Laman

Rabu, 10 Oktober 2018

TT L F1 TUJUAN PENDIDIKAN DIVERSIFIKASI (FUNGSI AL-QUR’AN)


TUJUAN PENDIDIKAN DIVERSIFIKASI
(FUNGSI AL-QUR’AN)
QS. Ali Imran ayat 138
A. Nailul Manazilil Abror
NIM. (2117384 )
Kelas L

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PEKALONGAN
2018




BAB I

PENDAHULUAN


A.Latar belakang
Kita meyakini bahwa Al-Qur’an benar-benar mengandung pengetahuan dan petunjuk yang akan mengarahkan kita kepada keselamatan dan kebahagiaan di dunia maupun akhirat. Keyakinan tersebut tentu tidak akan ada hasilnya jika kita tidak mempelajari dan mengamalkan pengetahuan serta petunjuk yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itudi dalam makalah ini akan dibahas mengenai Fungsi Al-Qur’an sesuai yang terdapat dalam Qs. Ali Imran:138. Dengan demikian kita akan dapat mencapai sebagian dari tujuan mempelajari Al-Qur’an, yaitu mengetahui, mengakui, membenarkan, mengamalkan, dan berperilaku sesuai ajaran Al-Qur’an, serta mampu mengamalkan pengetahuan dan petunjuk mengenai kisah-kisah terdahulu.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Hakeket Al-Qur’an dalam islam?
2.      Dalil yang bersangkutan dengan fungsi Al-Qur’an
3.      Bagaimana cara supaya bisa mencetak generasi Al-Qur’an di masa sekarang?

C.       Tujuan
1.      Untuk mengetahui hakekat Al-Qur’an
2.      Untuk mengetahui dalil mengenai fungsi Al-Qur’an
3.      Untuk mengetahui generasi Al-Quran yang dapat ditemui dimasa sekarang.


















BAB II
PEMBAHASAN

A.        Hakikat Al-Qur’an

      Menurut bahasa Al-Qur’an berasal dari kata قرأ - يقرأ – قراءة - وقرأنا  yang berarti sesuatu yang dibaca. Arti ini mempunyai makna anjuran kepada umat islam untuk membaca Al-Qur’an[[1]]. Menurut M. Quraish Shihab secara harfiyah Al-Qur’an berarti bacaan yang sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihan Allah yang tepat, karena tiada suatu bacaanpun sejak manusia mengenal baca tulis sekitar lima ribu tahu yang lalu yang dapat menandingi Al-Qur’an, bacaaan yang mulia lagi sempurna[[2]].
                 Para ulama menyebutkan definisi Qur’an yang mendekati maknanya dan membedakanya dari yang lain dengan menyebutkan bahwa; Al- Qur’an adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang pembacanya merupakan suatu ibadah[[3]]


B.        Tafsir Q.S Ali-Imron ayat 138


هذَا بَيَانٌ لِّنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِيْنَ

“(Al-Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Ali Imran: 138).


Kemudian Allah berfirman Haadza bayaanun lilnnaasi ini adalah penjelasan bagi seluruh manusia, yakni al- Qur’an yang didalamnya terdapat penjelasan mengenai berbagai hal yang sangat jelas, serta bagaimana keadaan umat-umat terdahulu dan juga musuh-musuh mereka. Wahudan wamaw’izhatun, dan petunjuk serta pelajaran, yakni didalam al-Qur’an itu terdapat berita tentang orang-orang sebelum kalian dan petunjuk bagi hati kalian sekaligus pelajaran, yaitu pencegahan terhadap hal-hal yang diharamkan dan perbuatan dosa.[4]


C.        Fungsi Al-Qur’an

1. Al-Qur’an sebagai Petunjuk bagi Manusia.
Semua manusia yang hidup didunia ini pasti bercita-cita memperoleh kebahagiaan, baik didunia maupun akhirat. Untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki itu manusia harus berpedoman pada Al-Qur’an, karena Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk kepada jalaan yang lurus. Sebagaimana dalam firman Allah Q.S Al-Isra’ ayat 9 yang artinya “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar”

2. Al-Qur’an sebagai Penjelasan terhadap Segala Sesuatu
Al-Qur’an diturunkan ke muka bumi untuk memberikan penjelasan tentang segala sesuatu, sehingga manusia memiliki pedoman dan arahan yang jelas dalam melaksanakan tugas hidupnya selaku makhluk dalam menyelesaikan segala persoalan yang dihadapinya. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S An-Nahl ayat 89 yang artinya “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) sebagai penjelasan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang muslim”
3. Al-Qur’an sebagai Obat dan Rahmat
Al-Qur’an diturunkan sebagai obat (syifa) sebagai mana dalam firmah Allah Q.S Al-Isra’ ayat 82 yang artinya “Dan Kami turunkan Al-Qur’an yang dapat menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang dzalim selain kerugian”
Yang dimaksud Al-Qur’an sebagai obat disini yaitu obat penawar yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit hati. Penyakit ini dapat menghinggapi manusia setiap saat dalam bentuk kecemasan, kegelisahan, dan kekecewaan yang dapat mengakibatkan kegoncangan jiwa. Sedangkan yang dimaksud Al-Qur’an sebagai rahmat yaitu bahwa Al-Qur’an diturunkan Allah telah membawa kebaikan bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya.
4. Al-Qur’an sebagai Pembeda (Al-Furqon)
Yang dimaksud Al-Qur’an sebagai pembeda, yaitu bahwa dalam Al-Qur’an, Allah telah menjelaskan antara yang halal dan yang haram, yang hak dan yang bathil, yang baik dan yang buruk, jalan yang lurus dan jalan yang tidak lurus. Dengan demikian, bagi orang-orang yang membacanya akan mengetahui apa yang harus dilakukannya, sehingga perbuatannya sesuai dengan perintah Allah yang pada akhirnya dapat menghantarkan kepapa keridhaan-Nya.[[5]]

D.        Generasi Qur’ani

Kata generasi dalam KBBI berarti turunan, angkatan, atau sekelompok orang yang mengalami hidup dalam masa sama, atau sekelompok masyarakat yang mengalami sejarah pada zaman yang sama. Sedangkan kata qur’ani diambil dari kitab Al-Qur’an yang artinya sudah dikemukakan sebelumnya.
Jadi “Generasi Qur’ani” adalah generasi yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup mereka, meyakini kebenarannya,, membaca dan memahaminya dengan benar dan baik, serta mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Generasi itulah yang menjadi idaman bagi umat islam kapan dan dimanapun mereka hidup dan berada[[6]]















BAB III
PENUTUP
  1. Simpulan
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang luar biasa yang melemahkan lawan), diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul (Nabi Muhammad SAW), melalui malaikat jibril, tertulis dalam mushaf, diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, membacanya dinilai ibadah, dimulai dari surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas.
Generasi Qur’ani adalah generasi yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup mereka, meyakini kebenarannya,, membaca dan memahaminya dengan benar dan baik, serta mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Generasi itulah yang menjadi idaman bagi umat islam kapan dan dimanapun mereka hidup dan berada.





















DAFTAR PUSTAKA


Anshori, Ulumul Qur’an, (Jakarta: Rajawali Press, 2013) hlm. 17

M. Quraish Shihab, Wawasan Al-qur’an, (Bandung: Mizan, 1996) hlm. 3

Khalil al-qattan manna, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, (Jakarta: Pustaka Litera AntarNusa,Cetakan ke-14,2011)hlm.17
Ghofar abdul, Lubabut Tafsir min ibni katsir juz 2, (Bogor: Pustaka Imam Asy-syafi’i,2004)hlm.148-149

[1] Nurwahidin. 2009. “Membangun Tradisi Berfikir Qur’ani”. Jurnal Studi Al-Qur’an, Vol.5,No.1,2009

[1] Ibid., Nurwahidin



[1] Anshori, Ulumul Qur’an, (Jakarta: Rajawali Press, 2013) hlm. 17

[2] M. Quraish Shihab, Wawasan Al-qur’an, (Bandung: Mizan, 1996) hlm. 3

[3] Khalil al-qattan manna, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, (Jakarta: Pustaka Litera AntarNusa,Cetakan ke-14,2011)hlm.17
[4] Ghofar abdul, Lubabut Tafsir min ibni katsir juz 2, (Bogor: Pustaka Imam Asy-syafi’i,2004)hlm.148-149
[5] Nurwahidin. 2009. “Membangun Tradisi Berfikir Qur’ani”. Jurnal Studi Al-Qur’an, Vol.5,No.1,2009

[6] Ibid., Nurwahidin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar