Laman

Sabtu, 06 Oktober 2018

SBM D F1 PENDEKATAN PEMBELAJARAN (HAKIKAT PENDEKATAN PEMBELAJARAN)


PENDEKATAN PEMBELAJARAN
(HAKIKAT PENDEKATAN PEMBELAJARAN)
Naela Rohmatika
NIM. (2317091)
Kelas D

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018



KATA PENGANTAR

            Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul PENDEKATAN PEMBELAJARAN (HAKIKAT PENDEKATAN PEMBELAJARAN)  ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada sebaik-baik manusia, nabi Muhammad saw., keluarganya, dan sahabatnya.
            Makalah ini menjelaskan tentang bagaimana hakikat pendekatan, pengertian pendekatan menurut para ahli, hakikat belajar mengajar. Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Aamiin yaa robbal ‘alamin.


Pekalongan, 06 Oktober 2018



  Penulis











DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................      i
DAFTAR ISI..............................................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................      1
A.    Latar Belakang Masalah........................................................      1
B.     Rumusan Masalah..................................................................      1
C.     Tujuan Penulisan Makalah ....................................................      1
D.    Metode Pemecahan Masalah ................................................      2
E.     Sistematika Penulisan Makalah  ...........................................      2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................      3
A.    Hakikat Pendekatan .............................................................      3
B.     Pengertian Pendekatan Menurut Para Ahli ..........................      4
C.     Hakikat Pembelajaran .................................................      5
BAB III PENUTUP...................................................................................      7
A.    Kesimpulan............................................................................      7
B.     Saran .....................................................................................      7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................      8









BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakkannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar. Ketika kegiatan belajar mengajar itu berproses, guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak didiknya dengan segala konsekuensinya.
            Dalam mengajar, guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak mempunyai pandangan yang sama dalam menilai anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran.[1]
            Oleh karena itu, sebelum guru melakukan pengajaran diharapkan telah mengetahui pendekatan yang diambil adalah tepat untuk anak didiknya. Supaya proses belajar mengajar bisa berjalan lancar.
B.     Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan atau batasan dalam menjelaskan materi. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1.      Apa hakikat pendekatan ?
2.      Jelaskan pengertian pendekatan menurut para ahli ?
3.      Apa hakikat belajar mengajar ?
C.    Tujuan Penulisan Makalah
1.      Untuk mengetahui hakikat pendekatan.
2.      Untuk mengetahui pengertian pendekatan menurut para ahli.
3.      Untuk mengetahui hakikat belajar mengajar.
D.    Metode Pemecahan Masalah
            Metode pemecahan masalah yang digunakan adalah dengan menggunakan Metode Studi  Pustaka. Metode Studi Pustaka adalah Metode yang menggunakan sumber sumber dari berbagai buku-buku, jurnal atau internet sebagai panduan pemecahan masalah ini.
E.     Sistematika Penulisan
            Makalah ini dtulis dalam tiga bagian, meliputi : Bab I bagian pendahuluan yang terdiri dari : latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika penulisan makalah; Bab II bagian pembahasan yang terdiri dari : hakikat pendekatan, pengertian pendekatan menurut para ahli, hakikat belajar mengajar; Bab III bagian penutup yang terdiri dari : kesimpulan dan saran.

















BAB II
PEMBAHASAN
A.      Hakikat Pendekatan
            Banyak pendekatan yang kita kenal dan dapat digunakan dalam pembelajaran. Tiap pendekatan itu memiliki krakteristik sendiri. Walaupun fokus pembelajaran berbeda-beda, tetapi komponen-komponennya sama yaitu : siswa, guru, tujuan, bahan ajar, proses belajar, saran dan fasilitas belajar, lingkungan dan pengelolaan kelas.
            Dalam pembelajaran ini aspek kehidupan dan lingkungan juga mendapatkan perhatian besar. Tidak semua aspek dari kehidupan dan lingkungan mendapatkan tekanan dan perhatian yang sama, yang diutamakan adalah aspek-aspek kehidupan dan lingkungan yang berarti atau bermakna. Bermakna bagi siswa sebagai pribadi dan warga masyarakat, bagi siswa untuk melanjutkan studi ataupun bekerja kelak.[2]
            Pada umumnya kata approach diartikan pendekatan. Dalam dunia pengajaran, kata ini lebih tepat diartikan a way of beginning something. Dalam hal ini, yaitu cara memulai suatu pengajaran dikelas. Lebih luas lagi, approach adalah seperangkat asumsi tentang hakikat belajar mengajar, pengajaran, dan proses belajar.[3]
            Istilah pendekatan (approach) sering dikaitkan dengan metode (method), dan teknik (technique). Semua istilah itu merupakan tiga aspek yang saling berkaitan. Dalam Longman Dictionary of Applied, Richard dkk, mengupas ketiga aspek itu dengan deskripsi sebagai berikut.
            “ pengajaran sering dibicarakan dalam tiga aspek yang berkaitan, yakni pendekatan, metode dan teknik.”
            Menurut para ahli, istilah pendekatan digunakan untuk merujuk pada rancang bangun silabus (syllabus design), bukan pada metode pengajaran. Suatu approach sangat menentukan dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Approach mempunyai pengaruh besar terhadap hasil yang diharapkan. Karena itulah, sebelum melaksanakan pengajaran, perlu diperhatikam terlebih dahulu atau dipilih approch yang tepat. (suatu approach yang dilaksanakan secara konsekuen dalam pengajaran disebut aliran pengajaran).[4]
B.       Pengertian Pendekatan Menurut Para Ahli
            Adapun pengertian pendekatan dalam pembelajaran menurut para ahli sebagai berikut:
a.       Menurut Babbage, Byers dan Redding (1999), bahwa teaching approach is a way to begin and introduce ideas” artinya bahwa pendekatan pembelajaran adalah cara untuk memulai dan mengenalkan berbagai gagasan/materi ajar.
b.      Menurut Sanjaya (2008), bahwa pendekatan (approach) dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadi suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi atau metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung pada pendekatan tertentu.
c.       Menurut Gulo (2008), bahwa pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam proses pembelajaran. Sudut pandang tetentu tersebut menggambarkan cara berpikir dan sikap seorang guru dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi.
d.      Menurut Suprihatiningrum (2013), bahwa pendekatan pembelajaran merupakan sebuah filosofi atau landasan sudut pandang dalam melihat bagaimana proses pembelajaran dilakukan sehingga tujuan yang diharapkan tercapai.
            Dari beberapa pengertian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita yang kemudian dijadikan landasan dalam pengelolaan proses pembelajaran.[5]
C.      Hakikat Pembelajaran
            Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
            Pembelajaran dapat dipandang dari dua sudut:
1.      Pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem, maksudnya adalah sebagai suatu sistem yang berisi tujuan, materi, strategi dan metode, media pembelajaran dan lain-lain.
2.      Pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maksudnya adalah melalui proses persiapan; melaksanakan kegiatan yang mengacu pada persiapan; menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya.[6]
            Pada pendidikan formal (sekolah), pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada guru, karena guru merupakan tenaga profesional yang dipersiapkan untuk itu. Pembelajaran di sekolah semakin berkembang dari pengajaran yang bersifat tradisional sampai pembelajaran dengan sistem modern.
            Menurut Mudhofir pada garis besarnya ada empat pola pembelajaran. Pertama, pola pembelajaran guru dengan siswa tanpa menggunakan alat bantu/bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga. Pola pembelajaran ini sangat tergantung pada kemampuan guru dalam mengingat bahan pembelajaran dan menyampaikan bahan tersebut secara lisan kepada siswa. Kedua, pola (guru + alat bantu) dengan siswa. Pada pola pembelajaran ini guru sudah dibantu oleh berbagai bahan pembelajaran yang disebut alat peraga pembelajaran dalam menjelaskan dan meragakan suatu pesan yang bersifat abstrak. Ketiga, pola (guru) + (media) dengan siswa. Pola pembelajaran ini sudah mcmpertimbangkan keterbatasan guru, yang tidak mungkin menjadi satu-satunya sumber belajar. Guru dapat memanfaatkan berbagai media pembelajaran sebagai sumber bdajar yang dapat menggantikan guru dalam pembelajaran. Jadi pola ini pola pembelajaran bergantian antara guru dan media dalam berinteraksi dengan siswa. Konsekuensi pola pembelajaran ini adalah harus disiapkan bahan pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Dan keempat, pola media dengan siswa atau pola pembelajaran jarak jauh menggunakan media atau bahan pembelajaran yang disiapkan. Berdasarkan pola-pola pembelajaran tersebut di atas, maka membelajarkan itu tidak hanya sekadar mengajar (seperti pola satu), karena membelajarkan yang berhasil harus memberikan banyak perlakuan kepada siswa. Peran guru dalam pembelajaran lebih dari sekadar sebagai pengajar (informator) belaka, akan tetapi guru harus memiliki multi peran dalam pembelajaran. Dan agar pola pembelajaran yang diterapkan juga dapat bewariasi, maka bahan pembelajarannya hams dipersiapkan secara bervariasi juga.[7]











BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
       Pada umumnya kata approach diartikan pendekatan. Dalam dunia pengajaran, kata ini lebih tepat diartikan a way of beginning something. Dalam hal ini, yaitu cara memulai suatu pengajaran dikelas. Lebih luas lagi, approach adalah seperangkat asumsi tentang hakikat belajar mengajar, pengajaran, dan proses belajar.
      Dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita yang kemudian dijadikan landasan dalam pengelolaan proses pembelajaran.
      Pada pendidikan formal (sekolah), pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada guru, karena guru merupakan tenaga profesional yang dipersiapkan untuk itu. Pembelajaran di sekolah semakin berkembang dari pengajaran yang bersifat tradisional sampai pembelajaran dengan sistem modern.
      Menurut Mudhofir pada garis besarnya ada empat pola pembelajaran. Pertama, pola pembelajaran guru dengan siswa tanpa menggunakan alat bantu/bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga. Kedua, pola (guru+alat bantu) dengan siswa. Ketiga, pola (guru) + (media) dengan siswa. Dan keempat, pola media dengan siswa atau pola pembelajaran jarak jauh menggunakan media atau bahan pembelajaran yang disiapkan.
B.     Saran
      Harapan dari kelompok kami semoga pemakalah kelompok berikutnya lebih baik lagi dari kelompok kami, karena kami merasa banyak kekurangan dalam makalah kami. Semoga apa yang kami dapatkan dan kami buat ini bisa bermanfaat bagi pembaca.



DAFTAR PUSTAKA

Komalasari Kokom, Pembealajaran Konstektual (Konsep dan Aplikasi),                              (Bandung : PT Refika Editama, 2011)

MKDP Pengembangan Tim, Kurikulum dan Pembelajaran, (Depok : PT                             Rajagrafindo Persada, 2013)

Mustakim Zaenal, Strategi dan Metode Pembelajaran (Edisi Revisi),                                    (Pekalongan : IAIN Pekalongan Press, 2018)

Sukmadinata Sy. Nana, Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi                                      (Bandung : PT Refika Aditama, 2012)

Sanjaya Wina , Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktik                              Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan                                             (KTSP), (Jakarta : Kencana          Prenada Media Group, 2010)

Sunarti dan M. Subana, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia,                                  (Bandung : Pustaka Setia, 2011)

Zain Aswan dan Djamarah Bahri Syaiful, Strategi Belajar Mengajar,                                  (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1997)







REFERENSI



                                                                                                            








Daftar riwayat hidup
Nama                           : Naela Rohmatika
NIM                            : 2317091
TTL                             : Pekalongan, 11 Oktober 1999
Alamat                        : Dk. Sedran, Ds. Sastrodirjan, Kec. Wonopringgo, Kab.                                            Pekalongan
Alamat sekarang         : Panjang Wetan Gang.1 No.34,  Pekalongan Utara, Kota                                           Pekalongan
Riwayat pendidikan    :
1.      Tk Muslimat NU Wonolobo Sastrodirjan
2.      SDN 01 Sastrodirjan
3.      SMP ISLAM YMI Wonopringgo
4.      SMA N 1 Kedungwuni
5.      IAIN Pekalongan
Riwayat organisasi      : PMR
Cita-cita                      : Guru
Motto hidup                : Man Jadda Wa Jadda


                [1] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1997) hlm. 61-62
                [2] Nana Sy. Sukmadinata, Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi (Bandung : PT Refika Aditama, 2012) hlm. 115-116
                [3]Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm 115
                [4] M. Subana dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, (Bandung : Pustaka Setia, 2011), hlm 18-20
                [5] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Edisi Revisi), (Pekalongan : IAIN Pekalongan Press, 2018) hlm.75-76
                [6] Kokom Komalasari, Pembealajaran Konstektual (Konsep dan Aplikasi), (Bandung : PT Refika Editama, 2011) hlm. 3-4
                [7] Tim Pengembangan MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, (Depok : PT Rajagrafindo Persada, 2013), hlm 128-130

Tidak ada komentar:

Posting Komentar