Laman

Senin, 03 September 2018

SBM E A3 FUNGSI GURU


FUNGSI GURU
Miftahul Azizah ( 2317014 )
Kelas E

JURUSAN PGMI 
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN

 
2018






            Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Allah swt atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Fungsi Guru” ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
            Makalah ini menjelaskan tentang apa saja fungsi profesi guru, bukan hanya sekedar memberi pengajaran tetapi masih banyak fungsi lainnya yang akan dibahas.
            Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharap saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa.Amin yaa robbal ‘alamin.



Pekalongan, 04 September 2018



Penulis










DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR..............................................................................      i
DAFTAR ISI..............................................................................................      ii

BABI       PENDAHULUAN.....................................................................     
A.    Latar Belakang.................................................................................      4
B.     Rumusan Masalah............................................................................      4
C.     Metode Pemecahan masalah............................................................      5
D.    Sistematika Penulisan Makalah........................................................      5
BAB II PEMBAHASAN
A.    Fungsi Guru Menurut Dr. Hamka Abdul Aziz. Msi.......................... 6
B.     Fungsi Guru Menurut Undang-Undang Republik Indonesia...........  7
C.     Fungsi Guru Menurut Daoed Joesoep.............................................   7
D.    Fungsi Guru Dalam Perspektif Pengajaran Di Kelas....................      8
E.     Fungsi Guru Yang Aktif ..............................................................      9
F.      Fungsi Guru Menurut Jarolimek..................................................       9
G.    Fungsi Peranan Guru di Sekolah...................................................      11
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan...............................................................................          13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................      14

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Sebelum pendidikan Indonesia mengalami kemajuan, mayoritas masyarakat dan perangkat pendidikan menganggap fungsi profesi guru hanyalah sebatas memberikan pengajaran kepada para muridnya. Guru bertugas mencetak murid yang pintar, mampu membaca, menghitung dan bekerja. Namun seiring berkembangnya pemikiran generasi, anggapan keliru tersebut semakin memudar.
Guru tidak hanya dituntut untuk mampu menciptakan murid yang pintar, tetapi mencetak generasi penerus bangsa yang kritis,aktif, kreatif,dan mampu menyongsong masa depan dengan fungsinya mengelola kelas dengan baik, membimbing anak, memposisikan dirinya sebagai orang tua dan sebagainya. Untuk itu, penulis merasa peduli dan ingin ikut serta memberi kontribusi bagi para pendidik.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1.      Apa fungsi guru menurut Dr. Hamka Abdul Aziz. Msi ?
2.      Apa Fungsi guru menurut Undang-undang Republik Indonesia
3.      Apa Fungsi guru menurut Daoed Joesoep
4.      Apa Fungsi guru dalam perspektif pengajaran di kelas
5.      Fungsi guru yang aktif
6.      Fungsi guru menurut Jarolimek
7.      Fungsi Peran guru di sekolah


Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi
buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.

D.    Sitematika Penulisan Makalah

Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika penulisan makalah; Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.












BAB II
PEMBAHASAN
  1. Fungsi guru menurut Dr. Hamka Abdul Aziz. Msi
Fungsi guru dalam karakter guru profesional oleh Dr. Hamka Abdul Aziz. Msi sebagai berikut:
1.      Mengajarkan
Mengerjakan artinya menginformasikan pengetahuan kepada orang lain secara berurutan langkah demi langkah. Dalam pembelajaran yang akan diajarkan hendaklah menggunakan strategi, dan metode-metode yang menyenangkan bagi mereka hingga mereka merasa betah belajar dan ilmu yang diberikan  akan mengalir dengan sendiri. Mengajarkan disini bermakna memberikan ilmu yang dimilikinya dan mendorong motivasi belajar siswa.[1]
Hal-hal yang perlu dilakukan guru dalam pembelajaran yaitu, membuat ilustrasi, mendefinisikan, menganalisis, mensintesis, bertanya, merespon, mendengarkan, menciptakan kepercayaan, memberikan pandangan yang bervariasi, menyediakan media untuk mengkaji materi standar, menyesuaikan metode pembelajaran, memberikan nada penasaran[2]
2.      Membimbing/mengarahkan
Membimbing artinya memberikan petunjuk kepada orang lain yang tidak atau belum diketahuinya. Sedangkan mengarahkan merupakan lanjutan dari membimbing. Yaitu memberikan arahan kepada orang yang dibimbing agar mencapai apa yang dikehendaki. Guru dengan fungsi sebagai pembimbing dan pengarah adalah guru yang menjalankan aktivitasnya dengan hati.[3]
Sebagai pembimbing, guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan waktu perjalanan, menetapkan jalan yang harus ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan, serta menilai kelancarannya sesuai kebutuhan dan kemampuan peserta didik.[4]
3.      Membina
Membina adalah puncak dari rangkaian fungsi sebelumnya. Membina adalah berupaya dengan sungguh-sungguh untuk menjadikan sesuatu lebih baik dan terus lebih baik dari sebelumnya. Dalam membina siswa memerlukan ketekunan dan kesabaran yang prosesnya cukup lama.[5]
Profesi Keguruan menjadi guru yang relegius dan mertabat
  1. Fungsi guru menurut Undang-undang Republik Indonesia
Jika berpedoman kepada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 4. Fungsi utama seorang guru adalah sebagai learning agent (agen pembelajaran) untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara nasional.[6]
  1. Fungsi guru menurut Daoed Joesoep
Menurut Daoed Joesoep yang merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1978-1983 dalam Zakiah Daradjad, bahwa terdapat tiga fungsi guru, yaitu:
1.      Fungsi profesional, berarti guru berfungsi menyampaikan ilmu, keterampilan, atau pengalaman yang dimilikinya dan dipelajarinya kepada peserta didik.
2.      Fungsi civic mission, berarti guru wajib menjadikan peserta didik menjadi warga negara yang baik, yaitu berjiwa patriotisme, mengusai semangat kebangsaan nasional, dan disiplin atau taat terhadap semua peraturan perundang-undangan yang berlaku atas dasar pancasila dan UUD RI 1945.
3.      Fungsi kemanusian, yaitu guru berfungsi untuk selalu berusaha mengembangkan atau memmbina segala potensi bakat (pembawaan) yang ada pada diri peserta didik serta membentuk wajah illahi dalam dirinya.[7]
  1. Fungsi guru dalam perspektif pengajaran di kelas
Guru dalam perspektif pengajaran di kelas dapat dikemukakan bahwa setidaknya terdapat tiga fungsi dalam pengajaran di kelas, diantaranya yaitu:
1.      Fungsi intruksional
Merencanakan program pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun, dan penilaian setelah program itu dilaksanakan. Dalam kemampuan intruksional ini, guru juga harus memiliki dan mengusai pengetahuan yang luas tentang materi yang diajarkan, menguasai penggunaan metode dan strategi pengajaran, dan menentukan alat evaluasi pendidikan.
2.      Fungsi edukasional
Fungsi edukasional ini guru lebih banyak menjadi sosok panutan yang memiliki nilai moral dan agama yang patut ditiru dan diteladani oleh peserta didik dalam aspek sifat dan perilaku (akhlak mulia). Melalui pengarahan peserta didik menuju tingkat kedewasaan sebagai pribadi insan kamil sejalan dengan tujuan Allah menciptakan manusia.
3.      Fungsi manajerial
Sebagai seorang manajer, seorang guru harus mampu mengelola kelas pembelajaran agar tercipta suasana dan kondisi kondusif yang dapat menunjang kemudahan peserta didik dalam menerima dalam materi ajar. Dalam Wina Sanjaya, Alvin C. Eurich menjelaskan fungsi manajerial seorang guru terdiri dari beberapa fungsi pendukung, yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengawasan.[8]
  1. Fungsi guru yang aktif
Fungsi guru yang aktif yakni:
1.      Mengawasi dan membantu anak dalam menghadapi kesukaran yang tak teratasi.
2.      Di dalam kelas, guru bertindak sebagai pemimpin, dalam arti memimpin segala aktivitas yang ada di kelas dan menentukan acara pelajaran. Terkadang pendapat murid menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan seorang guru. Di sini, guru harus mampu mengusai kelas dengan penuh wibawa.
3.      Guru dipandang serba  tahu dan serba mampu, oleh karena itu apa yang dikatakan guru dianggap selalu pasti dan benar, Jadi guru harus mampu mengusai tindakannya.[9]
  1. Fungsi guru menurut Jarolimek
Kemampuan professional guru dalam proses belajar mengajar di sekolah dasar menurut Jarolimek dalam Nursid Sumaatmadja (1984:72), sebagai berikut:
1.      Fungsi sebagai pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi panutan bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.[10] dengan uraian tugas :
a)      Mengembangkan potensi kemampuan dasar peserta didik
b)      Mengembangkan kepribadian peserta didik
c)      Memberikan keteladanan
d)     Menciptakan suasana pendidikan yang kondusif[11]
2.      Fungsi sebagai pengajar
a)      Merencanakan pembelajaran
b)      Melaksanakan pembelajaran yang mendidik
c)      Menilai proses dan hasil pembelajaran
3.      Fungsi sebagai pembimbing dan pelatih
a)      Mendorong berkembangnya perilaku positif dalam pembelajaran
b)      Membimbing peserta didik memecahkan masalah dalam pembelajaran
4.      Fungsi sebagai pelatih
Guru harus berperan sebagai pelatih, yang bertugas melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi dasar, sesuai dengan potensi masing-masing. Dalam melaksanakan fungsi ini guru harus menahan emosinya  untuk menjawab semua pertanyaan yang ditunjukkan kepadanya, sehingga kewenangan yang dimiliki tidak membunuh kreativitas peserta didik.[12]
a)      Melatih keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam pembelajaran
b)      Membiasakan peserta didik berperilaku positif dalam pembelajaran
5.      Fungsi pengembang program
Membantu mengembangkan program pendidikan sekolah dan hubungan kerja sama intrasekolah
6.      Fungsi sebagai pengelola program
Membantu secara aktif dalam menjalin hubungan dan kerja sama antar sekolah dan masyarakat
7.      Fungsi tenaga profesional
Meningkatkan upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional[13]
  1. Fungsi Peranan Guru di Sekolah
1.      Perancang pembelajaran (designer of intruction)
Untuk dapat mendampingi peserta didik mencapai potensi maksimalnya, seorang guru harus merancang skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas. Dengan adanya skenario pembelajaran tersebut, tentu tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah dan efektif.[14]
2.      Pengelola pembelajaran (manager of intruction)
Guru mempunyai kesempatan luas dalam mengelola pembelajaran agar peserta didik dapat berhasil sesuai harapan. Sebagai pengelola pembelajaran, tugas guru adalah mempersiapkan, melaksanakan, mengevaluasi jalannya pembelajaran. Diantara kegiatan-kegiatan pengelolaan proses mengajar belajar, yang terpenting ialah menciptakan kondisi dan situasi sebaik-baiknya, sehingga memungkinkan para siswa belajar secara berdayaguna dan berhasilguna.[15]
3.      Penilai hasil pembelajaran peserta didik (evaluation of student learning)
Sebagai pengambil kebijakan dalam memberikan penilaian maka guru harus dapat berperilaku adil. Guru harus mempunyai catatan riil terkait perkembangan prestasi peserta didik. Dengan mengetahui perkembangan prestasi akademik peserta didik pada tiap semester diharapkan guru dapat mengontrol prestasi peserta didik.
4.      Pengarah pembelajaran (director of learning)
Persentase pendampingan guru bagi peserta didik, baik secara psikologis maupun pedagogik telah diatur sebagai berikut:
a.       Peserta didik taman kanak-kanak, peran guru 90% dan peran peserta didik 10%
b.      Peserta didik sekolah dasar, peran guru 80% dan peran peserta didik 20%
c.       Peserta didik sekolah menengah pertama, peran guru 60% dan peran peserta didik 40%
d.      Peserta didik sekolah menengah atas, peran guru 40% dan peran peserta didik 60%
e.       Peserta didik mahasiswa, peran guru 20% dan peran mahasiswa 80%
Dari uraian di atas, wajar jika semakin rendah tingkatan peserta didik maka persentase pendampingan atau peran guru semakin besar. Peserta didik dari jenjang sekolah dasar tentu harus lebih sering dibantu oleh guru, dibandingkan peseta didik dari jenjang sekolah menengah atas atau mahasiswa.
5.      Pembimbing peserta didik
Guru adalah pendamping bagi peserta didik. Oleh karena itu guru harus selalu dekat dengan peserta didiknya. Kedakatan ini dapat dibangun dengan komunikasi yang baik. Jika peserta didik sudah merasa dekat dengan gurunya maka dia tidak akan sungkan dan ragu untuk meminta tolong saat sedang menghadapi masalah.









BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan
Fungsi guru dalam perspektif pengajaran di kelas
Guru dalam perspektif pengajaran di kelas dapat dikemukakan bahwa setidaknya terdapat tiga fungsi dalam pengajaran di kelas, diantaranya yaitu:
1.      Fungsi intruksional
2.      Fungsi edukasional
3.      Fungsi manajerial














Daftar Pustaka

Gunarsa, Singgih D. dan Ny. Y. Singgih Gunarsa. 2008. Psikologi perkembangan anak dan  remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
Mulyana A. Z., Rahasia Menjadi Guru Hebat
Mustakim, Zaenal. 2018. SRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN (Edisi Revisi). Pekalongan: IAIN Press.
Sari, Eva Diana. 2017 Guru Adalah Model. Bandung: Kaifa Publishing.
Sya’bani, Mohammad Ahyan Yusuf. 2018. Profesi keguruan: Menjadi guru yang Religius dan martabat. Gresik: Caremedia Communication.
Supriyadi. 2015.  SRATEGI BELAJAR & MENGAJAR. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.
Susanto, Ahmad. 2013. TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.












Biodata
Nama : Miftahul Azizah
NIM : 2317014
Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
TTL : Indramayu, 22 April 1999
Riwayat Pendidikan :
SD PUI  Kec.Haurgeulis Kab. Indramayu Provinsi Jawa Barat
MIS Pandanarum Kec. Tirto Kab. Pekalongan.
                                                            MTS IN Banyurip Ageng Kota Pekalongan
                                                            MAS Simbang Kulon Kec. Buaran Kab. Pekalongan







[1] Eva Diana Sari, Guru Adalah Model (Bandung: Kaifa Publishing, 2017), hlm. 4.
[2] Zaenal Mustakim, SRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN (Edisi Revisi) (Pekalongan: IAIN Press, 2018), hlm. 17
[3] Eva Diana Sari, Op.cit hlm. 5
[4] Zaenal Mustakim, Op.cit hlm. 18.
[5] Eva Diana Sari, Op.cit hlm. 6.
[6]  Mohammad Ahyan Yusuf Sya’bani, Profesi keguruan: Menjadi guru yang Religius dan martabat (Gresik: Caremedia Communication, 2018), hlm. 43.
[7] Ibid, hlm. 44.
[8] Ibid, hlm. 45.
[9] Singgih D. Gunarsa dan Ny. Y. Singgih Gunarsa, Psikologi perkembangan anak dan remaja (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2008), hlm. 111-113.
[10] Zaenal Mustakim, SRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN (Edisi Revisi) (Pekalongan: IAIN Press, 2018), hlm. 15
[11]Ahmad Susanto, TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2013), hlm. 35.
[12] Zaenal Mustakim, Op. cit hlm. 19
[13] Ahmad Susanto, Loc. Cit.
[14] Mulyana A. Z., Rahasia Menjadi Guru Hebat
[15] Supriyadi, SRATEGI BELAJAR & MENGAJAR, (Yogyakarta: Cakrawala Ilmu, 2015), hlm. 74.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar