PENDEKATAN
BELAJAR MENGAJAR
“PENERAPAN
PENDEKATAN BELAJAR MENGAJAR”
Sinta Setia
Sukma (2021115226)
Kelas: G
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji Allah SWT kami panjatkan seraya
memohon pertolongan dan hidayah kepada-Nya. Shalawat dan salam kami haturkan
kepada Rasulullah Muhammad salallahu ‘alaihi wasallam sebagai pelita penerang,
uswatun khasanah dan sebagai khatam al-anbiya wa al-mursalin.Penulis
bersyukur kepada Illahi Rabbi yang telah memberikan hidayah serta taufiq-Nya
kepada penulis sehingga makalah yang berjudul “Penerapan Pendekatan Belajar Mengajar” mata kuliah Strategi
Belajar Mengajar telah terselesaikan tepat waktu.
Ucapan terima kasih penulis
sampaikan pula kepada kedua Orang tua yang slalu mendukung dan memeberi
semangat. Terimakasih kepada Bapak Muhammad Ghufron.M.S.I. selaku dosen
pengampu mata kuliah Strategi Belajar
Mengajar yang telah memberikan ilmunya, serta rekan-rekan semua.
Kemudian
kritik pembaca terhadap makalah ini sangat diharapkan. Kritik tersebut penulis
terima sebagai bahan perbaikan pembuatan makalah selanjutnya. Akhirnya saran
dari semua pihak akan penulis terima dengan baik, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Pekalongan,
13 Oktober 2017
Sinta
Setia Sukma
B AB I
PENDAHULUAN
A. Tema : Pendekatan
Belajar Mengajar
B. Sub Tema :
“Penerapan Pendekatan Belajar Mengajar”
C. Mengapa
Penting Untuk Dikaji
Penerapan
pendeketan dalam belajar mengajar ini penting untuk dikaji dalam proes
pembelajaran, karena dilihat dari segi kepentingan peserta didik, potensi pesreta didik yang
berbeda-beda itu dapat diwujudkan dalam kenyataan melalui pendekatan-pendekatan
dalam belajar mengajar.
Dan seorang guru sebagai agent yang
menggerakan terjadinya proses pembelajaran pada anak didik, guru juga membantu
peserta didik agar dapat mengaktualisasikan potensi yang di milikinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pendekatan Belajar Mengajar
Pendekatan pembelajaran
dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi,
menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode dengan cakupan teoritis
tertentu.[1]
B. Penerapan
Pendekatan Belajar Mengajar
1)
Pendekatan
Tingkah laku (Behavioral Mdelis)
Pendekatan ini menekankan pada teori tingkah
laku, sebagai aplikasi dari teori belajar behaviorisme. Tingkah laku pada
dasarnya dikontrol oleh stimulus dan respons yang diberikan individu. Penguatan
hubungan stimulus dengan respons merupakan prosesbelajar yang menyebabkan
perubahan tingkah laku.
Dalampendekatan ini
langkah-langkah guru dalammengajar dalah sebagai berikut:
a.
Guru
menyajikan stimulus belajar pada siswa.
b.
Mengamati
tingkah laku siswa dalam menanggapi stimulus yang diberikan guru (respons
siswa)
c.
Menyediakan
atau memberikan latihan-latihan kepada siswa dalamemberikan respons terhadap
stimulus.
d.
Memperkuat
respons siswa yang dipandang paing tepat sebagai jawaban terhadap stimulus.[2]
2)
Pendekatan Kompetensi
Kompetensi menunjukan kemampuan
melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pembelajaran dan latihan.
Kompetensi merupakan indikator yang menunjuk pada perbuatan yang bisa diamati
dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek pengetahuan, ketrampilan, nilai
dan sikap serta tahap-tahap pelaksanaanya utuh.
Implikasi dari pendekatan
kompetensi terhadap pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.
Pembelajaran
perlu menekankan pada pembelajaran individual meskipun dilaksanakan secara
klasikal dalam pembelajaran perlu diperhatikan peserta didik, dalam hal ini
misalnya tugas diberikan secara individual, bukan secara kelompok.
b.
Perlu
diupayakan lingkungan belajar yang kondusif, dengan metode dan media yang
bervarisi yang memungkinkan setiap peserta didik mengikuti belajar dengan
tenang dan menyenangkan.
c.
Dalam
pembelajaran perlu diberikan waktu yang cukup, terutama dalam penyelesaian
tugas atau praktik pembelajaran agar setiap peserta didik dapat mengerjakan
tugas belajar dengan baik. Apabila waktu yang tersedia disekolah tidak
mencukupi, berilah kebebasan kepada peserta didik untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan diluar kelas.
3)
Pendekatan
Lingkungan
Pendekatan lingkungan merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta
didik melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendekatan ini
berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan menarik perhatian peserta didik jika
apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi
lingkunganya.
Berkenaan dengan pendekatan lingkungan
ini, UNESCO (1980) mengemukakan jenis-jenis lingkungan yang dapat didayagunakan
oleh peserta didik untuk kepentingan pembelajaran:
a.
Lingkungan
yang meliputi faktor-faktor biologi, sosio ekonomi, dan budaya yang berpengaruh
secara langsung maupun tidak langsung, dan berinteraksi dengan kehidupan
peserta didik.
b.
Sumber
masyarakat yang meliputi setiap unsur atau fasilitas yang ada dalam suatu
masyarakat.
c.
Ahli-ahli
setempat yang meliputi tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki pengetahuan khusus
yang berkaitan dengan kepentingan pembelajaran.
4)
Pendekatan
Kontekstual
Dalam
pembelajaran kontekstual tugas guru adalah memberikan kemudahan kepada peserta
didik dengan menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai. Guru
bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hafalan, tetapi
mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran.
Pembelajaran kontekstual adalah konsep
pembelajaran yang mendorong guru untuk menghbunkan antara materi yang diajarkan
dan situasi dunia nyata siswa.[3]
Dalam pelaksanaanya, Zahorik (1995) mengemukakan lima elemen yang harus
diperhatikan dalam pembelajaran kontekstual sebagai berikut:
a.
Pembelajaran
harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik.
b.
Pembelajaran
dimulai dari keseluruhan (global) menuju bagian-bagiannya secara khusus (dari
umum ke khusus).
c.
Pembelajaran
harus ditekankan pada pemahaman.
d.
Pembelajaran
ditekankan pada upaya mempraktikan secara langsung apa-apa yang dipelajari.
e.
Adanya
refleksi terhadap strategi pembelajaran dan pengembangan pengetahuan yang
dipelajari.
5)
Pendekatan
Tematik (Tematic Approach)
Pendekatan tematik merupakan
pendekatan pembelajaran untuk mengadakan hubungan yang erat dan serasi antara
berbagai aspek yang mempengaruhi peserta didik dalam proses belajar.[4]
Pendekatan ini dapat diterapkan
pada pembelajaran membetuk kelompok kooperatif, yaitu utuk mengajari siswa
bagaimana cara berpartisipasi dalam satuan kelompok kooperatif, yang terdiri
dari anggota ang berkemampuan berbeda, ras bebeda jeniskelamin berbeda atau
etnis berbeda. Berikut contoh penerapannya:
a.
Pilih
karakteristik untuk mengelompokan siswa dan tentukan tiga ciri karakteristik
tersebut (misalnya partisipasi aktif, partisipasi sedang, perlu dorongan
partisipasi). Gunakan pengamatan data diulaidari minggu-minggu awalmasuk
sekolah. Buat daftar induk berisi identifikasi setiap siswa berdasarkan
ciri-ciri yang ditentukan. Ciri-ciri ini dapat digunakan kemudian sebagai kriteria
dalam menilai siswa.
b.
Bentuk kelompok
kooperatif dengan memilih anggota-anggota uang memilikiciri-ciri berbeda.
c.
Tentukan
kelompok mana yang harus menjadi kelompok dasar dan selalu bersama dalam seiap
kesempatan. Tentukan juga kelompok taktis yang harus berubah pada setiap
pergantian pelajaran.[5]
6)
Pendekatan
Sains Tekhnologi dan Masyarakat (STM)
Hasil penelitian dari National
Science Teacher Association (NSTA) 12 menunjukan bahwa pembelajaran sains
dengan menggunakan pendekatan STM mempunyai berbagai perbedaan jika
dibandingkan dengan cara biasa. Perbedaan tersebut ada pada aspek kaitan dan
aplikasi bahan pelajaran, kreativitas, sikap, proses dan konsep pengetahuan.
Melalui pendekatan STM ini guru dianggap
sebagai fasilitator dan informasi yang diterima siswa akan lebih lama diingat.
Dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM ini tercakup juga adanya
pemecahan masalah, tetapi masalah itu ditekankan pada masalah yang ditemukan
sehari-hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah-langkah ilmiah.[6]
Pendekatan tekhnologi ini dapat kita
terapkan pada pembuatan laporan power point :
a.
Diawal
pelajaran, perkenalkan siswa pada perkiraan mengenai apa saja yang akan mereka
tunjukan dengan menggunakan power point sehubungan dengan pelajaran yang baru
dibahas.
b.
Tampilkan
rubik yang akan digunakan untuk menilai laporan.
c.
Gambarkan
contoh-contoh yang baik maupun ontoh-contoh yang tidak baik dari hasil yang
dipeerkirakan pada tiap-tiap presentasi .
d.
Selesaikan
pelajaran dan tugas-tugas.
e.
Tinjau
kembali penggunaan poweer point dan hasil-hasil yang diharapkan. Berikan batas
waktu dan jadwal untuk pmbuatan laporan
f.
Saat siswa
perorangan menampilkan laporannya, tandai aspek positif dari setiap slide
menggunakan rubik yang telah dibuat pada awal pelajaran.[7]
7)
Pendekatan
Ketrampilan Proses
Pendekatan ketrampilan proses
merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar,
aktivitas dan kreativitas peserta didik
dalam memperoleh pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap serta menerapkanya
dalam kehidupan sehari-hari.[8]
Pendekatan ketrampilan proses adalah
pendekatan belajar mengajar yang mengarah pada pengembangan kemampuan-kemampuan
mental, fisik dan sosial yang mendasar untuk penggerak kemampuan-kemampuan yang
lebih tinggi dalam diri ndividu siswa. Pendekatan ketrampilan proses adalah
cara memandang siswa sebagai manusia seutuhnya.[9]
Indikator-indikator pendekatan ketrampilan
proses antara lain kemampuan mengidentifikasi, mengklarifikasi,
menghitung, mengukur, mengamati, mencari hubungan, menafsirkan, menyimpulkan,
menerapkan, mengkomunikasikan dan mengekpresikan diri dalam suatu kegiatan untuk
menghasilkan suatu karya. [10]
8)
Pembelajaran aktif (Active Learning)
Pembelajaran
aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara
aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar
siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut, sehingga
semua siswa dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan
karakteristik pribadi yang mereka miliki.
Menurut
Bonwell (1995), pembelajaran aktif memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a.
Penekanan
proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan
pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau
permasalahan yang dibahas,
b.
Siswa tidak
hanya mendengarkan pelajaran secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang
berkaitan dengan materi pembelajaran,
c.
Penekanan
pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pelajaran,
d.
Siswa lebih
banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi,
e.
Umpan-balik
yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.[11]
BAB III
PENUTUP
Pendekatan pembelajaran dapat berarti titik tolak atau
sudut pandang terhadap proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum
perbuatan guru dan peserta didik di dalam perwujudan kegiatan pembelajaran,
yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar.
Dalam kegiatan
belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan
Guru dan anak didiklah yang menggerakkannya. Ketika
kegiatan belajar mengajar itu berproses, guru harus dengan ikhlas dalam
bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak didiknya dengan segala
konsekuensinya. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam
pengajaran. Pendekatan yang tepat maka akan berlangsung belajar mengajar yang
menyenangkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Bellanca, James. 2011. 200+
Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif, (Jakarta: PT. Indeks).
Ismawati. Esti. 2012. Perencanaan Pengajaran Bahasa, (Yogyakarta:
Ombak ).
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran
Kontekstual Konsep dan Aplikasi. (Bandung: PT. Refika Aditama).
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi
dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press).
Suryani, Nunuk. 2012. Strategi Belajar Mengajar,
(Yogyakarta: Ombak).
PROFIL
BIODATA
Nama :
Sinta Setia Sukma
Alamat :
Pajomblangan, kec. Kedungwuni, Kab. Pekalongan
Pendidikan :TK
Muslimat NU Kebaran
MI
WS Kebaran
SMP
NU Pajomblangan
MA
SS Proto
IAIN
Pekalongan (semester 5)
[11] https://catarts.wordpress.com/2012/04/15/pendekatan-dalam-belajar-mengajar/. 13/10/17.pukul 10. 13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar