.  Mengetahui
2.  Menerima
3.  Memahami
4.  Mencintai       
5.  Mengira-Ngira.[4]

Tujuan dalam pendidikan adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif, dengan kata lain terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada peserta didik. Nilai-nilai yang nantinya akan menjadi cara anak didik bersikap dan berbuat dalam kehidupannya. Tujuan mempunyai jenjang dari yang luas dan umum sampai kepada yang sempit dan khusus, semua tujuan itu saling berhubungan satu sama lainnya, ini berarti dalam menentukan tujuan harus memperhatikan kesinambungan setiap jenjang tujuan dalam pendidikan. [5]
Tujuan pembelajaran merupakan titik tolak keberhasilan dalam pengajaran. Makin jelas rumusan tujuan pembelajaran, makin mudah menyusun dan mengimplementasikan kegiatan belajar mengajar dengan bimbingan guru. Dalam perumusan tujuan perlu dipertimbangkan hal-hal berikut ini :
a.    Kemampuan dan nilai-nilai apa yang ingin dikembangkan pada diri siswa
b.    Bagaimana cara mencapai tujuan secara bertahap atau sekaligus
c.    Apakah perlu menekankan aspek-aspek khusus
d.   Seberapa jauh tujuan itu dapat memenuhi kebutuhan perkembangan siswa
e.    Apakah waktu yang tersedia cukup untuk mencapai tujuan tersebut.
Pada hakikatnya proses belajar mengajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berinteraksi dan kerja sama secara terpadu dan harmonis dalam mencari tujuan belajar mengajar. Jika salah satu komponen di dalam proses belajar tidak berfungsi, maka seluruh sistem akan terganggu, sehingga tujuan belajar mengajar tidak dapat tercapai secara optimal.[6]

C.   Manfaat Strategi Pembelajaran
1.  Manfaat Strategi Pembelajaran Bagi Seorang Guru
a.    Memudahkan dalam memprediksi keberhasilan
b.    Alat pemecahan masalah
c.    Memudahkan dalam penyampain materi
d.   Sebagai sumber belajar yang tepat
e.    Pembelajaran dapat berlangsung sistematis

f.     Pembelajaran lebih aktif
g.    Pola mengatur tugas pembelajaran.

2.  Manfaat Pembelajaran Kooperatif  Bagi Siswa
a.    Meningkatkan kemampuan untuk bekerja sama dan bersosialisasi
b.    Melatih kepekaan diri, empati melalui variasi perbedaan sikap dan perilaku selama bekerja sama
c.    Mengurangi rasa kecemasan dan menumbuhkan rasa percaya diri
d.   Meningkatkan motivasi belajar, harga diri dan sikap perilaku positif sehingga dengan pembelajaran kooperatif peserta didik akan tahu kedudukannya dan belajar untuk saling menghargai satu sama lain
e.    Meningkatkan prestasi belajar dengan meningkatkan prestasi akademik, sehingga dapat membantu peserta didik memahami konsep-konsep yang sulit. [7]


      
      













BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya / kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Dan starategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.
Dalam strategi pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala aktivitas guru dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Isi tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah hasil belajar yang diharapkan, seperti : mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif dan mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Lalu manfaat strategi pembelajaran juga mempunyai pengaruh baik untuk guru maupun untuk siswanya.

















DAFTAR PUSTAKA

Agung. Leo & Suryani. Nunuk. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Penerbit Ombak (Anggota IKAPI).
Harjanto.  1997. Perencanaan pengajaran .Cet.I. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Mustakim. Zaenal. 2017. Strategi Dan Metode Pembelajaran (Edisi Revisi). Yogyakarta: Matagraf.
Sanjaya. Wina. 2007. Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendiidkan. Cet.III. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tasrial. &Daryanto. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Cet.I. Yogyakarta: PENERTBIT GAVA MEDIA.




PROFIL


Nama                                       :      Qonita Multazima
Tempat Tanggal Laahir           :      Pekalongan, 15 April 1998
Alamat                                    :     Dukuh Cokrah Galih. Dadirejo Barat RT 07      RW 02, Tirto-Pekalongan.
Riwayat Pendidikan               :      TK Muslimat NU Dadirejo
                                                      SD Negeri 04 Dadirejo
                                                      SMP Negeri 1 Tirto
                                                      SMA Negeri 1 Wiradesa



LAMPIRAN




























[1] Zaenal Mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran(Edisi Revisi), (Yogyakarta: Matagraf, 2017), Hlm. 93-94
[2] Nunuk Suryani & Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Penerbit Ombak (Anggota IKAPI), 2012), Hlm.39-40

[3] Ibid.,Hlm. 9
[4] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendiidkan,Cet.III, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Hlm.86-87
[5] Daryanto & Tasrial, Konsep Pembelajaran Kreatif, Cet.I, (Yogyakarta: PENERTBIT GAVA MEDIA, 2012), Hlm.51
[6] Harjanto, Perencanaan pengajaran ,Cet.I,  (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1997), Hlm.136
[7] Nunuk Suryani & Leo Agung, Op.cit.. Hlm. 81

Tidak ada komentar:

Posting Komentar