Laman

Rabu, 31 Oktober 2018

TT E I1 OBYEK PENDIDIKAN DIRECT “KELUARGA SEBAGAI TUMPUAN HARAPAN”

OBYEK PENDIDIKAN DIRECT
“KELUARGA SEBAGAI TUMPUAN HARAPAN”
(Q.S AT-TAHRIM : 6)
Muhammad Irkham
NIM. (2117296)
KELAS E

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018


KATA PENGANTAR

            Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat, Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “OBJEK PENDIDIKAN LANGSUNG“ Keluarga Sebagai Tumpuan Harapan(QS. AL-TAHRIM.66:6)”.Kami sangat berterima kasih kepada bapak Muhammad Hufron, M.S.I selaku Dosen mata kuliah tafsir tarbawi di IAIN Pekalongan yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan tugas ini.
            Saya menyadari sepenuhnya bahwa di makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran yang membangun.
            Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari bapak dosen dan para pembaca yang budiman demi perbaikan makalah inidividu waktu yang akan datang.



Pekalongan, 1 November 2018

                                                                                  

                                                                        Penulis



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari tiga hal yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keberhasilan pendidikan pada suatu negara atau daerah tergantung dari 3 hal tersebut. Ketiganya mesti bersinergi dalam mengelola dan mengembangkan pendidikan. Dan setiap hal tersebut mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting untuk untuk mencapai tujuan pendidikan. Namun pada bab ini penulis tidak membicarakan ketiga hal tersebut tetapi terfokus pada salah satu hal saja yaitu keluarga.
Keluarga merupakan awal pendidikan dari sebuah pendidikan. Dimulai dari penanaman iman kemudian memupuk Islam. Karena dari keluargalah akan terbentuk umat. Dan dari umat itulah akan tegak masyarakat Islam. Masyarakat Islam ialah masyarakat yang bersama pandangan hidup, bersama penilaian terhadap alam.
B. Judul Makalah
Judul makalah ini adalah OBYEK PENDIDIKAN “LANGSUNG” “Keluarga Sebagai Tumpuan Harapan” Qur’an Surat At-Tahrim ayat 6












BAB II
PEMBAHASAN
A.Teori
            Keluarga merupakan institusi pertama dan utama dalam perkembangan seorang individu. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pembentukan kepribadian anak bermula dari lingkungan keluarga. Salah satu bentuk tanggung jawab orang tua terhadap anak adalah dengan mendidik anak-anaknya.
            Keluarga mempunyai tugas yang fundamental dalam mempersiapkan anak bagi peranannya dimasa depan. Dasar-dasar perilaku, sikap hidup, dan berbagai kebiasaan ditanamkan kepada anak sejak dalam keluarga. Semua dasar yang menjadi landasan bagi pengembangan pribadinya itu tidak mudah berubah. Oleh karena itu perlunya diciptakan keluarga yang baik.[1]
            Keluarga sebagai lembaga pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk generasi muda. Keluarga juga disebut sebagai lembaga pendidikan informal. Pendidikan informal adalah kegiatan pendidikan yang tidak diorganisasikan secara struktural dan tidak mengenal sama sekali penjenjangan kronologis menurut tingkatan umum maupun tingkatan ketrampilan maupun pengetahuan.[2]
B. Nash dan Arti al-Qur’an Surat At- Tahrim Ayat 6
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوْا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيْكُمْ نَارًا وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
 “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”
Ayat ini penting dikaji karena dakwah dan pendidikan harus bermula di rumah. Ayat di atas walau secara redaksional tertuju kepada kaum pria (ayah), tetapi itu bukan berarti hanya tertuju kepada mereka. Ayat ini tertuju kepada perempuan dan lelaki (ibu dan ayah) sebagaimana ayat-ayat yang serupa (misalnya ayat yang memerintahkan puasa) yang juga tertuju kepada lelaki dan perempuan. Ini berarti kedua orang tua bertangung jawab terhadap anak-anak dan juga pasangan masing-masing sebagaimana masing-masing bertanggung jawab atas kelakuannya. Ayah atau ibu sendiri tidak cukup untuk menciptakan satu rumah tangga yang diliputi oleh nilai-nilai agama serta dinaungi oleh hubungan yang harmonis.


C. TAFSIR (QS. At-Tahrim:6)      
1. Tafsir Al- azhar
“Wahai orang-orang yang beriman ! peliharalah diri kamu dan keluargamu dari api neraka”. Dijelaskan bahwa semata-mata mengakui beriman saj belumlah cukup. Iman mestilah dipelihara dan dipupuk, terutama sekali dengan dasar iman hendaklah orang menjaga keselamatan diri dan seisi rumah tangga dari api neraka. “yang alat penyalanya ialah manusia dan batu”. Batu-batu adalah barang yang tidak berharga yang nampak dan tersebar di mana-mana. Pada bukit-bukit dan munggu-munggu yang bertebaran di padang pasirterdapatlah beronggok-ronggok batu. Batu itulah yang akan dipergunakan untuk jadi kayu api penyalakan api neraka. Manusia yang durhaka kepada Tuhan, yang hidup di dunia ini tiada bernilai karena telah dipenuhi dosa, sudah samalah keadaannya dengan batu-batu yang berserakan di tengah pasir, di munggu-munggu dan dibukit-bukit atau sungai-sungai yang mengalir itu. Gunanya hanyalah untuk menyalakan api. “ yang diatasnya ialah malaikat-malikat yang kasar lagi keras sikap. Disebut di atasnya karena Allah memberikan kekuasaan kepada malaikat-malaikat itu menjaga dan mengawal neraka itu, agar apinya selalu bernyala, agar alat penyalanya selalu sedia, baik batu ataupun manusia. Sikap malaikat-malaikat pengawal dan penjaga neraka mesti kasar, tidak ada lemah lembutnya, keras sikapnya, tidak ada tenggang-menenggang. Karena itulah sikap yang sesuai dengan suasana api neraka sebagai tempat yang disediakan Allah buat menghukum orang yang bersalah. “Tidak mendurhakai Allah pada apa yang Dia perintahkan, kepada mereka dan mereka kerjakan apa yang disuruhkan.”
            Ujung ayat tersebut menujukkan bagaimana keras disiplin dan peraturan yang dijalankan dan dijaga oleh malaikat-malaikat itu. Nampaklah bahwa mereka semuanya hanya semata-mata menjalankan perintah Allah dengan patuh dan setia, tidak membantah dan tidak merubah sedikit pun.[3]
2. Tafsir Al Maraghi
            Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan rasul-Nya hendaklah sebagian dari kamu memberitahukan kepada sebagian yang lain, apa yang dapat menjaga dirimu dari api neraka dan menjauhkan kamu dari padanya, yaitu ketaatan kepada Allah dan menuruti segala perintah-Nya. Dan hendaklah kamu mengajarkan kepada keluargamu perbuatan yang dengannya mereka dapat menjaga diri mereka dari api neraka. Dan bawalah mereka kepada yang demikian ini melalui nasehat dan pengajaran.
            Telah diriwayatkan, bahwa Umar berkata ketika turun ayat itu,” wahai Rasulullah, kita menjaga diri kita sendiri. Tetapi bagaimanakah kiat menjaga keluarga kita? “Rasulullah Saw menjawab, “ Kamu larang mereka mengerjakan apa yang dilarang Allah untukmu, dan kamu perintahkan kepada mereka apa yang diperintahkan Allah kepadamu. Itulah penjagaan antara diri mereka dengan neraka.”[4]
3. Tafsir Al-Lubab
Ayat-ayat tersebut memberikan tuntunan kepada kaum beriman bahwa: peliharalah kamu, antara lain dengan meneladani Nabi Saw, dan peliharalah juga keluargamu, yakni pasangan, anak-anak, dan seluruh yang berada di bawah tanggung jawab kamu, dengan membimbing dan mendidik mereka agar semuanya terhindar dari api neraka, yang bahan bakarnya yaitu manusia-manusia yang kafir, dan batu-batu yang dijadikan berhala. Yang menangani neraka itu dan bertugas menyiksa penghuni-penghuni neraka adalah malaikat yang kasar ucapannya, hati mereka tidak bisa iba, serta keras perlakuannya dalam melaksanakan tugas penyiksaan. Mereka tidak mendurhakai Allah, menyangkut apa yang Dia perintahkan sehingga siksa yang mereka jatuhkan, kendati mereka kasar, tidak kurang dan tidak berlebih dari apa yang diperintahkan Allah Swt. Yakni sesuai dengan kesalahan atau dosa-dosa dari masing-masing individu.[5]
C. Aplikasi dalam kehidupan
            Dari ayat diatas dijelaskan bahwa malaikat-malaikat penjaga neraka itu sangat keras dan kasar. Tentunya kita sebagai muslim tidak ingin masuk ke neraka. Berikut ini ada beberapa hal yang harus kita lakukan, antara lain:
1. Hendaklah selalu bermuhasabah terhadap apa yang kita kerjakan.
2. Selain itu kita dituntut menjauhi perkara yang dilarang  oleh Allah
3.  dan hendaklah kita mengajak keluarga kita untuk melaksanakan ibadah yang Allah perintahkan seperti sholat dan puasa
D. Aspek Tarbawi
1. kita sebagai penuntut ilmu hendaklah menanamkan ketaqwaan pada diri kita.
2. Hendaklah dalam keluarga itu ditanamkan keimanan kepada Allah ( Tauhid) sejak dini.
3. Dalam menuntut ilmu, hendaklah diniatkan karena Allah.
4. Selalu bermuhasabah terhadap diri kita
5. Jadikan ayat tersebut sebagai memotivasi diri kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Dalam surat At-Tahrim ayat 6 tersebut menjelaskan bahwa kita sebagai orang yang beriman diharapkan mampu menjaga diri dari api neraka, setelah mampu maka kita dituntut menjaga keluarga kita dari api neraka. Dengan cara menanamkan keimanan sejak dini, kemudian kita disuruh menjauhi apa yang telah Allah larang dan mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya.
B.    Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata, sehingga  penulis meminta kritikan dan saran dari para pembaca. Kritikan dan saran tersebut akan menjadi bahan perbaikan pada pembuatan makalah berikutnya.

















                                                        DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hery Noer.1999. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta :Indeks
Novan Ardy Wiyani dan Barnawi.2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Al-Maraghi,Ahmad Mushthafa 1993..Tafsir Al-maraghi Juz XXVIII .Semarang: Karya Toha Putra.
Hamka. 2004.Tafsir Al Azhar Juz XXVIII. Jakarta:Pustaka Panjimas.
Shihab. M.Quraisy. 2012, AL-LUBAB Makna,Tujuan,dan Pelajaran dari Surah-Surah al- Quran, Tanggerang: Lentera Hati.


















BIODATA

Nama                           : Muhammad Irkham
Tempat tanggal lahir   : Pekalongan, 22 April 1999
Alamat                        : Pringlangu Gg 7 No 24A RT 05 RW 12
Motto                          : Berdoa dan Berusaha
RIWAYAT PENDIDIKAN
1.      MII PRINGLANGU 03 PEKALONGAN
2.      MTsS SIMBANG KULON PEKALONGAN
3.      MAS SIMBANG KULON PEKALONGAN



[1] Hery Noer Ali, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta: Indeks, 1999). hlm. 211-212
[2] Novan Ardy Wiyani dan Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.2012). hlm. 66.
[3] Hamka, Tafsir Al Azhar (Jakarta:Pustaka Panjimas. 2004). hlm.309-310
[4]Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-maraghi (Semarang: Karya Toha Putra. 1993). hlm.259-261
[5] M. Quraish Shihab, Al-Lubab, (Tangerang: Lentera Hati, 2012). Hlm. 322-323

Tidak ada komentar:

Posting Komentar