Laman

Rabu, 26 September 2018

TT A D2 KEWAJIBAN BELAJAR SPESIFIK “MENUNTUT ILMU PROFESIONAL”


KEWAJIBAN BELAJAR SPESIFIK
“MENUNTUT ILMU PROFESIONAL”
Q.S AL- ANKABUT 29:19
 
NUR HARYANI KRISANTI
NIM. (2117039)
Kelas: A

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018

KATA PENGANTAR


      Puji syukur Saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT  yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua, sehingga saya  dapat menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul“KEWAJIBAN BELAJAR SPESIFIK
( MENUNTUT ILMU PROFESIONAL) Dalam Q.S. Al- ANKABUT 29:19”. Sholawat serta salam tak lupa pula kami haturkan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad saw yang telah membawa kita semua dari alam kejahilan kealam yang terang benderang yang disinari oleh ilmu pengetahuan, iman, dan islam. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Muhammad Hufron, M.S.I. selaku dosen pengampu mata kuliah TAFSIR TARBAWI
     Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi-materi yang ada. Kami sadar dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Materi- materi ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam memahami. Mudah-mudahan dengan  mempelajari makalah ini, para mahasiswa akan mampu mengamalkan isi dari makalah ini.



Pekalongan, 25 September 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
      
     Sebagaimana dijelaskan dalam ayat bahwa Allah menciptakan manusia dengan mudah. Dengan harapan agar manusia beribadah kepada-Nya dan menyuruhnya untuk selalu menuntut ilmu.
     
    Allah memerintahkan kepada kita untuk selalu beribadah dan mempelajari ilmu-ilmu Allah. Mulai dari kita lahir di dunia sampai nanti kita di akhirat, semua amal dan perbuatan kita dipertanggungjawabkan.
   
     Oleh karena itu dalam hal ini kita dituntut untuk mengembara dengan tujuan menuntut ilmu Allah yang nantinya akan kita jadikan sebagai pedoman dalam hidup.


B.   Rumusan Masalah

1.     Apa pengertian ilmu dan professional??
2.     Apa  dalil mengembara menuntut ilmu agar professional?
3.     Apa keistimewaan ilmu dan professional?
\


BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Ilmu dan Profesional

1.     Pengertian Ilmu
         
       Ilmu secara etimologi berasal dari kata Alima artinya mengetahui. sedangkan menurut istilah ialah suatu sifat yang dengan sifat tersebut sesuatu yang dituntut bisa terungkap dengan sempurna. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ilmu merupakan sarana untuk mengungkap, mengatasi, menyelesaikan dan menjawab persoalan yang sedang dihadapi dalam kehidupan manusia.

-         Hukum Menuntut Ilmu
     
         Karena ilmu menjadi sarana bagi manusia untuk memperoleh kesejahteraan dunia maupun akhirat, maka mencari ilmu hukumnya WAJIB. Mencari ilmu berarti melaksanakan perintah agama yang memerlukan perjuangan, ketabahan, keuletan, kerja keras, dan kesabaran, karena itu Nabi pernah menyampaikan bahwa orang yang keluar untuk menuntut ilmu adalah dijalan Allah sampai menenui ajalnya.1
_____________________________
1Juwariyah,Hadits Tarbawi.(Yogyakarta:Teras,2010),hlm.139-142

2.     Pengertian Profesional
    Profesional merupakan sesorang yang memperoleh penghasilan dengan melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan yang memerlukan keterampilan atau keahlian khusus serta semangat pengabdian.
       Sikap profesional diperlukan dalam menjalankan profesi, karena profesi yang kita lakukan merupakan tanggung jawab yang diberikan kepada diri kita untuk dijalankan dengan   penuh  tanggung jawab umtuk memperoleh penghasilan dan kepercayaan dari orang lain.
      Ciri-ciri profesional itu tidak statis, artinya guru harus meningkatkan kompetensi dengan tujuan mengikuti perkembangan zaman.

Contoh Profesional:
        Peranan profesional guru dalam program pendidikan di sekolah yang diwujudkan untuk mencapai perkembangan peserta didik secara optimal. Untuk mencapainya,seorang guru memberikan layanan kepada siswa sebagai layanan profesional guru yaitu berupa layanan intruksional, layanan bimbingan atau bantuan akademik, dan layanan administrasi.
       Guru profesional seharusnya memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi pedadogis, kognitif, personaliti, dan sosial. Oleh karena itu selain terampil mengajar, seorang guru juga harus memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan   baik. Profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang memerlukan prinsip-prinsip profesional. Mereka harus memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme,memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan  bidang tugasnya, memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya, mematuhi kode etik profesi, memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas, memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya, memiliki kesempatan untuk mengembangkan proifesinya secara berkelanjutan, memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya, dan memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum.2

B.   Dalil Mengembara Menuntut Ilmu Agar Profesional
اَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ االلهُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهُ  اِنَّ ذَ لِكَ عَلىَ االلهِ يَسِيْرٌ.  
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS. Al- Ankabut 29:19)
Tafsir Ibnu Katsir
         Ayat-ayat ini masih mengenai Nabi Ibrahim a.s yang mengajak kaumnya agar memperhatikan bagaimana Allah menciptakan didi mereka sendiri dari tiada sampai menjadi manusia-manusia yang sempurna lengkap dengan panca inderanya , apakah Tuhan yang telah menciptakan mereka dari sesuatu yang tiada tadi, tidak mudah
bagi-Nya untuk menghidupkan mereka kembali setelah mati? Di samping diri mereka sendiri yang hendaknya diperhatikan, nereka dianjurkan agar berpergian dimuka bumi, melihat-lihat penciptaaan Allah yang berupa makhluk-makhluk beraneka ragam dari yang bernyawa sampai yang tidak bernyawa, yang diatas bumi maupun diangkasa, tidaklah semuanya itu menandakan kekuasaan Allah yang maha luas.3
_____________________________
2http://www. Wawanlistyawan,com/2014/10/makalah-profesi-profesional-dan.html, diakses tgl 26 September  2018,pukul 14.30.
3Salim Bahreisy dan Said Bahreisy,Terjemah  Singkat  Tafsir Ibnu Katsir ,(Surabaya: Bima Ilmu,1990),hlm 200-201
                             

Tafsir Al Azhar
      “ Dan apakah tidak mereka perhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan”. (pangkal ayat 19) Allah tidaklah akan dapat dilihat dengan mata. Untuk meyakinkan adanya Allah, hendaknya perhatikan alam yang diciptakan oleh Allah. Dalam ayat yang tengah kita renungi ini terdapatlah panggilan kepada manusia yang selama ini kurang memperhatikan, bahkan tidak teguh kepercayaannya tentang adanya Yang Maha Kuasa. Atau kalaupun ada kepercayaannya bahwa Tuhan itu ada, tidak diperhatikannya bagaimana caranya kita sebagai Insan menghubungi Al-Khaliq itu. Untuk mencari Allah perhatikanlah alam. Kian diperhatikan, akan kian teranglah dalam hatimu bantahan kepada pendirianmu yang kaku dan kejang, yang selama ini mengatakan Tuhan itu tidak ada. Di awal ayat ini kita dianjurkan memperhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan. Banyak terdapat illahi yang sangat ajaib, yang mustahil begitu teratur dan mengagumkan kalau dia terjadi sendirinya.
         “ Sesungguhnya pada yang demikian atas Allah adalah mudah”.(ujung ayat 19). Dan setelah mati mati kelak, menurut waktu yang ditentukan Allah akan dibangkitkan kembali, yang bernama Hari Qiyamat., semuanya itu adalah urusan yang mudah saja bagi Allah. Maka tidaklah mustahil jika manusia kelak dibangkitkan kembali dalam keadaan yang lain, dihari yang bernama qiyamat, karena belum termakan di akal atau penyelidikan kita. Karena barang yang kita lihat setiap hari sendiri pun, yang berulang-ulang kejadian tidak jugalah dapat kita memecahkan rahasianya., namun bagi Allah itu adalah perkara mudah saja.4


__________________________________
4Hamka,Tafsir  Al- Azhar, (Surabaya:Bina  Ilmu  Offset,11978),hlm.163-165.


Tafsir Al-Qurthubi
      Allah juga menciptakan manusia kemudian mematikannya setelah memberikan anak kepadanya dan dari anak tersebut kemudian lahirlah anak yang lain. Demikian juga dengan binatang  yang ada dipermukaan bumi ini, kita dapat saksikan bagaimana Allah menciptakan segala macam jenis binatang, mereka dapathidup dan berkembang biak hingga akhirnya mati dan dilanjutkan oleh keturunan berikutnya. Hal ini berlangsung terus menerus sampai Hari Kiamat. Semua ini menunjukkan bahwa betapa Allah SWT Maha Kuasa atas segalanya.
       “ Sesungguhnya  yang demikian itu adalah mudah bagi Allah,” maksudnya tidak ada yang mustahil bagi-Nya, Karena jika Allah menghendaki sesuatu, maka Dia hanya cukup berkata, “Jadilah, maka hal itu terjadi.5

Tafsir Al- Mishbah
         Allah berfirman:
     Dan apakah mereka lengah sehingga tidak memperhatikan bagaimana Allah senantiasa memulai penciptaan semua makhluk termasuk manusia. Setelah Allah menciptakan mereka kemudian dia mengulanginya kembali. Sesungguhnya yang demikian ini yakni penciptaan dan pengulangannya bagi Allah semata-mata dan khusus bagi-Nya adalah mudah. Jika demikian, bagaimana mereka mengingkari pengembalian manusia hidup kembali kelak di hari kemudian?.
      Kata (يَرَوْا  ) terambil dari kata (   )yang berarti melihat demean mata kepala atau mata hati/ memikirkan atau memperhatikan, maka jawaban dari keraguan atas hari kebangkitan tersebut adalah melihat, memperhatikan, dan merenungkan tentang penciptaan. 


_______________________________
5Syaikh  Imam  Al  Qurthubi,Tafsir  Al- Qurthubi, (Jakarta : Pustaka  Azzam,2009),hlm.854-857
C.   Keistimewaan ilmu dan profesional
     Ilmu dan profesional memiliki kesinambungan, keduanya saling berkaitan dan memiliki keistimewaan:
a.       Orang yang berilmu itu laksan pelita didunia dan diakhirat
b.      Ulama atau para ilmuan merupakan pewaris Nabi dan dimudahkan untuknya jala menuju surga Allah.
c.       Mengajarkan ilmu kepada orang lain akan mendapat pahalanya 70 Nabi.
d.      Orang yang berilmu memiliki 700 derajat diatas derajat orang-orang yang beriman.
e.       Tidurnya orang alim itu lebih baik daripada ibadahnya orang yang bodoh.
f.       Orang yang menuntut ilmu sama seperti orang yang berada di jalan Allah.
g.      Mengajarkan satu bab Al-Qur’n itu lebih baik dari sholat 100 rokaat.
h.      Orang yang berilmu lebih besar keutamaannya daripada seribu pejuang yang mati syahid.
i.        Keutamaan orang berilmu itu diatas orang yang ahli ibadah.6



__________________________
6https://www.catatanmoeslimah.com/2015/09/keutamaan-dan-keistimewaan-ilmu-dala.html,diakses tgl 27 September 2018, pukul 07.30




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
    Sesuatu yang baik adalah ketika kita berusaha untuk berfikir, yaitu berfikir tentang bagaimana Allah menciptakan kita dan Allah mengambil kita dan membangunkan kita lagi dalam suasana yang berbeda. Dengan ilmu, hidup kita akan menjadi lebih baik, jika kita mengetahui ilmu dan hukum-hukum yang telah diciptakan oleh Allah untuk kita pelajari. Menuntut ilmu juga harus demean menerapkan sikap profesional dalam menjalankan profesi karena profesi yang kita lakukan merupakan tanggung jawab untuk memperoleh penghasilan dan kepercayaan dari orang lain. 



DAFTAR PUSTAKA

Al-Qurthubi, Syaikh Imam.2009. Tafsir Al-Qurthubi,(Jakarta:Pustaka Azzam)
Bahreisy, Salim. Said Bahreisy.1990. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir.(Surabaya:Bina Ilmu).
Hamka.1978. Tafsir Al-Azhar.(Surabaya:Bina Ilmu Offset).
Juwariyah.2010.Hadits Tarbawi. (Yogyakarta:Teras)
M.Quraish Shihab 2000. Tafsir Al- Mishbah.(Ciputat:Lentera Hati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar