EVALUASI DAN UMPAN BALIK
"HAKIKAT EVALUASI DAN
UMPAN BALIK"
RATNA
ANGGUN LISTIA
NIM. 2317203
Kelas
E
JURUSAN
PGMI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala nikmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul”Hakikat Evaluasi dan Umpan Balik”.
Sholawat dan salam senantiasa tercurah
kepada sebaik-baik manusia, Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.
Makalah
ini menjelaskan. Di samping itu, makalah ini juga menjelaskan bagaimana
penerapan metode menulis makalah yang
melibatkan pembangunan kecerdasan emosional spiritual (ESQ) penulisnya. Dengan
demikian, materi makalah ini diharapkan dapat membantu pembangunan karakter
mahasiswa melalui proses menulis makalah yang baik dan benar.
Makalah ini tentu tidak terlepas dari
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima
saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah
ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat
bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan,
12 November 2018
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................. i
Daftar Isi ........................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang
Masalah ................................................................................... 1
Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
Tujuan ............................................................................................................... 1
Metode Pemecahan
Masalah ............................................................................ 2
Sistematika
Penulisan Makalah ........................................................................ 2
Bab
II Pembahasan
Makna Evaluasi ................................................................................................ 3
Prinsip-prinsip Dasar Evaluasi .......................................................................... 4
Makna Umpan Balik ......................................................................................... 5
Fungsi dan Tujuan Umpan Balik ...................................................................... 6
Bab
III Penutup
Kesimpulan ....................................................................................................... 8
Saran ................................................................................................................. 8
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 9
Lampiran ........................................................................................................................... 10
Biodata Penulis ................................................................................................................. 12
BAB I
PENDALUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pola umum terjadinya interaksi belajar
mengajar adalah terjadinya interaksi antara tiga unsur yaitu : guru, bahan dan
anak didik. Bahan sebagai perantara untuk terjadinya interaksi belajar mengajar
antara guru dengan anak didik. Bahan pelajaran yang perlu dikuasai oleh guru
bukan hanya bahan pokok yang sesuai dengan keahlian, melainkan juga bahan
penunjang diluar keahlian. dalam
menyampaikan bahan pelajaran pokok sebaiknya dimanfaatkan pula bahan
penunjangnya sebagai upaya mendapatkan umpan balik dari anak didik.
Keberhasilan pengajaran yang diberikan
oleh pendidik dapat diketahui dengan menggunakan evaluasi melalui mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya sesuai dengan yang telah diajarkan. Adanya
evaluasi dapat dijadikan sebagai tolak ukur dari pemahaman anak didik, kemudian
dari evaluasi pula pendidik dapat memberikan umpan balik terhadap anak didiknya
agar nanti anak didik dapat memeriksa sejauh mana memahami yang telah diajarkan
dan mencoba memperbaiki lagi.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa makna evaluasi ?
2. Bagaimana prinsip evaluasi.
3. Apa makna umpan balik ?
4. Apa fungsi dan tujuan umpan balik.
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui makna evaluasi.
2. Untuk mengetahui prinsip evaluasi.
3. Untuk mengetahui makna umpan balik.
4. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan umpan
balik.
D.
Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui
studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa
referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang
dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan
melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah,
penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai
sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.
E.
Sistematika Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian,
meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah,
perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika penulisan makalah:
Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan
BAB
II
PEMBAHASAN
A. MAKNA EVALUASI
Terdapat beberapa istilah yang sering
disalah artikan dalam kegiatan evaluasi, yaitu evaluasi (evaluation),
penilaian (assesment), pengukuran (measurement), dan tes (test).
Dalam UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional bab 1 ayat 21
dijelaskan bahwa “evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan,
dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap
jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan pendidikan”.
Selanjutnya dalam PP.19/2005 Tentang
standar nasional pendidikan bab 1 pasal 1 ayat 17 dikemukaan bahwa “ penilaian
adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik” sehubungan dengan kedua istilah tersebut, Ditjen
Dikdasmen Depdiknas (2003;1) secara eksplisit mengemukakan bahwa antara
evaluasi dan penilaian mempunyai persamaan dan perbedaan.
Persamaanya adalah keduanya mempunyai
pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu. Adapun perbedaannya terletak
pada konteks penggunaannya. Penilaian digunakan dalam konteks yang lebih sempit
dan biasanya dilaksanakan secara internal, yakni oleh orang-orang yang menjadi
bagian atau terlibat dalam sistem yang bersangkutan seperti pendidik menilai
hasil belajar murid, atau supervisor menilai pendidik. Baik pendidik atau
supervisor adalah orang-orang yang menjadi bagian dari sistem pendidikan.
Adapun evaluasi digunakan dalam konteks yang lebih luas dan biasanya
dilaksanakan secara eksternal.[1]
Wringhstone (dalam Purwanto, 1992)
mengemukakan bahwa evaluasi adalah penafsiran
terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah rujuan atau nilai yang
telah ditetapkan dalam kurikulum. Lessinger (Gibson, 1982: 374) mendefinisikan
evaluasi sebagai proses penilaian dengan jalan membandingkan aantara tujuan
yang diharapkan dengan kemajuan atau prestasi nyata yang dicapai. Wysong (1974)
mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses untuk menggambarkan, memperoleh atau
menghasilkan nformasi yang berguna untukmempertimbangkan suatu keputusan.[2]
Evaluasi merupakan proses yang sangat
penting dalam kegiatan pendidikan formal. Mengapa demikian? Bagi guru evaluasi
dapat menentukan efektifitas kinerjanya selama ini, sedangkan bagi pengembang
kurikulum evaluasi dapat memberikan informasi untuk perbaikan kurikulum yang
sedang berjalan. Evaluasi sering dianggap sebagai salah satu hal yang
menakutkan bagi siswa. Oleh karena itu, memang melalui kegiatan evaluasi dapat
ditentukan nasib siswa dalam proses pembelajaran selanjutnya. Anggapan semacam
ini memang harus diluruskan. Evaluasi mestinya dipandang sebagai sesuatu yang
wajar yakni sebagai suatu bagian integral dari suatu proses pembelajaran.[3]
Evaluasi pembelajaran adalah untuk
menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan,
perkembangan dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru.
Evaluasi pembelajaran diartikan sebagai
penentun kesesuaian antara tampilan siswa dengan tujuan pembelajaran. Dalam hal
ini yang dievaluasi adalah karakteristik siswa dengan menggunakan suatu tolok
ukur tertentu. Karakteristik tersebut dalam ruang lingkup kegiatan belajar
mengajar adalah tampilan siswa dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
Tampilan tersebut dapat dievaluasi secara lisan, tertulis ataupun perbuatan.
Dengan demikian mengevaluasi disini adalah menentukan tampilan siswa telah
sesuai dengan tujuan istruksional yang telah dirumuskan atau belum. [4]
B. PRINSIP-PRINSIP DASAR EVALUASI
a. Evaluasi bertujuan membantu pemerintah
dalam mencapai tujuan pembelajaran bagi masyarakat.
b. Evaluasi adalah seni, tidak ada evaluasi
yang sempurna, meski dilakukan dengan metode yang berbeda.
c. Pelaku evaluasi atau evaluator tidak
memberikan jawaban atas suatu pertanyaan tertentu. Evaluator tidak berwenang
untuk memberikan rekomendasi terhadap keberlangsungan sebuah program. Evaluator
hanya membantu memberikan alternatif.
d. Evaluator tidak terikat pada satu sekolah
demikian pula sebaliknya.
e. Evaluasi adalah proses, jika diperlukan
revisi maka lakukanlah revisi.
f. Evaluasi memerlukan data yang akurat dan
cukup, hingga perlu pengalaman untuk pendalaman metode penggalian informasi.
g. Evaluasi akan mantap apabila dilakukan
dengan instrumen dan teknik yang dapat diterapkan.
h. Evaluator hendaknya mampu membedakan yang
dimaksud dengan evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan evaluasi program.
i.
Evaluasi
memberikan gambaran deskriptif yang jelas mengenai hubungan sebab akibat, bukan
terpaku pada angka soal atau tes.[5]
C. MAKNA UMPAN BALIK
Umpan balik adalah pemberian informasi
yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada peserta didik untuk
memperbaiki atau meningkatkan pencapaian hasil belajarnya. Umpan balik tidak
akan membantu belajar jika peserta didik tidak mengerti bahan yang harus
dikuasainya dahulu sebelum mempelajari hal yang diteskan itu, atau hanya
mengerti sedikit atau sama sekali tidak mengerti isi pelajaran pada waktu tes
itu disajikan hal ini menunjukkan pentingnya memeriksa tes peserta didik dan
memperbaiki kesalahannya. Umpan balik dalam kajian ini adalah pemberian
informasi mengenai benar atau tidaknya jawaban peserta didik atas soal atau
pertanyaan yang diberikan, disertai dengan informasi tambahan berupa penjelasan
letak kesalahan.
Melalui umpan balik seorang peserta didik
mengetahui sejauh mana bahan yang telah diajarkan dapat dikuasai serta dapat
mengoreksi kemauan diri sendiri atau dengan kata lain sebagai sarana koreksi
terhadap kemajuan belajar peserta didik itu sendiri.
Sedangkan bagi pendidik dengan umpan balik
ia dapat mengetahui sejauh mana materi yang diajarkan telah dikuasai oleh
peserta didik. Pentingnya umpan balik dalam pembelajaran dikelas berguna untuk
membantu peserta didik belajar secara berkelompok maupun perorangan mengenai
kemampuannya sehingga dapat melatih suatu keterampilan. Dengan demikian, dalam
usaha meningkatkan kualitas pendidikan, pemberian umpan balik sangat diperlukan
terlebih jika ditinjau dari penerapan konsep belajar tuntas yang menghendaki
semua peserta didik dapat mencapai tujuan yang dirumuskan secara maksimal.[6]
D. TUJUAN DAN FUNGSI UMPAN BALIK
Pengajar perlu mengetahui sejauh mana
bahan yang telah dijelaskan dapat dimengerti murid, karena disinilah tergantung
apakah ia dapat melanjutkan pelajaran dengan bahan berikutnya. Bila murid belum
mengerti bagian tertentu, pengajar harus mengulangi lagi penjelasannya. Umpan
balik tidak sama dengan penilaian. Umpan balik hanya bertujuan untuk mencari
informasi sampai dimana murid mengerti bahan yang telah dibahas. Pengajar dapat
mengetahui hasil pelajaran berikutnya dengan cara:
1. Lewat informasi sederhana dari murid
melalui pertanyaan lisan yang diajukan oleh pengajar selama atau setelah jam
pelajaran.
2. Lewat informasi tertulis yang diperoleh
melalui ujian singkat.
Sedangkan fungsi umpan balik;
1. Fungsi Informasional
Tes
sebagai alat penilaian hasil pencapaian hasil belajar. Dengan demikian dapat
memberikan informasi sejauh mana peserta didik telah menguasai materi yang
diterimanya dalam proses kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan informasi ini
dapat diupayakan umpan balik pengayaan atau perbaikan.
2. Fungsi motivasional
Dengan
pemberian umpan balik, maka tes berfungsi sebagai motivator bagi peserta didik
untuk belajar. Upaya tersebut antara lain:
a. Diupayakan kaitan yang jelas antara
prosedur penyajian umpan balik dengan akibat-akibatnya. Misalnya disampaikan
kepada peserta didik bahwa adanya umpan balik itu ditetapkan bahwa peserta
didik yang mendapatkan nilai 70 keatas boleh mengikuti pelajaran selanjutnya.
Yang dapat nilai kurang dari 70 harus mengulangi seluruh materi pelajaran yang
diajarkan pada waktu itu.
b. Menjaga kerahasiaan pribadi peserta didik
yang menerima umpan balik dengan cara memberikan komentar atau saran perbaikan
langsung dalam kertas pekerjaan peserta didik
3. Fungsi komunikasional
Pemberian
umpan balik merupakan komunikasi antara peserta didik dan pendidik. Pendidik
menyampaikan hasil evaluasi kepada peserta didik dan bersama peserta didik
membicarakan upaya perbaikan jawaban peserta didik. Dengan demikian melalui
umpan balik peserta didik mengetahui letak kelemahannya.[7]
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi pembelajaran adalah untuk
menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan,
perkembangan dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru.
Evaluasi pembelajaran diartikan sebagai penentun kesesuaian antara tampilan
siswa dengan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini yang dievaluasi adalah
karakteristik siswa dengan menggunakan suatu tolok ukur tertentu. Karakteristik
tersebut dalam ruang lingkup kegiatan belajar mengajar adalah tampilan siswa
dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Tampilan tersebut dapat
dievaluasi secara lisan, tertulis ataupun perbuatan. Dengan demikian
mengevaluasi disini adalah menentukan tampilan siswa telah sesuai dengan tujuan
istruksional yang telah dirumuskan atau belum.
B. Saran
Sebagai calon seorang guru yang akan
mengahadapi proses pembelajaran di kelas hendaknya kita mengetahui apa itu
evaluasi dan umpan balik. Karena evaluasi dan umpan balik dapat dijadikan
pedoman bagi perkembangan pembelajaran peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
El
Khuluqo, Ihsana. 2017. Belajar
Dan Pembelajaran Konsep Dasar.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Hasan, Hamid. 2008. Evaluasi Kurikulum. Bandung : PT Remaja Rodakarya
Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan
Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan. Jakarta : Kencana
Suryani, Nunuk. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta : Ombak
BIODATA
PENULIS
Nama : Ratna
Anggun Listia
Tempat, tanggal
lahir : Pekalongan, 26 April
1999
Alamat : Jalan ade irma suryani dalam rt 03 rw 02 desa
dadirejo kecamatan tirto, kabupaten pekalongan
Riwayat
pendidikan:
- TK
muslimat NU Dadirejo Barat
- SD
Negeri 02 Dadirejo
- SMP
negeri 1 Tirto
- SMA
1 WIRADESA
[1] Ihsana El Khuluqo, Belajar
Dan Pembelajaran Konsep Dasar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017) hlm.
167-168
[2] Nunuk Suryani, Strategi
Belajar Mengajar (Yogyakarta: Ombak, 2012) hlm.161
[3] Hamid Hasan, Evaluasi
Kurikulum (Bandung; PT Remaja Rodakarya, 2008) hlm. 33
[4] Wina Sanjaya, Kurikulum
dan Pembelajaran Teori dan Praktik pengembangan (Jakarta: Kencana, 2010)
hlm.336
[5] Opcit. Hlm.165
[7] Ihsana El Khuluqo,
Opcit. Hlm. 214-216
Tidak ada komentar:
Posting Komentar