Laman

Sabtu, 11 November 2017

sbm D 10-d Kegunaan Evaluasi dan Umpan balik

           EVALUASI DAN UMPAN BALIK DALAM PEMBELAJARAN
Kegunaan Evaluasi dan Umpan balik

Qorry Aina Sholikhati
NIM. 2023116169
KELAS D

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017



BAB I
PENDAHULUAN

A. Tema                                : Evaluasi dan Umpan balik dalam pembelajaran
B. Sub tema                          : Kegunaan evaluasi dan umpan balik
C. Mengapa penting dikaji?  :
          Fungsi evaluasi dan umpan balik sangat perlu dikaji bagi kita sebagai seorang calon pendidik. karna, maju dan mundurnya peserta didik sangat berpengaruh pada proses pembelajaran yang dapat diketahui dari evaluasi. Untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian peserta didik dapat diupayakan tindak lanjut yang merupakan fungsi dari efaluasi tersebut. Sebagai seorang pendidik kita tidak hanya mengetahui evaluasi saja tetapi kita juga harus mengetahui tentang umpan balik. Karna umpan balik merupakan pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada peserta didik, supaya mereka mampu meningkatkan atau memperbaiki pencapaian dari hasil belajar. Dengan umpan balik mampu memperbaiki belajar peserta didik dalam kondisi tertentu saja. Umpan balik tidak akan membantu belajar jika peserta didik tidak menegerti bahan yang harus dikuasi terlebih dahulu sebelum mempelajari hal yang dijadikan tes atau hanya mengerti sedikit atau sama sekali tidak mengerti bahan pelajaran yang dierikan pada waktu tes.
         









BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi atau Kegunaan Evaluasi
     Evaluasi memiliki makna yang berbeda dengan penilaian, pengukuran, maupun test. Stufflebeam dan Shinkfield (1985: 159) menyatakan bahwa: “Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan nilai alternatif keputusan (the worth and merit) dari tujuan yang dicapai,desain, implementasi, membantu pertanggungjawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena.Menurut rumusan tersebut, inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. [1]
     Selain itu pengertian dari Evaluasi menurut Bloom et. al (1971), adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.[2]
     Dengan mengetahui pengertian dari evaluasi diatas dapat dikatakan bahwa fungsi evaluasi ada beberapa hal:
1)      Evaluasi berfungsi selektif.
Dengan cara mengadakan evaluasi guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi terhadap siswanya. Seleksi itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain:
a.       Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
b.      Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
c.       Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
d.      Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan sebagainya.
2)      Evaluasi berfungsi diagnostik.
Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di samping itu diketahui pula sebab-musabab kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan evaluasi, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasi.
3)      Evaluasi berfungsi sebagai penempatan.
Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan dinegara barat, adalah sistem belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang lain. Sebagai alasan dari timbulnya sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap kemampuan individual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan, yang bersifat individual kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti dikelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu evaluasi. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil evaluasi yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4)      Evaluasi berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan.
Fungsi keempat dari evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan sistem kurikulum.[3]
     Selain itu menurut buku strategi dan metode pembelajaran yang telah dibuat oleh bapak Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag. fungsi evaluasi dalam proses pembelajaran, terdapat tiga fungsi. Diantaranya:
a)      Fungsi Proknostik
Fungsi proknostik adalah evaluasi yang dilaksanakan diawal proses pembelajaran untuk mengetahui kondisi obyektif dari peserta didik. Hasil yang diperoleh digunakan untuk menentukan posisi peserta didik dalam pembelajaran, misalnya apakah termasuk pemula dalam sebuah materi atau sudah pantas menerima kelanjutan materi tersebut dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan.


b)      Fungsi Diagnostik
Fungsi diagnostik adalah evaluasi yang digunakan untuk menganalisis kemampuan pembelajar pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Fokusnya ialah membantu mereka bagaimana supaya mampu memiliki kompetensi sesuai yang diharapkan. Evaluasi ini berlangsung sepanjang proses pembelajaran yang dapat diwujudkan dalam bentuk tes formatif, yang mengevaluasi peserta didik pada setiap sub pokok bahasan, atau sub-unit suatu pelajaran. Jadi, tes itu tidak hanya dilakukan sekali diakhir suatu periode pembelajaran, melainkan ada tes-tes pengontrol atau pendamping dari tes akhir. Bentuk dan pelaksanakannya pun tidak sekaku yang ada selama ini seperti mid semester, tapi bisa lebih dinamis, yang sedemikian rupa bisa dirancang oeleh pengajar.
c)      Fungsi Sertifikasi
Fungsi sertifikasi ini bertujuan untuk menyatakan kedudukan atau peringkat peserta didik dalam sebuah pembelajaran. Evaluasi ini dilaksanakan diakhir periode pembelajaran seperti di akhir semester, program, paket, atau tingkat. Fungsi sertifikat dalam evaluasi pembelajaran sama sekali tidak menggiring pembelajar untuk meningkatkan kemampuan akademisnya karena evaluasi tersebut dilaksanakan terakhir.[4]
B. Fungsi atau Kegunaan Umpan balik
Yang dimaksud dengan umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian /hasil dari belajarnya.termasuk dalam “alat ukur lainnya” itu adalah pekerjaan rumah (PR) dan pertanyaan yang diajukan guru dalam kelas. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa umpan balik berkaitan erat dengan kegiatan belajar mengajar terdahulu yang dievaluasi dengan suatu alat evaluasi. [5]
Umpan balik yang diberikan oleh anak didik selama pelajaran berlangsung ternyata bermacam-macam, tergantung dari rangsangan yang diberikan oleh guru. Rangsangan yang diberikan guru bermacam-macam dengan tanggapan yang bermacam-macam pula dari anak didik. Rangsangan guru dalam bentuk tanya, maka tanggapan anak didik dalam bentuk jawab. Lahirlah interaksi melalui tanya jawab antara guru dengan anak didik. Sebaliknya, rangsangan anak didik dalam bentuk tanya, maka tanggapan guru dalam bentuk jawab. Maka jadilah interaksi dalam bentuk tanya jawab juga. Tetapi interaksi ini, anak didik yang bertanya dan guru yang menjawab atas masalah yang diajukan oleh anak didik setelah diberikan bahan pelajaran.[6]
Umpan balik mempunyai tiga fungsi utama yaitu: informasional, motivasinal, dan komunikasional.
a. Fungsi Informasional
    Tes sebagai alat penelitian pencapaian /hasil belajar peserta didik diperiksa menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Hasil tes itu, dengan demikian memberikan informasi tentang sejauh mana peserta didik telah menguasai materi yang diterimanya dalam proses pembelajaran. Berdasarkan informasi ini, dapat diupayakan umpan balik berupa pengayaan atau perbaikan.
b. Fungsi Motivasional
    Dengan pemberian umpan balik, tes sekaligus berfungsi sebagai motivator bagi para peserta didik untuk belajar. Sayangnya, ada pendidik yang memanfaatkan hasil tes lebih sebagai senjata untuk memberikan hukuman daripada sebagai kekuatan konstruktif untuk membina dan mengembangkan peserta didik.
   Dalam kaitan dengan fungsi motivasional ini, dipertanyakan manfaat penyampaian hasil belajar secara umum sebagai upaya umpan balik seperti melalui papan pengumuman. Sebagaimana umpan balik dapat berpengaruh secara negatif kepada peserta didik disamping pengaruh positif yang dimaksud, demikian pula pengumuman hasil evaluasi melalui papan pengumuman mempunayai dampak positif maupun negatif.
c. Fungsi Komunikasional
    pemberian umpan balik mengilustrasikan bentuk komunikasi antara peserta didik dan pendidik. Pendidik menyampaikan hasil evaluasi kepada peserta didik, dan bersama dengan peserta didik untuk mendiskusikan upaya peningkatan atau perbaikannya. Dengan demikian, melalui umpan balik peserta didik dapat mengetahui letak kelemahannya sendiri atau bersama pendidik bereaksi terhadap hasil tersebut.
C. Hubungan Evaluasi dan Umpan balik
   Dalam kegiatan pembelajaran,seorang pendidik harus melakukan evaluasi dan umpan balik. Karena untuk mengukur sejauh mana peserta didik menguasai materi pelajaran. Hal ini berarti bahwa umpan balik berkaitan erat dengan kegiatan pembelajaran yang dievaluasi denagn suatu alat evaluasi. Hasil evaluasi ini memberikan informasi mengenai sejauh mana penguasaan peserta didik terhadap materi yang disajikan dalam proses atau kegiatan pembelajaran. Seorang pendidik harus menjalankan tugasnya dengan baik, yaitu: menyampaikan materi dengan jelas dan tepat. Tidak hanya menyampaikan materi, seorang pendidik juga harus memberikan evaluasi, baik berupa lisan maupun tulisan. Hal ini bertujuan untuk memberitahukan seberapa jauh peserta didik menguasai materi. [7]



BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
            Jadi dapat disimpulakn bahwa pengertian dari Evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa. Dan fungsi atau kegunaan dari Evaluasi pendidikan diantaranya :
a) Evaluasi berfungsi selektif.
b) Evaluasi berfungsi diagnostik
c) Evaluasi berfungsi sebagai penempatan.
Menurut pendapat lain fungsi atau kegunaan dari evaluasi adalah:
a) Fungsi Proknostik
      b) Fungsi Diagnostik
      c) Fungsi Sertifikasi
      Selain itu pengertian dari umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian /hasil dari belajarnya. Dan fungsi atau kegunaan dari umpan balik diantaranya:
a) Fungsi Informasional
b) Fungsi Motivasional
     c) Fungsi Motivasional


    







\



DAFTAR PUSTAKA
Widoyoko, Eko Putro.2013.Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta:             Pustaka Pelajar.
Silverius, Suke.1991.Evaluasi hasil belajar dan umpan balik. Jakarta: PT. Grasindo.
Daryanto.1999.Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Mustakim, Zaenal.2009.Strategi dan Metode Pembelajaran.Yogyakarta:Gama Media.
Zain, Aswan dan Syaiful bahri djamarah.2002.Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.











PROFIL PENULIS



Nama                             :  Qorry Aina Sholikhati
Tempat tanggal lahir     : Pekalongan, 26 Maret 1997
Alamat                           : Kranji, Kedungwuni Pekalongan
Riwayat pendidikan      :
·         TK Muslimat NU Kranji
·         MI Walisongo Kranji 01
·         MTSs Simbang Kulon buaran PKL
·         Aliyah Perguruan Islam Mathali’ul Falah Pati
·         IAIN pekalongan










[1] Eko putro widoyoko, Evaluasi program pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2013),hlm,. 3-4.
[2] Suke Silverius, Evaluasi hasil belajar dan umpan balik (Jakarta, PT. Grasindo, 1991),hlm., 4
[3] Daryanto, Evaluasi pendidikan (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999),hlm,. 14-16
[4] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, cet.1 (Yogyakarta: Gama Media Yogyakarta,2009)hlm., 185-186

[5] Suke Silverius, Op.cit.,hlm. 148
[6] Syaiful bahri djamarah dan Aswan zain, Strategi Belajar-Mengajar, cet.ke 2(Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2002),hlm,.159-160
[7] Zaenal Mustakim, Op.cit.,hlm. 199-200

Tidak ada komentar:

Posting Komentar