PENGAJAR
NAILI
WIRDATUL MUNA
NIM. 2317036
Kelas E
JURUSAN PGMI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018
Alhamdullilah,
puji syukur kehadirat Allah swt.
atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul”Pengajar” ini
dapat diselesaikan. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
Saw.,keluarganya, dan sahabatnya.
Makalah
ini menjelas kantentang Pengertian
pengajar, Guru sebagai pengajar, Perbedaan pengajar dengan pendidik,
Ketrampilan Mengajar. Dengan demikian, materi
makalah ini diharapkan dapat membantu pembangunan karakter mahasiswa melalui
proses menulis makalah yang baik dan benar.
Makalah
ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,
penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca untuk
penyempurnaan penulisan makalah ini. Semoga dengan makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan serta bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal
‘alamin.
Pekalongan,
13 September 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BABI PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang
Masalah........................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................... 2
D. Metode Pemecahan Masalah.................................................. 2
E.
Sistematika
Penulisan............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
A. Pengertian Pengajar............................................................... 3
B. Guru sebagai
pengajar........................................................... 4
C. Perbedaan Pengajar dengan pendidik.................................... 4
D.
Keterampilan-Keterampilan Mengajar....................................
6
BABIII PENUTUP................................................................................. 9
A. Simpulan................................................................................ 9
B. Saran...................................................................................... 10
LAMPIRAN............................................................................................... 12
BIODATA PENULIS................................................................................. 13
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar merupakan interaksi antara
guru dan siswa yang merupakan dua hal yang berbeda, tetapi membentuk satu
kesatuan. Jika diartikan satu persatu, belajar merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh siswa, sedangkan mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
guru. Agar pelaksanaan pengajaran berjalan efisien dan efektif, maka diperlukan
perencanaan yang tersusun secara sistematis dengan proses pembelajaran yang
lebih bermakna serta dirancang dalam suatu skenario yang jelas.
Beberapa unsur yang harus direncanakan agar proses
belajar mengajar berjalan dengan baik antara lain: tujuan pembelajaran, isi /
materi pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, media
pembelajaran dan evaluasi. Memandang pentingnya sebuah metode pembelajaran
dalam proses belajar mengajar, maka seorang pengajar / guru haruslah memahami
definisi dan jenis-jenis metode pembelajaran itu sendiri agar penggunaan metode
pembelajarannya tepat, sehingga mudah dipahami oleh siswa.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan
masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan
masalahnya sebagai berikut.
1.
Apa yang dimaksut Pengajar?
2.
Siapakah yang berperan sebagai pengajar?
3.
Apa perbedaan pengajar dan pendidik?
4.
Apa saja keterampilan yang harus dimiliki
pengajar?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan
pembuatan ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui pengertian Pengajar.
2.
Untuk mengetahui Siapa yang berperan sebagai pengajar.
3.
Untuk mengetahui perbedaan pengajar dengan pendidik.
4.
Untuk mengetahui Keterampilan yang harus dimiliki
pengajar.
D.
Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang digunakan melalui studi
literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi
buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada pemecahan masalahnya dimulai
dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukanperumusan masalah,
melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran,
perumusan jawabanpermasalahn dari berbagai sumber.
E.
Sistematika Penulisan
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab 1
Pendahuluanyang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
dan sistematika penulisan. Bab II Pembahasan yang terdiri dari pengertian
kompetensi guru, macam-macam kompetensi guru, dan pentingnya kmpetensi guru.
Bab III Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pengajar
Pengajar berasal dari kata
dasar “ajar” Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya petunjuk kepada
orang supaya diketahui (dituruti) Pengajaran dilaksanakan dalam suatu aktivitas
yang kita kenal dengan istilah mengajar. Pengajaran amat dekat dengan pengertian
pedagogi. Pedagogi adalah seni atau ilmu untuk menjadi guru. Istilah ini
seringkali mengacu pada strategi pengajaran atau gaya mengajr. Istilah pedagogi
berasal dari Bahasa latin paidagogeo, paid artinya anak, dan ago artinya memimpin, jadi secara harfiah artinya memimpin anak. William
H. Burton, seorang behavioris dalam sagala (2009: 61) menyatakan bahwa
mengajar adalah upaya memberikan stimulus, bimbingan, pengarahan, dan dorongan
kepada siswa agar terjadi proses belajar.
Mengajar adalah sebuah tindakan seseorang yang
mencoba untuk membantu orang lain mencapai dalam berbagai aspek seoptimal
mungkin sesuai dengan potensinya, mengajar (teaching) pada hakikatnya
adalah membantu peserta didik memperoleh informasi, ide ketrampilan, nilai,
cara berpikir, sarana untuk mengekspresikan diri, dan cara caraa belajar
bagaimana belajar (learning how to learn). Hasil akhir dari proses
mengajar adalah kemampuan peserta didik yang dapat belajar dengan mudah dan
efektif.
Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
mengajar adalah suatu proses kegiatan untuk membantu orang lain mencapai
kemajuan seoptimal mungkin sesuai dengan tingkat perkembangan potensi kognitif,
afektif maupun psikomotornya. [1]
B.
Guru
Sebagai Pengajar
Sejak adanya kehidupan
sejak itu pula guru telah melaksanakan pembelajaran, dan memang hal tersebut
memang tugas dan tanggung jawab yang pertama dan utama. Guru
membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang
belum diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami standar materi yang
dipelajari.[2]
Dalam kegiatan belajar mengajar guru memegang
peran yang sangat penting, Guru menentukan segalanya. Sehubungan dengan itu
maka minimal ada tiga peran utama yang harus dilakukan guru yaitu sebagai
perencana, sebagai penyampai informasi, dan guru sebagai evaluator.
Sebagai pelaksana pengajaran guru harus
menyiapkan berbagai hal yang diperlukan, seperti misalnya materi pelajaran apa
yang harus disampaikan, dan lain sebagainya.
Dalam
melaksanakan perannya sebagai penyampai informasi, sering guru menggunakan
metode ceramah sebagai metode utama. Metode ini merupakan metode yang dianggap
ampuh dalam proses pengajaran. Karena pentingnya metode ini, maka guru biasanya
sudah merasa mengajar apabila sudah melakukan ceramah, dan tidak mengajar
apabila tidak melakukn ceramah.
Sedangkan, sebagai evaluator guru juga berperan dalam menentukan alat
evaluasi keberhasilan pengajaran. Biasanya kriteria keberhasilan proses
pelajaran yang disampaikan guru.[3]
C.
Perbedaan
Pengajar dengan Pendidik
Mengajar
adalah sebuah tindakan seseorang yang mencoba untuk membantu orang lain
mencapai dalam berbagai aspek seoptimal mungkin sesuai dengan potensinya,
mengajar (teaching) pada hakikatnya adalah membantu peserta didik
memperoleh informasi, ide ketrampilan, nilai, cara berpikir, sarana untuk
mengekspresikan diri, dan cara caraa belajar bagaimana belajar (learning how
to learn). Hasil akhir dari proses mengajar adalah kemampuan peserta didik
yang dapat belajar dengan mudah dan efektif[4]
Jadi
oleh karena proses belajar mengajar merupakan proses manusiawai yang
membutuhkan keterlibatan anak sebagai pribadi, maka berhasilnya proses ini
menuntut sikap hidup yang terbuka dan mau bekerja sama dengan sesama.[5]
Sedangkan
Pengertian, Fungsi, dan tujuan pendidikan dirumuskan dalam undang undang system
pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 dan 3 “ pendidikan adalah usaha
sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar proses pembelajran agar
pesertadidik secara efektif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan sepiritual keagamaan, pengengdalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperluakan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.”[6]
Al- Abrasy menjabarkan tujuan pendidikan secara
terperinci menjadi lima macam yaitu:
1.
Membentuk akhlak yang mulia
2.
Menyaipak anak didik untuk hidup bahagia
didunia dan akhirat
3.
Persiapan untuk mencari nafkah
4.
Menumbuhkan semangat ilmiah para siswa dan
memuaskan keingintahuannya
5.
Menyiapkan anak didik agar menjadi
professional, memiliki ketrampilan bekerja dalam masyarakat.[7]
Pengajaran
khusus ditujukan pada akal. Oleh karena itu mudah dan straight forward.
Sedangkan pendidikan adalah pembinaan insan yang tidak saja melibatkan perkara
fisik dan mental tetapi juga hati dan nafsu karena sesungguhnya yang dididik
adalah hati dan nafsu. Oleh karena itu pendidikan lebih
rumit dan susah. Kedua perkara ini harus kita fahami benar dalam membina insan.
Keduanya diperlukan dalam pembinaan pribadi agar pandai berbakti pada Tuhan dan
pada sesama manusia.
D.
Keterampilan-
Keterampilan Mengajar
Jumlah
ketrampilan yang dibahas disini ada sepuluh macam. Dengan sepuluh ini diharap
pengajar dapat mencapai kemajuan yang cukup. Jika pengajar selalu memperhatikan
cara menyusun dan cara menyajikan pelajaran-pelajarannta, maka pengajaran yang
ia lakukan pastiakan mem membuahkan hasil guna bagi para murid.
Kesepuluh
macam ketrerampilan tersebut terbagi menjadi dua golongan Golongan pertama
(pengorganisasian) : berhubungan dengan hal organisasi bahan pelajaran,
bagaimana jam pelajaran diatur bagian-bagiannya sehingga sehingga susunannya
menjadi jelas bagi murid.
Golongan kedua ( presentasi dan penyajian) :
Berkaitan dengan penyampaian bahan pelajaran oleh pengajar kepada murid.
Penggunaan tempo dalam mengajar, cara mengajukan pertanyaan dan cara memberi
tugas kepada murid.
Berikut
kesepuluh ketrampilan yang harus dimiliki pengajar :
1.
Cara membuat struktur pada pengajaran klasikal,
sturuktur dasar yang harus diterapkan oleh pengajar adalah:
a.Bagian
pendahuluan
b.
Bagian inti
c.
Bagian penutup.
2.
Cara mengisi bagian pendahuluan, Pengajar dapat
,mengisi bagian pendahuluan dengan langkah langkah seperti berkut:
a.
Memberitahukan kegunaan bahan pelajaran saat
itu
b.
Menempatkan pokok masalah pelajaran saat itu
pada ruang lingkup yang luas.
c.
Menjelaskan hubungan pelajaran saat itu dengan
yang lalu.
3.
Berkaitan dengan pelaksanaan bagian utama
satujam pelajaran.
a.
Membagi bahan pengajaran menjadi beberapa pokok
masalah
b.
Setelah pokok masalah selesai hendaknya
diadakan evaluasi
c.
Mencatat secara teratur sampai dimana suatu
pembahasan telah berlangsung
d.
Membedakan secara jelas antara hal pokok dengan
hal tambahan
e.
Memberikan tanggapan terhadap petanyaan yang
diajukan murid.
4.
Menyusun bagian inti pelajaran secara teratur,
terdapat lima lngkah sebagai berikut:
a.
Merumuskan pokok masalah yang dimaksut dan
memaparkan nya secara singkat.
b.
Menulis kata kunci atau kata inti pada papan
tulis.
c.
Menguraikan pokok masalah secara lebih lanjut
dengan penjelasan contoh-contoh.
d.
Memastikan murid telah mengerti halyang telah
diuraikan.
e.
Mengulangi secara singkat pokok masalah yang
barusaja diterangkan.
5.
Penggunaan alat peraga atau sarana yang lain,
beberapa diantaranya :
a.
Papan tulis
b.
Lembar berisi ikhtisar atau bagan bahan
pelajaran ( hand outs )
c.
Slide atau sheel yang diisi dengan
tulisan atau gambar.
6.
Isi bagian penutup, cukup disediakan waktu tiga
menit pengajar dapat melakukan sejumlah hal berikut :
a.
Dengan bantuan kata kata inti yang masih
tertulis dipapan, pengajar menjelaskan secara garis besar pelajaran,
b.
Memberitahukan sekali lagi tujuan pengajaran
saat ru.
c.
Memberitahukan secara singkat bahan yang akan
dihadapi oleh murid pada pelajaran berikut,
d.
Kadang perlu pengajar engatakan bangian bagian
yang mana harus perlu diperhatikan.
7.
Menyangkut sikap yang menunjang penyampaian
pengajaran, terbagi menjadi empat :
a.
Perumusan yang jelas dan sederhana
b.
Penggunaan nada suara
c.
Memberi tanggapan secara positif
8.
Membuat variasi terhadap kecepatan yang
digunakan saat mengajar.
9.
Cara memperoleh umpa balik \atau feedback
a.
Mengamati sikap dan wajah murid
b.
Usahakan selalu ada kontak mata dengan murid.
c.
Hendaknya mengamat amati, apakah murid mencatat
banyak atau sedikit
d.
Mengajukan pertanyaan secara teratur
e.
Memberi kesempatan bertanya
f.
Menanggapi pertanyaan yang diajukan murid
10. Mengusahakan
variasai dalam mengajar.[8]
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengerian mengajar adalah suatu proses kegiatan
untuk membantu orang lain mencapai kemajuan seoptimal mungkin sesuai dengan
tingkat perkembangan potensi kognitif, afektif
maupun psikomotornya.
Dalam kegiatan belajar mengajar guru memegang
peran yang sangat penting, Guru menentukan segalanya. Sehubungan dengan itu
maka minimal ada tiga peran utama yang harus dilakukan guru yaitu sebagai
perencana, sebagai penyampai informasi, dan guru sebagai evaluator.
Perbedaan
pengajaran dan pendidikan, Pengajaran khusus ditujukan pada akal. Oleh karena
itu mudah dan straight forward. Sedangkan pendidikan adalah pembinaan insan
yang tidak saja melibatkan perkara fisik dan mental tetapi juga hati dan nafsu
karena sesungguhnya yang dididik adalah hati dan nafsu
Guru
sebagai pengajar dituntut memiliki beberapa keterampilan mengajar, ketrerampilan
tersebut terbagi menjadi dua golongan Golongan pertama (pengorganisasian) : berhubungan
dengan hal organisasi bahan pelajaran, bagaimana jam pelajaran diatur
bagian-bagiannya sehingga sehingga susunannya menjadi jelas bagi murid.
Golongan kedua ( presentasi dan penyajian) :
Berkaitan dengan penyampaian bahan pelajaran oleh pengajar kepada murid.
Penggunaan tempo dalam mengajar, cara mengajukan pertanyaan dan cara memberi
tugas kepada murid.
B. Saran
Demikian
makalah ini kami susun. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak
terdapat kekurangan, oleh karena kritik dan saran yang membangun kami perlukan
untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat bagi pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Drosi. 1998. Sekolah
Mengajar atau Mendidik?. Yokyakarta: Kanisius.
Kristiawan, Muhammad DKK. 2017. Manajemen
Pendidikan. Yokyakarta. CV Budi Utama.
Rooijakkers. 2011. Mengajar Dengan Sukses petunjuk
merencanakan dan penyampaikan pengajalan. Jakarta: PT Gramedia.
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar Dan Proses
Pembelajaran Teori Dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
S, Tatang. Ilmu
Pendidikan. 2012. Bandung : Pustaka setia..
Sanjaya, Wina. 2011. Kurikulim dan pembelajran
teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Kencana prenada media group.
BIODATA PENULIS
Nama : Naili Wirdatul Muna
TTL : Pekalongan, 04 Oktober 1999
Alamat : Dukuh Kedawung, Desa Karangdadap,
Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan, RT 01 RW 03, No 25.
Hobi : Nonton Tv, Membaca Novel.
Cita- Cita : Guru
Riwayat
Pendidikan :
·
TK RA Muslimat Nu
Karangdadap
·
MIS Karangdadap
·
SMP NU Karangdadap
·
SMA N 1 Kedungwuni
·
IAIN PEKALONGAN (smt 3)
Pengalaman
Organisasi :
·
PMR WIRA
·
HMJ PGMI IAIN Pekalongan
·
IPPNU
Moto : “Kerja ikhlas”
[1] Suyono
dan Hariyanto, Belajar Dan Proses Pembelajaran Teori Dan Konsep Dasar, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2011), Hlm. 18-19
[2]
Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (edisi Revisi), Cet.ke
6 (
[3]
Wina Sanjaya, Kurikulim dan pembelajran teori dan Praktik Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Cet.4 (Jakarta: Kencana prenada
media group, 2011), Hlm. 208-209.
[4]
Suyono dan Hariyanto, Loc.Cit.
[5] Drosi,
Sekolah Mengajar atau Mendidik?, (Yokyakarta: Kanisius, 1998),Hlm. 34.
[6]
Muhammad kristiawan, DKK, Manajemen Pendidikan, (yokyakarta, CV Budi
Utama, 2017),Hlm.2.
[7] Tatang
S, Ilmu Pendidikan, (Bandung : Pustaka setia, 2012), Hlm.62.
[8]
Rooijakkers, Mengajar Dengan Sukses petunjuk merencanakan dan penyampaikan
pengajalan, Jakarta: PT Gramedia, 1981), Hlm. 35-55.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar