Laman

Senin, 03 September 2018

TT D A3 KEDUDUKAN ILMU PENGETAHUAN (KESEMPURNAAN AKAL MANUSIA)


KEDUDUKAN ILMU PENGETAHUAN
(KESEMPURNAAN AKAL MANUSIA)
Q.S. AL-QASHASH AYAT 14
Winarsih    (2021116318) 
Kelas : D 

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018



KATA PENGANTAR

            Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan mata kuliah TAFSIR TARBAWI.
          sebagai salah satu materi yang akan dibahas dalam diskusi kami di mata kuliah ini, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen kami yang telah membimbing kami dalam membuat tugas makalah ini sesuai dengan tema yang akan kami diskusikan oleh kelompok kami pada pertemuan kali ini.
Adapun pembuatan makalah ini tidak sekedar pembelajaran belaka, namun juga sebagai penambah pengetahuan dan wawasan bagi kami dan juga pembaca dalam makalah ini.dan semoga makalah ini dapat bermanfaat pula kepada semua pihak bagi penulis maupun pembaca. Oleh sebab itu, kami butuh saran dan kritikannya bila ada kesalahan dalam penyusunan atau pun penulisannya. tak lupa kami ucapkan mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan atau pun penulisan dalam makalah ini.














BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
akal memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan mulia sekali didalam islam. Dengan akal maka terselamatlah diri daripada mengikuti hawa nafsu yang senantiasa menyuruh untuk melakukan keburukan. Dan setiap keburukan adalah yang akan membawa manusia ke neraka jahannam. Islam adalah agama yang sangat memperhatikan peran dan fyngsi akal secara optimal, sehingga akal dijadikan sebagai standar seseorang diberikan beban taklik atau sebuah hukum. Didalam islam dalam menggunakan akal mestilah mengikuti kaedah-kaedah yang ditentukan oleh wahyu supaya akal tidak terbebas, supaya akal tidak digiring oleh kepentingan. Meskipun demikian, akal bukanlah penentu segalanya. Ia tetap memiliki kemampuan dan kapasitas yang terbatas. Oleh karena itu, Allah menurunkan wahyunya untuk membimbing manusia agar tidak tersesat.didalam keterbatasannya-lah akal manusia menjadi mulia.
B.     Rumusan Masalah
Dengan ini maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud ilmu dan akal manusia?
2.      Bagaimanakah dalil dan hikmah : kesempurnaan akal manusia?
3.      Apa sajakah fungsi ilmu dan ilmu hikmah?
C.    Tujuan
Dengan ini maka dapat disimpulkan tujuannya sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui ilmu dan akal manusia.
2.      Untuk mengetahui dalil dan hikmah : kesempurnaan akal manusia.
3.      Untuk mengetahui fungsi ilmu dan ilmu hikmah.






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Ilmu Dan Akal Manusia

Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang(pengetahuan) itu. Dari pengertian tersebut nampak bahwa ilmu memang mengandung arti pengetahuan, tapi pengetahuan dengan ciri-ciri khusus yaitu yang tersusun secara sistematis.

Akal berasal dari bahasa arab ‘aqala-ya’qilu’ yang secara lughawi memiliki banyak makna.akal dalam pengertian islam, bukanlah otak, akan tetapi daya berfikir yang terdapat dalam jiwa manusia, daya untuk memperoleh pengetahuan dengan memperhatikan alam sekitarnya. Adapun fungsi dan kedudukan akal dalam islam yakni :
1.      Sebagai alat yang strategis untuk mengungkap kebenaran yang terkandung dalam al-quran dan sunah rosul, dimana keduanya adalah sumber utama ajaran islam.
2.      Potensi dan modal yang melekat pada diri manusia untuk mengetahui maksud yang tercakup dalam pengertian al-quran dan sunah rosul
3.      Sebagai alat yang dapat menangkap pesan yang terkandung dalam al-quran dan sunah dalam kaitannya dengan manusia sebagai khalifah Allah, untuk mengelola dan memakmurkan bumi dan seisinya.
B.     Dalil Hikmah Dan Ilmu : Kesempurnaan Akal Manusia

Q.S. AL-Qashash 28:14

وَ لَمَّا بَلَغَ اَشُدَّہٗ وَ اسۡتَوٰۤی اٰتَیۡنٰہُ حُکۡمًا وَّ عِلۡمًا ؕ وَ کَذٰلِکَ نَجۡزِی الۡمُحۡسِنِیۡنَ

   Artinya : Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Tafsirannya :  ayat ini mengkisahkan peristiwa yang dialami Nabi Musa a.s sebelum ia diutus sebagai seorang rasul, dimana ia setelah cukup umur dan sempurna akalnya, Allah memberikannya hikmah dan pengetahuan, diceritakan peristiwa yang dialaminya yang yang mengantarnya ketingkat yang ditakdirkan allah baginya. Yaitu tingkat kenabian dan kesempatan bermunajat langsung kepada-Nya.





C. Fungsi Ilmu Dan Ilmu Hikmah

Fungsi dan peran ilmu menurut ibnu qayyim al-jauzi, ulama terkemuka menyatakan dalam tulisannya yang berjudul buah ilmu yaitu :
1.      Melihat kebenaran
2.      Mampu mengambil manfaat yang diberikan oleh Allah
3.      Menjadikan seseorang beriman kepada Allah
4.      Petunjuk dalam beramal
5.      Melindungi syari’at
6.      Menghidupkan hati
7.      Mengangkat derajat pemiliknya
8.      Jalan menuju kesempurnaan dan penuh berkah
9.      Jalan menuju pengampunan
10.  Jalan menuju kebahagiaan
Fungsi ilmu hikmah yang terkandung didalam amalan ilmu sangatlah besar. Diataranya yakni :
1. Memperoleh kebahagiaan dunia dunia dan akhirat
2. Mengatasi berbagai persoalan hidup seperti rezeki, jodoh, keselamatan dan keamanan
3.  Memperoleh ketenangan batin
4. Memiliki perilaku akhlakul karimah
5. Mempermudah segala urusan yang sedang dihadapi
6. Memperoleh keberkahan dari Allah

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
akal merupakan pembeda manusia dengan makhluk yang lain. Dengan memanfaatkan kemampuan akal manusia dapat utama didunia dan akhirat. Selain daripada itu, hal utama yang merupakan cerminan dari akal adalah ilmu. Seseorang yang memiliki akal yang sehat, maka akan baiklah ilmunya. Begitupun kita menjadi seorang mahasiswa, sebaiknya kita dapat menggunakan akal sehat kita dan mencerminkannya pada amalan baik kita karena kitalah salah satu dari agen perubahan yang ada. Sekian dari saya hanya ini yang mampu saya persembahkan.

B.     Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan sehingga tidak sesuai dengan keinginan pembaca, untuk itu saran sangat kami harapkan agar penulis makalah selanjutnya kekurangan-kekurangan tersebut dapat penulis perbaiki.












DAFTAR PUSTAKA
Bahreisy, salim. 1990. Terjemah singkat tafsir ibnu katsier jilid 6. Surabaya: pt bima ilmu office.
Al-Maraghi, Ahmad Musthofa, Tarjamah Tafsir Al-Maraghi penterjemah Drs. M. Thalib,cet.2., (Bandung: ROSDA, 1987).

Al-Maraghi, Ahmad Musthofa, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 3 penterjemah Bahrun Abubakar, Lc. Dkk., (Semarang: Karya Toha Putra, 1993).




















BIODATA

Nama : Winarsih
TTL : Batang, 26 April 1997
Alamat : Kluwih, Bandar, Batang
Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
NIM : 2021116318





Tidak ada komentar:

Posting Komentar