Laman

Selasa, 06 Maret 2012

Kelas G, (4), Khoirul Fatikhin, SUMBER ILMU PENGETAHUAN (Akal Sebagai Landasan Amal/Perbuatan & Ilmu)


MAKALAH
SUMBER ILMU PENGETAHUAN
(Akal Sebagai Landasan Amal/Perbuatan & Ilmu)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas :
                           Mata Kuliah                   : Hadits Tarbawi II
                           Dosen Pengampu           : Muhammad Ghufron, M.S.I













Disusun Oleh :
Khoirul Fatikhin
NIM. 2021110291
Kelas G


Jurusan Tarbiyah Prodi PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012

PENDAHULUAN

Salah satu bukti bahwa manusia diciptakan Allah dengan sangat sempurna yaitu dengan adanya akal yang diberikan Allah kepada setiap manusia. Akal yang diciptakanNya itu sekaligus menjadi hal yang dapat membedakan manusia dengan mahkluk hidup lainnya (binatang, tumbuhan). Manusia dibekai Allah dengan akal, sehingga setiap manusia mempunyai rasa, cipta dan karsa yang tidak dipunyai makhluk hidup lainnya.
Sebagai manusia yang beriman, kita harus senantiasa selalu bersyukur kepada Allah atas segala karuniaNya. Salah satu karuniaNya yang sungguh luar biasa adalah diciptakannya akal yang sangat banyak mempunyai fungsi antara lain sebagai bekal kia dalam menjalankan kehidupan karena pada dasarnya akal merupakan landasan amal/perbuatan setiap manusia, sehingga baik buruk perbuatan kita tak lain karena pengaruh akal.
Sehubungan dengan itu, saya bermaksud akan menjelaskan lebih lengkap tentang akal sebagai landasan amal ditinjau dari sebuah hadits pada makalah yang saya susun ini, semoga bermanfaat.














PEMBAHASAN

A.      Teks Hadits
عَنْ عَائِشةِ قَالَتْ : ﴿قُلْتُ بَارَسُوْلَ اللهِ بِاَيِّ شَيْئٍ يَتَفَا ضَلَ النَّاسُ فِى الدُّنْيَا؟ قَالَ: بِاالْفَقْلِ, قُلْتُ فَضِي اْلاَخِرَةِ ؟ قَالَ: بِالْعَقْلِ, فَقَالَنْ عَائِشَةُ: اِنَّمَايُجْزَوْنَ بِأَعْمَالَهُمْ ؟ قَالَ: وَهَلْ عَمِلُوْا اِلاَّ بِقَدْرِمَااَعْطَا هُمُ اللهُ مِنَ الْعَقْلِ فَبِقَدْرِمَااُعْطُوْا مِنَ الْعَقْلِ كَانَتْ اَعْمَالَهُمْ وَبِقَدْرِمَاعَمِلُوْايُجْزَوْنَ
(رواه الحارث فى المسندو )
B.       Terjemahan Hadits
Diriwayatkan oleh Aisyah ra, dia berkata: Saya mengucapkan, Wahai Rasulullah Dengan apa manusia unggul-unggulan ketika di dunia?Nabi menjawab,”Dengan akal”. Aisyah berkata (tanya) lagi: Sedangkan kalau di akhirat? Nabi menjawa: “Dengan akal” kemudian Aisyah berkata (tanya) lagi: (Bukankah ) sesungguhnya manusia akan dibalas hanya berdasarkan dengan perbuatan-perbuatan mereka? Nabi menjawa,”Tidaklah mereka (manusia) beramal atau berbuat kecuali hanya dengan perkiraan (sekedar) yang diberikan Allah kepada manusia (yaitu) berupa akal. Maka dengan sekedar apa yang telah diberikan kepada manusia berupa (akal) itulah perbuatan (amal-amal) mereka. Dan dengan kira-kira perkara yang dilakukan/dikerjakan manusia, mereka dibalas.”

C.      Mufrodah Hadits
Manusia berunggul-unggulan
يَتَفَا ضَلَ النَّاسُ
Akal
عَقْلٌ
Mereka dibalas
يُجْزَوْنَ
Perbuatan-perbuatan manusia
اَعْمَالِهِمْ
Dengan sekedar (kira-kira)
بِقَدْرِ
Apa yang Allah berikan kepada manusia
مَااعطاهُمْ الله
D.      Biografi Rowi (Aisyah ra)
Aisyah ra. Adalah istri termuda Rasulullah saw yang menurut riwayat Mashyur, nabi mengawini beliau di Makkah di waktu beliau berusia 6 tahun yaitu 3 tahun sebelum hijrah. Di kala Nabi wafat, beliau baru berusia 13 tahun.[1]
Aisyah merupakan putri dari Abu Bakar, sehingga beliau dijuluki dengan nama Aisyah Ash Shiddiqiyah (Aisyah binti Abi Bakar Ash Shiddieq). Ibunda beliau bernama Ummu Rumman binti ‘Amr ibn Umaimir al Kinarriyah. Siti Aisyah lahir  pada bulan Syawal tahun ke-9 sebelum hijrah, bertepatan dengan bulan Juli tahun 614 Masehi, yaitu akhir tahun ke-5 kenabian.[2]
Menurut Az-Zuhri, jika dibandingkan ilmu yang dimiliki oleh Aisyah dengan seluruh ilmu yang dipunyai oleh permaisuri-permaisuri Rasul yang lain dan ilmu para sahabat, maka ilmu yang dimiliki oleh Aisyah masih lebih unggul. Aisyah adalah orang keempat diantara tujuh orang sahabat yang banyak meriwayatkan hadits. Dalam hidupnya yang penuh jihad, Siti Aisyah wafat dikarenakan sakit pada usia 66 tahun, bertepatan dengan bulan Ramadhan, tahun ke-58 Hijriah/668 M.

E.       Keterangan Hadits
Di dalam hadits diatas dijelaskan bahwa akal merupakan kunci utama menuju keselamatan dunia dan akhirat. Karena setiap perbuatan yang dilakukan manusia dikendalikan oleh akal, sehingga bisa dikatakan bahwa baik buruknya perbuatan yang kita lakukan tergantung pada kejernihan akal.
Berpikir adalah sebuah keniscayaan bagi manusia, dikarenakan manusia memiliki alat yang diberikan khusus untuk melakukannya, yakni akal. Dengan akal pula manusia mampu menerima tuntunan langsit melalui lisan suci Rasulullah saw. Tentang fungsi akal Rasulullah saw bersabda yang artinya “semua kebaikan didapati dengan akal, dan tiada agama bagi orang yang tak berakal.”[3]
Imam Ali bin Abi Thalib dalam suatu kesempatan berkata tentang fungsi akal, “Akal adalah kendaraan ilmu”. Beliaupun berkata, “Manusia memiliki akal dan bentuk, barang siapa yang tak berfungsi maka bentuknya pun menjadi tak sempurna, seperti orang yang tak memiliki ruh. Imam Ali menjelaskan pula fungsi akal dalam kalimat-kalimat lain yaitu:
1)        Akal adalah Rasul kebenaran
2)        Akal adalah yang memperbaiki seluruh perkara
3)        Akal adalah tiang penyangga yang paling kuat
4)        Akal adalah pedang yang memutuskan
5)        Buahnya akal senaniasa pada kebenaran
Adapun pendapat akal yang terpuji secara ringkas adalah yang sesuai dengan syariat dengan tetap mengutamakan dalil syariat. Sedang akal yang tercela adalah sebagaimana disimpulkan Ibnu Qoyyim yang menyebutkan bahwa pendapat akal yang tercela itu ada beberapa macam :
1)        Pemdapat akal yang menyelisihi nash Al-Qur’an dan As-Sunnah
2)        Pendapat akal yang mengakibatkan tumbuhnya bid’ah dan matinya As-Sunnah
3)        Berbicara masalah agama dengan prasangka dan perkiraan yang dibarengi dengan sikap menyepelekan mempelajari dan memahami nash-nash serta mengambil hukum darinya.

F.       Aspek Tarbawi/Pendidikan
Setelah kita mempelajari makna maupun penjelasan dari hadits tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai tarbawi pada hadits tersebut antara lain:
1.      Manusia harus senantiasa selalu berhati-hati dalam melaksanakan segala perbuatan, karena setiap perbuatan akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah Swt
2.      Kita disuruh untuk melalukan pekerjaan yang baik-baik (positif) dan menjauhi perbuatan tercela
3.      Kita diharuskan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah (Taqorruban Illa Allah) agar segala ciptaan/karuniaNya (akal) bisa tetap berfungsi sebagaimana mestinya
4.      Dengan akal yang jernih dan sehat akan bisa membuat kita unggul (selamat) di dunia maupun di akhirat.





















PENUTUP

Setiap sesuatu memiliki alat dan kendalinya, alat dan kendali bagi seseorang mukmin adalah akalnya. Setiap sesuatu memiliki keutamaan, keutamaan seseorang ada pada akalnya. Setiap sesuatu memiliki puncak, puncaknya ibadah adalah akal. Setiap kaum pasti memiliki pemimpin, pemimpin para ahli ibadah adalah akal. Setiap orang kaya pasti memiliki harta, harta orang yang bersungguh-sungguh adalah akalnya. Setiap yang runtuh adalah bangunan, bangunan yang paling megah di akhirat adalah akal. Setiap perjalanan yang ditempuh pasti terdapat tempat persinggahan, tempat persinggahan para muslimin adalah akal.




















DAFTAR PUSTAKA

Tim Hasbyi Ash-Shiddieqy. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. Jakarta: Bulan Bintang. 1980
Taman, Musliah.  Pesona Dua Ummu Mukminin, Teladan Terbaik menjadi Wanita Sukses dan Mulia. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. 2008







[1] Tim Hasbyi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), h. 286-287
[2] Musliah taman, Pesona Dua Ummu Mukminin, Teladan Terbaik menjadi Wanita Sukses dan Mulia, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2008)

17 komentar:

  1. Fatkhiyatun Ni'mah
    2021110319
    kls G

    dijelaskan dalam makalah bahwa akal merupakan kunci utama untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat,
    lalu apakah kedudukan filosof ialah paling unggul diantara golongan lainnya dikarenakan mereka lebih banyak menggunakan akal mereka...??

    BalasHapus
  2. MUTHOHAROH
    202110329
    G

    Bagaimana jika dalam suatu kelompok masyarakat terdapat situasi sekolah merupakan barometer kejayaan, sehingga akalnya tertutup hanya untuk hal keduniawian???

    BalasHapus
  3. muhammad sukron
    2021110328
    G

    bolehkah kita megedepankan akal dlm setiap permasalahan??
    kalau tidak bagaimana batasanya

    BalasHapus
  4. Bagaimana cara kita mengunakan akal saat akal kita sedang dalam keadaan labil???
    Khafidzin 2021110311

    BalasHapus
  5. Rif'atul Zami Izzati
    202109002
    G


    Bagaimana mengarahkan siswa dengan latarbelakang pengetahuan yang beragam sehingga mampu mempergunakan akal dengan benar???

    BalasHapus
  6. Moh. Zuhrufi Sani
    2021110322
    G

    Dimakalah telah dipaparkan akal adlah tiang penyangga yg paling kuat, bagaimana kalau kita dihadapkan banyak masalah,lalu apakah akal kita bisa kuat dengan adanya masalah yang banyak tersebut? tlg penjelsannya..terimakasih..

    BalasHapus
  7. M. Miftachul Riza
    2021110305
    G

    bagaimana menurut pemakalah caranya mengendalikan akal pikiran kita kalau tidak stabil ? dan apakah sumber utama ilmu pengetahuan sehingga bisa menjadi acuhan kita .

    BalasHapus
  8. abdul ghofar
    202111301
    G

    bagaimana kedudukan akal dalam takdir??

    BalasHapus
  9. labib ahmad
    2021110307


    apakah dengan hanya akal yang murni dan sehat saja bisa selamat dunia akherat,,mngkin bisa dijelaskan alasannya,,,?

    BalasHapus
  10. tarmujiyanto
    2021110317
    apakah layak jika manusia mempunyai akal akan tetapi tidak di gunakan yg baik?
    bagaimana agar menjaga perfikir yang baik akan tetapi banyak godaan?

    BalasHapus
  11. Faridah
    2021110314
    G
    Dalam makalah diterangkan bahwa, semua kebaikan didapati dari akal, dan tiada agama bagi orang yang tidak berakal.......
    mohon jelaskan maksud dari pernyataan tersebut...??

    BalasHapus
  12. M.Lendra (2021110299)G
    bagaimanakah btasan akal dalm kehidupan sehari-hari, dan apakah hal yg metafisik dapat di apresiasi oleh akal ?

    BalasHapus
  13. M. Nur hasanudin(202109004)
    G
    Menurut keterangan Hadits d atas, bahwa akal merupakan kunci utama menuju keselamatan dunia dan akhirat.nah yang saya tanyakan apakah hanya akal saja kunci menuju keselamatan dunia dan akhirat...????

    BalasHapus
  14. Nama : Dewi Zulaikha
    Nim : 2021110330
    Kelas : G

    Pertanyaan: Bagaimana menurut pemakalah, apabila ada seseorang yang mempunyai kecerdasan intelegensi tetapi dia berbuat kejahatan.

    BalasHapus
  15. Atina Mauila Safitri
    2021110284
    kelas G

    Fungsi akal pada point 5 yaitu buahnya akal senantiasa pada kebenaran.
    padahal telah kita ketahui bahwa tidak semua kebenaran itu berasal dari akal, kadang ada kebenaran yang tidak bisa di terima dengan akal.
    Bagaimana pendapat makalah tentang hal tersebut?
    Mohon jelaskan!.

    BalasHapus
  16. Nama :Tri Nurul Aeni
    NIM :202109011

    menurut pemakalah bagaaimana jika ada orang yang hanya mengandalkan akalnya saja tanpa mendasarinya dengan al-Quran dan hadits????

    BalasHapus
  17. Abdul Hadi (2021110300)
    1) Akal adalah Rasul kebenaran
    2) Akal adalah yang memperbaiki seluruh perkara
    3) Akal adalah tiang penyangga yang paling kuat
    4) Akal adalah pedang yang memutuskan
    5) Buahnya akal senaniasa pada kebenaran

    BalasHapus