FUNGSI
GURU
Miftahul
Azizah ( 2317014 )
Kelas E
JURUSAN
PGMI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
|
Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Allah swt atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Fungsi Guru” ini
dapat diselesaikan. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini menjelaskan tentang apa
saja fungsi profesi guru, bukan hanya sekedar memberi pengajaran tetapi masih
banyak fungsi lainnya yang akan dibahas.
Makalah ini tentu tidak terlepas
dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharap saran dan kritik konstruktif dari pembaca
guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah
khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa.Amin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan, 04 September 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BABI PENDAHULUAN.....................................................................
A. Latar Belakang................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah............................................................................ 4
C. Metode Pemecahan masalah............................................................ 5
D. Sistematika Penulisan Makalah........................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
A.
Fungsi Guru Menurut Dr. Hamka Abdul
Aziz. Msi.......................... 6
B.
Fungsi Guru Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia........... 7
C.
Fungsi Guru Menurut Daoed Joesoep............................................. 7
D.
Fungsi Guru Dalam Perspektif
Pengajaran Di Kelas.................... 8
E.
Fungsi Guru Yang Aktif .............................................................. 9
F.
Fungsi Guru Menurut Jarolimek.................................................. 9
G.
Fungsi Peranan Guru di
Sekolah................................................... 11
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan...............................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 14
A. Latar Belakang Masalah
Sebelum pendidikan
Indonesia mengalami kemajuan, mayoritas masyarakat dan perangkat pendidikan
menganggap fungsi profesi guru hanyalah sebatas memberikan pengajaran kepada para
muridnya. Guru bertugas mencetak murid yang pintar, mampu membaca, menghitung
dan bekerja. Namun seiring berkembangnya pemikiran generasi, anggapan keliru
tersebut semakin memudar.
Guru tidak hanya dituntut
untuk mampu menciptakan murid yang pintar, tetapi mencetak generasi penerus
bangsa yang kritis,aktif, kreatif,dan mampu menyongsong masa depan dengan
fungsinya mengelola kelas dengan baik, membimbing anak, memposisikan dirinya
sebagai orang tua dan sebagainya. Untuk itu, penulis merasa peduli dan ingin
ikut serta memberi kontribusi bagi para pendidik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk
terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1.
Apa fungsi guru
menurut Dr. Hamka Abdul Aziz. Msi ?
2.
Apa Fungsi guru menurut Undang-undang
Republik Indonesia
3.
Apa Fungsi guru menurut Daoed Joesoep
4.
Apa Fungsi guru dalam perspektif
pengajaran di kelas
5.
Fungsi guru yang aktif
6.
Fungsi guru menurut Jarolimek
7.
Fungsi Peran guru di sekolah
Metode
pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka,
yaitu dengan menggunakan beberapa referensi
buku
atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas.
Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah,
melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran,
perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta
pengorganisasian jawaban permasalahan.
D.
Sitematika
Penulisan Makalah
Makalah
ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri
dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan
sistematika penulisan makalah; Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian
penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.
BAB II
PEMBAHASAN
- Fungsi
guru menurut Dr. Hamka Abdul Aziz. Msi
Fungsi guru dalam karakter guru
profesional oleh Dr. Hamka Abdul Aziz. Msi sebagai berikut:
1.
Mengajarkan
Mengerjakan
artinya menginformasikan pengetahuan kepada orang lain secara berurutan langkah
demi langkah. Dalam pembelajaran yang akan diajarkan hendaklah menggunakan
strategi, dan metode-metode yang menyenangkan bagi mereka hingga mereka merasa
betah belajar dan ilmu yang diberikan
akan mengalir dengan sendiri. Mengajarkan disini bermakna memberikan
ilmu yang dimilikinya dan mendorong motivasi belajar siswa.[1]
Hal-hal yang
perlu dilakukan guru dalam pembelajaran yaitu, membuat ilustrasi,
mendefinisikan, menganalisis, mensintesis, bertanya, merespon, mendengarkan,
menciptakan kepercayaan, memberikan pandangan yang bervariasi, menyediakan media
untuk mengkaji materi standar, menyesuaikan metode pembelajaran, memberikan
nada penasaran[2]
2.
Membimbing/mengarahkan
Membimbing
artinya memberikan petunjuk kepada orang lain yang tidak atau belum
diketahuinya. Sedangkan mengarahkan merupakan lanjutan dari membimbing. Yaitu
memberikan arahan kepada orang yang dibimbing agar mencapai apa yang
dikehendaki. Guru dengan fungsi sebagai pembimbing dan pengarah adalah guru
yang menjalankan aktivitasnya dengan hati.[3]
Sebagai
pembimbing, guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan waktu
perjalanan, menetapkan jalan yang harus ditempuh, menggunakan petunjuk
perjalanan, serta menilai kelancarannya sesuai kebutuhan dan kemampuan peserta
didik.[4]
3.
Membina
Membina adalah
puncak dari rangkaian fungsi sebelumnya. Membina adalah berupaya dengan
sungguh-sungguh untuk menjadikan sesuatu lebih baik dan terus lebih baik dari
sebelumnya. Dalam membina siswa memerlukan ketekunan dan kesabaran yang
prosesnya cukup lama.[5]
Profesi Keguruan menjadi guru yang
relegius dan mertabat
- Fungsi guru
menurut Undang-undang Republik Indonesia
Jika
berpedoman kepada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen pasal 4. Fungsi utama seorang guru adalah sebagai learning
agent (agen pembelajaran) untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara
nasional.[6]
- Fungsi
guru menurut Daoed Joesoep
Menurut Daoed
Joesoep yang merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1978-1983
dalam Zakiah Daradjad, bahwa terdapat tiga fungsi guru, yaitu:
1.
Fungsi profesional, berarti guru
berfungsi menyampaikan ilmu, keterampilan, atau pengalaman yang dimilikinya dan
dipelajarinya kepada peserta didik.
2.
Fungsi civic mission, berarti
guru wajib menjadikan peserta didik menjadi warga negara yang baik, yaitu
berjiwa patriotisme, mengusai semangat kebangsaan nasional, dan disiplin atau
taat terhadap semua peraturan perundang-undangan yang berlaku atas dasar
pancasila dan UUD RI 1945.
3.
Fungsi kemanusian, yaitu guru
berfungsi untuk selalu berusaha mengembangkan atau memmbina segala potensi
bakat (pembawaan) yang ada pada diri peserta didik serta membentuk wajah illahi
dalam dirinya.[7]
- Fungsi
guru dalam perspektif pengajaran di kelas
Guru dalam
perspektif pengajaran di kelas dapat dikemukakan bahwa setidaknya terdapat tiga
fungsi dalam pengajaran di kelas, diantaranya yaitu:
1.
Fungsi intruksional
Merencanakan
program pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun, dan penilaian
setelah program itu dilaksanakan. Dalam kemampuan intruksional ini, guru juga
harus memiliki dan mengusai pengetahuan yang luas tentang materi yang
diajarkan, menguasai penggunaan metode dan strategi pengajaran, dan menentukan
alat evaluasi pendidikan.
2.
Fungsi edukasional
Fungsi
edukasional ini guru lebih banyak menjadi sosok panutan yang memiliki nilai
moral dan agama yang patut ditiru dan diteladani oleh peserta didik dalam aspek
sifat dan perilaku (akhlak mulia). Melalui pengarahan peserta didik menuju
tingkat kedewasaan sebagai pribadi insan kamil sejalan dengan tujuan
Allah menciptakan manusia.
3.
Fungsi manajerial
Sebagai
seorang manajer, seorang guru harus mampu mengelola kelas pembelajaran agar
tercipta suasana dan kondisi kondusif yang dapat menunjang kemudahan peserta
didik dalam menerima dalam materi ajar. Dalam Wina Sanjaya, Alvin C. Eurich
menjelaskan fungsi manajerial seorang guru terdiri dari beberapa fungsi
pendukung, yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengawasan.[8]
- Fungsi guru
yang aktif
Fungsi guru
yang aktif yakni:
1.
Mengawasi dan membantu anak dalam
menghadapi kesukaran yang tak teratasi.
2.
Di dalam kelas, guru bertindak sebagai
pemimpin, dalam arti memimpin segala aktivitas yang ada di kelas dan menentukan
acara pelajaran. Terkadang pendapat murid menjadi pertimbangan dalam
pengambilan keputusan seorang guru. Di sini, guru harus mampu mengusai kelas
dengan penuh wibawa.
3.
Guru dipandang serba tahu dan serba mampu, oleh karena itu apa
yang dikatakan guru dianggap selalu pasti dan benar, Jadi guru harus mampu
mengusai tindakannya.[9]
- Fungsi
guru menurut Jarolimek
Kemampuan
professional guru dalam proses belajar mengajar di sekolah dasar menurut
Jarolimek dalam Nursid Sumaatmadja (1984:72), sebagai berikut:
1.
Fungsi sebagai pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi
panutan bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus
memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab,
wibawa, mandiri dan disiplin.[10]
dengan uraian tugas :
a)
Mengembangkan potensi kemampuan dasar
peserta didik
b)
Mengembangkan kepribadian peserta
didik
c)
Memberikan keteladanan
d)
Menciptakan suasana pendidikan yang
kondusif[11]
2.
Fungsi sebagai pengajar
a)
Merencanakan pembelajaran
b)
Melaksanakan pembelajaran yang
mendidik
c)
Menilai proses dan hasil pembelajaran
3.
Fungsi sebagai pembimbing dan pelatih
a)
Mendorong berkembangnya perilaku
positif dalam pembelajaran
b)
Membimbing peserta didik memecahkan
masalah dalam pembelajaran
4.
Fungsi sebagai pelatih
Guru harus
berperan sebagai pelatih, yang bertugas melatih peserta didik dalam pembentukan
kompetensi dasar, sesuai dengan potensi masing-masing. Dalam melaksanakan
fungsi ini guru harus menahan emosinya
untuk menjawab semua pertanyaan yang ditunjukkan kepadanya, sehingga
kewenangan yang dimiliki tidak membunuh kreativitas peserta didik.[12]
a)
Melatih keterampilan-keterampilan yang
diperlukan dalam pembelajaran
b)
Membiasakan peserta didik berperilaku
positif dalam pembelajaran
5.
Fungsi pengembang program
Membantu mengembangkan program
pendidikan sekolah dan hubungan kerja sama intrasekolah
6.
Fungsi sebagai pengelola program
Membantu secara aktif dalam menjalin
hubungan dan kerja sama antar sekolah dan masyarakat
7.
Fungsi tenaga profesional
Meningkatkan
upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional[13]
- Fungsi
Peranan Guru di Sekolah
1.
Perancang pembelajaran (designer of
intruction)
Untuk dapat
mendampingi peserta didik mencapai potensi maksimalnya, seorang guru harus
merancang skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas. Dengan adanya
skenario pembelajaran tersebut, tentu tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
mudah dan efektif.[14]
2.
Pengelola pembelajaran (manager of
intruction)
Guru mempunyai
kesempatan luas dalam mengelola pembelajaran agar peserta didik dapat berhasil
sesuai harapan. Sebagai pengelola pembelajaran, tugas guru adalah
mempersiapkan, melaksanakan, mengevaluasi jalannya pembelajaran. Diantara
kegiatan-kegiatan pengelolaan proses mengajar belajar, yang terpenting ialah
menciptakan kondisi dan situasi sebaik-baiknya, sehingga memungkinkan para
siswa belajar secara berdayaguna dan berhasilguna.[15]
3.
Penilai hasil pembelajaran peserta
didik (evaluation of student learning)
Sebagai
pengambil kebijakan dalam memberikan penilaian maka guru harus dapat
berperilaku adil. Guru harus mempunyai catatan riil terkait perkembangan
prestasi peserta didik. Dengan mengetahui perkembangan prestasi akademik
peserta didik pada tiap semester diharapkan guru dapat mengontrol prestasi
peserta didik.
4.
Pengarah pembelajaran (director of
learning)
Persentase pendampingan guru bagi
peserta didik, baik secara psikologis maupun pedagogik telah diatur sebagai
berikut:
a.
Peserta didik taman kanak-kanak, peran
guru 90% dan peran peserta didik 10%
b.
Peserta didik sekolah dasar, peran
guru 80% dan peran peserta didik 20%
c.
Peserta didik sekolah menengah
pertama, peran guru 60% dan peran peserta didik 40%
d.
Peserta didik sekolah menengah atas,
peran guru 40% dan peran peserta didik 60%
e.
Peserta didik mahasiswa, peran guru
20% dan peran mahasiswa 80%
Dari uraian di
atas, wajar jika semakin rendah tingkatan peserta didik maka persentase
pendampingan atau peran guru semakin besar. Peserta didik dari jenjang sekolah
dasar tentu harus lebih sering dibantu oleh guru, dibandingkan peseta didik
dari jenjang sekolah menengah atas atau mahasiswa.
5.
Pembimbing peserta didik
Guru adalah
pendamping bagi peserta didik. Oleh karena itu guru harus selalu dekat dengan
peserta didiknya. Kedakatan ini dapat dibangun dengan komunikasi yang baik.
Jika peserta didik sudah merasa dekat dengan gurunya maka dia tidak akan
sungkan dan ragu untuk meminta tolong saat sedang menghadapi masalah.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Fungsi guru dalam perspektif pengajaran
di kelas
Guru dalam
perspektif pengajaran di kelas dapat dikemukakan bahwa setidaknya terdapat tiga
fungsi dalam pengajaran di kelas, diantaranya yaitu:
1.
Fungsi intruksional
2.
Fungsi edukasional
3.
Fungsi manajerial
Daftar Pustaka
Gunarsa, Singgih
D. dan Ny. Y. Singgih Gunarsa. 2008. Psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
Mulyana A. Z., Rahasia Menjadi Guru
Hebat
Mustakim,
Zaenal. 2018. SRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN (Edisi Revisi). Pekalongan:
IAIN Press.
Sari, Eva Diana. 2017 Guru Adalah Model.
Bandung: Kaifa Publishing.
Sya’bani,
Mohammad Ahyan Yusuf. 2018. Profesi keguruan: Menjadi guru yang Religius dan
martabat. Gresik: Caremedia Communication.
Supriyadi. 2015. SRATEGI BELAJAR & MENGAJAR.
Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.
Susanto, Ahmad.
2013. TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR. Jakarta: PRENADAMEDIA
GROUP.
Biodata
Nama :
Miftahul Azizah
NIM : 2317014
Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
TTL : Indramayu, 22 April 1999
Riwayat Pendidikan :
SD PUI
Kec.Haurgeulis Kab. Indramayu Provinsi Jawa Barat
MIS Pandanarum Kec. Tirto Kab. Pekalongan.
MTS
IN Banyurip Ageng Kota Pekalongan
MAS
Simbang Kulon Kec. Buaran Kab. Pekalongan
[2] Zaenal
Mustakim, SRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN (Edisi Revisi) (Pekalongan:
IAIN Press, 2018), hlm. 17
[6] Mohammad Ahyan Yusuf Sya’bani, Profesi
keguruan: Menjadi guru yang Religius dan martabat (Gresik: Caremedia
Communication, 2018), hlm. 43.
[9] Singgih D. Gunarsa
dan Ny. Y. Singgih Gunarsa, Psikologi perkembangan anak dan remaja (Jakarta:
PT. BPK Gunung Mulia, 2008), hlm. 111-113.
[10] Zaenal
Mustakim, SRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN (Edisi Revisi) (Pekalongan:
IAIN Press, 2018), hlm. 15
[11]Ahmad Susanto, TEORI BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2013), hlm. 35.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar