Laman

Senin, 17 September 2018

SBM E C1 PENGAJAR


PENGAJAR

NAILI WIRDATUL MUNA
NIM. 2317036
Kelas E

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018




            Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Allah swt. atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul”Pengajar” ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw.,keluarganya, dan sahabatnya.
            Makalah ini menjelas kantentang Pengertian pengajar, Guru sebagai pengajar, Perbedaan pengajar dengan pendidik, Ketrampilan Mengajar. Dengan demikian, materi makalah ini diharapkan dapat membantu pembangunan karakter mahasiswa melalui proses menulis makalah yang baik dan benar.
            Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca untuk penyempurnaan penulisan makalah ini. Semoga dengan makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.

 

                                                                        Pekalongan, 13 September 2018



Penulis                                  






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR..............................................................................      i
DAFTAR ISI..............................................................................................      ii

BABI       PENDAHULUAN.....................................................................      1
A.    Latar Belakang Masalah........................................................      1
B.     Rumusan Masalah..................................................................      1
C.     Tujuan Penulisan....................................................................      2
D.    Metode Pemecahan Masalah..................................................     2
E.     Sistematika Penulisan.............................................................     2

BAB II    PEMBAHASAN........................................................................      3
A.    Pengertian Pengajar...............................................................      3      
B.     Guru sebagai pengajar...........................................................      4
                 C.  Perbedaan Pengajar dengan pendidik....................................      4
                 D. Keterampilan-Keterampilan Mengajar....................................     6

BABIII    PENUTUP.................................................................................      9      
A.    Simpulan................................................................................      9      
B.     Saran......................................................................................      10    


LAMPIRAN...............................................................................................      12

BIODATA PENULIS.................................................................................     13

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar merupakan interaksi antara guru dan siswa yang merupakan dua hal yang berbeda, tetapi membentuk satu kesatuan. Jika diartikan satu persatu, belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa, sedangkan mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru. Agar pelaksanaan pengajaran berjalan efisien dan efektif, maka diperlukan perencanaan yang tersusun secara sistematis dengan proses pembelajaran yang lebih bermakna serta dirancang dalam suatu skenario yang jelas.
Beberapa unsur yang harus direncanakan agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik antara lain: tujuan pembelajaran, isi / materi pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi. Memandang pentingnya sebuah metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar, maka seorang pengajar / guru haruslah memahami definisi dan jenis-jenis metode pembelajaran itu sendiri agar penggunaan metode pembelajarannya tepat, sehingga mudah dipahami oleh siswa.

B.     Rumusan Masalah

      Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.

1.         Apa yang dimaksut Pengajar?
2.         Siapakah yang berperan sebagai pengajar?
3.         Apa perbedaan pengajar dan pendidik?
4.         Apa saja keterampilan yang harus dimiliki pengajar?



C.    Tujuan Penulisan
      Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian Pengajar.
2.      Untuk mengetahui Siapa yang berperan sebagai pengajar.
3.      Untuk mengetahui perbedaan pengajar dengan pendidik.
4.      Untuk mengetahui Keterampilan yang harus dimiliki pengajar.

D.    Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang digunakan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukanperumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawabanpermasalahn dari berbagai sumber.

E.     Sistematika Penulisan
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab 1 Pendahuluanyang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II Pembahasan yang terdiri dari pengertian kompetensi guru, macam-macam kompetensi guru, dan pentingnya kmpetensi guru. Bab III Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pengajar
Pengajar berasal dari kata dasar “ajar” Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya petunjuk kepada orang supaya diketahui (dituruti) Pengajaran dilaksanakan dalam suatu aktivitas yang kita kenal dengan istilah mengajar. Pengajaran amat dekat dengan pengertian pedagogi. Pedagogi adalah seni atau ilmu untuk menjadi guru. Istilah ini seringkali mengacu pada strategi pengajaran atau gaya mengajr. Istilah pedagogi berasal dari Bahasa latin paidagogeo, paid artinya anak, dan  ago artinya memimpin,  jadi secara harfiah artinya memimpin anak. William H. Burton, seorang behavioris dalam sagala (2009: 61) menyatakan bahwa mengajar adalah upaya memberikan stimulus, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.
Mengajar adalah sebuah tindakan seseorang yang mencoba untuk membantu orang lain mencapai dalam berbagai aspek seoptimal mungkin sesuai dengan potensinya, mengajar (teaching) pada hakikatnya adalah membantu peserta didik memperoleh informasi, ide ketrampilan, nilai, cara berpikir, sarana untuk mengekspresikan diri, dan cara caraa belajar bagaimana belajar (learning how to learn). Hasil akhir dari proses mengajar adalah kemampuan peserta didik yang dapat belajar dengan mudah dan efektif.
Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian mengajar adalah suatu proses kegiatan untuk membantu orang lain mencapai kemajuan seoptimal mungkin sesuai dengan tingkat perkembangan potensi kognitif, afektif  maupun psikomotornya. [1]



B.     Guru Sebagai Pengajar
Sejak adanya kehidupan sejak itu pula guru telah melaksanakan pembelajaran, dan memang hal tersebut memang tugas dan tanggung jawab yang pertama dan utama. Guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami standar materi yang dipelajari.[2]
Dalam kegiatan belajar mengajar guru memegang peran yang sangat penting, Guru menentukan segalanya. Sehubungan dengan itu maka minimal ada tiga peran utama yang harus dilakukan guru yaitu sebagai perencana, sebagai penyampai informasi, dan guru sebagai evaluator.
Sebagai pelaksana pengajaran guru harus menyiapkan berbagai hal yang diperlukan, seperti misalnya materi pelajaran apa yang harus disampaikan, dan lain sebagainya.
 Dalam melaksanakan perannya sebagai penyampai informasi, sering guru menggunakan metode ceramah sebagai metode utama. Metode ini merupakan metode yang dianggap ampuh dalam proses pengajaran. Karena pentingnya metode ini, maka guru biasanya sudah merasa mengajar apabila sudah melakukan ceramah, dan tidak mengajar apabila tidak melakukn ceramah.  Sedangkan, sebagai evaluator guru juga berperan dalam menentukan alat evaluasi keberhasilan pengajaran. Biasanya kriteria keberhasilan proses pelajaran yang disampaikan guru.[3]

C.    Perbedaan Pengajar dengan Pendidik
Mengajar adalah sebuah tindakan seseorang yang mencoba untuk membantu orang lain mencapai dalam berbagai aspek seoptimal mungkin sesuai dengan potensinya, mengajar (teaching) pada hakikatnya adalah membantu peserta didik memperoleh informasi, ide ketrampilan, nilai, cara berpikir, sarana untuk mengekspresikan diri, dan cara caraa belajar bagaimana belajar (learning how to learn). Hasil akhir dari proses mengajar adalah kemampuan peserta didik yang dapat belajar dengan mudah dan efektif[4]
Jadi oleh karena proses belajar mengajar merupakan proses manusiawai yang membutuhkan keterlibatan anak sebagai pribadi, maka berhasilnya proses ini menuntut sikap hidup yang terbuka dan mau bekerja sama dengan sesama.[5]
Sedangkan Pengertian, Fungsi, dan tujuan pendidikan dirumuskan dalam undang undang system pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 dan 3 “ pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar proses pembelajran agar pesertadidik secara efektif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual keagamaan, pengengdalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperluakan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”[6]
Al- Abrasy menjabarkan tujuan pendidikan secara terperinci menjadi lima macam yaitu:
1.         Membentuk akhlak yang mulia
2.         Menyaipak anak didik untuk hidup bahagia didunia dan akhirat
3.         Persiapan untuk mencari nafkah
4.         Menumbuhkan semangat ilmiah para siswa dan memuaskan keingintahuannya
5.         Menyiapkan anak didik agar menjadi professional, memiliki ketrampilan bekerja dalam masyarakat.[7]
Pengajaran khusus ditujukan pada akal. Oleh karena itu mudah dan straight forward. Sedangkan pendidikan adalah pembinaan insan yang tidak saja melibatkan perkara fisik dan mental tetapi juga hati dan nafsu karena sesungguhnya yang dididik adalah hati dan nafsu. Oleh karena itu pendidikan lebih rumit dan susah. Kedua perkara ini harus kita fahami benar dalam membina insan. Keduanya diperlukan dalam pembinaan pribadi agar pandai berbakti pada Tuhan dan pada sesama manusia.

D.    Keterampilan- Keterampilan Mengajar
Jumlah ketrampilan yang dibahas disini ada sepuluh macam. Dengan sepuluh ini diharap pengajar dapat mencapai kemajuan yang cukup. Jika pengajar selalu memperhatikan cara menyusun dan cara menyajikan pelajaran-pelajarannta, maka pengajaran yang ia lakukan pastiakan mem membuahkan hasil guna bagi para murid.
Kesepuluh macam ketrerampilan tersebut terbagi menjadi dua golongan Golongan pertama (pengorganisasian) : berhubungan dengan hal organisasi bahan pelajaran, bagaimana jam pelajaran diatur bagian-bagiannya sehingga sehingga susunannya menjadi jelas bagi murid.
Golongan kedua ( presentasi dan penyajian) : Berkaitan dengan penyampaian bahan pelajaran oleh pengajar kepada murid. Penggunaan tempo dalam mengajar, cara mengajukan pertanyaan dan cara memberi tugas kepada murid.
Berikut kesepuluh ketrampilan yang harus dimiliki pengajar :
1.      Cara membuat struktur pada pengajaran klasikal, sturuktur dasar yang harus diterapkan oleh pengajar adalah:
a.Bagian pendahuluan
b.      Bagian inti
c.       Bagian penutup.
2.      Cara mengisi bagian pendahuluan, Pengajar dapat ,mengisi bagian pendahuluan dengan langkah langkah seperti berkut:
a.       Memberitahukan kegunaan bahan pelajaran saat itu
b.      Menempatkan pokok masalah pelajaran saat itu pada ruang lingkup yang luas.
c.       Menjelaskan hubungan pelajaran saat itu dengan yang lalu.
3.      Berkaitan dengan pelaksanaan bagian utama satujam pelajaran.
a.       Membagi bahan pengajaran menjadi beberapa pokok masalah
b.      Setelah pokok masalah selesai hendaknya diadakan evaluasi
c.       Mencatat secara teratur sampai dimana suatu pembahasan telah berlangsung
d.      Membedakan secara jelas antara hal pokok dengan hal tambahan
e.       Memberikan tanggapan terhadap petanyaan yang diajukan murid.
4.      Menyusun bagian inti pelajaran secara teratur, terdapat lima lngkah sebagai berikut:
a.       Merumuskan pokok masalah yang dimaksut dan memaparkan nya secara singkat.
b.      Menulis kata kunci atau kata inti pada papan tulis.
c.       Menguraikan pokok masalah secara lebih lanjut dengan penjelasan contoh-contoh.
d.      Memastikan murid telah mengerti halyang telah diuraikan.
e.       Mengulangi secara singkat pokok masalah yang barusaja diterangkan.
5.      Penggunaan alat peraga atau sarana yang lain, beberapa diantaranya :
a.       Papan tulis
b.      Lembar berisi ikhtisar atau bagan bahan pelajaran ( hand outs )
c.       Slide atau sheel yang diisi dengan tulisan atau gambar.
6.      Isi bagian penutup, cukup disediakan waktu tiga menit pengajar dapat melakukan sejumlah hal berikut :
a.       Dengan bantuan kata kata inti yang masih tertulis dipapan, pengajar menjelaskan secara garis besar pelajaran,
b.      Memberitahukan sekali lagi tujuan pengajaran saat ru.
c.       Memberitahukan secara singkat bahan yang akan dihadapi oleh murid pada pelajaran berikut,
d.      Kadang perlu pengajar engatakan bangian bagian yang mana harus perlu diperhatikan.
7.      Menyangkut sikap yang menunjang penyampaian pengajaran, terbagi menjadi empat :
a.       Perumusan yang jelas dan sederhana
b.      Penggunaan nada suara
c.       Memberi tanggapan secara positif
8.      Membuat variasi terhadap kecepatan yang digunakan saat mengajar.
9.      Cara memperoleh umpa balik \atau feedback
a.       Mengamati sikap dan wajah murid
b.      Usahakan selalu ada kontak mata dengan murid.
c.       Hendaknya mengamat amati, apakah murid mencatat banyak atau sedikit
d.      Mengajukan pertanyaan secara teratur
e.       Memberi kesempatan bertanya
f.       Menanggapi pertanyaan yang diajukan murid
10.  Mengusahakan variasai dalam mengajar.[8]

















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

pengerian mengajar adalah suatu proses kegiatan untuk membantu orang lain mencapai kemajuan seoptimal mungkin sesuai dengan tingkat perkembangan potensi kognitif, afektif  maupun psikomotornya.
Dalam kegiatan belajar mengajar guru memegang peran yang sangat penting, Guru menentukan segalanya. Sehubungan dengan itu maka minimal ada tiga peran utama yang harus dilakukan guru yaitu sebagai perencana, sebagai penyampai informasi, dan guru sebagai evaluator.
Perbedaan pengajaran dan pendidikan, Pengajaran khusus ditujukan pada akal. Oleh karena itu mudah dan straight forward. Sedangkan pendidikan adalah pembinaan insan yang tidak saja melibatkan perkara fisik dan mental tetapi juga hati dan nafsu karena sesungguhnya yang dididik adalah hati dan nafsu
Guru sebagai pengajar dituntut memiliki beberapa keterampilan mengajar, ketrerampilan tersebut terbagi menjadi dua golongan Golongan pertama (pengorganisasian) : berhubungan dengan hal organisasi bahan pelajaran, bagaimana jam pelajaran diatur bagian-bagiannya sehingga sehingga susunannya menjadi jelas bagi murid.
Golongan kedua ( presentasi dan penyajian) : Berkaitan dengan penyampaian bahan pelajaran oleh pengajar kepada murid. Penggunaan tempo dalam mengajar, cara mengajukan pertanyaan dan cara memberi tugas kepada murid.

B.     Saran

Demikian makalah ini kami susun. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena kritik dan saran yang membangun kami perlukan untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat bagi pembacanya.








































DAFTAR PUSTAKA

Drosi. 1998. Sekolah Mengajar atau Mendidik?. Yokyakarta: Kanisius.

Kristiawan, Muhammad DKK. 2017.  Manajemen Pendidikan. Yokyakarta. CV Budi Utama.

Rooijakkers. 2011. Mengajar Dengan Sukses petunjuk merencanakan dan penyampaikan pengajalan. Jakarta: PT Gramedia.

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar Dan Proses Pembelajaran Teori Dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

S, Tatang. Ilmu Pendidikan. 2012. Bandung : Pustaka setia..

Sanjaya, Wina. 2011. Kurikulim dan pembelajran teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana prenada media group.


   
         




BIODATA PENULIS


Nama               : Naili Wirdatul Muna
TTL                 : Pekalongan, 04 Oktober 1999
Alamat            : Dukuh Kedawung, Desa Karangdadap, Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan, RT 01 RW 03, No 25.
Hobi                : Nonton Tv, Membaca Novel.
Cita- Cita        : Guru
Riwayat Pendidikan :
·         TK RA Muslimat Nu Karangdadap
·         MIS Karangdadap
·         SMP NU Karangdadap
·         SMA N 1 Kedungwuni
·         IAIN PEKALONGAN (smt 3)
Pengalaman Organisasi :
·         PMR WIRA
·         HMJ PGMI IAIN Pekalongan
·         IPPNU
Moto                           : “Kerja ikhlas”






[1] Suyono dan Hariyanto, Belajar Dan Proses Pembelajaran Teori Dan Konsep Dasar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Hlm. 18-19
[2] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (edisi Revisi), Cet.ke 6 (
[3] Wina Sanjaya, Kurikulim dan pembelajran teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Cet.4 (Jakarta: Kencana prenada media group, 2011), Hlm. 208-209.
[4] Suyono dan Hariyanto, Loc.Cit.
[5] Drosi, Sekolah Mengajar atau Mendidik?, (Yokyakarta: Kanisius, 1998),Hlm. 34.
[6] Muhammad kristiawan, DKK, Manajemen Pendidikan, (yokyakarta, CV Budi Utama, 2017),Hlm.2.
[7] Tatang S, Ilmu Pendidikan, (Bandung : Pustaka setia, 2012), Hlm.62.
[8] Rooijakkers, Mengajar Dengan Sukses petunjuk merencanakan dan penyampaikan pengajalan, Jakarta: PT Gramedia, 1981), Hlm. 35-55.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar