Laman

Rabu, 29 Februari 2012

Kelas D makalah 3 : LEMBAGA PENDIDIKAN NON-MUSLIM


HADITS TENTANG LEMBAGA PENDIDIKAN NON-MUSLIM
Disusun Guna Memenuhi Tugas
                                    Mata Kuliah                : Hadits Tarbawi II
                                    Dosen Pengampu        : Muhammad Hufron, M.S.I









Oleh Kelas D:
1.      M.Saiful Amri       (2021110155)

JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
TAHUN 2011/2012


BAB I
PENDAHULUAN
            Pada era globalisasi ini tak dapat dipungkiri, terkadang kita belajar di lembaga pendidikan yang notabene non-muslim. Akan tetapi, lembaga pendidikan non-muslim bukan berati sesuatu yang dianggap tabu dalam agama kita
 Bahkan Rasulullah sendiri tidak pernah melarang sahabat bahkan umatnya untuk belajar dimanapun mereka berada meskipun kepada orang-orang non-muslim bahkan lembaga pendidikan non-islam. Hal ini bisa kita lihat  pada awal-awal perkembangan islam kaum muslimin disuruh untuk belajar membaca dan menulis kepada orang-orang Persia yang beragama majusi (penyembah api) ataupun watsani (penyembah berhala) dan belajar ilmu pengetahuan kepada orang-orang Yunani yang memiliki paham politheisme (menyembah banyak dewa).
BAB II
PEMBAHASAN
HADITS TENTANG LEMBAGA PENDIDIKAN NON-MUSLIM
A.    Materi Hadits
عن عبد الله بن ابي بكر بن محمد بن عمرو بن حزن قال : ( كا ن  زيد بن ثابت يتعلم في مدارس ماسكة ، فتعلم كتبهم خمس عشرة ليلة, حتى كا ن يعلم ما حرفوا وبد لوا )[1]
B.     Terjemah Hadits
Dari Abdullah bin Abu Bakr bin Muhammad bin Amr bin Hazn berkata: “Bahwasanya Zaid bin Tsabit belajar di madrasah-madrasah Bani Masikah, maka ia mempelajari kitab-kitab mereka selama 15 malam sehingga ia mengetahui apa yang mereka ubah dan yang mereka ganti.” (HR.Ath-Thabrani)
C.     .Mufrodat
Dari Abdullah bin Abu Bakr bin Muhammad bin Amr bin Hazn berkata
عن عبد الله بن ابي بكر بن محمد بن عمرو بن حزن قال
Bahwasanya Zaid bin Tsabit belajar di madrasah-madrasah Bani Masikah
كا ن  زيد بن ثابت يتعلم في مدارس ماسكة
maka ia mempelajari kitab-kitab mereka selama 15 malam
فتعلم كتبهم خمس عشرة ليلة
sehingga ia mengetahui apa yang mereka ubah dan yang mereka ganti
حتى كا ن يعلم ما حرفوا وبد لوا



D.    Biografi Abdullah bin Abu Bakr bin Muhammad bin Amr bin Hazn
Abdullah bin Abu Bakr bin Muhammad bin Amr bin Hazn termasuk kaum Anshar madinah. Dia juga dikenal sebagai Abu Muhammad dan ada pula yang mengenalnya sebagai Abu Bakr Al-Madani
Beliau menerima hadits dari : Ayahnya (Abu Bakr bin Muhammad Al-Anshari), Umarah binti Abdurrahman, Anas bin Malik, Hamid bin Nafi’, Salam bin Abdullah bin Umar, Ibad bin Tamim Al-Mazani, Abdullah bin Waqid bin Abdullah bin Umar, Abdul Malik bin Abu Bakr bin Abdurrahman, Abi Ja’far Muhammad Ali bin Husain, Urwah bin Al-Zabir, Yahya bin Abdurrahman bin As’ad bin Zurarah, Abi Zinad dan lain-lain.
Beliau meriwayatkan hadits kepada : Malik bin Anas, Hisyam bin Urwah, Ibnu Juraij, Hamad bin Salamah, Abu Awis Al-Madani, Fuliah bin Sulaiman, Ibnu Ishaq dan lain-lain.[2]
    Beberapa ulama berkomentar tentang beliau diantaranya:
Ø  Imam Malik bin Anas mengatakan bahwa beliau adalah orang yang hafal banyak hadits dan seorang yang jujur
Ø  An-Nasai mengatakan bahwa beliau seorang yang Tsiqah Tsabit (diatas Tsiqah)
Ø  Ishaq bin Manshur, Yahya bin Mu’in dan Abu Hatam mengatakan bahwa  beliau seorang yang tsiqah.
Ø  Muhammad bin Sa’dun mengatakan bahwa beliau adalah orang yang tsiqah, hafal banyak hadits dan seorang yang alim.
Beliau wafat pada tahun 135 H dan beliau sama sekali tidak mempunyai cucu.[3]
E.     Keterangan Hadits
حرف  secara bahasa berarti membelokkan, memalingkan, menyimpang, memiringkan, memutar balikan, menyalah tafsirkan, berpaling dari sesuatu.[4] Dalam kitab Lisanul Arab lafadz حرف mempunyai makna عدل  berarti membengkokan, جنب berarti menjauhkan,طرف  berarti menyimpang.[5] Jadi lafadz حرفوا dalam hadits ini adalah mereka merubah, menyalahtafsirkan, menyimpang, menutarbalikan  isi dari kitab mereka.
بدل  secara bahasa berarti merubah, menukar dengan memberi sesuatu yang sepadan,  bergiliran, bertukar pikiran, mengganti sesuatu yang lain.[6]  Sedangkan dalam kitab Lisanul Arab lafadz  بدل didefinisikan sebagai merubah sesuatu dati keadaan asalnya menuju kepada perubahan  yang diinginkan.[7] Jadi lafadz بد لوا dalam hadits ini adalah mengganti keotentikan isi dari kitab mereka sesuai dengan apa yang mereka kehendaki.
Al-Waqidi mengatakan bahwa Bani Masikah tinggal di bukit marwan bertetangga dengan Bani Nadhir, Bani Mazid, dan Bani-bani lainnya.[8]
Hal in juga mirip seperti kisah Zaid ibn Tsabit lainnya, bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kepadanya untuk mempelajari bahasa Ibrani guna menterjemahkan surat orang-orang Yahudi. Zaid berkata dengan nada semangat:”Demi Allah, sesungguhnya akan kubuktikan kepada orang-orang Yahudi bahwa aku mampu menguasai bahasa mereka.” Zaid melanjutkan: “setengah bulan berikutnya aku mempelajarinya untuk Nabi SAW dengan tekun dan setelah aku menguasainya, maka aku menjadi juru tulis Nabi SAW apabila beliau berkirim surat kepada mereka, akulah yang menuliskannya, dan apabila beliau menerima surat dari mereka, akulah yang membacakan dan yang menerjemahkannya      untuk   Nabi    SAW.
Dan juga bahwa Rasulullah SAW telah menyuruh Zaid bin Tsabit belajar bahasa Suryani. Dalam Hadis ini Nabi SAW menganjurkan Zaid ibn Tsabit untuk mempelajari bahasa Suryani. Muncul sebuah pertanyaan, kenapa Nabi SAW menganjurkan sahabat dan sekretaris beliau tersebut mempelajari bahasa Suryani? Dari sejarah peradaban dapat diketahui bahwa, banyak ilmu-ilmu yunani telah diterjemahkan ke dalam bahasa Suryani, misalnya filsafat, astronomi, matematika, kedokteran, dan lain-lain. Ini berarti bahwa, Nabi SAW menganjurkan umat Islam mempelajari filsafat, astronomi, matematika dan kedokteran yang terdapat dalam bahasa
Suryan itu tersebut. (Abd.Mukti,2008:91)
Belajar yang dilakukan oleh Zaid bin Tsabit adalah untuk mengevaluasi materi dari isi kitab mereka sehingga Zaid bin Tsabit seolah-olah bertindak sebagai Oksidentalis yang berusaha meneliti keotentikan dari isi kitab-kitab yang diajarkan oleh orang-orang Bani Masikah. Hal ini menunjukkan bahwa Zaid bin Tsabit mewarisi ilmu dari para nabi sehingga dapat memelihara ilmunya dari pengaruh-pengaruh yang keliru dari kitab-kitab yang dipelajarinya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini:
عن ابراهيم بن عبد الرحمن العذري قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يرث هذا العلم من كل خلف عدوله ينفون عنه تأويل الجاهلين وانتحال المبطلين وتحريف الغالين
 “Dari Ibrahim bin Abdurrahman Al-Adzri berkata, Rasulullah SAW bersabda: “(Allah) telah mewariskan ilmu ini ( ilmu para Nabi,Rasul dan Ulama ) kepada tiap-tiap golongan yang adil (terhadap ilmu itu) dengan membersihkan (ilmunya) dari pengaruh ta’wil orang-orang bodoh, rekayasa orang-orang yang bathil dan kesalahan tafsir orang-orang yang sesat.” (HR.Baihaqi)[9]
Dari hadits tersebut dapat kita simpulkan bahwa orang-orang yang adil terhadap ilmunya akan selalu menghindari pemahaman yang salah  dari ta’wil, rekayasa, dan tafsiran dari orang-orang yang yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena hal itu hanya akan merusak kemurnian dari ilmu itu.
Mengenai belajar kepada orang-orang atau lembaga pendidikan non-Islam Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang masyhur dalam kalangan umum:
عن أنس بن مالك ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : اطلبوا العلم ولو بالصين
Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke Negeri Cina.” (HR.Al-Baihaqi)[10]
Dari hadits ini bisa kita simpulkan bahwa kita bisa belajar kepada siapa saja dan lembaga pendidikan mana saja. Negeri Cina yang sudah kita kenal sebagai Negeri yang sangat maju peradapannya dari zaman dahulu. Meskipun Negeri Cina bukan Negeri kaum muslim. Akan tetapi, Rasulullah menganjurkan untuk belajar kesana karena melihat betapa majunya ilmu pengetahuan dan peradapan mereka sehingga denagan belajar kepada mereka diharapkan bisa memajukan kaum muslim dari ilmu yang diperoleh dari mereka dan tentunya juga sudah melalui filtrasi dalam menerima ilmu tersebut untuk menghindari adanya pemahaman yang keliru dalam ilmu tersebut.



F.      Aspek Tarbawi
Hadits tersebut menjelaskan tentang keutamaan menuntut ilmu, disamping belajar ilmu agama juga belajar ilmu umum. Ilmu adalah suatu keistimewaan pada manusia yang menyebabkan manusia lebih unggul dari makhluk yang lain. Sejak diciptakan manusia telah mempunyai potensi berilmu dan mengembangkan ilmunya atas izin Allah.[11] Manusia didunia ini mempunyai tugas sebagai khalifah, manusia telah dibekali akal oleh Allah untuk bisa sebaik-baiknya memanfaatkan alam raya ini untuk kesejahteraan hidupnya dan juga untuk kesejahteraan kehidupan makhluk Allah yang lain.Untuk dapat memanfaatkan potensi akal, pendidikan perlu untuk mengembangkan akalnya.Manusia dapat mengembangkan ilmunya tentang dunia ini dengan cara melalui pendidikan umum dan tidak hanya pendidikan umum tetapi pendidikan islam juga sangat penting.           
Pendidikan umum adalah pendidikan yang menunjang manusia untuk mempelajari apa yang ada didunia ini untuk dimanfaatkan dan digunakan sebaik-baiknya untuk kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Sedangkan Pendidikan islam yang intinnya bertujuan untuk membentuk pribadi seseorang menjadi pribadi yang mendidik akhlak agar sesuai dengan akhlak dan kepribadian yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW,dan sebagai jalan dalam proses penghambaan kepada Allah SWT.[12]


BAB III
KESIMPULAN
            Dari Hadits yang telah dibahas dapat disimpulkan bahwa kita bisa belajar dimana saja dan kepada siapa saja termasuk belajar kepada orang-orang non-muslim ataupun lembaga pendidikan non-muslim. Meskipun demikian kita harus mengetahui batasan-batasan tertentu yang tidak boleh kita langgar. Misalnya jika madrasah/sekolah itu memang khusus untuk agama non-islam atau mengharuskan peserta didiknya itu non-islam. Dengan belajar dari orang-orang non-islam.     


DAFTAR PUSTAKA
·         Ath-Thabrani. Mu’jam Al-Awsad. Juz I
·         Al-Asqalani, Ibnu Hajar. Tahdzibut Tahdzib. Juz V
·         Al-Asqalani, ibnu Hajar. Tahdzibul Kamal.  Juz XIV
·         Munawir, Ahmad Warson. Kamus Al-Munawir, (Yogyakarta:Pustaka Progresif,1984)
·         Al-Mishri, Muhammad bin Mukaram bin Mandhur Al-Afriqi, Lisanul Arab,  Juz. IX dan Juz XI . (Beirut:Darush Shodar)
·         As-Samhudi, Khilashatul Wafa Bi Akhbari Darul Mushthafa. Juz I
·         Al-Baihaqi, Syu’bul Iman lil Baihaqi. Juz IV
·         Al-Baihaqi, As-Sunan Al-Kubra lil Al-Baihaqi. Juz X
·         Ali, Muhammad Daud. Pendidikan agama Islam, (Jakarta:PT.Raja Gravindo Persada,1998)
·         An-Nahlawi, Abdurrahman. Pendidikan Islam di rumah,sekolah dan masyarakat,(Jakarta:Gema Insani Press,1996


[1]  Ath-Thabrani,Mu’jam Al-Awsad Juz I. hal.280
[2] Ibnu Hajar Al-Asqalani ,Tahdzibut Tahdzib. Juz V hal.144
[3] Ibnu Hajar Al-Asqalani. Tahdzibul Kamal.  Juz XIV Hal.351
[4] Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir. (Yogyakarta:Pustaka Progresif,1984) Hal.274
[5] Muhammad bin Mukaram bin Mandhur Al-Afriqi Al-Mishri, Lisanul Arab. (Beirut:Darush Shodar) Juz. IX Hal.41
[6] Ahmad Warson Munawir, Op.Cit hal.70-71
[7] Muhammad bin Mukaram bin Mandhur Al-Afriqi Al-Mishri, Op.Cit. Juz XI Hal.48
[8]  As-Samhudi, Khilashatul Wafa Bi Akhbari Darul Mushthafa. Juz I Hal.73
[9]  Al-Baihaqi, As-Sunan Al-Kubra lil Al-Baihaqi. Juz X Hal.209
[10]  Al-Baihaqi, Syu’bul Iman lil Baihaqi. Juz IV Hal.174
[11] Muhammad Daud Ali, Pendidikan agama Islam, (Jakarta:PT.Raja Gravindo Persada,1998),hlm.383-385
[12] Abdurrahman An Nahlawi,Pendidikan Islam di rumah,sekolah dan masyarakat,(Jakarta:Gema Insani Press,19960,hlm.116-117

14 komentar:

  1. NAMA : SUCI WIDIATMI
    KELAS : D
    NIM : 2021110187
    Bagaimana Menurut pendapat saeful amri,Bahwa pada realitas sekarang kenapa umat muslim cenderung belajar pada ilmu non Muslim...??? kan negara kita adalah mayoritas muslim.. mohon jelaskan...??

    BalasHapus
  2. nama : ali mubarok
    nim : 2021110145
    kelas : D /E
    bagaiman pendapat saudara mengenai pertumbuhan pendidika islam yang seakan tenggelam dengan berkembangnya pendidikan non islam?
    lalu bagaiman penanggulangannya?

    BalasHapus
  3. Nama: M.Saiful Amri
    NIM: 2021110155
    Kelas: D

    1. Suci (2021110187)
    menurut sya byk faktor yg mmpngaruhi hal ini misalny: kurngy minat trhdap ilmu agama, paradigma masyarkt yg cndrung pragmatis dan materialistis yg byk mnawarkn kmdahn dlm khdupn, orang2 non-muslim dianggp lbih modern n org2 islam dianggp ktnggln zman dsb
    2. Ali (202111045)
    hal ini tlah lma trjdi sjak rntuhny dinasti abbasyiah. sjak itu org2 islam byk y6g hnya trllu mndlami agma n bertaqlid buta shg tdk pny pndangn utk mmjukn dri hnya mngikuti yg tlah da sja.
    smwnny hrus qta sbg gnrsi muda hrus mlai mmprdlam keilmuan kita agr kita bsa mulainy dr dri sndri n mlai mnulrkny pd yg lain.

    BalasHapus
  4. Nama : Fika Lutfianika
    Kelas: D
    NIM : 2021110183



    didalam keterangan hadis diatas ter dapat kata oksidentalis, maksud dari kata tersebut itu apa??
    tolong jelaskan!!!

    BalasHapus
  5. nama : rusdiyani sukmawati
    nim : 2021110175
    kelas : D

    yang ingin saya tanyakan apa perbedaan dari lafadz حرفوا (merubah) dan بد لوا (mengganti) dalam makalah anda...

    BalasHapus
  6. nama : iman NUgroho
    NIm: 2021110184
    kelas : d
    sekiranya bagaimana menurut pandangan anda dengan orang-orang yang berilmu agama nan menduduki jabatan penting namun beraklak, layaknya orang yang tidak berilmu,,, apakah ia termasuk orang yang dimuliakan...:-)

    BalasHapus
  7. NAMA : DINA LUTHFIANA
    NIM : 2021110143
    Dalam sekolah-sekolah non islam pasti ada pelajaran-pelajaran tentang non islam itu sebdiri, pertanyaan saya bolehkah sebagai orang islam belajar pelajaran-pelajaran itu?dengan alasan ingin menambah ilmu atau pengetahuan

    BalasHapus
  8. NAMA : SITI AFIFAH
    NIM : 20211110186
    KELAS : D
    Bagaimana jika pendidikan non muslim diterapkan diuniversitas keislaman,, apakah akan terjadi kesenjangan dalam hal kependidikan....???

    BalasHapus
  9. NAMA : ASMAUL FAUZIAH
    NIM : 2021110165
    KELAS: D

    selain di wajibkan menuntut ilmu agama kan kita juga di haruskan untuk menuntut ilmu umum untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat,namun realitanya sekarang masyarakat itu lebih suka mempelajari ilmu umum di bandingkan ilmu agama, bagaimana pendapat anda tentang permasalahan tersebut???

    BalasHapus
  10. NAMA :M SYAUQIL MALIK
    NIM: 2021110180
    KELAS:D

    apa solusinya jika bnyak orang/masyarakat ketika mereka fanatik dengan ilmu agama maupun umum dan mereka menafikan salah satunya????dan bagaimana orang yang berilmu tp mengkafirkan yang lain????
    tanhks

    BalasHapus
  11. nama:m.nursalam
    nim:2021110182
    kelas D
    bagaimana mnurut pemakalah mngenai perbandingan kemajuan lembaga pendidikan non islam dan lembaga pendidikan islam?

    BalasHapus
  12. NAMA : SRI DIANAH
    NIM : 202 111 0171
    KELAS : D

    Menurut Anda bagaimana jika lembaga pendidikan muslim dan muslim dipadu padankan?

    BalasHapus
  13. NAMA : DEWI KURNIASIH
    NIM : 202 111 0156
    KELAS : D

    "Dari Hadits yang telah dibahas dapat disimpulkan bahwa kita bisa belajar dimana saja dan kepada siapa saja termasuk belajar kepada orang-orang non-muslim ataupun lembaga pendidikan non-muslim. Meskipun demikian kita harus mengetahui batasan-batasan tertentu yang tidak boleh kita langgar".
    menurut anda batasan-batasan yang seperti apa?

    BalasHapus
  14. fika (183)
    Oksidentalis adalah orang2 muslim yg mmpljri, mendlmi agama2 selain islam utk
    Mnliti hal-hal yg brhubungn dgn agam tsb.
    Sukma (175)
    harafuu (merubah) yg diedit hnya sbgyan shg msh trdpt keotentikan/keaslianny sdngkn badalu (menggnti) diedit scra total shg bsa diktkn sma skli tdk da keotentikany
    iman (184)
    mnrt sya org itu trmsuk org yg tdk dimuliakn krn dia trmsuk org yg celaka didlm Al-Qur’an dsbutkn bhwa org yg brtmbh ilmuny ttpi tdk brtmbh hidayahny mka dia trmsuk org yg ssat.
    Dina (143)
    Boleh saja aslkan qta tdk trpngaruh olh ajrn agam mrka dan bsa mnjga ktauhidan qta utk ttp mmprthankn agama.
    Siti afifah (186)
    Jika msalah sistem pndidikny jka dirsa lbh baik mka sah2 sja jka dpke ttpi jka hal ini mlah mnybabakn madharat mka sbaikny dihndri sja
    Fauziyah(165)
    Mnrt sya hal ini trjdi krna mnat trhdp agam sdah brkrg dan lbh trtrik pda limu agama yg dianggp lbh rasional dan realistis. Hal2 dlm agama dianggp pnh mistis dn irasional.
    Malik (180)
    Mnrt sya hal ini disbabkn krna se2org tdk mmhami hkekat dr ilmu tsb krna itu diperlukn ksdaran ttg pntingny ilmu agma dan umum.
    Org yg dmkian itu tdk prlu qta tiru krna pda hakektny smw ilmu itu baik kcuali ilmu yg sest.
    Salam(182)
    Trlalu pnjg utk sya tulis dsni i.Allah nnti sya trngkn.
    Diana(171)
    Mnrt sya bsa sja hal ini dlkukn slama keduany bsa sling pny rsa tenggang rsa, toleransi dan tdk sling mnjtuhkn satu sma lain.
    Dewi k(156)
    Btsan yg plg utma adlh msalah ketauhidan yg tdk bsa qta cmpur adukkan dgn agma lain,

    BalasHapus