Laman

Sabtu, 17 Maret 2012

B6-29 Rohilatul Mukaromah: Ilmu Tentang Makhluk ( Makhluk Metafisik )



MAKALAH
KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN
Ilmu Tentang Makhluk
( Makhluk Metafisik )

Disusun guna memenuhi tugas :
Mata kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen pengampu : M.Ghufron Dimyati, M.S.I


Stain
 







Kelas/ Smstr    : B/ IV
Disusun Oleh

            ROHILATUL MUKAROMAH
2021110075    

JURUSAN TARBIYAH ( PAI )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012

I.          PENDAHULUAN
Kata dzikir menurut bahasa artinya ingat. Sedangkan menurut pengertian syariat adalah mengingat Allah SWT dengan maksud untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Kita diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah untuk selalu mengingat akan kekuasaan dan kebesaran-Nya, sehingga kita bisa terhindar dari penyakit sombong dan takkabur.
Majelis dzikir adalah majelis-majelis tempat beribadah dengan berbagai jenis karena sesungguhnya semua itu dalam rangka taat kepada Allah SWT.
Berikut ini saya akan membahas tentang hadits keutamaan majelis dzikir, do’a dan istighfar yang merupakan salah satu kebutuhan makhluk metafisika. Metafisika adalah ilmu yang membahas tentang hakekat sesuatu dan masalah imateri yang tidak dapat ditangkap indera. Sedangkan makhluk metafisika adalah pemenuhan kebutuhan jiwa, ruh dan hati, tidak hanya pemenuhan kebutuhan materi semata.


















II.      PEMBAHASAN
A.    Materi Hadits
Ilmu tentang makhluk (makhluk metafisik)

عن أبي هريرة،
عن النبي صلى الله عليه وسلم، قال "إن لله تبارك وتعالى ملائكة سيارة. فضلا. يتبعون مجالس الذكر. فإذا وجدوا مجلسا فيه ذكر قعدوا معهم. وحف بعضهم بعضا بأجنحتهم. حتى يملؤا ما بينهم وبين السماء الدنيا. فإذا تفرقوا عرجوا وصعدوا إلى السماء. قال فيسألهم الله عز وجل، وهو أعلم بهم: من أين جئتم؟ فيقولون: جئنا من عند عباد لك في الأرض، يسبحونك ويكبرونك ويهللونك ويحمدونك ويسألونك. قال: وماذا يسألوني؟ قالوا: يسألونك جنتك. قال: وهل رأوا جنتي؟ قالوا: لا. أي رب! قال: فكيف لو رأوا جنتي؟ قالوا: ويستجيرونك. قال: ومم يستجيرونني؟ قالوا: من نارك. يا رب! قال: وهل رأوا ناري؟ قالوا: لا. قال: فكيف لو رأوا ناري؟ قالوا: ويستغفرونك. قال فيقول: قد غفرت لهم. فأعطيتهم ما سألوا وأجرتهم مما استجاروا. قال فيقولون: رب! فيهم فلان. عبد خطاء. إنما مر فجلس معهم. قال فيقول: وله غفرت. هم القوم لا يشقى بهم جليسهم
".

B.     Mufrodat
اندنسي
عربي
Mereka telah mendapatkan
وجدوا
Mengelilingi atau menaungi
حف
Sayap-sayap
اجنحت
Mereka memenuhi ruang
يملؤوا
Naik
وصعدوا
Mengampuni
غفرت
Memberi
واعطيت
Penuh dosa
خطاء
Lewat
مر
Tidak celaka
لايشقى


C.    Terjemahan Hadits
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya Allah Yang Maha Memberkahi lagi Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis dzikir. Apabila mereka mendapati satu majelis dzikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit. Beliau melanjutkan: Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka: Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan, mengagungkan, membesarkan, memuji dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya: Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab: Belum. Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda kemudian Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan. Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berzikir bersama mereka. Beliau berkata lalu Allah menjawab: Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka. (Shahih Muslim No.4854)

D.    Biografi Abu Hurairah
Abu Hurairah lahir pada tahun 21 sebelum Hijriyah. pada masa Jahiliyah, sebelum ia msuk Islam, namanya Abu Syamsi. ia Masuk Islam pada tahun ke-7 Hijriyah, ketika perang Khaibar sedang berkecamuk. Abu hurairah langsung terjun ke dalam perang tersebut. setelah ia masuk Islam, Nabi SAW memberinya nama Abdurahman.
Abu Huraurah sangat menyenangi seekor kucing, sehingga sering kucing itu digendong, dirawat, diberi makan dan bagi kucing itu disediakan tempat khusus. maka beliau digelari pula dengan Abu Hurairah, yang artinya orang yang menyanyangi kucing. Nama lengkap Beliau adalah Abu Hurairah bin Shakhkhar. Ibunya adalah Maimunah, yang sempat masuk Islam sebelum wafatnya.
Abu Hurairah adalah seorang di antara Muhajirin yang miskin, Ia termasuk salah seorang Ahlush Shuffah, yaitu sahabat yang tinggal di Madinah. Beliau tidak punya rumah untuk tinggal, tidak punya tanah untuk bercocok tanam, tidak punya barang dagangan untuk dijual. walaupun demikian beliau tegar dalam menghadapi hudup dan sanggup menerima SAW secara baik bahkan beliau orang yang paling banyak menghafal dan meriwayatkan hadits-hadits.
Nabi SAW daripada sahabat-sahabat Nabi yang lain. Para Perawi hadits banyak meriwayatkan hadits dari beliau.
Iman Syafi’i pernah berkata: “Abu Hurairah adalah orang yang paling banyak menghafal hadits bila dibandingi dengan perawi-perawi di masanya.”
Abu Hurairah adalah seorang ahli ibadah, begitu juga istri dan anaknya. Mereka semua biasa bangun pada malam hari secara bergiliran. Beliau bangun pada sepertiga malam kedua dan kemudian anaknya pada sepertiga malam terakhirnya.
Pada masa Khalifah Umar bin Khatab beliau pernah diangkat menjadi gubernur Bahrain. Beliau wafat pada tahun ke-59 Hijriyah dalam usia 78 tahun.

E.     Keterangan Hadits
Ø  (سيّارة) : maksudnya adalah para malaikat yang melancong / berkelana di muka bumi
Ø  (فضلا) : kata ini ada beberapa wajah :
ü  (فُضُلاً), Qoul paling rojih dan paling masyhur di megeri kami
ü  (فُضْلاً), sebagian ulama’ berpendapat qoul inilah yang paling rojih dan menganggap kata (فُضْلاً) adalah yang paling sering digunakan dan paling benar
ü  (فَضْلاً), menurut imam Al-Qadhi : kata ini adalah riwayat dari mayoritas para guru kami di dalam shahih Bukhari dan shahih Muslim
ü  (فُضُلٌ), sebagian khabar dari muftada’ yang dibuang
ü  (فُضَلاَء), bentuk jamak dari mufrad (فَاضِلٌ).
Menurut ulama’, arti kata (فضلا) di atas menurut semua riwayat adalah bahwasanya mereka adalah para malaikat tambahan, bukan merupakan malaikat-malaikat yang mengemban tugas jaga atau tugas-tugas tertentu dengan makhluk. Mereka adalah para malaikat tanpa tugas. Tugas mereka adalah (mencari) halaqoh-halaqoh (majelis-majelis) dzikir.
Ø  (حَفَّ) : demikian yang banyak terdapat di redaksi hadits di negeri kami dengan kata (حفّ) (mengelilingi). Ada juga di sebagian redaksi ditulis dengan kata (حضَّ) (menganjurkan untuk hadir dan mendengarkan), sedangkan imam Al-Qadhi menceritakan dari sebagian perawinya dengan kata (حَطَّ) (turun), kata inilah yang dipilih beliau, menurut beliau artinya adalah memberi isyarat kepada sebagian mereka untuk turun.
Ø  (خَطَّاء) : artinya (كثيرالخطايا) (banyak salah)
Ø  Arti kata (حفاف الشيء) adalah (جانباە) (2 sisi/ 2 sampingnya). Sebagaimana dikatakan (حتّى يملوٴوا ما بين السماء والأرض) (sehingga para malaikat itu memenuhi antara langit dan bumi)
Ø  (ويستجيرونك من النار) dan (قدأجرتھم مم استجاروني) semuanya bermakna “aman”, karena kata (الجوار) sering digunakan untuk kata (الأمان) (aman).
Ø  Dalam riwayat Al-Bukhari, setelah kalimat (انّمامرّ فجلس معھم) ada tambahan kata (لحاجة), kemudian lanjutan redaksi hadits tersebut dalam shahih Bukhari adalah :
(ھم القوم لايشقى جليسھم), (قدغفرت لھم)
Hadits tersebut menerangkan tentang keutamaan majelis-majelis dzikir, walaupun salah satu pengunjungnya ada yang bukan ahli majelis tersebut. (misalnya mengunjungi majelis hanya mencari makan, dia berhak mendapatkan pengampunan karena berkah majelis tersebut dan orang-orang shalih di dalamnya).
Hadits tersebut juga menerangkan keutamaan duduk bersama orang-orang sholih dan menyucikan (menghormati) mereka.
Ø  Dzikir ada 2 macam
ü  Dzikir dengan hati, yaitu dzikir secara rahasia, dzikir ini ada 2 macam:
·          Dzikir kepada Allah
·          Dzikir kepad perintah-perintah Allah dan larangan-larangan-Nya
ü  Dzikir dengan lisan
Diterangkan dari sayyidina Umar bin Khattab R.A bahwa dzikirnya adalah dengan hati. Dzikir semacan ini adalah paling tinggi derajat dzikirnya, yaitu berpikir tentang keagungan Allah, kebesaran-Nya, kekuasaan-Nya, kerajaan-Nya, dan ayat-ayat-Nya, baik yang di bumi maupun di langit. Dalam sebuah hadits diterangkan : “sebaik-baik dzikir adalah dzikir secara rahasia (dalam hati)”.
Sedangkan dzikir dengan hati kepada perintah-perintah Allah dan larangan-larangan-Nya adalah dengan menjauhi larangan-larangan-Nya, menjalankan perintah-perintah-Nya, dan berhenti / menahan dari perkara-perkara yang belum jelas.
Adapun dzikir dengan lisan saja, ini adalah jenis dzikir yang paling lemah, tetapi tetap mempunyai keutamaan yang besar, sebagaimana dikatakan dalam sebuah atsar : “setiap keutamaan ada kadar martabatnya masing-masing”.
Disebutkan oleh iman Abu Ja’far Ath-Thabari dan imam lainnya tentang perbedaan ulama’ salaf dalam masalah dzikir, mana lebih utama dzikir dengan lisan atau dengan hati?. Menurut kami khilaf ini hanya terjadi pada definisi dzikir hati (dari Tasbih, Tahlil, dan sebagainya), jika tidak disertai pengucapan dengan lisan . khilaf ini bukan pada dzikir hati yang berupa berpikir dan menghadirkan dalil-dalil ma’rifat dan keagungan Allah dalam hati, dzikir semacam ini tidak mungkin dilakukan lisan, maka bagaimana mungkin bisa mengunggulinya?
Jadi khilaf yang dimaksud adalah : jika hati sama-sama berdzikir, yang satu disertai pengucapan dengan lisan dan yang lain tanpa disertai pengucapan dengan lisan, man yang utama? Disinilah terdapat khilaf :
·          Ulama’ yang berpendapat dzikir dengna hati lebih afdhal, alasannya adalah karena amal perbuatan yang dilakukan secara rahasia itu lebih afdhal
·          Sedangkan ulama’ yang berpendapat dzikir dengan lisan lebih afdhal, alasannya adalah karena dzikir ini tidak hanya dilakukan dengan hati, tapi jugadilakukan oleh anggota tubuh yang lain, yaitu lisan. Maka pahalanya bertambah pula.
Oleh karena itu, ulama’ juga berbeda pendapat tentang dzikir dengan hati, apakah dicatat oleh malaikat?
·          Sebagian berpendapat : di catat, dan Allah memberi tanda-tanda kepada malaikat tentang amalan-amalan yang dilakukan oleh hati, sehingga malaikat mampu mencatatnya.
·          Sebagian  yang lain berpendapat : tidak di catat, karena malaikat tidak mengetahui apa-apa yang dikerjakan oleh hati.
(واللّٰه أعلم بالصواب ٬ وإليه المرجع والمآب)

F.     Aspek Tarbawi
Tidak diragukan bahwa dzikrullah (mengingat Allah) merupakan salah satu ibadah yang agung. Dengan dzikrullah seorang hamba mendekatkan diri kepada Rabbnya, mengisi waktunya dan memanfaatkan nafas-nafasnya.
Demikian juga majelis dzikir, merupakan majelis yang sangat mulia di sisi Allah SWT dan memiliki berbagai keutamaan yang agung. Diantaranya;
a.      Majelis dzikir adalah taman surga di dunia ini. Seperti dalam hadits,

 فَارْتَعُوا الْجَنَّةِ بِرِيَاضِ مَرَرْتُمْ إِذَا قَالَ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ اللَّهُ صَلَّى اللَّهِ رَسُولَ أَنَّ
اللَّهُ رَضِي مَالِكٍ بْنِ أَنَسِ عَنْ وَمَا

yang artinya: “Dari Anas Bin Malik ra. Bahwa Rasulullah SAW, bersabda: “jika melewati taman-taman surga, maka singgahlah dengan senang”. Para sahabat bertanya “apakah taman-taman surga itu?” Beliau menjawab, “Halaqoh-halaqoh (kelompok-kelompok) dzikir”.[1]
Imam Ibnu Qayyim ra. Berkata: “barang siapa ingin menempati taman-taman surga di dunia, hendaknya dia menempati majelis-majelis dzikir, karena ia adalah taman-taman surga”.
b.      Majelis dzikir merupakan majelis malaikat. Juga menjadi penyebab turunnya ketenangan dan rahmat Allah. Allah membanggakannya kepada malaikat.
Rasulullah SAW bersabda:
“tidaklah sekelompok orang duduk berdzikir kepada Allah SWT, kecuali para malaikat mengelilingi mereka, Rahmat (Allah) meliputi mereka, ketentraman turun kepada mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka dihadapan (para malaikat) yang ada disisi-Nya.[2]
Bentuk-bentuk Majlis Dzikir
Setelah kita mengetahui keutamaan yang begitu besar tentang majelis dzikir, maka yang lebih penting lagi, kita juga perlu mengetahui bentuk-bentuk majelis dzikir. Sehingga dapat mengamalkan ibadah yang besar ini sesuai dengan tuntunan.
Dari hadits yang menyebutkan tentang majelis dzikir, dapat kita ketahui bentuk-bentuk majelis dzikir sebagi berikut:
Pertama : Duduk bersama-sama, kemudian masing-masing berdzikir
                  dengan pelan.
      Jenis-jenis dzikir yang diucapkan yaitu:
ü  Tasbih ucapan Subhanallah
ü  Takbir ucapan Allahu Akbar
ü  Tahmid ucapan Alhamdulillah
ü  Tahlil ucapan Laa ilaaha illa Allah
ü  Istighfar ucapan Astaghfirullah
Kedua : duduk besama-sama membaca dan mempelajari Al-Qur’an.
Yaitu dengan cara salah seorang membaca dan yang lainnya mendengarkan. Hal ini ditunjukkan oleh dalil-dalil berikut. Rasulullah SAW, besabda: “Tidaklah sekelompok orang didalam satu rumah diantara rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan saling belajar diantara mereka, kecuali ketenangan turun kepada mereka, rahmat meliputi mereka, malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka dikalangan (para malaikat) di hadapan-Nya (HR Muslim).
Dalam hadits diatas nampak secara nyata, bahwa berkumpul untuk membaca dan mempelajari Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk dzikir yang mulia. Namun bagaimana caranya? Caranya, yaitu satu orang membaca dan yang lain mendengarkannya, sebagaimana disebutkan dalan hadits berikut ini yang artinya: “Dari Abdullah, dia berkata : Nabi bersabda kepadaku, “bacakanlah (Al-Qur’an) kepadaku”. Aku menjawab, “apakah aku akan bacakan kepada anda?”. Beliau menjawab, “sesungguhnya aku suka mendengarkannya dari selainku”. Maka aku membacakan kepada beliau surat An-nisa’ sehingga aku sampai pada ayat 41 yang artinya: “maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu)”. Beliau bersabda, “berhentilah”, ternyata kedua mata beliau meneteskan air mata (HR. Bukhari, Muslim dan lain-lain)
Ketiga : Majelis ilmu adalah majelis dzikir
Apakah majelis ilmu adalah majelis dzikir? Dalam hal ini nampaknya para ulama berbeda pendapat
Ø  Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata:”majelis-majelis dzikir adalah majelis-majelis yang berisi dzikrullah, dengan macam-macam dzikir yang ada, yaitu: tasbih, takbir, dll. Juga berisi bacaan kitab Allah Azza Wajalla dan berisi doa kebaikan dunia dan akhirat. Dan masuknya pembacaan hadits nabi, mempelajari ilmu agama, mengulang-ngulanginya, berkumpul melakukan shalat nafilah(sunnah) kedalam majlis-majlis dzikir adalah suatu pandangan yang lebih nyata, majelis-majelis dzikir adalah khusus pada majlis-majlis tasbih, takbir, dll, juga Qiraatul qur’an saja. Walaupun pembecaan hadits mempelajari dan berdiskusi ilmu (agama) termasuk jumlah yang masuk dibawah istilah dzikrullah Ta’ala.
Dari perkataan al-Hafizh Ibnu Hajar tersebut nampaknya beliau menguatkan bahwa majlis ilmu tidak termasuk majelis dzikir. Dan pendapat kedua inilah yang lebih kuat.
Ø  Atha’ Rahimahullah berkata, “majelis-majelis dzikir adalah majlis-majelis halal dan haram, bagaimana seseorang membeli, menjual,berpuasa, shalat, bershadaqoh, menikah, becerai, dan haji.
Ø  Syaikh Salim Al-Hilali berkata, “majelis dzikir adalah halaqoh-halaqoh ilmu yang diadakan dirumah-rumah Allah untuk belajar, mengajar, dan mencari pemahaman terhadap agama.
Bahkan sebagian ulama menjelaskan, majelis ilmu lebih baik daripada majelis dzikir.
Ø  Syaikh Abdul Rozak bin Abdul Muhsin Al-badr, salah seorang dosen jami’ah Islamiyah di madinah berkata, “tidak ada keraguan, bahwa menyibukkan dengan menuntut ilmu dan menghasilkannya, mengetahui halal dan haram, mempelajari Al-Qur’anul karim dan merenungkannya, mengetahui sunnah-sunnah Rasulullah dan sirah(riwayat hidup) beliau serta berita-berita beliau adalah sebaik-baik dzikir dan paling utama. Majelis-majelisnya adalah majelis-majelis paling baik majelis-majelis itu lebih baik daripada majelis-majelis dzikrullah dengan tasbih, tahmid dan takbir. Karena majelis-majelis ilmu berkisar antara fardhu’ain atau fardhu kifayah. Sedangkan dzikir semata-mata (hukumnya) adalah tathawwu’ murni (disukai, sunnah, tidak wajib)
Kemudian beliau menyebutkan hadits-hadits dan perkataan ulama, yang semuanya menunjukkan lebih utamanya ilmi(din) dibandingkan dengan ibadah yang tidak wajib.
III.    PENUTUP
Majelis dzikir adalah tempat beribadah dengan berbagai jenis, karena sesungguhnya semua itu dalam rangka taat kepada Allah SWT. majelis dzikir memiliki beberapa keutamaan yang agung, diantaranya:
Ø  Majelis dzikir adalah taman surga di dunia ini.
Ø  Majelis dzikir merupakan majelis malaikat, juga menjadi penyebab turunya ketenangan dan rahmat Allah.
Adapun bentuk-bentuk majelis dzikir adalah:
Ø  Duduk bersama-sama, kemudian masing-masing berdzikir dengan pelan
Ø  Duduk bersama-sama untuk membaca dan mempelajari Al-Qur’an
Ø  Majelis ilmu adalah majelis dzikir














DAFTAR PUSTAKA


Al-manhaj, or.id/ content/ 3001/ slash/......
Khanafi,Imam Al-jauharie. 2010. filsafat Islam.Pekalongan: STAIN pekalongan press.
Manshur, Syekh Ali Nashif. 1996. Mahkota Pokok-Pokok Hadits Rasulullah SAW. Bandung: Sinar Baru Al-Gesindo.
www.elitha-eri.net/ 2007/ 06/ 28/ biografi Abu-Hurairah.
Zaki Al-Din, Al-Hafizh Abd Alazhim Al-Mundziri Syinqity Djamaludin dan H.M Mochtar Zoerni. 2004. Mukhtasar Shahih Muslim Ringkasan Shohih Muslim. Bandung: Al-Maktab Al-Islami, Beirut Mizan.



[1] Syekh Manshur Ali Nashif, Mahkota Pokok-Pokok Hadits Rasulullah SAW.(Bandung: Sinar Baru Al Gensindo 1996,cet:1 ) hlm.271
[2] Ibid., hlm.264

15 komentar:

  1. siti maskanah
    2021110069
    kelas B
    apakah keterkaitan antara judul dengan aspek tarbawi???????????jelaskan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. kaitannya aspek tarbwi dgn jdul yaitu;makhluk metafsik yaitu pemenuhan kbutuhan jiwa,ruh,dan hati tidak hanya kbutuhan materi smata.majis dzikir merupakan slah stu kbutuhan makhluk mtafsik.

      Hapus
  2. assalamualaikum . . .mbak ila...

    Bagaimana cara menghadirkan hati saat kita berdzikir?

    Mohammad Syukron
    2021110067

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. cara menghadirkan hati saat dzikir:
      -memahami arti klimat yg di ucapkan oleh lisan
      -mengucapkn dzikir dgn lisan disertai usha merenungi arti klmat tsb dlm hati,thap pertama tntunya dgn tkalluf(paksaan)
      -muwadhobah(mlakukan hal tsb scr trus mnerus),smpe pda akhirnya hati bsa mrasakan lezatnya berdzikir dgn sendirinya ,bhkan sampai bsa merasakan cahaya/rahasia yg terkandung dlam kalimat dzikir tsb.
      -jika sdah melwati thap ini,kdang smpai kesuatu keadaan dmn org tsb tidk sdar untk tdak berdzikir(slalu ingin berdzikir dan tidak melalaikan nya.

      Sumber: kitab NASHAIHUD DINIYYAH WAL WASHAYA karya AL-HABIB ABDULLAH BIN ALWI AL-HADDAD.cet.Darul Hawi,hal:182-183.

      Hapus
  3. Assalamualaikum wr.wb,,,
    Saiful Bahri
    2021110052
    B
    Mb iL4,,
    Saya mau Tanya, hadits tersebut itu termasuk hadits apa(hadits qudsi atau nabawi)?
    Kemudian mohon diperjelas kaitan makhluk metafisika dengan majlis dzikir itu bagaimana?
    Trima Kasih,,, =)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hadits tsb mrupakan hadist nabawi,bkan hadits qudsi,krna dfinisi hadits qudsi adl hadits yg disandarkan oleh rosulullah kpd Allah swt.spt:QOLA ROSULULLAH SAW.sdankan dlam hadits yg kita bhas tdak ada penyandaran tsb.
      kaitan makhluk metafisik dgn majlis dzikir yaitu makhluk metfsik adlh pmenuhan kbutuhan jiwa,ruh dan hati tdk hanya kebutuhan materi smata.majlis dzikr merupakan slah satu kbutuhan makhluk metafisika.

      Hapus
  4. Assalamualaikum...
    M. Labib
    2021110053
    B


    Majelis dzikir mungkin akan lebih tepat untuk orang dewasa yang sikap keberagamaannya telah berkembang. Bagaimana jika hal ini (majelis Zikir) diterapkan pada peserta didik? Media apa yang dapat digunakan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. media dzikir untk pesrta didik: majlis dzikir bsa dgan acra pembacaan sholawat nariyah ataupun istighotsah yg biasa nya dlksanakan dlm rangka menghadapi UAN/UAS,MSAL diadakan SEMINGGU SEKALI dgn dipimpin oleh guru disekolah tsb.

      Hapus
  5. Amelia sholekhah
    2021110082
    B

    Bagaimana dengan orang yang berzikir tapi tidak bisa menjaga lisan dan perbuatannya. Apakah org tsb termasuk makhluk metafisik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mnurut sya tidak.krn sbg makhluk metafsik seseorang hrus bisa menjaga lisan dan tingkah laku nya dlam khidupan sehari-hari.

      Hapus
  6. nama: eka noviyanti
    nim: 2021110058
    kelas: b

    apa kaitannya dzikir dengan pendidikan???

    BalasHapus
    Balasan
    1. dzikir memperdayakan konsentrasi sehingga otak dpat berfkir scra jernih.dan ktika ilmu terintregasi dlm dri mlalui khsyu'nya dzikir ,maka kecerdsan bukanlh bkn hal yg mustahil bhkan mjd kniscayaan .anda dpat memanfaatkan kekuatn dzikr itu untk relaksi,bljar dgb cpat,meningkatkan kreativitas tinkat tinggi,mengubah kbiasaan,mengembangkan imajinasi ,bahkan membawa dampak yg senantiasa ceria dlam menghadapi khidupan ini.

      Hapus
  7. nur maila
    tolong jelaskan apa perbedaan dari wird, dzikir, tafakur, dan tadabur?

    BalasHapus
  8. dzikir dlm bhs arab berarti mengingat,dzikir dlam al-qur'an diartikan sbg mengingat allah.sdngkn wirid sbenarnya bersal dri bhs melayu yg berarti diulang-ulang.
    perbedaan dzikir dan wirid hanya pada wkt tjuan nya.dzikir dilakukan kpn sja dan bertjuan murni utk mengingat Allah,sdangkan wirid diartikan sbg rtual mengucapkan kalimat Allah dwaktu-wktu tertentu .misal:hajat.
    tafakur berasal dari kta"tafakkaro"yg artiya merenungkan/memikirkan. tafakur mrupkan oerbuatan yg dperintahkan dlam agama dan di tujukan bgi mreka yg memiliki pengetahuan utk merenungkan berbagai fenomena alam.scra umum objek tafakur adl memikirkan dan merenungkan makhluk ALLAH SWT.termsuk dlam katagori makhluk ALLAH ialah alam smesta bserta sgla yg dikandung nya.
    sdangkan tadabur adl penelaahan universal yg bsa mengantarkan kpd pmahaman optimal dri mksud suatu perktaan.taddabur(penelaahan) al-quran diperintahkan oleh ALLAH dan ini adl slah satu berinteraksi(ta'amul)dgn al-qur'an.

    BalasHapus