ALAT dan MEDIA BELAJAR MENGAJAR
“Manfaat Alat dan Media”
Rina Febriastuti
(2021115267)
Kelas E
PAI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN/
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah tentang ALAT dan MEDIA BELAJAR MENGAJAR “Manfaat Alat dan Media” dengan baik, meskipun banyak kekurangan didalamnya dan juga saya berterima kasih kepada Bapak M.Hufron, M.S.I Selaku dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar yang telah memberikan tugas ini kepada saya. Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai kesempurnaan akal. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun, semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan-kesalahan yang kurang berkenan.
Pekalongan, 27 Oktober 2017
Rina Febriastuti
BAB I
PENDAHULUAN
Tema : Alat dan Media Belajar Mengajar
Sub Tema : Manfaat Alat dan Media
Mengapa Penting Untuk dikaji
Makalah ini sangat penting intuk dikaji karena media sebagai alat bantu yang berguna dalam kegiatan belajar mengajar. Alat bantu dapat mewakili sesuatu yang tidak dapa di sampaikan guru lewat kata-kata atau kalimat. Keefektifan daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang sulit dan rumit dapat terjadi dengan bantuan alat bantu. Kesulitan anak didik memahami konsep dan prinsip tertentu dapat di atasi dengan bantuan alat bantu. Bahkan alat bantu diakui dapat melahirkan umpan balik yang baik dari anak didik. Dengan memanfaatkan taktik alat bantu yang akseptabel, guru dapat menggairahkan belajaran anak didik.
.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat dan Media Pendidikan
Dari beberapa leteratur tidak terdapat perbedaan pengertian alat dan media pendidikan, Zakiah Dradjat menyebutkan pengertian alat pendidikan sama dengan media pendidikan, sarana pendidikan. Sedangkan dalam kepustakaan asing, sedangkan ahli menggunakan istilah audio visual aids (AVA), teaching material, instructional material.
Term alat berarti barang sesuatu yang dipakai untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari Medium, secara harfiah berarti Pelantara atau Pengantar. Dalam hal media terdapat batasan rumusan para ahli seperti yang dikemukakan oleh Gegne, media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Dari dua definisi ini tampak pengertian media mengacu pada penggunaan alat yang berupa benda untuk membantu proses penyampaian pesan.
Hal ini sejalan Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif itu, alat/media pendidikan atau pengajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Sebab alat/media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan. Adanya alat/media bahkan dapat mempercepat proses pembelajaran murid karena dapat membuat pemahaman murid lebih cepat pula.[1]
Dengan adanya alat/media maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai alat/media pengajaran. Dengan tersedianya alat/media pengajaran, guru dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan ia pakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara murid-muridnya bahkan alat/media pengajaran ini selanjutnya membantu guru “membawa” dunia kedalam kelas.[2]
B. Fungsi Alat dan Media Pendidikan
Menurut Abu Bakar Muhammad berpendapat bahwa kegunaan alat/media pendidikan itu adalah:
a.Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelas materi pelajaran yang sulit.
b.Mampu mempermudah pemahaman dan menjadikan pelajaran lebih hidup (menarik).
c.Merangsang anak untuk bekerja dan menggerakkan naluri kecintaan, melatih belajar dan menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu.
d.Membantu pembentukkan kebiasaan, melahirkan pendapat, memperhatikan dan memikirkan suatu pelajaran.
e.Menimbulkan kekuatan perhatian (ingatan), mempertajam indera, memperhalus perasaan dan cepat belajar.
C. Pengaruh Alat dan Media dalam dunia Pendidikan
Menurut Yusuf Hadi Miraso dkk umpamanya, menyatakan bahwa alat/media berupa benda dalam pendidikan memiliki nilai-nilai praktis edukatif yang meliputi:
1. Membuat konsep abstrak menjadi konkret
2. Membawa objek yang sukar didapat dalam lingkunagan belajar siswa
3. Menampilakan objek yang terlalu besar
4. Menampilkan objek yang diamati dengan mata telanjang
5. Mengamati gerakan yang terlalu cepat
6. Memungkinkan keseragaman pengamatan dan presepsi bagi pengalaman belajar siswa
7. Membangkitkan motivasi belajar
8. Menyajikan informasi belajar yang konsisten dan dapat diulang maupun disimpan. Sedangkan alat berupa non-benda, karena sifatnya abstrak maka ia berperan dalam pemahaman nilai dan penilaian akhlak.
Dari uraian pendapat diatas, peranan media sangat penting dalam proses pembelajaran. Begitu pentingnya alat/media dalam pendidikan, maka sudah tentu didalam pendidikan Islam perlu dilengkapi dengan alat/media dan tidak diterangkan saja secara verbal.[3]
D. Manfaat Alat dan Media Belajar Mengajar
1. Manfaat Alat Belajar Mengajar
Selain meningkatkan daya ingat anak terhadap sebuah pelajaran, penggunaan alat pembelajaran juga memiliki sejumlah kegunaan lainnya, di antaranya :
1) Memperkokoh Konsentrasi
Pada zaman modern ini, ada banyak sekali hal yang dapat mengalihkan perhatian anak dari pelajaran sekolah. Misalnya, suara musik penjual es krim, gangguan teman sebaya yang bosan, atau temannya yang menangis. Semua itu dapat mengganggu konsentrasi anak dalam mendengarkan cerita anak. Belum lagi, ada banyak lagi media hiburan yang lebih menarik, seperti : televisi, DVD, dan mainan anak.
2) Mengajar dengan lebih cepat
Waktu untuk menyampaikan pelajaran seringkali terbatas. Bila pelajaran hanya di sampaikan dengan kata-kata saja mungkin dapat disalahpahami oleh pendengarnya, belum lagi waktu yang dipakai juga panjang. Namun, dengan bantuan alat pembelajaran, pendidik juga dapat menjelaskan banyak hal dalam waktu yang lebih singkat, juga dapat mencapai hasil mengajar dengan lebih cepat.
3) Mengatasi masalah keterbatasan waktu
Kita dapat menampilkan kembali peristiwa-peristiwa sejarah dalam bentuk alat-alat peraga tertentu. Dengan demikian, ,masalah keterbatasan waktu dapat teratasi.
4) Mengatasi masalah keterbatasan tempat
Menunjukkan peta atau foto wilayah yang ingin di kunjungi.
5) Menyampaikan suatu konsep dalam bentuk yang baru
Alat pembelajaran yang berbentuk gambar sketsa, bagan, dan lain-lain, memudahkan penerimaan suatu konsep yang jelas dengan segera dan dapat merangsang pikiran. Alat pembelajaran juga dapat memberikan penerangan dan penjelasan yang baru dan nyata.
6) Menambah daya pengertian
Penggunaan alat pembelajaran harus bervariasi agar di tengah suasana yang segar dan menyenangkan, murid dapat mempelajari kebenaran dengan lebih efektif.[4]
2. Manfaat Media Belajar Mengajar
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara pendidik dengan peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien, sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Media mampu meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir karena dapat mengurangi verbalisme.
2. Media dapat meningkatkan minat dan perhatian peserta didik untuk belajar.
3. Media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.
4. Media mampu memberikan pengalaman nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan mandiri pada setiap peserta didik.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
6. Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuan berbahasa.
7. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga lebih dapat mempermudah peserta didik memahaminya.
8. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak bosan dan guru menjadi kehabisan tenaga, apalagi guru yang mengajar untuk setiap jam pelajaran.
9. Siswa lebih banyak melakukan aktivitas pembelajaran tidak hanya mendengarkan uraian guru.[5]
Ada beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran :
1. Pemanfaatan media dalam situasi kelas (Classroom Setting) dalam tatanan (setting) ini media pembelajaran di manfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatannya di padukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan di capai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta strategi belajar mengajar untuk mencapai tujuan itu. Media pembelajaran yang di pilih haruslah sesuai dengan ketiga hal itu, ialah tujuan, materi, dan strategi pembelajarannya.
2. Pemanfaatan media di luar situasi kelas.
Pemanfaatan media pembelajaran di luar situasi dapat di bedakan dalam dua kelompok utama :
a. Pemanfaatan secara bebas
Yang di maksud dengan pemanfaatan secara bebas ialah bahwa media itu di gunakan tanpa di kontrol atau di awasi. Pembuatan program media mendistribusikan program media itu di masyarakat pemakai media baik dengan cara di perjual belikan maupun di distribusikan secara bebas, dengan harapan media itu akan di gunakan orang dan juga efektif untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Pemanfaatan media secara terkontrol
Yang di maksud dengan pemanfaatan media secara terkontrol ialah bahwa media itu di gunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang di atur secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu. Bila media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik (audience) di organisasikan dengan baik sehingga mereka dapat menggunakan media itu secara teratur, berkesinambungan dan mengikuti 7 pola belajar mengajar tertentu.[6]
Manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain :
1. Pelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, malakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.[7]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan adanya alat/media maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai alat/media pengajaran. Dengan tersedianya alat/media pengajaran, guru dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan ia pakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara murid-muridnya bahkan alat/media pengajaran ini selanjutnya membantu guru “membawa” dunia kedalam kelas.
Manfaat Alat Belajar Mengajar yaitu : Memperkokoh Konsentrasi, Mengajar dengan lebih cepat, Mengatasi masalah keterbatasan waktu, Kita dapat menampilkan kembali peristiwa-peristiwa sejarah dalam bentuk alat-alat peraga tertentu. Dengan demikian, ,masalah keterbatasan waktu dapat teratasi.
Adapun Manfaat dari Media Belajar Mengajar secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara pendidik dengan peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien, sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut : Media mampu meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir karena dapat mengurangi verbalisme, Media dapat meningkatkan minat dan perhatian peserta didik untuk belajar, Media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap, Media mampu memberikan pengalaman nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan mandiri pada setiap peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Dradjat, Zakiah. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Rajawali Press.
Mustakim, Zaenal.2011. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalonga: STAIN Pekalongan Press.
Nafis, Muhammad Muntahibun. 2011 Ilmu Pendidikan Islam.Yogyakarta: Teras.
Ramayulis. 2009. Dasar-Dasar Kependidikan. Padang: The Zaki Press.
Sadiman,Arief S. 1996. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana,Nana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
PROFIL
Nama : Rina Febriastuti
TTL : Pekalongan, 20 Februari 1996
Pendidikan : TK Muslimat NU Ngalian Tirto Pekalongan
MIS Ngalian Tirto Pekalongan
Mts IN Banyurip Ageng
MAS Hidayatul Athfal Banyurip Alit
Masih menempuh S1 di IAIN Pekalongan
Alamat : Ngalian Tirto Pekalongan.
[3] Muhammad Muntahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam ,(Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 187-188
[4] Dr. H. Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Yogyakarta : IAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 165-167
[6] Dr.Arief S. Sadiman, M.Sc, Media Pendidikan, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 181-183
[7] Dr. Nana Sudjana dan Drs. Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung:Sinar Baru Algensindo, 2001), hlm. 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar