Laman

Selasa, 19 Februari 2013

A2-5 Rendra S. Meningkatkan fungsi Masjid sebagai pusat ilmu



MAKALAH
MENINGKATKAN FUNGSI MASJID SEBAGAI PUSAT ILMU
Disusun guna memenuhi tugas :
Mata kuliah     : Hadits Tarbawi II
Dosen pengampu             : Muhammad hufron, M.S.I
Disusun oleh
RENDRA SYAIFUDIN (2021 111 004)
Kelas: A



JURUSAN TARBIYAH/PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
                                                              2013                







BAB I
PENDAHULUAN
Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat Islam. Masjid digunakan umat islam untuk berbagai macam ibadah seperti shalat, dzikir dan lain-lain. Disamping sebagai tempat ibadah masjid juga dijadikan sebagai lembaga pendidikan bagi umat Islam sejak zaman nabi sampai sekarang.
Masjid mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan ilmu pemgetahuan pada zaman nabi bahkan sampai sekarang. Banyak kegiatan belajar mengajar yang dilakukan didalamnya untuk mengkaji berbagai macam ilmu. Oleh karena itu kita harus bisa mengoptimalkan fungsi masjid. Bukan hanya dijadikan sebagai tempat ibadah saja tetapi juga sebagai pusat ilmu pengetahuan.




















BAB II
PEMBAHASAN
A.      Materi Hadis Tentang Meningkatkan Fungsi Masjid Sebagai Pusat Ilmu
حدثنا بشر بن هلال الصواف . حدثنا داود بن الزبرقان عن بكر بن خنيس عن عبد الرحمنبن زيادعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: خَرَ جَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ مِنْ بَعْضِ حُجَرِهِ فَدَخَلَ الْمَسْجِدَ فَإِذَا هُوَ بَحَلْقَتَيْنِ إِحْدَاهُمَا يَقْرَ ءُونَ الْقُرْ اَنَ وَيَدْعُو نَ اللهَ وَ الْأُ خْرَى يَتَعَلَّمُونَ وَيُعَلَّمُو نَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلّ: عَلَى خَيْرِ هَؤُلَا ءِيَقْرَءُو نَ الْقُرْ اَنَ وَيَدْعُو نَ اللهَ فَإنْ شَاءَ أَعْطَا هُمْ وَإِنْ شَباءَ مَنَعَهُمْ وَهَؤُ لَا ءِ يَتَعَلَّمُونَ وَإِلَّمَا بُعِثْتُ مُعَلَمًا فَجَلَسَ مَعَهُمْ (رواه ا بن ما جه فى السنن, كاب المقدمة, باب فضل العلما ء والحث على طلب العلم)
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Hilal Ash Shawwafi berkata telah menceritakan kepada kami Dawud bin Az Zibirqan dari Bakr bin Khunais dari Abdurrahman bin Ziyad dari Abdullah bin Yazid dari Abdullah bin Amr, ia berkata : Pada suatu hari Rasulullah  keluar dari salah satu kamarnya dan masuk kedalam masjid lalu beliau menjumpai dua halaqah, salah satunya sedang membaca al Qur'an dan berdoa kepada Allah, sedang yang lainya melakukan proses belajar mengajar, maka bersabda Rasulullah : masing-masing berada diatas kebaikan, mereka membaca al Qur'an dan berdoa kepada Allah, jika Allah menghendaki maka akan memberinya dan jika tidak menghendakinya maka tidak akan memberinya. Dan mereka sedang belajar, sementara diriku diutus sebagai pengajar " lalu beliau duduk bersama mereka".[1](HR. Ibnu Majah, kitab Muqodimah, Bab keutamaanulama dalam mencari ilmu).


B.       Mufrodat
Ø Keluar                                     : خرخ                                               
Ø Kamar                                     : حُجَرِهِ
Ø Maka masuk                            : فَدَخَل
Ø Belajar                                                 : يَتَعَلَّمُوْنَ
Ø Mengajar                                            : وَيُعَلَّمُوْنَ
Ø Memohon                                : وَيَدْعُو
Ø Maka duduk                :   فَجَلَسَ

C.        Keterangan Hadis
Hadis diatas menerangkan bahwa pada waktu itu Nabi Muhammad saw keluar dari rumahnya dan pergi ke masjid, dan didalam masjid Nabi muhammad melihat ada dua majelis atau halaqah yang sedang menjalankan kegiatanya masing-masing.
Pada majelis yang pertama adalah orang-orang yang sedang membaca al Qur'an dan berdoa dengan al Qur'an. Sedangkan pada majelis yang kedua adalah terdapat orang-orang yang sedang melakukan kegiatan belajar mengajar. Maka beliau berkata bahwa kedua halaqah tersebut adalah perbuatan yang baik. Karena sesunguhnya semua yang membaca al Qur'an dan berdoa denganya maka jika Allah menghendaki maka Allah akan memberi atau mengabulaknya, dengan kata lain Allah akan mendengar doa dari hambanya dan akan mengabulkan doa dari hambanya, tetapi Allah tidak selalu mengabulakan sesuai permintaan tetapi dalam bentuk lain pada hambanya.
Sedangkan pada halaqah yang kedua yaitu terdapat orang-orang yang sedang melakukan kegiatan belajar mengajar dan nabi memutuskan untuk duduk bersama majelis yang kedua karena beliau diutus sebagai pendidik, karena sesungguhnya nabi diutus untuk mengajar mereka. Halaqah artinya lingkaran. Guru biasanya duduk diatas lantai sambil menerangkan, membacakan pelajaran-pelajaran kepada santrinya.[2]
Sangatlah jelas bahwa pada zaman rasulullah saw masjid tidak hanya berfungsi sebagai temapat ibadah saja, tetapi juga dijadikan sebagai lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan belajar mengajar. Karena pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Melalui pendidikan manusia bisa belajar menghadapi alam semesta. Pendidikan merupakan persoalan yang sangat penting bagi semua umat. Pendidikan selalu menjadi tumpuan harapan untuk mengembangkan individu dan masyarakat agar lebih maju dalam peradabannya. Individu manusia lahir tanpa memiliki pengetahuan apapun, tetapi ia telah dilengkapi denga fitrah yang memungkinkannya untuk menguasai berbagai pengetahuan dan peradaban.
Karena pentingnya pendidikan, islam menempatkan pendidikan pada kedudukan yang penting bahkan Rosulullah pun dalam hadits diatas lebih memilih untuk duduk mengajar bersama orang-orang yang sedang belajar.

D.        Biografi Perowi
Abdullah bin Amr adalah orang yang alim, shalih, kuat dan bersemangat dalam beribadah. Beliau adalah sahabat rasulullah, demikian pula bapaknya, bahkan beliau lebih dahulu masuk Islam sebelum bapaknya. Beliau dikenal sangat rajin membaca al Quran, tiada punya rasa bosan.
Abdullah adalah  seorang ahli ibadah yang zuhud, banyak berpuasa dan shalat, sambil menekuni hadis Rasulullah saw. Jumlah hadis yang ia riwayatkan mencapai 700 hadis, Sesudah minta izin Nabi saw untuk menulis, ia mencatat hadits yang didengarnya dari Nabi. Mengenai hal ini Abu Hurairah berkata “ Tak ada seorangpun yang lebih hafal dariku mengenai hadis Rasulullah, kecuali Abdullah bin Amr bin al-Ash. Karena ia mencatat sedangkan aku tidak”.
Abdullah bin Amr meriwayatkan hadits dari Umar, Abu Darda, Muadz bin Jabal, Abdurahman bin Auf, dan beberapa yang lain. Yang meriwayatkan darinya antara lain Abdullah bin Umar bin Al-Khatthab, as-Sa’ib bin Yazid, Sa’ad bin Al-Musayyab, Thawus, dan Ikrimah.[3]
E. Aspek Tarbawi
Ø Kita harus mengoptimalkan fungsi masjid.
Ø     Pentingnya ilmu didalam islam




















BAB III
PENUTUP
Lembaga pendidikan sangatlah beragam, dan salah satunya adalah masjid. Masjid mempunyai banyak fungsi yang salah satunya selain sebagai tempat ibadah sholat adalah sebagai pusat ilmu pengetahuan.
Abdullah bin Amr adalah sahabat nabi yang telah banyak meriwatkan hadis, jumlah hadis yang diriwatkanya mencapai 700 hadis. Dan pendidikan sangatlah penting dan wajib hukumnya bagi umat Islam.
























DAFTAR PUSTAKA
http//id.lidwa.com/app/.Sunan Ibnu Majah
Asrahah,Harun,Sejarah Pendidikan Islam,(Jakarta : Logos,1999)
Biografi-Islami.bogspot.com/2012/02/,Biografi-Abdullah-bin-Amr-bin-Ash.htmI



[1] http//id.Lidwa.com/app.sunan ibnu majah
[2] Harun Asrahah,Sejarah Pendidikan Islam,Jakarta,1999,hal 49
[3] Biografi-Islami.blogspot.com/2012/02/biografi-Abdullah-bin-Amr-bin-Ash.htmI

35 komentar:

  1. Nama : Ummu Hanik
    Nim : 2021 111 014
    Kelas : A

    pertanyaan :
    Menurut anda bagaimana cara mengoptimalkan fungsi masjid? berikan contoh riil'nya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya cara mengoptimalkan masjid yaitu selain sebagai tempat ibadah kita juga harus bisa memaksimalkan potensi dari masjid, misalnya masjid digunakan sebagai tempat unutk menuntut ilmu, Masjid berfungsi sebagai tempat untuk belajar mengajar, khususnya ilmu agama yang merupakan fardlu ‘ain bagi umat Islam. Disamping itu juga ilmu-ilmu lain, baik ilmu alam, sosial, humaniora, keterampilan dan lain sebagainya dapat diajarkan di Masjid. selain itu masjid juga bisa digunakan Sebagai pusat da’wah.

      Hapus
  2. Nama : Ila Ariska
    NIM : 2021111023
    Kelas : A

    Pertanyaan:
    Dalam penutup dijelaskan bahwa masjid berfungsi sebagai tempat ibadah dan sebagai pusat ilmu pengetahuan. Apa yang melatarbelakangi anda berpendapat demikian? bukankah masjid itu berfungsi sebagai tempat beribadah dan tempat untuk menuntut ilmu?

    BalasHapus
  3. Nama : Ila Ariska
    NIM : 2021 111 023
    Kelas : A
    mohon maaf pertanyaan di atas dibatalkan

    Pertanyaan:
    Haruskah fungsi masjid itu ditingkatkan sebagai pusat ilmu pengetahuan? karena seperti yang kita ketahui sekarang terdapat banyak lembaga-lembaga pendidikan formal yang pembahasan dan metodenya itu lebih bervariasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang sekarang ini sudah banyak lembaga-lembaga pendidikan formal sebagai tempat menuntut ilmu yang pembahasan dan metodenya bervariasi, lalu apakah kita harus meninggalkan masjid sebagai pusat ilmu?menurut saya tentu saja tidak, pada lembaga formal kebanyakan kita hanya mempelajari ilmu-ilmu dunia saja sedangkan ilmu agamanya hanya diberi porsi yang sedikit. Disinilah kita bisa menggunakan potensi dari masjid untuk memberikan ilmu_ilmu agama yang tidak didapatkan dilembaga formal. Kita bisa menggunakan masjid sebagai tempat untuk mengkaji ilmu-ilmu agama. mengingat pada zaman sekarang ini banyak dari umat islam yang tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang agama islam. Sehingga kita harus bisa meningkatkan fungsi masjid sebagai pusat ilmu agar bisa menghasilkan generasi Islam yang berkualitas.

      Hapus
  4. Nama : Arina Rizqona
    NIM : 2021 111 021
    Kelas A

    Pertanyaan :
    dalam makalah diatas dipaparkan mengenai fungsi masjid sebagai pusat ilmu pengetahuan. dewasa ini, terkadang kita jumpai masjid dijadikan tempat ngerumpi,dsb. bagaimana tanggapan anda mengenai hal tersebut ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang dizaman sekarang ini banyak kita jumpai masjid yang hanya dijadikan tempat untuk ngerumpi, menurut saya itu merupakan suatu kesalahan yang sangat besar karena sejatinya masjid adalah tempat untuk beribadah kepada Allah SWT bukan tempat untuk ngerumpi apalagi untuk gosip bahkan ada sebuah hadis yang mengatakan "Berbincang-bincang dalam masjid itu menggerogoti pahala-pahala seperti binatang ternak memakan rerumputan." jadi dari pada kita ngerumpi yang tidak jelas dan sis-sia lebih baik kita melakukan kegiatan yang lebih berguna dan bemanfaat seperti dzikir, membaca al Qur'an dll.

      Hapus
  5. Imam Dzikri (2021 111 227)

    Meningkatkan fungsi Masjid sebagai pusat ilmu, abad modern ini ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat internet semisal, menurut anda bagaimana jika untuk meningkatkan keilmuan mesjid-mesjid diberi hot-spot, padahal kita tahu internet itu sangat rawan sekali dengan hal-hal negatif...?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya, saya tidak setuju apabila masjid diberi hotspot karena kita harus bisa menimbang antara manfaat dan mudhorotnya, apalagi remaja dizaman sekarang ini sudah terbuai dengan sosial media yang ada di internet bahkan semua kalangan tidak hanya remaja, tua mudapun sudah pasti tahu. Sehingga bukannya memajukan keilmuan lewat masjid, yang ada masjid malah dijadikan sebagai tempat untuk numpang ngenet gratis. jadi menurut saya pemasangan hotspot dimasjid lebih banyak mudorotnya dari pada manfaatnya.

      Hapus
  6. nama : nur amiroh
    nim : 2021 111 345
    kelas : A
    masjid di fungsikan sebagai pusat ilmu pengetahuan, bagaimana caranya agar masyarakat tertarik ke masjid tidak hanya untuk beribadah saja tetapi untuk menuntut ilmu???

    BalasHapus
    Balasan
    1. salah satu cara yang bisa dilakukan guna menoptimalkan fungsi masjid bukan hanya untuk beribadah saja tetapi juga untuk menuntut ilmu yaitu dengan cara mengadakan kegiatan yang bersifat edukatif didalam masjid. misalnya saja dengan melakukan kajian kajian tentang ilmu agama atau mumgkin bisa mengadakan pengajian rutin setiap hari setelah shalat berjamaah. diharapkan cara tersebut bisa menjadi daya tarik untuk masyarakat untuk bisa menuntut ilmu dimasjid.

      Hapus
  7. NAMA: DEWI NURLITA KURNIAWATI
    NIM : 2021111036
    Assalamu'alaikum Wr.Wb. . .
    Bagaimana cara kita meningkatkan fungsi Masjid sebagai pusat ilmu di lingkungan non-muslim?? Dan bolehkah kita menuntut ilmu non-agama di masjid bersama orang-orang non-muslim??
    Syukron, Jazakumullah. . . :)
    Wassalamu'alaikum Wr. Wb. . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. kita harus sering melakukan kajia-kajian ilmu-ilmu agama karena kita hidup dalam lingkungan yang sebagian non muslim, agar bisa mempertebal keimanan kita dan tidak terpengaruh dengan ajaran ajaran non muslim tsb.
      menuntut ilmu non agama dimasjid itu diperbolehkan tetapi apabila ada orang non muslim yang ikut serta menurut saya tidak boleh karena masjid merupakan tempat untuk menuntut ilmu orang islam.

      Hapus
  8. Nama : Siti Nur Fitriana
    Nim : 2021 111 257
    Kelas: A

    Assalamu'alaikum,
    Didalam makalah Anda,dipaparkan bahwa Masjid mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman Nabi bahkan sampai sekarang. Nah, dizaman sekarang ini peranan masjid yang seperti apa yang berpengaruh bagi ilmu pengetahuan??mohon jelaskan???
    kedua, sekarang ini banyak orang yang berlomba-lomba membangun masjid akan tetapi, sedikit orang yang beribadah didalam masjid tersebut???
    Menurut pemalakah bagaimana cara menyadarkan masyarakat agar bisa meramaikan masjid yang dibangun tersebut agar masjid bisa bermanfaat??
    sekian,
    Terima Kasih.....:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya masjid yang berperan dalam ilmu pengetahuan yaitu, masjid yang banyak kegiatan edukatif Bentuknya mungkin dapat berupa kegiatan jangka pendek ( program kilat ) seperti pelatihan muballigh, pesantren kilat, pelatihan jurnalistik, kersus ketrampilan dan lain-lain. Dapat juga program bulanan seperti kursus bahasa Arab, dan pendidikan jangka panjang khusus untuk anak-anak seperti penyelanggaraan diniyah, untuk membantu kekurangan pengajaran agama yang dilaksanakan disekolah, jika ruangan masjid tersedia dan memungkinkan untuk kegiatan tersebut. Pendidikan khusus anak-anak adalah Taman Pendidikan Al-Qur’an, seperti pembelajaran menggunakan metode Iqra’, pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh remaja masjid pengelolaannya. Program ini akan sejalan dengan program Departemen Agama yang mencanangkan pemberantasan buta huruf al-Qur’an bagi masyarakat, khususnya anak-anak muslim, kegiatan ini diselenggarakan untuk membantu para orang tua muslim yang tidak mampu mendidik bacaan al-Qur’an putra-putrinya di tengah keluarga, sehingga Taman Pendidikan Al-Qur’an ini dapat membantu mereka mengajarkan al-Qur’an. cara yang bisa kita lakukan menyadarkan masyarakat agar meramaikan masjid yaitu, mulai dari diri kita sendiri untuk senantiasa shalat berjamaah dimasjid kita bisa memberikan contoh atau teladan yang baik dengan kita shalat berjamaah dimasjid secara rutin.

      Hapus
  9. Nama : Muhammad Kamaluddin
    NIM : 2021 111 042
    Kelas : A
    yang saya ingin tanyakan, apakah pada zaman dahulu Rosulullah SAW hanya menggunakan metode belajar duduk diam di masjid saja, seperti yang sudah dijelaskan diatas. trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada zaman Rasulullah metode belajar yang dilakukan tidak hanya dengan halaqah seperti yang dijejaskan dalam makalah, tetapi ada beberapa metode lain yang dilakukan oleh rasulullah salah satunya yaitu Metode Keteladanan (Al Uswah wa Al Qudwah)Ketika Rasulullah Muhammad SAW memberikan sebuah materi yang berkaitan pola perilaku atau tingkah laku yang berkaitan dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, sebelum beliau menyampaikan kepada peserta didik, terlebih dahulu beliau melakukannya dalam perbuatan sehari-hari. Dengan hal demikian, maka peserta didik akan lebih cepat memahami ajaran Rasulullah.

      Hapus
  10. nama: ianaturrizqia
    nim : 2021111305
    kelas:A
    dengan melihat fenomena saat ini banyak mazjid yang dijadikan tempat agro wisata di sebuah daerah, menurut anda hal yang seperti ini bagaimana solusinya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh saja masjid dijadikan sebagai tampat wisata tetapi yang boleh dikunjungi harus terbatas hanya bagian-bagian tertentu sehingga tidak menghilangkan kesakralan masjid yaitu sebagai temapt ibadah,

      Hapus
  11. nama : eka supriyatin
    kelas: A
    nim : 2021 111 357
    assalamualaikum,
    dari makalah ini dujelaskan bahwa masjid sebagai tempat ibadah juga sebagai sarana pendidikan,yang ingin saya tnyakan.
    bagaimana jika dalam suatu masjid di jadikan tempat musyawarah untuk pengambilan suatu keputusan yang tidak hanya bersifat agama saja,tetapi juga untuk umum??
    jadi otomatis di dalam masjid tersebut tidak hanya di hadiri oleh orang yang satu agama, tetapi juga berbeda agama?
    bagaimana pendapat saudara.........???
    terima kasih
    wassalmualaikum......

    BalasHapus
    Balasan
    1. masjid pada masa nabi juaga digunakan sebagai temapt untuk musyawarah jadi tidak apa-apa kalau masjid diginakan sebagai tempat musyawarah walaupun bukan berdifat keagamaan. mengenani orang non muslim yang ada dalam masjid,menurut imam syafii tidak apa-apa non muslim muslim masuk kemasjid karena ada keperluan kecuali masjidil haram.

      Hapus
  12. Nila Naely Rohmah
    2021111271
    Assalamu'alaikum...
    masjid dari dulu tidak hanya sebagai tempat ibadah, namun juga sebagai pusat pendidikan ataupun tempat majelis. yang saya tanyakan, bagaimana jika majelis anatara non-muslim dengan muslim melakukan perdebatan ataupun perkumpulan antara mereka, bagaimana hukumny?
    dan etiskah bila dilakukan didalam masjid?
    terimakasih....
    Wasalam...

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya tidak etis karena melakukan perdebatan masalah agama biasanya terjadi saling membenarkan agamanya masing-masing sehingga bisa memicu terjadi hal yang tidak kita inginkan.

      Hapus
  13. alif mega wahyuni
    2021111331
    zaman sekarang banyak orang yang berlomba2 membangun masjid namun realitanya mesjid itu banyak yang terbengkalai (tidak terurus) dan ada juga diantara mereka(pembangun mesjid)yang tidak melaksanakan sholat.
    yang saya tanyakan bagaimana cara agar menarik masyarakat untuk melaksanakan sholat berjamaah di mesjid dan apakan orang yang membangun mesjid namun tidak melaksanakan sholat, pahalanya masih mengalir untuknya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. cara yang bisa kita lakukan yaitu, mulai dari diri kita sendiri untuk senantiasa shalat berjamaah dimasjid kita bisa memberikan contoh atau teladan yang baik dengan kita shalat berjamaah dimasjid secara rutin. mengenai pahala orang yang membangun masjid tapi tidak melaksanakan shalat menurut saya pahalanya tidak akan mengalir untuknya karena salat merupakan kewajiban kita sebagai orang islam.

      Hapus
  14. Dzati Ismah
    2021111263
    asalam..
    apabila di dalam masjid, dijadikan sebagai tempat musyawaroh, setelah selesai musyawaroh ada acara saresehan (makan bersama). bagaimana hukumnya jika acara saresehan tesebut dilakukan di dalam masjid? dan berikan alasannya.
    terimakasih
    wasalam

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya tidak apa-apa acara saresehan tersebut dilakukan didalam masjid selagi ada tanggung jawab dari masyarakat yang melakukan musyawarah didalam masjid tersebut yaitu dengan membersihkan masjid yang sudah dijadikan tempat untuk musyawarah tersebut.

      Hapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. Nama: Anita Kumala
    Nim: 2021111364

    Pertanyaan untuk pemakalah yg terhormat.. .
    Berhubung pertanyaan yg ingin sya ajukan sbagian sdah ditanyakan oleh tman2 skalian yg akan saya tanyakan dsini trlebih dahulu adalah apakah masjid disini konteks'nya sma dg mushola..dalam artian fungsinya disamakan dg mushola atau tdk ?
    Kmudian sudah sering skali kita jumpai bahwa masjid itu bnyak yg di fasilitasi perpustakaan.. .dan bukan hanya ilmu2 ttg agama islam saja, akan tetapi jg ilmu umum-pun ada.. .mnurut pandangan pemakalah. Bgamana mensikapinya ?... .terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. konteks masjid disini tidak sama dengan mushala kalau mushala itu tempat untuk shalat seperti dirumah kita ada ruangan untuk shalat itu bisa dinamakan mushala.
      ilmu-ilmu yang bisa dipelajari dimasjid tidak hanya ilmu agama semata tetapi ilmu-ilmu umum yang lainya. Kita bisa lihat dari sejarah masjid pada zaman rasul ulah sampai pada masa dinasti-dinasti sesudah rasulullah saw wafat, dimana masjid sangat memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan pada masa itu sehingga pada masa tersebut islam mencapai puncak kejayaan dan memjadi pusat peradaban. hal ini membuktikan bahwa masjid mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pusat ilmu pengetahuan bukan hanya ilmu agama saja tetapi ilmu-ilmu umum lainya.

      Hapus
  18. Anisa Nur I.F (2021 111 372) Kelas ASenin, 25 Februari 2013 pukul 21.31.00 WIB

    Assalamu'alaikum ...!

    saya pernah mendengar ada salah satu golongan dari umat islam yang ketika mereka (golongan tersebut) membangun masjid/pun mushola itu tidak boleh digunakan untuk orang yang bukan golonganya (beda golongan)..bahkan ketika ada orang lain yang tidak sengaja sholat,, tempat itu langsung dibersihkan.. seakan-akan menganggap orang lain itu bernajis sehingga tidak mempunyai haq untuk beribadah di masjid itu.

    bagaimana tanggapan pemakalah terhadap fenomena tersebut..? apakah fungsi masjid yang seperti itu dibenarkan??? sekian terma ksh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau menurut saya pribadi, saya tidak mempermasalahkan hal tersebut karena yang penting dari golongan tersebut bisa menggunakan masjidnya dengan optimal dan bisa berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

      Hapus
  19. khusnia zulfatul janah
    202 1111 010
    yang ingin saya tanyakan adalah bolehkan masjid dijadikan sebagai menyalurkann ilmu yg tidakad hub dengan islam misal seperti ilmupengetahuan alam

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh saja
      ilmu-ilmu yang bisa dipelajari dimasjid tidak hanya ilmu agama semata tetapi ilmu-ilmu umum yang lainya. Kita bisa lihat dari sejarah masjid pada zaman rasul ulah sampai pada masa dinasti-dinasti sesudah rasulullah saw wafat, dimana masjid sangat memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan pada masa itu sehingga pada masa tersebut islam mencapai puncak kejayaan dan memjadi pusat peradaban. hal ini membuktikan bahwa masjid mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pusat ilmu pengetahuan bukan hanya ilmu agama saja tetapi ilmu-ilmu umum lainya

      Hapus