TUJUAN PENDIDIKAN DIVERSIFIKASI
(FUNGSI AL-QUR’AN)
QS. Ali Imran ayat 138
A. Nailul Manazilil Abror
NIM. (2117384 )
Kelas L
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PEKALONGAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Kita
meyakini bahwa Al-Qur’an benar-benar mengandung pengetahuan dan petunjuk yang
akan mengarahkan kita kepada keselamatan dan kebahagiaan di dunia maupun
akhirat. Keyakinan tersebut tentu tidak akan ada hasilnya jika kita tidak
mempelajari dan mengamalkan pengetahuan serta petunjuk yang terdapat di
dalamnya. Oleh karena itudi dalam makalah ini akan dibahas mengenai Fungsi
Al-Qur’an sesuai yang terdapat dalam Qs. Ali Imran:138. Dengan demikian kita
akan dapat mencapai sebagian dari tujuan mempelajari Al-Qur’an, yaitu
mengetahui, mengakui, membenarkan, mengamalkan, dan berperilaku sesuai ajaran
Al-Qur’an, serta mampu mengamalkan pengetahuan dan petunjuk mengenai
kisah-kisah terdahulu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hakeket Al-Qur’an dalam islam?
2. Dalil yang bersangkutan dengan fungsi
Al-Qur’an
3. Bagaimana cara supaya bisa mencetak
generasi Al-Qur’an di masa sekarang?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakekat Al-Qur’an
2. Untuk mengetahui dalil mengenai fungsi
Al-Qur’an
3. Untuk mengetahui generasi Al-Quran yang
dapat ditemui dimasa sekarang.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat
Al-Qur’an
Menurut bahasa Al-Qur’an berasal dari kata
قرأ - يقرأ – قراءة - وقرأنا yang berarti sesuatu yang dibaca. Arti ini
mempunyai makna anjuran kepada umat islam untuk membaca Al-Qur’an[[1]].
Menurut M. Quraish Shihab secara harfiyah Al-Qur’an berarti bacaan yang
sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihan Allah yang tepat, karena tiada suatu
bacaanpun sejak manusia mengenal baca tulis sekitar lima ribu tahu yang lalu
yang dapat menandingi Al-Qur’an, bacaaan yang mulia lagi sempurna[[2]].
Para ulama menyebutkan
definisi Qur’an yang mendekati maknanya dan membedakanya dari yang lain dengan
menyebutkan bahwa; Al- Qur’an adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang pembacanya merupakan suatu ibadah[[3]]
B.
Tafsir Q.S
Ali-Imron ayat 138
هذَا بَيَانٌ
لِّنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِيْنَ
“(Al-Qur’an) ini adalah penerangan bagi
seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.”
(QS. Ali Imran: 138).
Kemudian Allah berfirman Haadza bayaanun lilnnaasi ini adalah penjelasan bagi seluruh
manusia, yakni al- Qur’an yang didalamnya terdapat penjelasan mengenai berbagai
hal yang sangat jelas, serta bagaimana keadaan umat-umat terdahulu dan juga musuh-musuh
mereka. Wahudan wamaw’izhatun, dan
petunjuk serta pelajaran, yakni didalam al-Qur’an itu terdapat berita tentang
orang-orang sebelum kalian dan petunjuk bagi hati kalian sekaligus pelajaran,
yaitu pencegahan terhadap hal-hal yang diharamkan dan perbuatan dosa.[4]
C.
Fungsi
Al-Qur’an
1. Al-Qur’an sebagai Petunjuk bagi
Manusia.
Semua
manusia yang hidup didunia ini pasti bercita-cita memperoleh kebahagiaan, baik
didunia maupun akhirat. Untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki itu manusia
harus berpedoman pada Al-Qur’an, karena Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk
kepada jalaan yang lurus. Sebagaimana dalam firman Allah Q.S Al-Isra’ ayat 9
yang artinya “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan)
yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mukmin yang
mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar”
2. Al-Qur’an
sebagai Penjelasan terhadap Segala Sesuatu
Al-Qur’an
diturunkan ke muka bumi untuk memberikan penjelasan tentang segala sesuatu,
sehingga manusia memiliki pedoman dan arahan yang jelas dalam melaksanakan
tugas hidupnya selaku makhluk dalam menyelesaikan segala persoalan yang
dihadapinya. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S An-Nahl ayat 89 yang artinya “Dan
Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) sebagai penjelasan segala sesuatu
dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang muslim”
3. Al-Qur’an
sebagai Obat dan Rahmat
Al-Qur’an
diturunkan sebagai obat (syifa) sebagai mana dalam firmah Allah Q.S
Al-Isra’ ayat 82 yang artinya “Dan Kami turunkan Al-Qur’an yang dapat
menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu
tidaklah menambah kepada orang-orang dzalim selain kerugian”
Yang
dimaksud Al-Qur’an sebagai obat disini yaitu obat penawar yang dapat
menyembuhkan segala macam penyakit hati. Penyakit ini dapat menghinggapi
manusia setiap saat dalam bentuk kecemasan, kegelisahan, dan kekecewaan yang
dapat mengakibatkan kegoncangan jiwa. Sedangkan yang dimaksud Al-Qur’an sebagai
rahmat yaitu bahwa Al-Qur’an diturunkan Allah telah membawa kebaikan bagi
kehidupan manusia dan makhluk lainnya.
4. Al-Qur’an
sebagai Pembeda (Al-Furqon)
Yang
dimaksud Al-Qur’an sebagai pembeda, yaitu bahwa dalam Al-Qur’an, Allah telah
menjelaskan antara yang halal dan yang haram, yang hak dan yang bathil, yang
baik dan yang buruk, jalan yang lurus dan jalan yang tidak lurus. Dengan
demikian, bagi orang-orang yang membacanya akan mengetahui apa yang harus
dilakukannya, sehingga perbuatannya sesuai dengan perintah Allah yang pada
akhirnya dapat menghantarkan kepapa keridhaan-Nya.[[5]]
D.
Generasi
Qur’ani
Kata
generasi dalam KBBI berarti turunan, angkatan, atau sekelompok orang yang
mengalami hidup dalam masa sama, atau sekelompok masyarakat yang mengalami
sejarah pada zaman yang sama. Sedangkan kata qur’ani diambil dari kitab
Al-Qur’an yang artinya sudah dikemukakan sebelumnya.
Jadi
“Generasi Qur’ani” adalah generasi yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman
hidup mereka, meyakini kebenarannya,, membaca dan memahaminya dengan benar dan
baik, serta mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Generasi
itulah yang menjadi idaman bagi umat islam kapan dan dimanapun mereka hidup dan
berada[[6]]
BAB III
PENUTUP
- Simpulan
Al-Qur’an
adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang luar biasa yang
melemahkan lawan), diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul (Nabi Muhammad
SAW), melalui malaikat jibril, tertulis dalam mushaf, diriwayatkan kepada kita
secara mutawatir, membacanya dinilai ibadah, dimulai dari surah Al-Fatihah dan
diakhiri dengan surah An-Nas.
Generasi
Qur’ani adalah generasi yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup mereka,
meyakini kebenarannya,, membaca dan memahaminya dengan benar dan baik, serta
mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Generasi itulah yang
menjadi idaman bagi umat islam kapan dan dimanapun mereka hidup dan berada.
DAFTAR PUSTAKA
Anshori, Ulumul
Qur’an, (Jakarta: Rajawali Press, 2013) hlm. 17
M. Quraish
Shihab, Wawasan Al-qur’an, (Bandung: Mizan, 1996) hlm. 3
Khalil
al-qattan manna, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, (Jakarta:
Pustaka Litera AntarNusa,Cetakan ke-14,2011)hlm.17
Ghofar abdul, Lubabut Tafsir min ibni katsir juz 2, (Bogor: Pustaka Imam Asy-syafi’i,2004)hlm.148-149
[1] Nurwahidin. 2009. “Membangun Tradisi Berfikir Qur’ani”. Jurnal Studi
Al-Qur’an, Vol.5,No.1,2009
[1] Ibid., Nurwahidin
[2] M. Quraish Shihab, Wawasan
Al-qur’an, (Bandung: Mizan, 1996) hlm. 3
[3] Khalil al-qattan manna, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, (Jakarta:
Pustaka Litera AntarNusa,Cetakan ke-14,2011)hlm.17
[4] Ghofar abdul, Lubabut Tafsir min ibni katsir juz 2, (Bogor:
Pustaka Imam Asy-syafi’i,2004)hlm.148-149
Tidak ada komentar:
Posting Komentar