Laman

Sabtu, 11 November 2017

sbm D 10-a “HAKIKAT EVALUASI DAN UMPAN BALIK”

EVALUASI DAN UMPAN BALIK
“HAKIKAT EVALUASI DAN UMPAN BALIK”

Rini Maghfiroh
2023116112 
Kelas D

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                        Pekalongan, 14 November 2017

                                                                                         Penulis










BAB I
PENDAHULUAN
A.      Tema
       Evaluasi Dan Umpan Balik
B.       Sub Tema
       Hakikat Evaluasi dan Umapan Balik.
C.      Mengapa penting untuk dikaji?
       Evaluasi dan umpan balik dalam pembelajaran sangat penting untuk dikaji, karena dalam evaluasi ini pendidik dapat mengetahui sampai mana peserta didik dapat menangkap serta memahami materi yang sudah disampaikan dari awal sampai akhir. Begitupun juga dengan umpan balik, dalam penyampaian materi sampai mana peserta didik dapat mengetahui dan memahami materi yang telah disampaikan , apabila peserta didik belum memahaminya dapat ditanyan kepada pendidik yang mengampu pelajaran tersebut supaya peserta didik dapat memahaminya dengan jelas. Evaluasi dan umpan balik ini bertujuan untuk mencapai suatu tujuan dalam pembelajaran yang mana pendidik dapat dengan mudah mengetahui kemampuan peserta didik, sehingga diakhir pembelajaran dapat diketahui mana yang sudah mengerti dan mana yang belum memahaminya.










BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian evaluasi
Evaluasi adalah penilaian belajar dengan tujuan untuk memperbaikinya. Penilaian itu harus dilakukan oleh semua yang bersangkutan, yaitu bukan hanya guru tetapi juga anak-anak sendiri penilaian harus ditinjau sebagai keseluruhan.hal-hal seperti teknik dalam pengolahannya mengubah skor mentah menjadi angka dan sebagainya adalah bagian-bagian daripada keseluruhan evaluasi.[1]
Menurut bahasa evualuasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran ( John M. Echols dan Hasan Shadily, 1983: 220). Sedangkan menurut istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolok ukur untuk memperoleh kesimpulan.
Kegiatan evaluasi memerlukan penggunaan informasi yang diperoleh melalui pengukuran maupun dengan cara lain untuk menentukan pendapat dan membuat keputusan-keputusan pendidikan. Pendapat dan keputusan tentu saja akan dipengaruhi oleh kesan pribadi dan sistem nilai yang ada pada si pembuat keputusan (Sumadi Suryabrata, 1983: 33). Ada beberapa istilah yang sering digunakan sebagai pengertian evaluasi, yaitu measurement (pengukuran), assesment (penaksiran), dan test.
Measurement (pengukuran) diartikan sebagai proses untuk menentukan luas atau kuantitas sesuatu, dengan pengertian lain pengukuran adalah suatu usaha untuk mengetahui keadaan sesuatu seperti adanya yang dapat dikuantitaskan, hal ini dapat diperoleh dengan jalan tes aaupun cara lain.
Hasil suatu pengukuran belum banyak memiliki arti sebelum ditafsirkandengan jalan membandingkan hasil pengukuran dengan standar atau patokan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam penilaian pendidikan patokan itu dapat berupa batas minimal kompetensi materi pelajaran yang harus dikuasai atau rata-rata nilai yang diperoleh oleh kelompok.
Sedangkan pengertian tes lebih ditekankan ada peggunaan alat pengukuran. Sumadi Suryabrata, tes adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan atau perintah-perintah yang harus dijalankan, yang mendasarkan harus bagaimana testee menjawab pertanyaan-pertanyaan atau melakukan perintah-perintah itu penyelidik mengambil kesimpulan dengan cara membandingkannya dengan standar ukur yang lain. [2]
Adapun pengertian evaluasi menurut para ahli, sebagai berikut:
1.      Bloom (1971)
Evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.
2.      Stufflebeam (1971)
Evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna unuk menilai alternatif keputusan.
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan. Untuk membatasi masalah, maka dalam buku ini hanya akan dibicarakan penilaian di sekolah. Guru, ataupun pengelola pengajaran mengadakan penilaian dengan maksud melihat apakah usaha yang dilakukan melalui pengajaran sudah mencapai tujuan.[3]

B.     Tujuan dan Fungsi Evaluasi dalam Pendidikan
Dr. Muchtar Buchori M.Ed., mengemukakan bahwa tujuan khusus evaluasi pendidikanada dua, yaitu:
1.      Untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik setelah menyadari selama jangka waktu tertentu
2.      Untuk mengetahui tingkat evisien metode-metode pendidikan yang dipergunakan pendidikan selama jangka waktu tertentu.
Dengan kemajuan belajar peserta didik dapat diketahui pula kedudukan mereka dalam kelompoknya, dan dapat dipakai pula untuk mengadakan perencanaan yang realistik dalam mengarahkan dan mengembangkan masa depan mereka. Dengan diketahuinya efektivitas dan efisiensi metode-metode yang digunakan dalam pendidikan, guru telah mendapatkan pejalaran yang cukup berharga untuk menyempurnakan metode-metode yang sudah baik dan mengatasi kekuranag-kekuranagn metode-metode yang tidak efektif.[4]
            Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa maju dan mundurnya proses pembelajaran peserta didik dapat diketahui dari hasil evaluasi. Dari hasil evaluasi juga kita dapat mengetahui kedudukan mereka dalam kelompoknya dan juga dapat dipakai untuk mengadakan sebuah perencanaan yang realistik dalam mengarahkan dan mengembangkan masa depan mereka. Disamping itu, hasil evaluasi juga dapat digunakan untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi metode-metode yang digunakan.
            Adapun manfaat evaluasi yang dibagi dalam berbagai pihak, diantaranya:
a.       Manfaat bagi peserta didik
Hasil evaluasi memberikan informasi tentang sejauh mana peserta didik telah menguasai bahan pelajaranyang disajikan pendidik. Dengan informasi ini, peserta didik dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dan sesuai.
b.      Manfaat bagi pendidik
Hasil evaluasi memberikan informasi bagi pendidik mengenai keadaan peserta didik, materi dan metode pembelajarannya.
c.       Manfaat bagi pembimbing atau penyuluh
Bimbingan dan penyuluhan umunya diarahkan kepada usaha peningkatan daya serap dan penyesuaian peserta didik dengan lingkungannya.
d.      Manfaat bagi sekolah
Keberhasilan kegiatan pembelajaran ditentukan pula oleh situasi dan kondisi belajar dilingkungan sekolah.
e.       Manfaat bagi orang tua peserta didik
Semua orangtua ingin melihat sejauh mana tingkat kemajuan yang dicapai anaknya disekolah, kendatipun keinginan tersebut tidak menjamin adanya upaya dari mereka untuk peningkatan kemajuan belajar anaknya.[5]

C.     Pengertian Umpan Balik
Umpan balik disini adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian atau hasil belajar. Termasuk dalam “alat ukur” adalah memberikan pekerjaan rumah (PR) dan pertanyaan yang diajukan guru didalam kelas. Umpan balik berkaitan erat dengan kegiatan belajar mengajar terdahulu yang dievaluasi dengan suatu alat evaluasi. Hasil evaluasi ini memberikan informasi mengenai sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang disajikan dalam proses/kegiatan belajar mengajar. Umpan balik hanya berfungsi memperbaiki belajar siswa dalam kondisi tertentu saja. Hanya menyajikan test dan memberikan serta menyampaikan skor kepada siswa tidak terlalu mempengaruhi penampilan siswa. Baru bermanfaat apabila guru bersama siswa menelaah kembali jawaban-jawaban tes baik jawaban yang benar maupun jawaban salah yang dijawab oleh siswa dan siswa diberikan kesempatan untuk memperbaiki jawaban yang salah itu.
Berikut ini ketentuan mengenai umpan balik:
1.      Umpan balik tidak mempermudah belajar jika:
a.       Siswa sudah mengetahui jawaban yang benar sebelum memberikan jawaban atas soal itu, misalnya menyontek, jawaban yang benar dari temannya tanpa mengolah soal itu dalam pikirannya sendiri)
b.      Bahan yang hendak dipelajari terlalu sukar dimengerti oleh siswa sehingga siswa umumnya menebak jawaban soal-soal yang diberikan
2.      Umpan balik membantu dan mempermudah belajar apabila dipenuhi syarat-syarat berikut ini:
a.       Mengonfirmasikan jawaban-jawaban benar yang diberikan siswa, dan menyampaikan kepadanya seberapa jauh dia mengerti materi belajar yang disajikan.
b.      Mengidentifikasi kesalahan serta memperbaikinya atau menyuruh siswa memperbaiki sendiri.
Umpan balik tidak akan membantu belajar jika siswa tidak mengerti bahan yang harus dikuasainya dahulu sebelum mempelajari hal yang diteskan itu atau hanya mengerti sedikit atau sama sekali tidak mengerti isi pelajaran pada waktu tes itu disajikan. Hal ini menunjukkan pentingnya memeriksa tes siswa dan memperbaiki kesalahannya (atau siswa itu sendiri yang diminta memperbaiki kesalahan dalam tesnya) sebelum memasuki topik baru dimana bahan yang dites merupakan prasyarat. Penting pula untuk sering memberikan umpan balik selama pelajaran berlangsung, baik terhadap hasil tes maupun hasil jenis evaluasi lainnya.[6]

D.    Tujuan dan Fungsi umpan balik
            Umpan balik hanya bertujuan untuk mencari informasi sampai dimana peserta didik mengerti materi yang telah dibahas. Selain itu, peserta didik juga diberikan kesempatan untuk menginvestigasi sejauh mana mereka mengerti materi tersebut.
Bentuk-bentuk umpan balik diataas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana suatu penjelasan dapat tersampaikan secara baik. Pilihan umpan balik tersebut tentu saja bergantung pada pendidik yang bersangkutan sendiri. Hal yang paling penting ialah sejauh mana uraian yang diberikan dapat diterima secara jelas oleh peserta didik. Pada umumnya, pendidik kurang memikirkan perlunya memberikan umpan balik sehingga ia tidak tahu efek dari pengajaran yang ia berikan. Setelah seluruh rangkaian proses pembelajaran selesai diberikan, baru terlihat pada waktu ujian bahwa peserta didik belum mengerti secara baik materi yang diajarkan. Hal itu berarti suatu keterlambatan. Sebaliknya, bilamana pendidik menyadari pentingnya umpan balik sehingga pengajaran yang ia berikan akan menjadi lebih efektif.[7]
Umpan balik mempunyai tig fungsi utama, yakni fungsi informasional. Fungsi motivasional, dan fungsi komunikasional.
1.      Fungsi informaasional
Tes sebagai alat penilaian pencapaian hasil belajar siswa diperiksa menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Hasil tes itu dengan demikian, memberikan informasi tentang sejauh mana siswa telah menguasai materi yang telah diterimanya dalam proses kegiatan belajar mengajar. Berdaasarkan informasi ini dapat diupayakan umpan balik berupa pengayaan atau perbaikan.
2.      Fungsi Motivasional
Dengan pemberian umpan balik maka tes sekaligus memberikan manfaat pula yaitu berfungsi sebagai motivator. Dalam kaitannya dengan fungsi motivasional ini dipertanyakan manfaat penyampaian hasil belajar secara umum sebagai upaya umpan balik, misal melalui papan pengumuman. Sebagai mana umpan balik dapat berpengaruh negatif kepada siswa disamping pengaruh positif yang dimaksudkan, demikian pula hasil evaluasi melalui papan pengumuman mempunyai dampak positif maupun negatif. Dampak mana yang dialami seorang siswa bergantung pada keterbukaan siswa terhadap cara umpan balik seperti itu. Agar dapat diperoleh dampak positif, situasi yang memungkinkan keterbukaan siswa menerima cara umpan balik melalui papan pengumuman itu perlu disiapkan.
3.      Fungsi komunikasional
Pemberian umpan balik merupakan upaya komunikasi antar siswa dengan guru, guru menyampaikan hasil evaluasi kepada siswa, dan bersama siswa membicarakan upaya peningkatan atau perbaikannya. Dengan demikian, melalui umpan balik siswa mengetahui letak kelemahannya, dan sendiri atau bersama guru bereaksi terhaadap hasil tersebut.[8]























BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Evaluasi adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan. Evaluasi diselenggarakan disekolah, tidak hanya guru ataupun pendidik saja yang melakukan evaluasi tetapi peserta didikpun sama, untuk mengetahui hasil yang kita peroleh dalam pembelajaran maka diadakanlah evaluasi. Manfaat evaluasi dibagi dalam berbagai pihak diantaranya: manfaat bagi peserta didik, manfaat bagi pendidik, manfaat bagi pembimbing, manfaat bagi sekolah, serta manfaat bagi orangtua peserta didik.
Umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian atau hasil belajar. Dalam umpan balik ini pendidik dapat memberikan suatu tes yang dimana tes tersebut merupakan alat ukur untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik.



















DAFTAR PUSTAKA
J. Mursell dan Nasution. 2012. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Thoha , M. Chabib. 1991. Teknik Evaluasi Pendidikan.  Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1991
Daryanto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran. Yogyakarta: IAIN Press
Silverius, Suke. 1991. Evaluasi Haasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: PT Grasindo






PROFIL

Nama               :  Rini Maghfiroh
 TTL                : Pekalongan, 19 Januari 1998
Alamat                        : Desa Sembung Jambu
   Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan.
Riwayat Pendidikan   :
PENDIDIKAN
ALAMAT
SD
SD N 02 BojongMinggir
Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan
SMP
SMP N 4 Sragi
Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan
SMK
SMK N 1 Kedungwuni
Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan
PERGURUAN TINGGI
Sedang menempuh pendidikan di IAIN Pekalongan, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.




[1] J. Mursell dan Nasution, Mengajar Dengan Sukses, cet. 6, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012) hlm. 108
[2] M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, cet. 1 (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1991) hlm.1-3
[3] Daryanto, Evaluasi Pendidikan, cet.1 (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999) hlm  1-2
[4] M. Chabib Thoha, Op.cit., hlm. 6-7
[5] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Yogyakarta: IAIN Press, 2017). Hlm. 179-183
[6] Suke Silverius, Evaluasi Haasil Belajar dan Umpan Balik, (Jakarta: PT Grasindo, 1991), hlm. 148-150
[7] Zaenal Mustakim, op.cit., hlm 192-193
[8] Suke Silverius, op.cit., hlm152

Tidak ada komentar:

Posting Komentar