Laman

Jumat, 27 Oktober 2017

sbm D 8-a “Hakikat metode pembelajaran”

METODE PEMBELAJARAN
“Hakikat Metode Pembelajaran”
Nur Ismiati
2023116156
Kelas D

 JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN
2017



BAB I
PENDAHULUAN

A. Tema
“ Metode pembelajaran ”
B. Sub Tema
“ Hakikat metode pembelajaran”
C. Mengapa pentingnya dikaji?
Sekolah merupakan forum untuk menuntut ilmu secara formal, dimana didalamnya terdapat pendidik dan peserta didik yang saling berinteraksi.adapun dalam sebuah forum sekolah pastilah terdapat peserta didik yang beraneka ragam dan mempunyai perbedaan,bail latar belakang, adat istiadat, identitas sosialmaupun bahasanya. Dari berbagai macam perbedaan masing-masing individu peserta didik yang berpengaruh terhadap kapasitas  belajar mereka. Dalam proses belajar mengajar di sekolah ada peserta didikyang sangat baik dalam menerima pelajaran, ada juga yang kurang baik , bahkan ada yang lemah sekali dalam memahami materi pelajaran yang di sampaikan oleh guru.
Melihat kemampuan siswa yang beragam dalam sebuah proses belajar mengajar maka dibutuhkan pula metode pembelajaran yang tepat agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien. Dengan demikian pengetahuan mengenai metode pembelajaran yang sangat beragam tentu diperlukanbagi seorang guru. Hal ini dimaksudkan supaya  guru dapat memilih metode manakah yang tepat ia ambil untuk melakukan sebuah pembelajaran.



BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode pembelajaran
1. Hakikat metode pembelajaran
Metode, dalam bahasa arab dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka strategi tersebut haruslah diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka pengembangan mental dan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan baik.
Dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan alat yang digunakan untukmencapai tujuan pendidikan. Alat itu mempunyai dua fungsi ganda, yaitu bersifat polipragmatis dan monopragmatis. 
Polipragmatis bilamana metode mengandung kegunaan yang serba ganda (multipurpose), misalnya suatu metode tertentu pada suatu situasi kondisi tertentu dapat digunakan membangun dan memperbaiki. Kegunaannya dapat bergantung pada si pemakai atau pada corak, bentuk, dan kemampuan dari metode sebagai alat, sebaliknya monopragmatis bilamana metode mengandung satu macam kegunaan untuk satu macam tujuan. Penggunaan mengandung implikasi bersifat konsisten, sistematis dan kebermaknaan menurut kondisi sasarannya mengingat sasaran metode adalah manusia, sehingga pendidik dituntut untuk berhati-hati dalampenerapannya.
Para ahli mendefinisikan metode sebagai berikut:
1) Menurut sanjaya, metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan disusun tercapai secara optimal.
2) Dengeng, metode adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pengajaran yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda.
3) Muslich, member pengertian tentang metode pembelajaran sebagai cara untuk melakukan aktivitas yang bersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri atas pendidik dan siswa untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pembelajaran.
4) Menurut Knowles, metode adalah pengorganisasian siswa didalam upaya mencapai tujuan belajar.
5) Menurut dedikbut, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Berdasarkan etimologinya,metode pada dasarnya merupakan cara yang digunakan dalam proses pendidikan yang bertujuan untuk mempermudah pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Berdasarkan pasal 5 keputusan direktur jendral pendidikan tinggi departemen pendidikan nasional rebuplik Indonesia nomor: 43/ DIKTI/ Kep/ 2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok matakuliah pengembangan bahwa dalam metodologi pembelajaran hendaknya:
1) Proses pembelajaran hendaknya diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan,menantang memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukupbagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian, dengan menempatkan mahasiswa sebagai subjek pendidikan,mitra dalam proses pembelajaran, dan sebagai  umat, anggota keluarga,masyarakat dan warga Negara.
2) Pembelajaran yang diselenggarakan merupakan proses yang mendidik,induktif, dan reflektif melalui dialog kreatif partisipatori untuk mencapai pemahaman tentang kebenaran substansi dasar kajian, berkarya nyata, dan untuk menumbuhkan motivasi belajar sepanjang hayat.
3) Bentuk aktivitas proses pembelajaran: kuliah tatap muka, ceramah, tugas baca, seminar kecil, dan kegiatan kokurikuler.
4) Motivasi: menumbuhkan kesadaran bahwa pembelajaran pengembangan kepribadian merupakan kebutuhan hidup untuk dapat eksis dalam masyarakat.
Adapun  didalam penggunan satu atau beberapa metode haruslah memperhatikan beberapa syarat-syarat berikut ini:
1) Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, semangat, minat,atau gairah belajar siswa.
2) Metode mengajar yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan keprinadian siswa.
3) Metode mengajar yang dipergunakan siswa harus dapat memberikan kesempatan siswa untuk mewujudkan karya.
4) Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).
5) Metode yang dipergunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha sendiri.
2. Kedudukan metode dalam belajar mengajar
Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh, tapi nyata dan memag betul-betul dipikirkan oleh seorang guru.
Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode sebagai  berikut:
1) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menepati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak satupun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran.ini berarti guru memahami benar kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar. Motivasi ekstrinsik menurut sardirman A.M. adalah motif-motif  yang aktif dan berfungsinya karena perangsang dari luar. Karenaitu, metode sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.
2) Metode sebagai pengangajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif  lama. Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberika juga bermacam-macam, ada yang cepat dan ada yang lambat. Sehingga, dalam kegiatan belajar mengajar guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien,mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau disebut metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan  yang diharapkan.
3) Metode sebagai alat untuk mencapai  tujuan
Tujuan adalah cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.tujuan adalah pedoman yang member arah kemana kegiatan belajar mengajar akan dibawa. Salah satu cara yang dapat ditempuh guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal adalah dengan menggunakan metode pembelajaran. Dengan memanfaatkan metode yang akurat, guru akan mampu mencapai tujan pembelajaran.
Jadi, guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode
Ada beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mengaplikasikan sebuah metode pengajaran,yaitu :
1. Tujuan yang hendak dicapai
2. Kemampuan pendidik
3. Peseta didik
4. Situasi dan kondisi dimana berlangsung
5. Fasilitas
6. Waktu yang tersedia
7. Kebaikan dan kekurangan sebuah metode,bagaimana ciri-ciri metode tersebut, kapan digunakan, bagaimana cara menggunakannya.
Dengan demikian, seorang pendidik dituntut untukmemahami dan memperhatikan hal-hal yang sesuai untuk mengajarkan suatu materi.   
4. Unsur penting metode pembelajaran
1) Merupakan seperangkat cara menyampaikan pembelajaran
2) Adanya guru sebagai pembawa pesan
3) Memanfaatkan fasilitas yang ada
4) Ada tujuan yang ingin dicapai
5) Menciptakan situasi yang mendukung
6) Melibatkan subjek didik
5. Macam-macam metode pembelajaran
Metode-metode pembelajaran secara garis besar dapat dibedakan dalamdua kelompok, yaitu pembelajaran teori dan pembelajaran praktik.
1. Metode pembelajaran teori
1) Metode ekspositori
a. Metode ceramah
Ceramah merupakan metode penyampaian bahan ajar secara lisan dari guru kepada para siswa. Dalam ceramah, bahan ajar hendaknya tersusun secara sistematis, dari yang sederhana, mudah, konkret, telah diketahui menuju pada yang lebih kompleks, baru, sukar, dan abstrak.
b. Metode Tanya jawab
Tanya jawab dapat digunakan bersatu dengan ceramah. Setelah menjelaskan beberapa konsep, prinsip, prosedur ataupun menggunakan beberapa isu atau masalah, guru member kesempatan kepada siswa untuk bertanya, atau guru mengajukan beberapa pertanyaan.
c. Metode demontrasi
Demonstrasi merupakan suatu metode pembelajaran yang berbentuk penyajian atau presentasi bagaimana cara suatu alat bekerja, bagaimana cara mengerjakan sesuatu, memecahkan masalah, bagaimana berperilaku, memberikan layanan, dan seterusnya.
2) Pembelajaran kegiatan kelompok
a. Metode diskusi
b. Metode diskusi panel
3) Pembelajaran berbuat
a. Metode kerja kelompok
b. Metodeeksperimen
c. Metode pengamatan
d. Metode penelitian sederhan
2. Pembelajaran praktik
1) Pembelajaran praktik di sekolah
2) Pembelajaran praktik di sekolah dasar



BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur dalam menyampaikan materi pembelajaran. Kedudukan metode dalam belajar mengajar. adapun kedudukan metode dalam pembelajaran yaitu  sebagai berikut:
1. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
2. Metode sebagai pengangajaran.
3. Metode sebagai alat untuk mencapai  tujuan
Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode yaitu :
1. Tujuan yang hendak dicapai
2. Kemampuan pendidik
3. Peseta didik
4. Situasi dan kondisi dimana berlangsung
5. Fasilitas
6. Waktu yang tersedia
7. Kebaikan dan kekurangan sebuah metode,bagaimana ciri-ciri metode tersebut, kapan digunakan, bagaimana cara menggunakannya.
Macam-macam metode pembelajaran
1. Metode pembelajaran teori
1) Metode ekspositori
a. Metode ceramah
b. Metode Tanya jawab
c. Metode demontrasi
2) Pembelajaran kegiatan kelompok
a. Metode diskusi
b. Metode diskusi panel
3) Pembelajaran berbuat
a. Metode kerja kelompok
b. Metodeeksperimen
c. Metode pengamatan
d. Metode penelitian sederhan
2. Pembelajaran praktik
1) Pembelajaran praktik di sekolah
2) Pembelajaran praktik di sekolah dasar










DARTAR PUSATAKA
Dramajah, syaiful bahri, dkk. 2002. Strategi belajar mengajar. (Jakarta: PT Rineka cipta).
Mustakim, zaenal. 2017. Srategi dan metode pembelajaran. (pekalongan: IAIN Pekalongan Press).
Supriyatiningrum, jamil. 2013. Starategi pembelajaran teori dan aplikasi. (jogyakarta: Ar-ruzz Media).
Sy.sukmadinata, nana, dkk. 2012. Kurikulum dan pembelajaran kompetensi. (bandung: PT refika aditama).
Taniredja, tukiran, dkk. 2011. Model-model pembelajaraninovatif. (bandung: Alfabeta).
Ahmadi, abu, dkk. 1997. Srtategi Belajar Mengajar (SBM). (bandung: CV pusataka setia).
Ramayulis. 2002.  Ilmu pendidikan islam.  (Jakarta: kalam mulia).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar