Laman

Senin, 16 Oktober 2017

sbm G 6-d “PENERAPAN PENDEKATAN BELAJAR MENGAJAR”

PENDEKATAN BELAJAR MENGAJAR
“PENERAPAN PENDEKATAN BELAJAR MENGAJAR”


Sinta Setia Sukma (2021115226)
Kelas: G

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS  TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR

Puji Allah SWT kami panjatkan seraya memohon pertolongan dan hidayah kepada-Nya. Shalawat dan salam kami haturkan kepada Rasulullah Muhammad salallahu ‘alaihi wasallam sebagai pelita penerang, uswatun khasanah dan sebagai khatam al-anbiya wa al-mursalin.Penulis bersyukur kepada Illahi Rabbi yang telah memberikan hidayah serta taufiq-Nya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul “Penerapan Pendekatan Belajar Mengajar” mata kuliah Strategi Belajar Mengajar telah terselesaikan tepat waktu.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada kedua Orang tua yang slalu mendukung dan memeberi semangat. Terimakasih kepada Bapak Muhammad Ghufron.M.S.I. selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar yang telah memberikan ilmunya, serta rekan-rekan semua.
Kemudian kritik pembaca terhadap makalah ini sangat diharapkan. Kritik tersebut penulis terima sebagai bahan perbaikan pembuatan makalah selanjutnya. Akhirnya saran dari semua pihak akan penulis terima dengan baik, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.





                                                            Pekalongan, 13 Oktober  2017


                                                                        Sinta Setia Sukma



B AB  I
PENDAHULUAN

A.    Tema                     : Pendekatan Belajar Mengajar

B.     Sub Tema             : “Penerapan Pendekatan Belajar Mengajar”

C.    Mengapa Penting Untuk Dikaji
      Penerapan pendeketan dalam belajar mengajar ini penting untuk dikaji dalam proes pembelajaran, karena dilihat dari segi kepentingan  peserta didik, potensi pesreta didik yang berbeda-beda itu dapat diwujudkan dalam kenyataan melalui pendekatan-pendekatan dalam belajar mengajar.
      Dan seorang guru sebagai agent yang menggerakan terjadinya proses pembelajaran pada anak didik, guru juga membantu peserta didik agar dapat mengaktualisasikan potensi yang di milikinya.















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pendekatan Belajar Mengajar
                        Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik  tolak atau sudut pandang kita terhadap pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode dengan cakupan teoritis tertentu.[1]

B.     Penerapan Pendekatan Belajar Mengajar
1)      Pendekatan Tingkah laku (Behavioral Mdelis)
  Pendekatan ini menekankan pada teori tingkah laku, sebagai aplikasi dari teori belajar behaviorisme. Tingkah laku pada dasarnya dikontrol oleh stimulus dan respons yang diberikan individu. Penguatan hubungan stimulus dengan respons merupakan prosesbelajar yang menyebabkan perubahan tingkah laku.
              Dalampendekatan ini langkah-langkah guru dalammengajar dalah sebagai berikut:
a.       Guru menyajikan stimulus belajar pada siswa.
b.      Mengamati tingkah laku siswa dalam menanggapi stimulus yang diberikan guru (respons siswa)
c.       Menyediakan atau memberikan latihan-latihan kepada siswa dalamemberikan respons terhadap stimulus.
d.      Memperkuat respons siswa yang dipandang paing tepat sebagai jawaban terhadap stimulus.[2]
2)      Pendekatan Kompetensi
              Kompetensi menunjukan kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pembelajaran dan latihan. Kompetensi merupakan indikator yang menunjuk pada perbuatan yang bisa diamati dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap serta tahap-tahap pelaksanaanya utuh.
              Implikasi dari pendekatan kompetensi terhadap pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.       Pembelajaran perlu menekankan pada pembelajaran individual meskipun dilaksanakan secara klasikal dalam pembelajaran perlu diperhatikan peserta didik, dalam hal ini misalnya tugas diberikan secara individual, bukan secara kelompok.
b.      Perlu diupayakan lingkungan belajar yang kondusif, dengan metode dan media yang bervarisi yang memungkinkan setiap peserta didik mengikuti belajar dengan tenang dan menyenangkan.
c.       Dalam pembelajaran perlu diberikan waktu yang cukup, terutama dalam penyelesaian tugas atau praktik pembelajaran agar setiap peserta didik dapat mengerjakan tugas belajar dengan baik. Apabila waktu yang tersedia disekolah tidak mencukupi, berilah kebebasan kepada peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan diluar kelas.
3)      Pendekatan Lingkungan
      Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan menarik perhatian peserta didik jika apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkunganya.
      Berkenaan dengan pendekatan lingkungan ini, UNESCO (1980) mengemukakan jenis-jenis lingkungan yang dapat didayagunakan oleh peserta didik untuk kepentingan pembelajaran:
a.       Lingkungan yang meliputi faktor-faktor biologi, sosio ekonomi, dan budaya yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung, dan berinteraksi dengan kehidupan peserta didik.
b.      Sumber masyarakat yang meliputi setiap unsur atau fasilitas yang ada dalam suatu masyarakat.
c.       Ahli-ahli setempat yang meliputi tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki pengetahuan khusus yang berkaitan dengan kepentingan pembelajaran.
4)      Pendekatan Kontekstual
                Dalam pembelajaran kontekstual tugas guru adalah memberikan kemudahan kepada peserta didik dengan menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai. Guru bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hafalan, tetapi mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran.
    Pembelajaran kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk menghbunkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa.[3] Dalam pelaksanaanya, Zahorik (1995) mengemukakan lima elemen yang harus diperhatikan dalam pembelajaran kontekstual sebagai berikut:
a.       Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik.
b.      Pembelajaran dimulai dari keseluruhan (global) menuju bagian-bagiannya secara khusus (dari umum ke khusus).
c.       Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman.
d.      Pembelajaran ditekankan pada upaya mempraktikan secara langsung apa-apa yang dipelajari.
e.       Adanya refleksi terhadap strategi pembelajaran dan pengembangan pengetahuan yang dipelajari.
5)      Pendekatan Tematik (Tematic Approach)
              Pendekatan tematik merupakan pendekatan pembelajaran untuk mengadakan hubungan yang erat dan serasi antara berbagai aspek yang mempengaruhi peserta didik dalam proses belajar.[4]
              Pendekatan ini dapat diterapkan pada pembelajaran membetuk kelompok kooperatif, yaitu utuk mengajari siswa bagaimana cara berpartisipasi dalam satuan kelompok kooperatif, yang terdiri dari anggota ang berkemampuan berbeda, ras bebeda jeniskelamin berbeda atau etnis berbeda. Berikut contoh penerapannya:
a.       Pilih karakteristik untuk mengelompokan siswa dan tentukan tiga ciri karakteristik tersebut (misalnya partisipasi aktif, partisipasi sedang, perlu dorongan partisipasi). Gunakan pengamatan data diulaidari minggu-minggu awalmasuk sekolah. Buat daftar induk berisi identifikasi setiap siswa berdasarkan ciri-ciri yang ditentukan. Ciri-ciri ini dapat digunakan kemudian sebagai kriteria dalam menilai siswa.
b.      Bentuk kelompok kooperatif dengan memilih anggota-anggota uang memilikiciri-ciri berbeda.
c.       Tentukan kelompok mana yang harus menjadi kelompok dasar dan selalu bersama dalam seiap kesempatan. Tentukan juga kelompok taktis yang harus berubah pada setiap pergantian pelajaran.[5]
6)      Pendekatan Sains Tekhnologi dan Masyarakat (STM)
              Hasil penelitian dari National Science Teacher Association (NSTA) 12 menunjukan bahwa pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan STM mempunyai berbagai perbedaan jika dibandingkan dengan cara biasa. Perbedaan tersebut ada pada aspek kaitan dan aplikasi bahan pelajaran, kreativitas, sikap, proses dan konsep pengetahuan. Melalui pendekatan  STM ini guru dianggap sebagai fasilitator dan informasi yang diterima siswa akan lebih lama diingat. Dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM ini tercakup juga adanya pemecahan masalah, tetapi masalah itu ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari-hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah-langkah ilmiah.[6]
      Pendekatan tekhnologi ini dapat kita terapkan pada pembuatan laporan power point :
a.       Diawal pelajaran, perkenalkan siswa pada perkiraan mengenai apa saja yang akan mereka tunjukan dengan menggunakan power point sehubungan dengan pelajaran yang baru dibahas.
b.      Tampilkan rubik yang akan digunakan untuk menilai laporan.
c.       Gambarkan contoh-contoh yang baik maupun ontoh-contoh yang tidak baik dari hasil yang dipeerkirakan pada tiap-tiap presentasi .
d.      Selesaikan pelajaran dan tugas-tugas.
e.       Tinjau kembali penggunaan poweer point dan hasil-hasil yang diharapkan. Berikan batas waktu dan jadwal untuk pmbuatan laporan
f.       Saat siswa perorangan menampilkan laporannya, tandai aspek positif dari setiap slide menggunakan rubik yang telah dibuat pada awal pelajaran.[7]
7)      Pendekatan Ketrampilan Proses
      Pendekatan ketrampilan proses merupakan  pendekatan pembelajaran  yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan  kreativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap serta menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari.[8]
      Pendekatan ketrampilan proses adalah pendekatan belajar mengajar yang mengarah pada pengembangan kemampuan-kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar untuk penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi dalam diri ndividu siswa. Pendekatan ketrampilan proses adalah cara memandang siswa sebagai manusia seutuhnya.[9]
      Indikator-indikator pendekatan ketrampilan proses antara  lain kemampuan  mengidentifikasi, mengklarifikasi, menghitung, mengukur, mengamati, mencari hubungan, menafsirkan, menyimpulkan, menerapkan, mengkomunikasikan dan mengekpresikan diri dalam suatu kegiatan untuk menghasilkan suatu karya. [10]
8)      Pembelajaran aktif (Active Learning)
      Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut, sehingga semua siswa dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.
Menurut Bonwell (1995), pembelajaran aktif memiliki    karakteristik sebagai berikut:
a.       Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas,
b.      Siswa tidak hanya mendengarkan pelajaran secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran,
c.       Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pelajaran,
d.      Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi,
e.       Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.[11]








BAB III
PENUTUP
            Pendekatan pembelajaran dapat berarti titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta didik di dalam perwujudan kegiatan pembelajaran, yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar.
            Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan Guru dan anak didiklah yang menggerakkannya. Ketika kegiatan belajar mengajar itu berproses, guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak didiknya dengan segala konsekuensinya. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran. Pendekatan yang tepat maka akan berlangsung belajar mengajar yang menyenangkan.









DAFTAR PUSTAKA

            Bellanca, James. 2011. 200+ Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif, (Jakarta: PT. Indeks).

            Ismawati. Esti. 2012. Perencanaan Pengajaran Bahasa, (Yogyakarta: Ombak ).

            Komalasari, Kokom. 2010.  Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. (Bandung: PT. Refika Aditama).

            Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press).

            Suryani, Nunuk. 2012. Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta:  Ombak). 
           
           







PROFIL

BIODATA


Nama               : Sinta Setia Sukma
Alamat                        : Pajomblangan, kec. Kedungwuni, Kab. Pekalongan
Pendidikan      :TK Muslimat NU Kebaran
                        MI WS Kebaran
                        SMP NU Pajomblangan
                        MA SS Proto
                        IAIN Pekalongan (semester 5)




                [1] Kokom komalasari,  Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2010), hlm. 54.
                [2] Dr. Nunuk Suryani, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta:  Ombak, 2012), hlm. 27-28.           
                [3] Dr. Nunuk Suryani, Ibid,. hlm. 75.
                [4] Zaenal  Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 77-84.
                [5] James Bellanca, 200+ Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif, (Jakarta: PT. Indeks, 2011) , hlm. 247-248.
                [6] Zaenal  Mustakim, Op.Cit., hlm. 84.
                [7] James Bellanca, Op.Cit., hlm. 154-155.
                [8] Zaenal  Mustakim, Op.Cit., hlm. 86.
                [9] Dr. Esti Ismawati M. Pd, Perencanaan Pengajaran Bahasa, (Yogyakarta: Ombak 2012),  hlm. 68.
                [10] Zaenal  Mustakim, Op.Cit., hlm.86.
                [11] https://catarts.wordpress.com/2012/04/15/pendekatan-dalam-belajar-mengajar/. 13/10/17.pukul 10. 13.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar