Laman

Rabu, 21 November 2018

SBM D K3 MANAJEMEN KELAS ( Manajemen Kelas yang Efektif dan Efisien )


MANAJEMEN KELAS
( Manajemen Kelas yang Efektif dan Efisien )
Corina Evania
NIM. (2317234)
KELAS D

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018




KATA PENGANTAR

          Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah yang SWT yang telah melimpahkan segala rahmatdan karunia-Nya, makalah yang berjudul “PENGELOLAAN / MANAJEMEN KELAS ( Pengelolaan / Manajemen Kelas yang Efektif dan Efisien )” ini dapat kami selesaikan. Sholawat serta salam semoga senantiasa kita nantikan syafaatnya di yaumul akhir nanti.
         Pembuatan makalah ini kami susun untuk menambah pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi dalam menerima mata kuliah.Disamping itu, apabila dalam makalah ini didapati kekurangan dan kesalahan, baik dalam pengetikan maupun dalam pembahasannya, maka penulis dengan senang hati memerima kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya para pembaca yang sedang dalam pembelajaranya dan sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar dalam kehidupan sehari-hari.













DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..……………….............……………………....…....................... i
DAFTAR ISI..……………………..………………………............................................ ii
BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah…………………..…………..…………………....….....1
B.     Rumusan masalah……………………..……………..………………………..1
C.     Tujuan pembuatan makalah………………………..……..………………….…..1
D.    Metode pemecahan masalah………..……………..…………………….............1
E.     Sistematika penulisan………..……………..……………………......................2
BAB II                        PEMBAHASAN
A.    Pengertian pengelolaan kelas…………..……………..………………………....3
B.     Cara mewujudkan pengelolaan yang efektif dan efisien…………..………........4
C.     Tujuan pengelolaan yang efektif dan efisien…………..……………..………....7
BAB III          PENUTUP
A.    Kesimpulan……………………………..……………...…………....................9
D.    Saran…………..……………..………………………..…………………….......9
DAFTAR PUSTAKA..……………………..………………………...........................10
BIODATA PENYUSUN MAKALAH…………..……………..……………….......11






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pengelolaan kelas adalah berbagai jenis kegiatan yang dengan sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan menciptakan kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar di kelas. Pengelolaan kelas sangat berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif, di dalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas yang ada.
Dalam pengelolaan kelas terdapat dua komponen yang sangat penting yaitu guru dan siswa. Guru dalam menjalankan fungsinya tidak hanya bertindak sebagai penyampai materi pelajaran tetapi juga dapat berfungsi selaku pengelola atau “manager” kelas. Siswa ditempatkan tidak hanya sebagai obyek yang menjadi sasaran pembelajaran tetapi juga dapat diposisikan sebagai subyek yang dinamis dan ikut dilibatkan dalam proses atau kegiatan pengelolaan kelas.
B.     Rumusan Masalah
1.        Apa pengertian pengelolaan kelas?
2.        Bagaimana cara mewujudkan pengelolaan kelas yang efektif dan efisien?
3.        Apa tujuan pengelolaan kelas yang efektif dan efisien?
C.    Tujuan
1.        Mengetahui pengertian pengelolaan kelas
2.        Mengetahui cara mewujudkan pengelolaan kelas yang efektif dan efisien
3.        Mengetahui tujuan pengelolaan kelas yang efektif dan efisien
D.    Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Adapun  langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahasdengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber.
E.     Sistematika Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis ke dalam 3 bagian meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sitematika penulisan makalah.Bab IIadalah pembahasan;Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.



























BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan merupakan terjemahan bahasa Inggris dari kata “Management” yang di dalam bahasa Indonesia ditulis “Manajemen” atau “Menejemen”. Pengelolaan bisa diartikan sebagai penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien.
Menurut Drs. Winarno Hamiseno, pengelolaan adalah substantifa dari mengelola. Sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencana, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan, dan penilaian. Pengelolaan menghasilkan sesuatu, dan sesuatu itu dapat merupakan sumber penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya.[1]
Pengelola kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelola dan kelas. Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah ‘kelola’, ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum menurut Suharsimi Arikunto adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan. Sedangkan kelas yaitu sekelompok siswa pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama. Dari uraian tersebut dapatlah dipahami bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran.[2]
Menurut Amri, pengelolaan kelas adalah kegiatan yang dilakukan guru yang ditunjukan untuk menciptakan kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran yang optimal.[3]
Pengelolaan kelas merupakan seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio-emosional yang positif serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif dan produktif.[4]

B.     Cara mewujudkan pengelolaan kelas yang efektif dan efisien
Bila kelas diberikan batasan sebagai kelompok orang yang belajar bersama, yang mendapatkan pengajaran dari guru, maka didalamnya terdapat orang-orang yang melakukan kegiatan belajar dengan karakteristik mereka masing-masing yang berbeda dari yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan ini perlu guru pahami agar mudah dalam melakukan pengelolaan kelas secara efektif. Menurut Made Pidarta, untuk mengelola kelas secara efektif perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.      Kelas adalah kelompok kerja yang di organisasi untuk tujuan tertentu, yang dilengkapi oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru.
  1. Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi bagi semua anak atau kelompok.
  2. Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku masing-masing individu dalam kelompok itu. Kelompok mempengaruhi individu-individu dalam hal bagaimana mereka memandang dirinya masing-masing dan bagaimana belajar.
  3. Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota-anggota. Pengaruh yang jelek dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing mereka di kelas dikala belajar.
  4. Praktik guru waktu belajar cenderung berpusat pada hubungan guru dan siswa. Makin meningkat keterampilan guru mengelola secara kelompok, makin puas anggota-anggota di dalam kelas.
  5. Struktur kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok ditentukan oleh cara mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah, maupun bagi mereka yang apatis, masa bodoh atau bermusuhan.
Ditambahkannya lagi, bahwa organisasi kelas tidak hanya berfungsi sebagai dasar terciptanya interaksi guru dan siswa, tetapi juga menambah terciptanya efektivitas, yaitu interaksi yang bersifat kelompok..[5]

Pengelolaan kelas yang efektif dirumuskan sebagai kemampuan guru membangun lingkungan belajar yang kondusif untuk meningkatkan keterlibatan serta partisipasi siswa dalam belajar sehingga dapat dicapai hasil belajar yang optimal.[6]
Menurut Muhith, Pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang mampu memberikan nilai tambah atau informasi baru bagi siswa. Pembelajaran dikatakan efektif jika pembelajaran tersebut mampu memberikan atau menambah informasi atau pengetahuan baru bagi siswa. Misalnya sebelum pembelajaran siswa belum bisa membaca dan belum mengetahui jumlah malaikat dan Rasul yang wajib diimani, setelah proses pembelajaran siswa akhirnya mampu membaca dan mengetahui jumlah malaikat dan Rasul yang wajib diimani oleh umat islam.[7]
Menurut Alexander dan Murphy, ada tiga prasyarat pengelolaan kelas yang efektif, yaitu : Iklim kelas, Karakteristik-karakteristik guru, Hubungan antara manajemen dengan pengajaran. Dibeberapa kelas, perasaan emosional adalah sesuatu yang sehat, positif, dan sportif yang merupakan bagian dari pembelajaran. Lingkungan yang mendukung perasaan-perasaan ini mempresentasikan iklim kelas. Dalam kelas-kelas yang beriklim positif, siswa-siswa di dalamnya senantiasa merasa cakap, diikutsertakan, dan aman. Keseimbangan antara arahan guru dengan pilihan siswa terus dijaga, siswa-siswa mendapatkan kebebasan dengan batasan-batasan yang jelas, dan tanggung jawab siswa ditekankan di atas kepatuhan mereka yang kaku pada aturan-aturan. Perkembangan regulasi diri siswa kemudian menjadi tujuan yang penting.[8]
Dari hasil riset telah disimpulkan beberapa variabel masalah yang perlu diperhatikan untuk membuat iklim kelas yang sehat dan efektif yaitu sebagai berikut :
  1. Bila situasi kelas memungkinkan anak-anak belajar secara maksimal, fungsi kelompok harus diminimalkan.
  2. Manajemen kelas harus memberi fasilitas untuk mengembangkan kesatuan dan kerjasama.
  3. Anggota anggota kelompok harus diberi kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memberi efek kepada hubungan dan kondisi belajar atau kerja.
  4. Anggota-anggota kelompok harus dibimbing dalam menyelesaikan kebimbangan, ketegangan, dan perasaan tertekan
  5. Perlu diciptakan untuk sahabatan dan kepercayaan yang kuat antar siswa.
      Keharmonisan hubungan guru dengan siswa mempunyai efek terhadap pengelolaan kelas. Guru yang apatis terhadap siswa membuat siswa menjauhinya. Siswa lebih banyak menolak kehadiran guru. Rasa benci yang tertanam di dalam diri siswa menyebabkan bahan pelajaran sukar diterima dengan baik. Kecenderungan sikap siswa yang negatif lebih dominan. Sifat kemunafikan ini menciptakan jurang pemisah antara guru dengan siswa.
Lain halnya dengan guru yang selalu memperhatikan siswa, selalu terbuka, selalu tanggap terhadap keluhan siswa, selalu mau mendengarkan saran dan kritikan dari siswa, dan sebagainya, adalah guru yang disenangi oleh siswa. Siswa rindu akan kehadiran nya, siswa senang mendengarkan nasihat nya, siswa merasa aman di sisinya, siswa senang belajar bersamanya, dan siswa merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari diri guru tersebut. Itulah figur guru yang baik. Figur guru yang demikian, biasanya akan kurang menemui kesulitan dalam mengelola kelas.
Pengelolaan kelas yang efektif berarti tugas yang berat bagi guru, yaitru berusaha menghilangkan atau memperkecil permasalahan-permasalahan yang terkait dengan semua program pengelolaan kelas, seperti kurangnya kesatuan, tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, reaksi negatif terhadap anggota kelompok, moral rendah, kelas mentoleransi kekeliruan-kekeliruan temannya, dan sebagainya
Menurut John W. Santrock, dalam psikologi pendidikan menjelaskan bahwa pengelolaan kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan siswa belajar lebih baik. Menurut Kennedy, dkk, pandangan lama mengatakan, untuk mengelola kelas agar pembelajaran berjalan dengan baik, perlu ditegakkan aturan guna mengontrol perilaku siswa. Sementara pandangan baru mengatakan, untuk menciptakan suasana kelas yang dinamis, pengelolaan kelas difokuskan kepada kebutuhan siswa guna mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata diri.
Manajemen kelas yang berorientasi kepada siswa patuh pada aturan ketat dapat melemahkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran aktif, membatasi siswa berpikir bebas, dan melemahkan konstruksi sosial sesama siswa di kelasnya. Yang terpenting dalam manajemen kelas adalah musyawarah dan kerjasama antara guru, pengurus kelas, dan siswa sebagai anggota kelas.[9]
Menurut Fries dan Cochran Smith tentang bagaimana seorang guru mengembangkan pemahaman tentang manajemen kelas yang berhasil adalah bagaimana keputusan guru mengajar (pemahaman tentang siapa dia, ingin menjadi apa, apa yang dia yakini tentang siswa dan pembelajaran siswa, dan bagaimana seorang guru menggabungkannya ke dalam kelas. Sesungguhnya, manajemen kelas yang paling efektif adalah seperti yang seorang guru buat berdasarkan pada riset di kelas guru itu tersendiri.
Teori, penelitian, dan strategi yang berfungsi sebagai pondasi penting dan untuk peranan seorang guru sebagai guru dan peneliti. Meskipun demikian, faktor yang paling penting adalah kesetiaan seorang guru untuk memahami perilaku siswa dan belajar, menggabungkannya dengan pengetahuan penelitian dan praktik terbaik dalam manajemen kelas, dan untuk berpikir secara kritis dan mendalam tentang dinamika dalam kelas seorang guru sebagai basis bekerjasama dengan siswa dalam rangka membuat perubahan yang seorang guru yang ini akan meningkatkan kualitas pembelajaran siswa di kelas.[10]
C.    Tujuan pengelolaan kelas yang efektif dan efisien
Menurut Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen tujuan pengelolaan kelas adalah:
a. Mewujudkan kondisi kelas baik sebagai lingkungan belajar ataupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan berkembangnya kemampuan masing-masing siswa.
b. Menghilangkan berbagai hambatan yang merintangi interaksi belajar yang efektif.
c. Menyediakan fasilitas atau peralatan dan mengaturnya hingga kondusif bagi kegiatan belajar siswa yang sesuai dengan tuntutan pertumbuhan dan perkembangan sosial, emosional dan intelektualnya.
d. Membina perilaku siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya dan keindividualannya.[11]
Adapun menurut John, pengelolaan kelas yang efektif mempunyai dua tujuan, yaitu (1) Membantu siswa menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu siswa yang tidak diorientasikan pada tujuan, dan (2) Mencegah murid mengalami problem akademis dan emosional. Salah satu faktor yang sering menjadi problem guru ketika sedang mengajar adalah waktu tatap muka. Jumlah waktu yang tersedia untuk pembelajaran di kelas pada satuan pendidikan SD 35 menit, SMP atau MTS 40 menit, dan SMA MA dan SMK 45 menit per mata pelajaran disarankan dalam setiap tatap muka menjadi dua kali lipatnya, kecuali mata pelajaran yang memang jumlahnya ganjil. Penambahan menjadi 3 jam pelajaran per tatap muka akan memicu proses pembelajaran menjadi sangat melelahkan dan tidak sesuai dengan kondisi fisik dan mental siswa belajar.[12]




















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pengelola kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelola dan kelas. Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah ‘kelola’, ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan. Sedangkan kelas yaitu sekelompok siswa pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.
Pengelolaan kelas adalah kegiatan yang dilakukan guru yang ditunjukan untuk menciptakan kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran yang optimal.
Pengelolaan kelas yang efektif dirumuskan sebagai kemampuan guru membangun lingkungan belajar yang kondusif untuk meningkatkan keterlibatan serta partisipasi siswa dalam belajar sehingga dapat dicapai hasil belajar yang optimal
     Tujuan pengelolaan kelas adalah: Mewujudkan kondisi kelas baik, Menghilangkan berbagai hambatan yang merintangi interaksi belajar yang efektif, Menyediakan fasilitas atau peralatan dan mengaturnya hingga kondusif, dan Membina perilaku siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya dan keindividualannya.
B.     Saran
     Pada penulisan makalah ini tentunya tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan. Saya selaku penulis dengan iklas dan senang hati menerima segala kritik dan saran makalah ini agar ke depannya menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam menambah ilmu pengetahuan.











DAFTAR PUSTAKA

Arfani, Junita W. dan Sugiyono. 2014. "Manajemen Kelas yang Efektif" , Jurnal
Akutabilitas Manajemen Pendidikan Vol. 2, No. 1
Arikunto, Suharsimi. 1997. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: Rajawali Pers
Azizah, Ika Nurdiana dan Arini Estiastuti. 2017. "Keterampilan Guru dalam Pengelolaan
Kelas Rendah pada Pembelajaran Tematik di SD"
Diani, Asma, dkk..2017. "Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Pembelajaran Efektif di
Kelas", Jurnal Ilmiyah Pendidikan Guru SD, vol. 2, no. 1
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Jones, Vern dan Louise Jones. 2012. Manajemen Kelas Komprehensif. Jakarta: Kencana
Permana, Johar. 2001. "Pengelolaan Kelas dalam Rangka Proses Belajar Mengajar"
Ujiati, Tri dan Syaifurahman. 2013. Manajemen dalam Pembelajaran. Jakarta: PT
Indeks
teknispendidikan.blogspot.com (19 Nov 2018 - 09:28)


BIODATA PENYUSUN MAKALAH

Nama                           : Corina Evania
Nama Panggilan          : Corina / Karin
TTL                             : Pekalongan, 08 Oktober 1999
Alamat                        : Sapugarut, Gg. 5, Kec. Buaran, Kab. Pekalongan
Riwayat Pendidikan   :  - MIS Sspugarut
                                       - MTs S Simbang Kulon 02
                                       - MAS Simbang Kulon



[1] Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta: Rajawali Pers, 1997), hlm. 7-8
[2] teknispendidikan.blogspot.com (19 Nov 2018 - 09:28)
[3] Ika Nurdiana Azizah dan Arini Estiastuti, "Keterampilan Guru dalam Pengelolaan Kelas Rendah pada Pembelajaran Tematik di SD", 2017, hlm. 2
[4] Johar Permana, "Pengelolaan Kelas dalam Rangka Proses Belajar Mengajar", 2001, hlm. 10
[5] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 214-216
[6] Junita W. Arfani dan Sugiyono, "Manajemen Kelas yang Efektif" , Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan Vol. 2, No. 1, 2014, hlm. 46
[7] Asma Diani, dkk., "Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Pembelajaran Efektif di Kelas", Jurnal Ilmiyah Pendidikan Guru SD, vol. 2, no. 1, 2017, hlm. 135
[8] Syaifurahman dan Tri Ujiati, Manajemen dalam Pembelajaran, (Jakarta: PT Indeks, 2013), hlm. 106-107
[9] Ibid, hlm. 109
[10] Vern Jones dan Louise Jones, Manajemen Kelas Komprehensif, (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 27
[11] Opc. it. Johar Permana, hlm. 9
[12] Ibid, hlm. 111

Tidak ada komentar:

Posting Komentar