Laman

Rabu, 10 Oktober 2018

TT E F2 TUJUAN PENDIDIKAN DIVERSIFIKASI "SIFAT-SIFAT ORANG MUKMIN"

TUJUAN PENDIDIKAN DIVERSIFIKASI
"SIFAT-SIFAT ORANG MUKMIN"
( QS AL-FATH 48: 29 )
Novita Dewi
NIM. ( 2117232 ) 
Kelas E

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN                     
2018




PEMBAHASAN

A.    Hakikat Orang Mukmin
1.      Pengertian
·         Kata iman berasal dari Bahasa Arab dari kata dasar amana yu’minu-imanan. Artinya beriman atau percaya. Percaya dalam bahasa Indonesia artinya meyakini atau yakin bahwa sesuatu ( yang dipercaya) itu memang benar atau nyata adanya. Iman dapat dimaknai iktiraf, membenarkan, mengakui, pembenaran yang bersifat khusus.
·         Menurut WJS Poerwadarminta iman adalah kepercayaan,keyakinan, ketetapan hati atau keteguhan hati.
·         Kata Mukmin/Mu’min adalah istilah islam dalam bahasa Arab yang sering disebut dalam Al-Qur’an berarti orang beriman dan merupakan seorang muslim yang dapat memenuhi seluruh kehendak Allah dan meiliki iman yang kuat dalam hatinya.
Jadi orang mukmin adalah orang islam yang beriman dan merupakan seorang muslim yang dapat memenuhi kehendak Allah, dan memiliki iman yang kuat dalam hatinya, dan juga orang yang menyerahkan dirinya pada Allah SWT.
Kita beriman kepada Allah yang sesungguhnya menyadari pemikiran terdalam serta tindakan nyata manusia, beriman pada Allah yang senantiasa menyadari apapun yang ada dibumi atau dilangit. Beriman pada Allah yang benar-benar mengetahi jumlah atom yang tak terhingga dialam semesta serta jumlah molekul didalam tubuh manusia yang istimewa.
Keyakinan yang kokoh dan abadi dimasa-masa sekarang merupakan dukungan terbesar bagi sifat etika yang mulia dan jaminan paling alamiah bagi yang berindak sesuai prinsip-prinsip kemanusiaan dan kenyataan, keyakinan itu merupakan aset yang paling berharga dan harta yang tak ternilai harganya yang telah ditinggalkan para pemimpin suci kita dan kita wajib mendukung dan terus menghidupkan warisan yang tak ternilai harganya itu.[1]

2.      Unsur-Unsur Iman
Unsur unsur iman atau disebut juga sebagai rukun iman. Rukun iman ada enam yaitu iman kepada Allah, malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, hari kiamat dan takdir baik buruk itu dari Allah.
a.       Iman kepada Allah
Iman kepada Allah adalah membenarkan adanya Allah swt, dengan cara meyakini dan mengetahui bahwa Allah swt wajib adanya karena dzatnya sendiri.
b.      Iman kepada para malaikat
Iman kepada malaikat adalah menyakini adanya malaikat. Malaikat adalah makhlu agung, jumlahnya banyak dan tak terbilang, tidak ada yang bisa menghitungnya selain Allah semata.
c.       Iman kepada kitab-kitab Allah
Makna beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan bagian bagian dari akidah mukmin ialah membenarkan secara pasti kalam khusus Allah yang dia wahyukan kepada Rasul pilihan-Nya, kemudian disatukan kepada lembaran-lembaran atau kitab kitab suci.
d.      Iman kepada para Rasul
Iman kepada para rasul yakni percaya dan yakin bahwa Allah telah mengutus para rasul kepada manusia untuk memberi petunjuk kepada manusia.
e.       Iman kepada Hari Akhir
Hari akhir ialah hari kiamat, termasuk kebangkitan (alba’ts) yaitu keluarnya manusia dari kubur mereka dalam keadaan hidup, sesudah jazat mereka dikembaikan dengan seluruh bagianya seperti dulu kala didunia.
f.       Iman kepada Taqdir ( Qadha dan Qadhar )
Iman kepada Qadha dan Qadhar adalah percaya bahwa segala hak, keputusan, keputusan, ciptaan Allah swt yang berlaku pada makhluknya termasuk dari kata (manusia) tidaklah terlepas (selalu berlandaskan pada) kadar, ukuran, aturan dan kekuasaan Allah swt, jadi berserah dirilah kepada Allah swt dengan cara berusaha, berdoa dan berikhtiar kepada  Allah.
Jadi sebagai seorang mu’min kita wajib pecaya kepada rukun-rukun iman yang akan terjadi benteng yang kokoh dala kehidupan kita didunia. Dan kita memang harus yakin bahwa Allah swt lah Tuhan kita.
3.      Adapun Ciri-Ciri Orang Beriman
a.       Apabila mendengar sebutan Allah, hati mereka gemetar aktif karenanya.
b.      Apabila mendengar bacaan ayat-ayat Allah, bertambahla iman mereka karenanya.
c.       Senantiasa bertawakal  (berserah diri) kepada Allah
d.      Mendirikan shalat, dan berseru kepada orang lain untuk ikut juga melaksanaknya.
e.       Menafkahkan rizkinya kepada Allah.
f.       Senantiasa bersabar terhadap apa yang menimpa mereka dan termasuk juga orang yang berjihad fisabilillah.[2]
4.      Sifat-Sifat Orang Mukmin
a.       Sabar
Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertabah dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang uga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Baqarah:55
b.      Jujur
Jujur adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya. Apa yang diucapkan memang itulah yang sebenarnya. Sebagaimana firman Alah yang terdapat dalam QS At-Taubah : 119
c.       Muroqobah ( menjaga diri )
Muraqabah adalah upaya diri untuk senantiasa merasa terawasi oleh Allah dengan jalan mewaspadai dan mengawasi diri sendiri, dimana yang terdapat dalam QS Ali-Imran : 5
d.      Takwa
Takwa adalah istilah dalam islam yang merujuk kepada kepercayaan akan adanya Allah, membenarkanya, dan takut akan Allah. Sebagaimana yang terdapat dalam QS Ali-Imran : 102
e.       Yakin dan Tawakal
Tawakal merupakan buah dari keyakinan yang kukuh terhadap apa yang Allah kabarkan da janjikan. Keyakinan adalah kuatnya iman dan keteguhan, hingga seorang Mukmin seolah-olah melihat dengan maanya apa yang telah dikabarkan Allah dan Rasulnya.
Sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah dalam QS Al-Ahzar : 22[3]
B.     Dalil Tentang Orang-Orang mukmin

Artinya : “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kemu lihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam taurat dan sifat-sifat mereka dalam injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kat lalu menjadi besarlah dia da tegak lurus diatas pokoknya, tanaman itu menyenagkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir ( dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh diantara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Fath : 29 )


1.      Penjelasan Tafsir Al-Maraghi
Ayat ini adalah akhir dari bagian pertama Al-Qur’anul Karim yang disebut surat-surat Mutawwal. Sedang berikutnya adalah bagian kedua yang disebut surat-surat Mufassal.
a.       Kabar gembira bagi Nabi saw, tentang kemenangan dan kejayaan agama Allah.
b.      Janji untuk orang-orang mukmin dan ancaman terhadap orang-orang kafir da munafik.
c.       Kecaman terhadap orang-orang yang tidak ikut berperang yakni kabilah-kabilah Aslam, Juhainah, Muzainah, dan Gifar.
d.      Keridaan Allah terhadap orang-orang mukmin yang berbai’at kepada Rasulullah saw, dibawah pohon. Dan jinji-Nya kepada mereka akan mendapat pertolongan didunia dan disyurga dan diakhirat.
e.       Kabar gembira tentang terlasananya mimpi Rasulullah saw, bahwa oerang orang mukmin akan mask ke Masjidil Haram dengan aman. Dan hal itu memang benar-benar terlaksana pada tahun berikutnya.
f.       Sifat nai saw dan orang-orang yang beriman dan beramal shaleh bahwa mereka akan mendapat ampunan dan pahala yang besar.[4]
2.      Penjelasan Tafsir Al-Lubab
Surat ini ditutup dengan menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah swt yang diutus membawa rahmat bagi seuruh alam. Ada orang-orang yang bersama dengan beliau, yakni sahabat-sahabat nabi serta pengikut setia beliau, maka mereka itu adala orang-orang yang bersikap keras, yakni tegas, tidak berbasa basi yang mengorbankan aqidah, tehadap orang-oran kafir. Mereka berkasih sayang antar sesama kaum beriman, mereka melakukan dengan tulus dan ikhlas demi mencari karunia dari Allah swt. Tanda-tanda yang tidak pern2WSZAah luput dari mereka selalu tampak pada wajah mereka beupa cahaya dari mereka selalu tampak pada wajah mereka berupa cahaya dari bekas sujud.
Demikian itulah keadaan orang-orang mukmin pengikut nabi Muhammad saw. Dengan sifat-sifat itu. Allah swt, pada akhirnya menjengkelkan hati orang-orang kafir, yakni dengan petumbuhan, perkembangan, dan menambah jumlah dan kekuatan kaum muslim. Allah swt menjanjikan untk orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh diantara mereka yang bersama Nabi Muhammad serta siapapun yang mengikuti cara hidup mereka menjanjikan bagi mereka semua ampunan dn pahala yang besar[5]

C.     Visualisasi Orang Mukmin dalam Kehidupan
1.      Etika dan Akhlak Ketika Berbeda Pendapat
a.       Ikhlas dan mencari yang haq serta melepaskan diri dari dan nafsu.
b.      Menghindari sikap ingin tampil dan membela diri dan nafsu.
c.       Mengembalikan perkara yang diperselisihkan kepada kitab Al-Qur’an dan Sunnah.
d.      Berbaik sangka kepada orang yang berbeda pendapat denganmu dan tidak menuduh buruk niatnya, mencela dan menganggapnya cacat.
e.       Sebisa mungkin berusaha untuk tidak memperuncing perselisihan, yaitu dengan cara menafsirkan pendapat yang keluar dari lawan atau yang dinisbatkan kepadanya dengan tafsiran yang baik.
2.      Etika dan Akhlak Ketika Bercanda
a.       Hendaknya percandaan tidak mengandung nama Allah, ayat-ayatnya, dan sunnah rasul-Nya atau syi’ar-syiar islam.
b.      Hendaknya percandaan itu adalah benar tidak mengada-mengada cerita-cerita khayalan supaya jadi tertawa.
c.       Hendaknya percandaan tidak mengandung unsur menyakiti perasaan salah seorang diantara manusia.
d.      Tidak mengandung unsur dusta
e.       Tidak memperbanyak canda sehingga tidak menjatuhkan kewibawaanmu.
3.      Etika dan Akhlak Ketika Bergaul dengan Orang Lain
a.       Hormati perasaaan orang lain
b.      Jaga dan perhatikan kondisi orang lain
c.       Mendudukan orang lain pada kedudukanya dan masing-masing dari mereka diberi hak dan dihargai.

4.      Etika dan Akhlak Ketika Berjalan
a.       berjalan dengan sikap wajar dan tawadhu
b.      memelihara pandangan mata
c.       tidak menggangguyaitu tidak membuang kotoran.
d.      Menyingkirkan ganguan dijalan
5.      Etika dan Akhlak Ketika Minum
a.       Berupaya untuk mencari yang halal
b.      Hendaknya mencuci tangan sebelm makan
c.       Hendaknya makan menggunakan tangan kanan[6]















DAFTAR PUSTAKA
Al-Maraghi, Musthafa, Ahmad. 1993. Terjemah Tafsir Al-Maraghi. Semarang: Karya Toha Putra Semarang.
Hamka. 1982. Terjemah Al-Azhar. Surabaya: Pustaka Panjimas.
Shihab, M. Quraish. 2012. Al-Lubab. Tangerang: Lentera Hati.
Subhani. 2013. Tadarus Akhlak : Etika Qurani. Penerbit Citra.
Sunarto, Achmad. Terjemah Riyadhus Shalihin. Jakarta: Pustaka Amani.
Rokayah, “ Penerapan etika dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari”, dalam jurnal pendidikan dan pelajaran dasar, Volume 2 nomer 1 Juni 2015.













REFERENSI

        
  








BIODATA PROFIL

Nama           : Novita Dewi
TTL              : Pemalang, 11 Mei 1999
Alamat         : Desa Gapura Rt. 06/02 Kec. Watukumpul Kab. Pemalang
Riwayat Pendidikan            : - SD N 01 Pasir
                                               - SMP N 01 Watukumpul
                                              - SMA N 01 Bodeh


















[1] J. Subhani, Tasarus Akhak : Etika Qurani, (Penerbit Citra, 2013), hlm. 27-28
[3]  Achmad Sunarto, Terjemahan Riyadus Shalihin, ( jakarta: Pustaka Amani, 1996 ),. Hlm 47-101
[4]  Ahmad Mustafa, Terjemah Tafsir Al-Marawi 26, ( Semarang: PT Karya Toha Putra Semarang, 1986).,    Hlm 191-198
[5]  M Quraish Shihab, Al-Lubab Makna, Tujuan, Dan Pelajaran dari Sunah-Sunah Al-Qur’an ( Tanggerang: Lentera Hati, 2012 )., Hlm 717
[6]  Rokayah, “ Penerapan etika dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari”, dalam jurnal pendidikan dan pelajaran dasar, Volume 2 nomer 1 Juni 2015, hlm 17-23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar