Laman

Jumat, 27 Oktober 2017

sbm G 9-c “METODE PEMBELAJARAN INKONVENSIONAL”

METODE PEMBELAJARAN
“METODE PEMBELAJARAN INKONVENSIONAL”
  
Abul Mafaakhir
(2021115277)
 
KELAS: G 

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang metode pendidikan inkonvensional ini dengan sebaik mungkin. Meskipun masih banyak kekurangan didalamnya. Dan kami berterima kasih kepada M. Hufron, M.Pd selaku dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar IAIN Pekalongan yang telah memberikan tugas ini kepada penulis..
Penulis harap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis itu sendiri. Kami berharap adanya kritik, saran, dan usul guna memperbaiki makalah yang telah penulis buat.penulis mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan didalam penulisan makalah tersebut kami mohon maaf.

Pekalongan, 29  Oktober  2017

Penulis







BAB I
PENDAHULUAN

A. Tema : Metode Pembelajaran
B. Sub Tema : Metode Pembelajaran Inkonvensional
C. Penting Dikaji
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi edukatif yang dijalani antara guru dan siswanya. Pembelajaran dapat berjalan dengan baik dengan adanya perencaaan dari seorang guru. Dimana guru tersebut dapat membawa kelasnya kearah yang tepat yang ia (guru) inginkan. Hal-hal yang diperhatikan dalam membawa kelas adalah salah satunya adalah metode. Dimana metode yang nantiya akan mempengaruhi bagaimana penyampaian guru dan bagaimana penerimaan siswa dalam transfer dan share ilmu. Metode yang tepat adalah metode yang mempertimbangkan segi kesanggupan siswanya, lingkungan, dan juga faktor-faktor lain yang berhubungan engan terlaksananya kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini akan membahas salah satu metode yang efektif digunakan yaotu metode inkonvensional. Bagaimana metodenya dan seperti apa pencapaian hasil akhirnya. Dalam makalah ini akan membahas hal tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah suau pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain ialah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok/klasikan, agar pelajaran itu dapat itu diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa denga baik. Makin baik metode pembelajaran, makin efektif pula pencapaian tujuan.
B. Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar
Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang keududukan metode sebagai alat untuk mencapai tujuan, dan sebagai strategi pembelajaran. Berikut adalah penjelasannya :
1. Tujuan pembelajaran adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan pembelajaran adalah pedoman yang memberi arah kemana kegiatan  belajar mengajar akan dibawa. Guru dalam kegiatan belajar mengajar tidak dapat sekehendak hatinya dan mengabaikan tujuan yang telah dirumuskan. Dengan menggunkan metode secar akurat guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Ketika tujuan pembelajaran dirumuskan agar peserta didik mampu memiliki keterampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus sesuai dengan pembelajaran.
2. Metode sebagai strategi pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak smeua peserta didik mampu dalam berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Oleh karena itu, menurut Roestiyah (1998) bahwa dalam kegiatan belajar-mengajar guru harus memiliki strategi agar pserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien.

C. Pemilihan dan penentuan metode
Metode mengajar yang digunakan guru setiap kali mengajar bukan asal saja melainkan telah dipilih dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Pemilihan dan penentuan metode dalam kegiatan belajar mengajar yakni sebagai berikut :
1. Nilai Strategis Metode
Kegiatan belajar mengajar adalah sebuah interaksi edukatif antara guru dan peserta didik, ketika guru menyampaikan bahan pembelajaran. Bahan pelajaran yang diberikan guru kurang memberikan motivasi bagi peserta didik bila penggunaan metode megajar kurang tepat. Dalam hal inilah, enentuan metode menempati posisi penting dalam penyampaian pembelajaran.
2. Efektivitas Penggunaan Metode
Penggunaan metode yang tidak sesuai akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah di rumuskan. Guru yang selalu senang menggunakan metode ceramah, sementara tujuan pembelajarannya adalah agar peserta didik dapat memperagakan tari, adalah kegiatan belajar mengajar yang kurang konduksif. penggunaan metode yang tidak sesuai akan berakibat banyak materi atau bahan pelajaran yang terbuang, dan kebutuhan siswa terabaikan. penggunaan metode seharusnya menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. oleh karena itu, efektifitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antar metode dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
3. Pentingnya Pemilihan Dan Penentuan Metode
guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar peserta didik di kelas. salah satu kegiatan yang harus dilakukan guru adalah memilih dan menentukan metode mengajar. pemilihan dan penentuan metode ini didasarkan adanya metode-metode tertentu yang tidak dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. misalnya, tujuan pengajarannya adalah agar peserta didik dapat menggambar peta dengan benar, maka guru tidak dapat menggunakan metode tanya jawab, akan tetapi yang tepat adalah metode latihan.


4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Menurut Winarno Surakhmad (1990), bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni sebagai berikut :
a. Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar-mengajar. tujuan pembelajaran, akan mempengaruhi kemampuan yang bagaimana yang terjadi pada peserta didik. Hal ini akan berpengaruh terhadap pemilihan dan penentuan metode mengajar. Metode yang dipilih guru harus sejalan dengan tujuan pembelajaran dan sesuai dengan perkembangan peserta didik.
b. Peserta didik
Peserta didik adalah manusia berpotensi yang mengharapkan adanya pendidikan. Di sekolah, guru lah yang berkewajiban untuk mendidik dan mengajarinya.
c. Fasilitas
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar peserta didik disekolah. Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemiliihan dan penentuan metode belajar-mengajar. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi mengjar guru.
d. Situasi
Situasi kegiatan belajar-mengajar yang diciptakan guru tidak selamanya sama dari hari ke hari. Dalam hal ini tentunya guru memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakannya.
e. Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. oleh karena itu, kurangnya penguasaan terhadap berbagi jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode.

D. Pengertian Metode Pembelajaran Inkonvensional
metode mengajar inkonvensional adalah suatu metode mengajar yang disesuikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, seperti metode pengajaran modul, pengajaran berprogma, pengajaran unit dan lain sebagainya.
1. Metode Pengajaran Modul
modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional, dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan edoman penggunaannya untuk para guru. dalam formatnya modul meliputi : pendahuluan, tujuan pembelajaran, tes awal, pengalaman belajar, sumber belajar dan tes akhir.
Untuk guru inisiator hendaknya memperhatikan format tersebut apabila menggunakan modul dalam pengajarannya. Guru perlu apersepsi dalam pendahuluan, perlu adanya tes awal sebagai persiapan belajar siswa, pelaksanaan pengajaran yang interaktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa, sumber belajar meliputi berbagai macam (tidak hanya guru), dan dilaksanakan tes akhir untuk mengetahui sejauh mana siswa menerima dan memahami pelajaran yang disampaikan guru.
2. Metode Pengajaran Berprogram
Metode pengajaran berprogram adalah metode pengajaran yang memungkinkan siswa untuk mempelajari materi tertentu, terbagi atas bagian-bagian kecil yang dirangkaikan secara berurutan untuk mencapai siswa tujuan tertentu pula. dalam pengajaran ini siswa mempelajari sendiri uraian tertulis, kemudian memberikan jawaban atas pertanyaan (yang biasanya tertulis pula), dan atas jawaban tersebut siswa segera mendapat umpan balik.
Sebagai contoh metode ini adalah pengajaran dengan menggunakan alat tape recorder, film, radio, komputer, internet, dan lain sebagainya. namun demikian, bukan berarti guru tidak berfungsi atau tidak dipakai lagi, alat tersebut hanya sebagai pembantu guru untuk lebih mudah dan cepat memahamkan siswanya. disinilah guru inisator hendaknya melengkapi diri dengan media pengajaran yang representatif.

3. Metode Pengajaran Unit
Metode ini juga disebut metode proyek yang memberi makna bahwa metode pengajaran unit adalah suatu sistem pengajaran yang berpusat pada suatu masalah dan dipecahkan secara keseluruhan sehingga mempunyai arti. dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode ini mempunyai kriteria; adanya tujuan yang luas dan menyeluruh, perencanaan bersama, berpusat pada suatu masalah, dan berpusat pada siswa.
untuk guru inisiator perlu memperluas wawasan dalam menggunakan metode unit tersebut. karena bagaimanapun siswa menjadi pusat pembelajaran ketika dihadapkan pada suatu masalah (pelajaran) untuk dapat dipecahkan dalam berbagai sudut pandang.
4. Metode CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
Metode Cara Belajar Siswa Aktif adalah metode pengajaran yang menuntut keaktifan dan partisipasi subyek didik seoptimal mungkin sehingga siswa mampu mengubah tingkah laku secara lebih efektif dan efisien. Dakam metode ini guru tidak boleh menganggap peserta didik sebagai anak kecil yang tidak bisa mandiri dalm belajar, akan tetapi guru sebagai mitra siswa untuk bersama-sama aktif dalam proses pembelajran.
Gibs diikuti E.Mulyas menyatakan bahwa untuk merealisasikan peningkatan keaktifan belajar siswa perlu ditempuh langkah0langkah sebagai berikut:
a. Dikembangkan rasa percaya diri kepada para peserta didik, dan mengurangi rasa takut.
b. Memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas dan terarah.
c. Melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasi.
d. Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.
e. Melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.

5. Metode KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan tugas-tugas dengan standar performance tertentu (kompetensi), sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
6. Metode KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
KTSP merupakan operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan, terdiri dari guru, kepala sekolah, komite sekolah dan dewan pendidikan.




BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Salah satu faktor pendukung terlaksananya tujuan pembelajaran adalah metode belajar mengajar. Metode yang nantinya akan menentukan sejauh mana tingkat kesuksesan kegiatan belajar mengajar oleh seorang guru kepada siswanya. Metode yang tepat digunakan adalah metode yang memperhatikan aspek-aspek, antara lain; tujuan pembelajaran, kondisi siswa baik secara psikologis atau fisiologis, lingkungan, dan guru. Metode lah yang nantinya akan menjadi cara bagaimana pembelajaran yang tepat digunakan dalam KBM. Salah satu metode yang digunakan adalah metode inkonvensional, selain metode konvensional. Metode mengajar inkonvensional adalah salah satu metode yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Dimana macam-macam metode ini adalah; metode pengajaran modul, metode pengajaran unit, metode pengajaran berprogram, metode CBSA, metode KBK, metode KTSP dan metode K13.


DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi , Abu & Joko Tri Prasetya. 1997. SBM “Strategi Belajar Pembelajaran”. Bandung. Pustaka Setia
Mustakim Zaenal. 2009. Strategi dan Metode Pembelajaran Bukun 1. Yogyakarta. STAIN Pekalongan Press
Mustakim Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran (edisi revisi).Yogyakarta. IAIN Press
Suryani, Nunuk & Leo Agung. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta. Penerbit Ombak


PROFIL PENULIS

Nama          : Abul Mafaakhir
NIM          : 2021115277
TTL          : Pekalongan, 09 oktober 1996
Alamat        : Desa Rowokembu Kaum RT 03/02, Kec. Wonopringgo. Kab. Pekalongan
Hobby          : Menyanyi dan Public Speaker’s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar