Laman

Sabtu, 02 Maret 2019

UQ B 3a Hakikat Rasm al-Mushaf dan Mushaf Qu'ran al-Utsmani

Hakikat Rasm al-Mushaf dan Mushaf Qu'ran al-Utsmani
Anis Marsela
NIM. 2318151
Kelas B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PEKALONGAN
2019


KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkankehadirat  Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan tugas makalah Ulumul Qur’an tentang hakikat rasm al-mushaf dan mushaf quran al-ustmani
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga,para sahabatnya serta orang orang yang telah memperjuangkan ajaran agama yang telah di kibarkan olehnya.semoga kelak kita semua termasuk umat yang mendapatkan syafa’at beliau di hari kiamat nanti,Aamiin.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah ulumul Qur’an, dalam makalah ini membahas tentang hakikat rasm al-mushaf dan mushaf quran al-ustmani Kami mengucapkan terima kasih kepada teman teman yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi teman teman dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.aamiin




Pekalongan, 4 Maret 2019




BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rasm qur’an merupakan salah satu disiplin ilmu al-quran yang mana didalamnya mempelajari tentang penulisah mushaf al-quran yang dilakukan dengan cara khusus, baik dalam penulisan lafal-lafalnya maupun bentuk huruf yang digunakan. Rasimul quran dikenal juga dengan sebutan Rasm Ustmani. Tulisan quran ustmani adalah tulisan yang dinisbatkan kepada sayyidia ustam ra. Istilah ini muncul setelah selesainya penyalinan al-quran yang dilakukan oleh team yang dibentuk ole ustman  pada th 25H oleh para ulama penuisan ini biasanya dinamakan dengan istilah Rasmul Ustmani yang kemudian dinisbatkan kepada Amirul Mukminin Ustman ra.
Para Ulama berbeda pendapat tentang penulisan ini, diantara mereka ada yang berpendapat bahwa tulisan tersebut bersifat taufiqi (ketetapan langsung dari Rasulullah), mereka berlandaskan riwayat yang menyatakan bahwa Rasulullah menerangkan kepada salah satu Kuttab (juru tulis wahyu) yaitu Mu’awiyah tentang tatacara penulisan wahyu. diantara Ulama yang berpegang teguh pada pendapat ini adalah Ibnul al-Mubarak dalam kitabnya “al-Ibriz” yang menukil perkataan gurunya “ Abdul ‘Aziz al-Dibagh”, “bahwa tlisan yang terdapat pada Rasm ‘Utsmani semuanya memiliki rahasia-rahasia dan tidak ada satupun sahabat yang memiliki andil, sepertihalnya diketahui bahwa al-Quran adalh mu’jizat begitupula tulisannya”. Namun disisi lain, ada beberapa ulama yang mengatakan bahwa, Rasmul Ustmani bukanlah tauqifi, tapi hanyalah tatacara penulisan al-Quran saja.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Hakikat Rasm al-Mushaf?
b. Apa itu Mushaf quran al-ustmani?

C. Tujuan
a. Untuk hakikat Rasm al-Mushaf
b. Untuk mengetahui sejarah Mushaf quran al-utsmani


BAB II
PEMBAHASAN
HAKIKAT RASM AL-MUSHAF DAN MUSHAF QURAN AL-USMANI

A. Hakikat Rasm al-Mushaf
Pada hakikatnya yang dimaksud dengan Rasm Mushaf ialah tulisan yang peletakannya disetujui oleh Ustman r.a. serta kelompok sahabat yang yang sepakat dengannya tentang penulisan ayat-ayat al-quran dan penulisan hurufnya dalam mushaf mushaf yang telah diedarkan ke berbagai pelosok  dan merupakan Mushaf Al-Iman yang terjaga keberadaannya, dan telah menjadi ilmu tersendiri serta telah mendapatkan perhatian dalam penulisannya dari para ulama, Mutaakhirin (sekarang). Diantaranya adalah Syeikh Al-Imam Abu ‘Amr Ad-Dany, dalam kitabnya Al-Mugni, Syeikh Abu Abu Al-Abbas Al-Markisyi yang telah menyusun kitab untuk meluruskan penyimpangan kaidah penulisan, diantaranya adalah sebuah kitab yang dinamainya ‘Unwan Ad-Dalil fi Marsumi Khatti At-Tanzil.
Dalam kita tersebut ia menerangkan bahwa perbedaa huruf-huruf itu dalam tulisannya disesuaikan dengan perbedaan makna kalimatnya,  dan dalam perbedaan itu terdapat faedah-faedah kesusastraan, kebahasaan, ketatabahasaan Syeikh Muhammad bin Ahmad, yang dikenal dengan sang Al-Mutawallysebab dia telah menyusunnya dalam sebuah arjuzah (syi’ir Indah),  kemudian setelah Al-Husaeny, muncul Syeikh Muhammad ‘Ali, guru baca dari Mesir yang menjelaskan susunan (tuturan) itu, dan tambahan penjelasannya terdapat didalam kitabnya yang diberi nama Mursyid Al-Hairan ila Ma’rifati maa Yajibu Ittiba’uhu Fi Rasmi Al-Quran. Dalam hal ini juga, guru kita Syeikh Muhammad Habibullah Asy-Syanqhity telah menyusun suatu karya tulisan yang diberi nama Al-Iqadh Al-‘A’lam ila Ittiba’ Rasmi Al-Mushafi Al-Imam.




B. Mushaf Qur’an Al-Ustmani
1. Pengertian Kata Mushaf
Kata Al-mashahif adalah bentuk jama dari kata mushaf dengan timbangan isim maf’ul dari kata ash-hafahu yaitu tempat terkumpulnya as-shuhuf (lembaran-lembaran) . adapun kata ash-shuhuf adalah bentuk jama dari shahifah yaitu serpihan kulit atau pelapah daun yang ditulisi. Ini adalah pengertian secara bahasa (etimologi). Adapun pengertian secara istilah (terminologi) kata mushaf merupakan sebuah tempat terkumpulnya Al-Quran Al-Karim. Jelasnya penamaan mushaf sudah ada sejak zaman Abu Bakar. Diriwayatkan bahwasanya Abu Bakar telah bermusyawarah dengan orang orang megenai penamaan kumpulan ayat Al-Quran. Dengan demikian lafazh mushaf telah dikenal sejak zaman Abu Bakar r.a., hanya saja apa yang ditulis pada masanya, dalam riwayat riwayat dan kalangan para sahabat, dikenal dengan nama shuhuf sedangkan apa yang ditulis pada masa ustman adalah mushaf.
2. Sejarah Mushaf ustmani  
Sejarah terbentuknya mushaf ustmani dilatar belakangi oleh perbedaan bacaan al-quran sebagian penduduk orang madinah. Sebagai khalifah utsman bin affan membuat kebijakan yaitu menyalin kembali al-quran dengan memakai satu dialek yaitu dialek Quraisy dalam penelitian ini digunakan pendekatan sosiologis.
3.  Jumlah Mushaf Ustmani
Telah terjadi perbedaan pendapat mengenai jumlah mushaf yang ditulis pada masa ustman r.a. dan yang disebar luaskan olehnya ke berbagai pelosok negri. Satu pendapat menyebutkan bahwa mushaf yang disebarkan berjumlah 6 buah dan pendapat lain mengatakan lebih dari itu Al-Qurthubi mengatakan didalam tafsirnya mushaf tersebut berjumlah tujuh buah. Adapun perbedaan yang ditemukan diantar para pembaca(qurra) yang tujuh dalam huruf-huruf sehingga ada yang ditambah dan ada yang dikurangi hal ini disebabkan bahwa masing-masing diantara mereka bersandar atau mengacu kepada mushaf yang sampai pada mereka.

4. Penyempurnaan Mushaf Utsmani
Penulisan al-quran al-usmani tidaklah sama dengan bentuk penulisan al-quran yang ada ditangan kita saat ini. Dalam mushaf ustmani belum dicantumkan beberapa tanda baca seperti harakat (syakl), dan juga tanda titik (nuqtah). Keadaan mushaf yang demikian itu bertahan sampai 40 tahun lebih lamanya hingga masa kekhalifahan Abd-Malik. Cara penulisan Al-Quran yang demikian itu dapat memungkinkan terjadinya berbagai macam kekeliruan dalam membaca al-quran, khususnya bagi kaum muslimin yang hidupnya jauh dari masa kenabian. Untuk mengantisipasi terjadinya  kekeliruan dalam membaca al-quran mulai diadakan kegiatan pembubuhan tanda baca dalam penulisan al-quran. Kegiatan ini dipelopori oleh Abu Al-Aswad al-Dua’li yaitu orang yang pertama kali meletakan tata bahasa arab atas perintah khalifah Ali Bin Abi Thalib.
Pada perkembangan selanjutnya kegiatan Abu al-Aswad Du’ali tersebut dikembangkan lagi menjadi lebih lengkap dan lebih sempurna oleh para ulama setelahnya. Diantaranya ulama al-Khalil Bin Ahmad al-Farahidi al-Azdi beliau membuat kaidah kaidah tanda baca, seperti tanda fathah dengan memebubuhkan huruf alif kecil di atas huruf, tanda dhamah dengan membubuhkan wawu kecil diatas huruf, tanda kasrah dengan membubuhkan huruf ya kecil dibawah huruf, tanda sukun dengan membubuhkan tanda kepala huruf ha’ terletak diatas huruf, sementara tanda sajdah dengan membubuhkan tanda kepala huruf sin terletak diatas huruf.









BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi pada hakikatnya yang dimaksud dengan Rasm Mushaf ialah tulisan yang peletakannya disetujui oleh Ustman r.a. serta kelompok sahabat yang yang sepakat dengannya tentang penulisan ayat-ayat al-quran dan penulisan hurufnya dalam mushaf mushaf yang telah diedarkan ke berbagai pelosok  dan merupakan Mushaf Al-Iman yang terjaga keberadaannya, dan telah menjadi ilmu tersendiri serta telah mendapatkan perhatian dalam penulisannya dari para ulama, Mutaakhirin (sekarang).

B. Saran
Demikianlah makalah saya buat. Saya  sadar makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca saya harapakan. Guna kesempurnaan makalah saya selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.












Daftar pustaka

Taufiqurrahman,2003. Studi ulumul quran, Bandung:CV PUSTAKA SETIA

Baidan Nashruddin,2008.studi ilmu ilmu al –quran, Semarang:RASAIL MEDIA GRUP







Biodata pemakalah dan buku refrensi
Buku refrensi:

Biodatapemakalah:

Nama : Anis Marsela
Nim    : 2318151
TTL   : Tasikmalaya, 16 juni 1999







Tidak ada komentar:

Posting Komentar