Laman

Selasa, 25 September 2018

SBM E D3 KONSEP DASAR PEMBELAJARAN (KOMPONEN PEMBELAJARAN)


KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
(KOMPONEN PEMBELAJARAN)
ANITA RISQIANA
NIM. 2317078
KELAS E 

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018




KATA PENGANTAR

            Alhamdullilah, puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “KOMPONEN PEMBELAJARAN” ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada sebaik-baik manusia, Nabi Muhammad SAW., keluarganya, dan sahabatnya.
            Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.

                                                                       



Pekalongan, September 2018
Penulis













DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR..............................................................................      ii
DAFTAR ISI..............................................................................................      iii

BAB I      PENDAHULUAN.....................................................................      1
A.    Latar Belakang .....................................................................      1
B.     Rumusan Masalah..................................................................      1
C.     Metode Pemecahan Masalah.................................................      1
D.    Sistematika Penulisan Makalah............................................      2
BAB II    PEMBAHASAN........................................................................      3
A.    Makna Pembelajaran..............................................................      3
B.     Komponen-komponen Pembelajaran.....................................      3
BAB III   PENUTUP.................................................................................      10
A.    Simpulan................................................................................................      10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................      11
BIODATA PENULIS................................................................................      12
LAMPIRAN...............................................................................................      13


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Pembelajaran adalah suatu sistem yang artinya keseluruhan terdiri dari komponen-komponen yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya secara keseluruhan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Komponen tersebut adalah tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan evaluasi. Dari komponen-komponen pembelajaran tersebut, tujuan dijadikan fokus utama pengembangan, artinya komponen-komponen yang lain dikembangkan mengacu pada komponen tujuan yang ingin dicapai.

Jadi, komponen pembelajaran adalah bagian-bagian dari sistem proses pembelajaran yang menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran tersebut. Pada makalah yang penulis buat membahas tentang komponen-komponen pembelajaran yang mengacu pada tujuan untuk menambah pamahaman bagi pembaca berkaitan dengan pembelajaran dan komponen-komponen yang ada didalamnya.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1.    Apa makna pembelajaran?
2.    Bagaimana komponen pembelajaran?
C.    Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.

D.    Sistematika Penulisan Makalah

Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika penulisan makalah: Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan.
























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Makna Pembelajaran
Pembelajar berasal dari kata belajar, belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (experience). Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan (knowledge), atau a body of knowledge. Definisi ini merupakan definisi umum dalam pembelajaran sains secara konvensional, dan beranggapan bahwa pengetahuan sudah terserak di alam, tinggal bagaimana siswa atau pembelajar bereksplorasi, menggali dan menemukan kemudian memungutnya, untuk memperoleh pengetahuan.[1]      Dalam referensi lain dikatakan bahwa pembelajaran berasal dari kata belajar yang mendapat awalan “pem” dan akhiran “an” menunjukan bahwa ada unsur dari luar yang bersifat “intervensi” agar terjadi proses belajar. Jadi pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan oleh faktor eksternal agar terjadi proses belajar pada diri individu yang belajar.[2]
B.     Komponen Pembelajaran
Kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan,bahan pelajaran,kegiatan pelajaran,kegiatan belajar mengajar,metode, alat dan sumber, serta evaluasi.
1.      Tujuan
Tujuan menentukan jadi apakah anda kelak. ” (Julius Erving).
Tujuan merupakan suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan pembelajaran. Tidak ada suatu pembelajaran yang diprogramkan tanpa tujuan, karena hal ini merupakan kegiatan yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan arah, target akhir dan prosedur yang dilakukan.[3] Dari pembelajaran sendiri terdapat tujuan pembelajaran, yaitu:
a.)      Hierarki Tujuan
Tujuan pembelajaran merupakan suatu target yang ingin dicapai, oleh kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini merupakan tujuan antara dalam upaya mencapai tujuan-tujuan lain yang lebih tinggi tingkatannya, yakni tujuan pendidikan dan tujuan pembangunan nasional. Dimulai danri tujuan pembelajaran (umum dan khusus), tujuan-tujuan itu bertingkat, berakumulasi, dan bersinergi untuk menuju tujuan yang lebih tinggi tingkatannya, yakni membangun manusia (peserta didik) yang sesuai dengan yang dicita-citakan.
1.)      Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan merupakan tujuan yang sifatnya umum dan sering kali disebut dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan ini merupakan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dan didasari oleh falsafah negara (Indonesia didasari oleh Pancasila). Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional (Indonesia) adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusiayang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. memiliki pengetahuan dan keterpilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
2.)      Tujuan institusional/lembaga
Tujuan institusional merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap sekolah atau lembaga pendidikan. Tujuan institusional ini merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan sesuai dengan jenis dan sifat sekolah atau lembaga pendidikan. Oleh karena itu, setiap sekolah atau lembaga pendidikan memiliki tujuan institusionalnya sendiri-sendiri. Tidak sepcrti tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional lebih bersifat konkret. Tujuan institusional ini dapat dilihat dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan.
3.)      Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi. Tujuan ini dapat dilihat dari GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) setiap bidang studi. Tujuan kurikuler merupakan penjabaran dari tujuan institusional, sehingga kumulasi dari setiap kemajuan kurikuler ini akan mengembangkan tujuan institusional.
4.)      Tujuan Instruksional/Pembelajaran
Tujuan instruksional adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap kegiatan instruksional atau pembelajaran. Tujuan ini sering kali dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: a) Tujuan Instruksional/Tujuan Pembelajaran Umum. Tujuan instruksional umum adalah tujuan pembelajaran yang sifatnya masih umum dan belum dapat menggambarkan tingkah laku yang lebih spesifik. Tujuan instruksional umum ini dapat dilihat dari tujuan setiap pokok bahasan suatu bidang studi yang ada di dalam GBPP. b) Tujuan Instruksional/Pcmbelajaran Khusus. Tujuan instruksional khusus merupakan penjabaran dari tujuan instruksional umum. Tujuan ini dirumuskan oleh guru dengan maksud agar tujuan instruksional umum tersebut dapat lebih dispesifikkan dan mudah diukur tingkat ketercapaiannya.[4]


2.      Bahan Pembelajaran
Bahan atau materi merupakan medium untuk mencapai tujuan pengajaran yang dikonsumsi peserta didik.  Bahan ajar merupakan materi yang terus  berkembang secara dinamis seiring dengan kemajuan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Bahan ajar yang diterima anak didik harus mampu merespons setiap perubahan  dan mengantisipasi setap perkembangan yang  akan terjadi dimasa depan. Oleh karena itu, bahan pelajaran menurut Suharsimi Arikunto (1990), merupakan unsur inti yang berada didalam kegiatan belajar mengajar, karena menang bahan pelajaran  itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Karena itu lah guru khususnya atau pengembang kurikulum lainnya,  harus memikirkan sejauh mana bahan-bahan atau topik yang tertera dalam silabus berkaitan dengan kebutuhan peserta didik dimasa depan. Sebab, minat peserta didik akan bangkit bila suatu bahan diajarkan sesuai dengan kebutuhannya.
Maslow,sebagaimana dikutip dari Sudirman (1988), berkeyakinan bahwa minat seseorang akan muncul bila sesuatu itu terkait dengan kebutuhannya. Jadi, bahan pelajaran yang sesuai dengan anak didik akan memotivasi anak didik dalam jangka waktu tertentu. Denagan demikian bahan pembelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan pengajaran merupakan inti dalam proses belajarengajar.[5]
Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah "isi" dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik atau sub topik dan rinciannya. Secara umum isi kurikulum dapat dipilah menjadi tiga unsur utama, yaitu: logika (pengetahuan tentang benar-salah, berdasarkan prosedur keilmuan), etika (pengetahuan tentang baik buruk) berupa muatan nilai moral, dan estetika (pengetahuan tentang indah jelek) berupa muatan nilai seni.  Sedangkan bila memilahnya berdasarkan Taksonomi Bloom,dkk., bahan pembelajaran itu berupa kognitif (pengetahuan), afektif (sikap/nilai), dan psikomotor (keterampilan). Bila dirinci lebih lanjut, isi kurikulum atau bahan pembelajaran itu dapat dikategorikan menjadi enam jenis, yaitu:
a.)    Fakta adalah suatu yang telah terjadi atau telah dialami atau dikerjakan, bisa berupa objek atau keadaan tentang suatu hal.
b.)    Konsep atau teori adalah suatu ide atau gagasan atau suatu pengertian umum, suatu set atau sistem pernyataan yang menjelaskan serangkaian fakta, diaman pernyataan tersebut harus memadukan, universal, dan meramalkan.
c.)    Prinsip merupakan suatu aturan atau kaidah untuk melakukan sesuatu, atau kebenaran dasar sebagai titik tolak untuk berpikir.
d.)   proses merupakan serangkaian gerakan, perubahan, perkembangan atau suatu cara atau prosedur untuk melakukan kegiatan secara operasional.
e.)    Nilai adalah suatu pola, ukuran norma atau suatu tipe atau model.
f.)     Keterampilan adalah suatu kemampuan  untuk berbuat sesuatu baik dalam pengertian fisik maupun mental.[6]
3.      Kegiatan Belajar Mengajar
Mengajar diartikan  sebagai suatu keadaan atau suatu aktivitas untuk menciptakan suatu situasi yang mampu mendorong  siswa untuk belajar. Situasi ini tidak harus berupa transformasi pengetahuan dari guru  kepada siswa saja, akan tetapi dapat dengan cara lain misalnya belajar melalui media pembelajaran yang sudah disiapkan.[7] Dalam kegiatan belajar mengajar guru dan peserta didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu peserta didiklah yang lebih aktif, bukan gurunya. Seperti yang dikehendaki olen pendekatan CBSA (cara belajar siswa aktif), murid sebagai sentral pembelajaran. Keaktifan anak didik tentu mencangkup kegiatan fisik dan mental, individu dan kelompok. Oleh karena itu interaksi dikatakan maksimal bila terjadi antara guru dengan peserta didik. Antara peserta didik dengan guru, antara peserta didik dengan peserta didik, antara peserta didik dengan bahan dan media pembelajaran, bahkan peserta didik dengan dirinya sendiri, namun tetap dalam kerangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.[8]
4.      Metode
Metode pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran.[9] Metode dan teknik didalam proses belajar mengajar bergantung pada tingkah laku yang terkandung dalam rumusan tujuan pembelajaran.[10]
Ada lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar, yaitu:
a.       Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya.
b.      Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya.
c.       Situasi berlainan keadaannya.
d.      Fasilitas bervariasi secara kualitas dan kuantitasnya.
e.       Kepribadian dan kompetensi guru yang berbeda-beda.[11]
5.      Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Alat mempunyai tiga fungsi yaitu: alat sebagai pelengkap, alat sebagai pembantu untuk memudahkan mencapai tujuan, alat sebagai tujuan itu sendiri.[12]
6.      Evaluasi
Evaluasi dapat didefinisikan sebagai penilaian tujuan prestasi melalui pengumpulan dan analisa data yang berguna untuk membuat keputusan pada nilai dari sebuah program. Klarifikasi evaluasi dapat dilakukan berdasarkan pada: apa yang dievaluasi, tujuan evaluasi, fokus evaluasi, metode evaluasi, pendekatan evaluasi, lingkup atau tataran yang dievaluasi dan orientasinya.[13]





























BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pembelajaran adalah proses memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (experience). Pembelajaran sendiri terdiri atas beberapa komponen yang menjadikanya bagian-bagian dari sistem proses pembelajaran yang menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran.























DAFTAR PUSTAKA

Suyono dan Hariyanto. 2015. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN TEORI DAN KONSEP DASAR. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Karwono dan Heni. 2017. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN SERTA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR. Depok: Rajawali Pers.

Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2009. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR. Bandung: PT. RAFIEKA ADITAMA.

Tim Pengembang MKDP. 2013. KURIKULUM DAN PENGEMBANGAN. Jakarta: Rajawali Pers.

Aunurrahman. 2010. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. Bandumg: Alfabeta.

Taniredja, Tukiran. 2011.  MODEL-MODL PEMBELAJARAN INOVATIF. Bandung: Alfabeta.

Mustakim, Zaenal. 2018. STRATEGI  DAN METODE PEMBELAJARAN (Edisi Revisi).  Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.

Winaryanti, Eny. 2014. EVALUASI SUPERVISI PEMBELAJARANYogyakarta: Graha Ilmu.
















 BIODATA PENULIS

Nama                                      : Anita Risqiana
Tempat, Tanggal Lahir        : 26 Oktober 1998
Jenis Kelamin                        : Perempuan
Agama                                    : Islam
Alamat                                    : Coprayan, Kec. Buaran
Riwayat Pendidikan             : 1. RA Coprayan
                 2. MII Paweden
                 3. MTs IN Banyurep Ageng
                 4. MAS Simbang Kulon
                 5. IAIN Pekalongan (Sekarang)









LAMPIRAN
                                                       
        
    


[1]  Suyono & Hariyanto, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN TEORI DAN KONSEP DASAR, Cet.5  (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), hlm. 9-11.
[2]  Karwono & Heni, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN SERTA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR, Cet.1 (Depok: Rajawali Pers, 2017), hlm. 19-20.
[3] Pupuh Fathurrohman & Sobry Sutikno, STRATEGI BELAJAR MENGAJAR, Cet. 3(Bandung: PT. RAFIEKA ADITAMA, 2009). hlm. 13.
[4] Tim Pengembang MKDP, KURIKULUM DAN PENGEMBANGAN, Cet. 3(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 148-150.
[5] Pupuh Fathurrohman & Sobry Sutikno, Op.Cit., hlm. 14.
[6] Tim Pengembang MKDP, Op. Cit, hlm. 152.
[7] Aunurrahman, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN, (Bandumg: Alfabeta, 2010)., hlm, 34.
[8] Pupuh Fathurrohman & Sobry Sutikno, Op.Cit., hlm. 14-15.
[9] Tukiran Taniredja, MODEL-MODL PEMBELAJARAN INOVATIF, (Bandung: Alfabeta,2011)., hlm, 1.
[10] Tim Pengembang MKDP, Op. Cit, hlm. 153.
[11] Pupuh Fathurrohman & Sobry Sutikno, Op.Cit., hlm. 15.
[12]Zaenal Mustakim, STRATEGI  DAN METODE PEMBELAJARAN (Edisi Revisi), Cet. 6 (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2018), hlm. 50.

[13] Eny Winaryanti, EVALUASI SUPERVISI PEMBELAJARAN, Cet. 1, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014)., hlm. 85-86.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar