Laman

Rabu, 07 November 2018

SBM E J1 EVALUASI DAN UMPAN BALIK "HAKIKAT EVALUASI DAN UMPAN BALIK"


EVALUASI DAN UMPAN BALIK
"HAKIKAT EVALUASI DAN UMPAN BALIK"
RATNA ANGGUN LISTIA
NIM. 2317203
Kelas E

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018




KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul”Hakikat Evaluasi dan Umpan Balik”. Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada sebaik-baik manusia, Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.
Makalah ini menjelaskan. Di samping itu, makalah ini juga menjelaskan bagaimana penerapan metode menulis makalah yang melibatkan pembangunan kecerdasan emosional spiritual (ESQ) penulisnya. Dengan demikian, materi makalah ini diharapkan dapat membantu pembangunan karakter mahasiswa melalui proses menulis makalah yang baik dan benar.
Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.



                                                                              Pekalongan, 12 November 2018







DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................   i
Daftar Isi ...........................................................................................................................   ii
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah ...................................................................................   1
Rumusan Masalah .............................................................................................   1
Tujuan ...............................................................................................................   1
Metode Pemecahan Masalah ............................................................................   2
Sistematika Penulisan Makalah ........................................................................   2
Bab II Pembahasan
Makna Evaluasi ................................................................................................   3
Prinsip-prinsip Dasar Evaluasi ..........................................................................   4
Makna Umpan Balik .........................................................................................   5
Fungsi dan Tujuan Umpan Balik ......................................................................   6
Bab III Penutup
Kesimpulan .......................................................................................................   8
Saran .................................................................................................................   8
Daftar Pustaka ..................................................................................................................   9
Lampiran ...........................................................................................................................   10
Biodata Penulis .................................................................................................................   12

BAB I
PENDALUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pola umum terjadinya interaksi belajar mengajar adalah terjadinya interaksi antara tiga unsur yaitu : guru, bahan dan anak didik. Bahan sebagai perantara untuk terjadinya interaksi belajar mengajar antara guru dengan anak didik. Bahan pelajaran yang perlu dikuasai oleh guru bukan hanya bahan pokok yang sesuai dengan keahlian, melainkan juga bahan penunjang diluar keahlian. dalam menyampaikan bahan pelajaran pokok sebaiknya dimanfaatkan pula bahan penunjangnya sebagai upaya mendapatkan umpan balik dari anak didik.
Keberhasilan pengajaran yang diberikan oleh pendidik dapat diketahui dengan menggunakan evaluasi melalui mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya sesuai dengan yang telah diajarkan. Adanya evaluasi dapat dijadikan sebagai tolak ukur dari pemahaman anak didik, kemudian dari evaluasi pula pendidik dapat memberikan umpan balik terhadap anak didiknya agar nanti anak didik dapat memeriksa sejauh mana memahami yang telah diajarkan dan mencoba memperbaiki lagi.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa makna evaluasi ?
2.      Bagaimana prinsip evaluasi.
3.      Apa makna umpan balik ?
4.      Apa fungsi dan tujuan umpan balik.

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui makna evaluasi.
2.      Untuk mengetahui prinsip evaluasi.
3.      Untuk mengetahui makna umpan balik.
4.      Untuk mengetahui fungsi dan tujuan umpan balik.




D.    Metode Pemecahan Masalah

Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.

E.     Sistematika Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika penulisan makalah: Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan

















BAB II
PEMBAHASAN

A.    MAKNA EVALUASI
Terdapat beberapa istilah yang sering disalah artikan dalam kegiatan evaluasi, yaitu evaluasi (evaluation), penilaian (assesment), pengukuran (measurement), dan tes (test). Dalam UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional bab 1 ayat 21 dijelaskan bahwa “evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan”. 
Selanjutnya dalam PP.19/2005 Tentang standar nasional pendidikan bab 1 pasal 1 ayat 17 dikemukaan bahwa “ penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik” sehubungan dengan kedua istilah tersebut, Ditjen Dikdasmen Depdiknas (2003;1) secara eksplisit mengemukakan bahwa antara evaluasi dan penilaian mempunyai persamaan dan perbedaan.
Persamaanya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu. Adapun perbedaannya terletak pada konteks penggunaannya. Penilaian digunakan dalam konteks yang lebih sempit dan biasanya dilaksanakan secara internal, yakni oleh orang-orang yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem yang bersangkutan seperti pendidik menilai hasil belajar murid, atau supervisor menilai pendidik. Baik pendidik atau supervisor adalah orang-orang yang menjadi bagian dari sistem pendidikan. Adapun evaluasi digunakan dalam konteks yang lebih luas dan biasanya dilaksanakan secara eksternal.[1]
Wringhstone (dalam Purwanto, 1992) mengemukakan bahwa evaluasi adalah penafsiran  terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah rujuan atau nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Lessinger (Gibson, 1982: 374) mendefinisikan evaluasi sebagai proses penilaian dengan jalan membandingkan aantara tujuan yang diharapkan dengan kemajuan atau prestasi nyata yang dicapai. Wysong (1974) mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses untuk menggambarkan, memperoleh atau menghasilkan nformasi yang berguna untukmempertimbangkan suatu keputusan.[2]
Evaluasi merupakan proses yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan formal. Mengapa demikian? Bagi guru evaluasi dapat menentukan efektifitas kinerjanya selama ini, sedangkan bagi pengembang kurikulum evaluasi dapat memberikan informasi untuk perbaikan kurikulum yang sedang berjalan. Evaluasi sering dianggap sebagai salah satu hal yang menakutkan bagi siswa. Oleh karena itu, memang melalui kegiatan evaluasi dapat ditentukan nasib siswa dalam proses pembelajaran selanjutnya. Anggapan semacam ini memang harus diluruskan. Evaluasi mestinya dipandang sebagai sesuatu yang wajar yakni sebagai suatu bagian integral dari suatu proses pembelajaran.[3]
Evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru.
Evaluasi pembelajaran diartikan sebagai penentun kesesuaian antara tampilan siswa dengan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini yang dievaluasi adalah karakteristik siswa dengan menggunakan suatu tolok ukur tertentu. Karakteristik tersebut dalam ruang lingkup kegiatan belajar mengajar adalah tampilan siswa dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Tampilan tersebut dapat dievaluasi secara lisan, tertulis ataupun perbuatan. Dengan demikian mengevaluasi disini adalah menentukan tampilan siswa telah sesuai dengan tujuan istruksional yang telah dirumuskan atau belum. [4]

B.     PRINSIP-PRINSIP DASAR EVALUASI
a.       Evaluasi bertujuan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pembelajaran bagi masyarakat.
b.      Evaluasi adalah seni, tidak ada evaluasi yang sempurna, meski dilakukan dengan metode yang berbeda.
c.       Pelaku evaluasi atau evaluator tidak memberikan jawaban atas suatu pertanyaan tertentu. Evaluator tidak berwenang untuk memberikan rekomendasi terhadap keberlangsungan sebuah program. Evaluator hanya membantu memberikan alternatif.
d.      Evaluator tidak terikat pada satu sekolah demikian pula sebaliknya.
e.       Evaluasi adalah proses, jika diperlukan revisi maka lakukanlah revisi.
f.       Evaluasi memerlukan data yang akurat dan cukup, hingga perlu pengalaman untuk pendalaman metode penggalian informasi.
g.      Evaluasi akan mantap apabila dilakukan dengan instrumen dan teknik yang dapat diterapkan.
h.      Evaluator hendaknya mampu membedakan yang dimaksud dengan evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan evaluasi program.
i.        Evaluasi memberikan gambaran deskriptif yang jelas mengenai hubungan sebab akibat, bukan terpaku pada angka soal atau tes.[5]

C.    MAKNA UMPAN BALIK
Umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada peserta didik untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian hasil belajarnya. Umpan balik tidak akan membantu belajar jika peserta didik tidak mengerti bahan yang harus dikuasainya dahulu sebelum mempelajari hal yang diteskan itu, atau hanya mengerti sedikit atau sama sekali tidak mengerti isi pelajaran pada waktu tes itu disajikan hal ini menunjukkan pentingnya memeriksa tes peserta didik dan memperbaiki kesalahannya. Umpan balik dalam kajian ini adalah pemberian informasi mengenai benar atau tidaknya jawaban peserta didik atas soal atau pertanyaan yang diberikan, disertai dengan informasi tambahan berupa penjelasan letak kesalahan.
Melalui umpan balik seorang peserta didik mengetahui sejauh mana bahan yang telah diajarkan dapat dikuasai serta dapat mengoreksi kemauan diri sendiri atau dengan kata lain sebagai sarana koreksi terhadap kemajuan belajar peserta didik itu sendiri.
Sedangkan bagi pendidik dengan umpan balik ia dapat mengetahui sejauh mana materi yang diajarkan telah dikuasai oleh peserta didik. Pentingnya umpan balik dalam pembelajaran dikelas berguna untuk membantu peserta didik belajar secara berkelompok maupun perorangan mengenai kemampuannya sehingga dapat melatih suatu keterampilan. Dengan demikian, dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan, pemberian umpan balik sangat diperlukan terlebih jika ditinjau dari penerapan konsep belajar tuntas yang menghendaki semua peserta didik dapat mencapai tujuan yang dirumuskan secara maksimal.[6]

D.    TUJUAN DAN FUNGSI UMPAN BALIK
Pengajar perlu mengetahui sejauh mana bahan yang telah dijelaskan dapat dimengerti murid, karena disinilah tergantung apakah ia dapat melanjutkan pelajaran dengan bahan berikutnya. Bila murid belum mengerti bagian tertentu, pengajar harus mengulangi lagi penjelasannya. Umpan balik tidak sama dengan penilaian. Umpan balik hanya bertujuan untuk mencari informasi sampai dimana murid mengerti bahan yang telah dibahas. Pengajar dapat mengetahui hasil pelajaran berikutnya dengan cara:
1.      Lewat informasi sederhana dari murid melalui pertanyaan lisan yang diajukan oleh pengajar selama atau setelah jam pelajaran.
2.      Lewat informasi tertulis yang diperoleh melalui ujian singkat.

Sedangkan fungsi umpan balik;
1.      Fungsi Informasional
Tes sebagai alat penilaian hasil pencapaian hasil belajar. Dengan demikian dapat memberikan informasi sejauh mana peserta didik telah menguasai materi yang diterimanya dalam proses kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan informasi ini dapat diupayakan umpan balik pengayaan atau perbaikan.
2.      Fungsi motivasional
Dengan pemberian umpan balik, maka tes berfungsi sebagai motivator bagi peserta didik untuk belajar. Upaya tersebut antara lain:
a.       Diupayakan kaitan yang jelas antara prosedur penyajian umpan balik dengan akibat-akibatnya. Misalnya disampaikan kepada peserta didik bahwa adanya umpan balik itu ditetapkan bahwa peserta didik yang mendapatkan nilai 70 keatas boleh mengikuti pelajaran selanjutnya. Yang dapat nilai kurang dari 70 harus mengulangi seluruh materi pelajaran yang diajarkan pada waktu itu.
b.      Menjaga kerahasiaan pribadi peserta didik yang menerima umpan balik dengan cara memberikan komentar atau saran perbaikan langsung dalam kertas pekerjaan peserta didik
3.      Fungsi komunikasional
Pemberian umpan balik merupakan komunikasi antara peserta didik dan pendidik. Pendidik menyampaikan hasil evaluasi kepada peserta didik dan bersama peserta didik membicarakan upaya perbaikan jawaban peserta didik. Dengan demikian melalui umpan balik peserta didik mengetahui letak kelemahannya.[7]

















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran diartikan sebagai penentun kesesuaian antara tampilan siswa dengan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini yang dievaluasi adalah karakteristik siswa dengan menggunakan suatu tolok ukur tertentu. Karakteristik tersebut dalam ruang lingkup kegiatan belajar mengajar adalah tampilan siswa dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Tampilan tersebut dapat dievaluasi secara lisan, tertulis ataupun perbuatan. Dengan demikian mengevaluasi disini adalah menentukan tampilan siswa telah sesuai dengan tujuan istruksional yang telah dirumuskan atau belum.

B.     Saran
Sebagai calon seorang guru yang akan mengahadapi proses pembelajaran di kelas hendaknya kita mengetahui apa itu evaluasi dan umpan balik. Karena evaluasi dan umpan balik dapat dijadikan pedoman bagi perkembangan pembelajaran peserta didik.










DAFTAR PUSTAKA

El Khuluqo, Ihsana. 2017.  Belajar Dan Pembelajaran Konsep Dasar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Hasan, Hamid. 2008. Evaluasi Kurikulum. Bandung : PT Remaja Rodakarya
Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan. Jakarta : Kencana
Suryani, Nunuk. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta : Ombak


BIODATA PENULIS


Nama : Ratna Anggun Listia
Tempat, tanggal lahir : Pekalongan, 26 April 1999
Alamat : Jalan ade irma suryani dalam rt 03 rw 02 desa dadirejo kecamatan tirto, kabupaten pekalongan
Riwayat pendidikan:
  • TK muslimat NU Dadirejo Barat
  • SD Negeri 02 Dadirejo
  • SMP negeri 1 Tirto
  • SMA 1 WIRADESA



[1] Ihsana El Khuluqo, Belajar Dan Pembelajaran Konsep Dasar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017) hlm. 167-168
[2] Nunuk Suryani, Strategi Belajar Mengajar (Yogyakarta: Ombak, 2012) hlm.161
[3] Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum (Bandung; PT Remaja Rodakarya, 2008) hlm. 33
[4] Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik pengembangan (Jakarta: Kencana, 2010) hlm.336
[5] Opcit. Hlm.165
[6] Ihsana El Khuluqo, Opcit. Hlm. 213-214
[7] Ihsana El Khuluqo, Opcit. Hlm. 214-216

Tidak ada komentar:

Posting Komentar