Laman

Jumat, 15 Februari 2013

F1-4 Resti latifun N.: Teladan dari Pemimpin Rumah Tangga

MAKALAH
LEMBAGA PENDIDIKAN RUMAH TANGGA
(Teladan dari Pemimpin Rumah Tangga)
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Hadis Tarbawi II
Dosen Pengampu : Muhammad Hufron, M.S.I



Disusun Oleh :
Resti Latifun Nisa         2021 111 019
                   Kelas : F
           




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
            Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi orang yang berkembang secara sempurna. Mereka menginginkan anak yang dilahirkan itu kelak menjadi orang yang sehat, kuat, berketerampilan, cerdas, pandai, dan beriman. Bagi orang Islam, beriman itu adalah beriman secara Islam. Dalam taraf yang sederhana, orang tua tidak ingin anaknya lemah, sakit-sakitan, penganggur, bodoh dan nakal. Pada tingkat yang paling sederhana, orang tua tidak menghendaki anaknya nakal dan menjadi penganggur. Dan terakhir, pada taraf paling minimal ialah jangan nakal. Karena kenakalan akan menyebabkan orang tua mendapat malu dan kesulitan.















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Materi Hadis tentang Teladan dari Pemimpin Rumah Tangga

- حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا صَالِحٌ عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ قَالَ كَانَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ إِذَا أَشْفَى عَلَى خَتْمِ الْقُرْآنِ بِاللَّيْلِ بَقَّى مِنْهُ شَيْئًا حَتَّى يُصْبِحَ فَيَجْمَعَ أَهْلَهُ فَيَخْتِمَهُ مَعَهُمْ .
(رواه الدارمي فى السنن ,كتاب فضا ئل القران ,باب فى ختم القران)[1]
B.     Tarjamah Hadis

“Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Shalih dari Tsabit Al Bunani ia berkata; Apabila Anas bin Malik hampir mengkhatamkan Al Qur'an di malam hari, ia menyisakan sedikit dari Al Qur'an hingga waktu pagi. Lalu ia mengumpulkan keluarganya, kemudian ia mengkhatamkan Al Qur'an bersama mereka”. (HR. Ad-Darimi)

C.     Mufrodat

Indonesia
Arab
Indonesia
Arab
di malam hari
بِاللَّيْلِ
dari Tsabit Al Bunani
عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ
Menyisakan
بَقَّى
Berkata

قَالَ
Sedikit darinya
مِنْهُ شَيْئًا
Ada

كَانَ
Hingga waktu pagi
حَتَّى يُصْبِحَ
Anas bin Malik
أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ
Mengumpulkan
فَيَجْمَعَ
Apabila
إِذَا
Keluarganya
أَهْلَهُ
Hampir
أَشْفَى
Mengkhatamkan

فَيَخْتِمَهُ
Mengkhatamkan Al Qur'an
عَلَى خَتْمِ الْقُرْآنِ
Bersama
مَعَهُمْ



D.    Biografi Rawi (Pertama)/Mukharij

            Tsabit al-Bunani, lengkapnya Tsabit bin Aslam al-Bunani al-Bashri Abu Ahmad, adalah seorang tabi’in yang mulia, zuhud, dan ahli ibadah. Nama dan laku hidupnya (sirah) turut mengisi cakrawala para ‘abid yang selalu menghidupkan malam-malam mereka dengan ta’abud kepada Allah SWT dan menempuh jalan ketakwaan.
            Tsabit al-Bunani selalu menyerahkan dirinya kepada Tuhannya. Ia selalu rindu dengan shalat dan sujud di hadapan Allah SWT, sehingga ia tidak lagi memiliki keinginan apapun dari materi dunia. Tidak ada yang dijadikan sebagai tujuan hidupnya kecuali shalat, dzikir, dan menyebarluaskan hadis Nabi SAW.
            Tsabit al-Bunani selalu meneguhkan hatinya dengan berdo’a kepada Allah SWT agar jangan mengharamkan dirinya menikmati kelezatan sujud dihadapan-Nya, juga kelezatan shalat sampai di dalam kuburnya sekalipun. Dalam hidupnya, ia telah berguru dan nyantri pada anas bin malik selama empat puluh tahun dan termasuk orang yang paling banyak ibadahnya diantara penduduk Bashrah.
            Anas menuturkan, “Setiap kebajikan itu memiliki pintu. Tsabit bin Aslam termasuk salah satu pintu kebajikan.” Ia meninggal tahun 127 H.[2]
             Ad darimy ialah Abu Muhammad ‘Abdullah ibn ‘Abdur Rahman ibn al Fadl ibn Bahran at Tamimy ad Darimy, seorang hafidh besar, pengarang al musnad dan salah seorang dari imam-imam hadis yang terkemuka.
            Beliau meriwayatkan hadis dari Yazid ibn harun, Marwan ibn Muhammad, An Nadir ibn Syumail, Said ibn Amir adl Dlab’y, Ja’far ibn ‘Aun, Zaid ibn Yahya ibn Ubaid ad Dimasyqy, dan dari sejumlah ulama yang lain.
            An Nawawy berkata, “Ad Darimy adalah salah seorang penghafal hadis yang yang menjadi kebanggaan ummat Islam di masanya yang sukar dicari tandingannya”. Di antara hasil karyanya ialah, kitab yang terkenal dengan nama Musnad Ad Darimy.
            Beliau dilahirkan pada tahun 181 H dan wafat pada tahun 255 H dikebumikan pada hari ‘Arafah yang kebetulan jatuh pada hari jum’at pula.[3]

E.     Keterangan Hadis
                                Anas bin Malik memiliki kebiasaan apabila telah mendekati kekhataman dalam membaca al-Qur’an, beliau menyisakan beberapa ayat untuk mengajak keluarganya guna mengkhatamkan al-Qur’an bersama.
“Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Shalih dari Tsabit Al Bunani ia berkata; Apabila Anas bin Malik hampir mengkhatamkan Al Qur'an di malam hari, ia menyisakan sedikit dari Al Qur'an hingga waktu pagi. Lalu ia mengumpulkan keluarganya, kemudian ia mengkhatamkan Al Qur'an bersama mereka”. (HR. Ad-Darimi)        
                        Hikmah yang dapat dipetik dari hadis di atas adalah bahwa ketika mengkhatamkan al-Qur’an merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa kepada Allah. Dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga, akan dapat memberikan berkah kepada seluruh anggota keluarga. Karena semuanya berdoa secara bersamaan kepada Allah dengan mengharap rahmat dan berkah dari-Nya.[4]
            Dalam lingkup keluarga, orang tualah yang menjadi pendidik pertama dan utama. Kaidah ini ditetapkan secara kodrati; artinya orang tua tidak dapat dapat berbuat lain, mereka harus menempati posisi itu dalam keadaan bagaimanapun juga. Karena mereka ditakdirkan menjadi orang tua dari anak yang dilahirkannya. Oleh karena itu, mereka mau tidak mau mereka harus menjadi penanggung jawab pertama dan utama.[5]           
            Ada pendapat berbeda tentang pendidikan dalam keluarga, yaitu tentang pemberian kebebasan kepada anak. Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya sejak permulaan diberikan kebebasan maksimal kepada anak. Dalam hal ini faktor pendidikan kepada anak sudah berakhir sebelum anak itu dewasa. Dalam kenyataan terbukti bahwa keluarga yang menerapkan pendidikan keluarga dapat menghasilkan pribadi-pribadi anak yang menjadi baik. Pendidikan dalam Keluarga dapat memberikan pengaruh besar terhadap karakter anak. Sebab itu kunci utama untuk menjadikan pribadi anak menjadi baik yang terutama terletak dalam pendidikan dalam keluarga.
            Dan karakter yang ditumbuhkan adalah faktor yang amat penting dalam kepribadian anak, karena banyak mempengaruhi prestasi dalam berbagai bidang. Ilmu pengetahuan dan kemampuan teknik adalah penting untuk pencapaian keberhasilan, tetapi tidak akan mampu mencapai hasil maksimal kalau tidak disertai karakter. Hal itu terutama karena pada waktu ini faktor karakter kurang menjadi perhatian dalam penyelenggaraan pendidikan. Ini semua harus menjadi salah satu hasil penting usaha pendidikan, baik pendidikan dalam keluarga, pendidikan sekolah maupun pendidikan dalam masyarakat. Akan tetapi karena pendidikan pada anak paling dulu dimulai dalam pendidikan dalam keluarga, maka pendidikan dalam keluarga yang seharusnya memberikan dasar yang kemudian diperkuat dan dilengkapi dalam pendidikan sekolah dan pendidikan dalam masyarakat.[6]
F.      Aspek Tarbawi
Ø  Keluarga merupakan salah satu lembaga pendidikan pertama bagi anak sebelum memasuki dunia sekolah dan masyarakat.
Ø  Pendidikan  keluarga  memberikan pengaruh besar terhadap karakter anak.
Ø  Sebagai pendidik dalam pendidikan rumah tangga (ayah dan ibu) bertanggung jawab  penuh terhadap perkembangan anak.
Ø  Keluarga harus mampu memberikan pendidikan dan tauladan yang baik bagi anak.
Ø  Pemimpin rumah tangga harus menentukan dan meluangkan waktunya untuk membaca al-Qur’an bersama keluarga.




















BAB III
PENUTUP
            Pendidikan dalam keluarga menjadi tanggung jawab bagi orang tua, dimana peran keduanya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Sebagai pendidik dalam keluarga selayaknya orang tua mampu memberikan pendidikan dan tauladan yang baik bagi anaknya. Karenanya pendidikan pada anak paling dulu dimulai dalam pendidikan keluarga, maka pendidikan dalam keluarga seharusnya mampu memberikan dasar yang kemudian diperkuat dan dilengkapi dalam pendidikan sekolah dan pendidikan dalam masyarakat.
















DAFTAR PUSTAKA
          ad-Darimi, Sunan darimi. tt. Kitab Fadhoilil Qur’an bab. Mengkhatamkan Qur’an.
Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasby. 1997. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra
Tafsir, Ahmad. 1991. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,



[1] Ad darimi, Sunan ad-Darimi Kitab  Fadhoilil Qur’an Bab Mengkhatamkan Qur’an , jilid 1-2, tt, hlm. 368
[3] Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 1997), hlm. 301-302
[5] Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991), hlm. 155

46 komentar:

  1. NUR DANINGSIH
    2021111046 KELAS F
    "Dalam kenyataan terbukti bahwa keluarga yang menerapkan pendidikan keluarga dapat menghasilkan pribadi-pribadi anak yang menjadi baik."
    dari peryataan makalah tersebut,,bagaimana dengan keluarga yang broken home.apakah pendidikan keluarganya akan menghasilkan pribadi anak yang baik??

    BalasHapus
  2. Tidak, pendidikan dalam lingkup keluarga yang mana menjadi tanggung jawab bagi kedua orang tua, dimana peran keduanya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Sebagai pendidik dalam keluarga selayaknya orang tua mampu memberikan pendidikan dan tauladan yang baik bagi anaknya. Dari keluarga yang broken home akan melahirkan anak-anak yang mengalami krisis kepribadian sehingga perilakunya sering tidak sesuai. Bahkan mereka bisa saja mengalami gangguan emosional. Apabila pondasi pendidikan dibangun dengan kuat maka pembangunan pendidikan selanjutnya akan mudah dan berhasil dengan baik, lain halnya jika pondasi pendidikan lemah dan berantakan, sulit kiranya membangun pendidikan selanjutnya.






    BalasHapus
  3. bagaimanakah cara rasulullah dalam memimpin rumah tangganya?

    BalasHapus
  4. mustaqimah, klas f 2021 111 252

    bagaimanakah cara Rasulullah dalam memimpin rumah tangganya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara Rasullullah dalam memimpin rumah tangganya, yakni beliau memperlakukan istrinya dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang, tidak pernah sekalipun marah akibat hal-hal yang sepele dalam kehidupan rumah tangganya. Walaupun seorang Rasul dan Pemimpin Besar Umat Islam, beliau tidak sungkan untuk membantu pekerjaan rumah tangga yang biasanya dikerjakan seorang istri.Kurang lebihnya jawabannya seperti itu.

      Hapus
  5. assalamualaikum
    SUBUR MUKTI WIBOWO
    2021111063
    Kelas: F
    Seberapa besar pengaruh pendidikan keluarga dalam pembentukan karakter anak?

    wassalam...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikum salam wr.wb
      Sangatlah besar, keluarga yang merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak dan menjadi dasar penting dalam pembentukan karakter anak. Dalam hal ini peran orang tua menjadi sangat dominan mendidik anak semenjak dini, dengan penuh kelembutan dan kasih sayangnya, mampu menjadi teladan yang baik dan memberi makanan yang halal dan toyib. Suasana agamis di rumah, di sekolah akan lebih mudah untuk membentuk kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual bagi anak.

      Hapus
  6. Iswatikah
    2021111189
    kelas F
    Assalamualaikum wr. wb.
    Bagaimana jika orang tua dengan terpaksa menitipkan anaknya kepada pengasuh dikarenakan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan dan di tempat yang jauh dari daerahnya dan dalam waktu yang lama, sehingga tidak bisa mendidik anaknya secara langsung, bagaimana solusinya agar bisa menjadi tauladan yang baik, meskipun di waktu dan tempat yang jauh dari keluarganya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dalam hal ini orang tua harus pintar mencari pengasuh anak terutama dari salah satu keluarga terdekat yang dipercaya menjadi tanggung jawab bagi si anak sebagai pengganti peran orang tua.disamping ada pengasuh dari salah satu keluarga yang dipercaya,komunikasi antara anak dan orang tua tetap berjalan agar si anak tidak merasa di abaikan dan ditelantarkan oleh orang tua.

      Hapus
  7. Assalamualaikum.
    Muhammad Adnan.
    2021111349.
    Kelas f.
    Begini pertanyaannya. bagaimana menciptakan suasana keluarga yang sejahtera jika yang menjadi tulang punggung adalah seorang ibu, karena biasanya terjadi rasa saling minder, dan apakah fenomena tersebut menyalahi dari ajaran atau sunnah nabi?.
    Terima kas hih,..

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum salam wr.wb

      untuk menciptakan suasana keluarga yang sejahtera jika yang menjadi tulang punggung adalah seorang ibu, maka seorang ibu harus mempunyai pegangan hidup dan prinsip. jika seorang ibu memiliki pegangan hidup (penghasilan tetap) maka beliau akan merasa bangga akan penghasilan yang beliau peroleh. dan dengan prinsip, seorang ibu dapat mengatur hidup keluarganya dengan teratur dan disiplin.berdasarkan fenomena tersebut, selagi seorang ibu masih menjalankan peranan dan mengetahui akan batasan-batasannya maka bisa dikatakan tidak menyalahi dari ajaran atau sunah Nabi.

      Hapus
  8. assalamu'alaikum..
    Muhammad Fahminnafi
    2021111365
    Kelas F
    banyak fakta yang terjadi, bahwa kebanyakan orang tua dulu itu tidak mengerti dan dalam hal mendidik anaknya hanya sekedar yang mereka ketahui saja, sedangkan kita tahu bahwa pendidkan dalm lingkup keluarga itu sangat penting karena sebagai pondasi awal dalm membentuk karakter anak.
    dengan fenomena tersebut, bagaimana tanggapan saudara?
    matur tengkyu..
    Wassalam

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa alaikum salam wr.wb

      Menanggapi fenomena tersebut, kebanyakan orang tua dahulu pendidikan kurang begitu diutamakan, sehingga hanya mengandalkan pengalaman hidup dan kerja keras.Lain halnya di era seperti sekarang dimana pendidikan lebih diutamakan.

      Hapus
  9. Nama : Nur Latifah
    NIM : 2021 111 215
    Kelas : F
    Menurut anda, apakah dengan melakukan segala sesuatu yang diminta anak akan membuat dia tumbuh menjadi seorang yang berkarakter baik dan sukses nantinya?
    mohon jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada awalnya bisa dikatakan baik tergantung dari kapasitas kebutuhan si anak. Akan tetapi manakala hal demikian, jika dilakukan sesering mungkin dan berlebihan akan menjadikan anak tersebut manja dan malas. Sehingga dari si anak tidak ada keinginan untuk mandiri karena secara materi telah tercukupi.

      Hapus
  10. Nama : Ning Yuliati
    NIM : 2021 111 214
    Kelas : F

    Menurut anda apa saja yang harus dilakukan orang tua untuk membentuk kepribadian dan karakter anak agar anak tersebut siap menghadapi kejamnya dunia?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Membentuk kepribadian dan karakter anak sama halnya mengajarkan anak agar bersikap baik dihadapan masyarakat maupun dihadapan Allah SWT. Membentuk kepribadian dan karakter anak adalah membentuk anak yang berakhlakul karimah yakni dengan cara mengajarkan kejujuran, keberanian, kesabaran, berfikir lurus, tanggung jawab, kedisplinan dan nilai semangat juang.

      Hapus
  11. Nama: Lutfia Riska
    NIM : 2021 111 216
    Kelas : F

    Seringkali orang tua menggunakan teknik dalam membangun dan mendidik anak anak dengan cara memerintah, meminta anak anaknya melakukan apa yang di katakan, padahal orang tua tersebut tidak memberikan contoh konkret kepada anaknya. bagaimana tanggapan anda mengenai hal tersebut jika dihubungkan dengan hadits diatas!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebagai orang tua yang baik manakala ia memerintah anaknya tidak sekedar memerintah saja. Akan tetapi, memberikan contoh perilaku yang baik dan nyata kepada anak.

      Hapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. mabruroh 2021110286

    Bagaimana sikap orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka,yang notabenya anak itu,adalah anak yang berkepentingan khusus.misalnya cacat,atau autis,keterbelakngan mental

    BalasHapus
    Balasan
    1. orang tua harus mampu mengarahkan keahlian dan keinginan si anak tersebut. dalam hal ini orang tua mendukung penuh terhadap kemampuan si anak untuk masa depannya.seperti halnya, seorang anak yang memiliki bakat di bidang seni, sebagai orang tua mampu memberikan bimbingan dan dukungan penuh.

      Hapus
  14. slamet nurchamid
    2021 111 132
    Pasangan suami-istri yang sama-sama sibuk biasanya memiliki sedikit waktu untuk berkomunikasi. Paling-paling mereka bertemu saat hendak tidur, sarapan pagi atau di akhir pekan. Terkadang, untuk makan malam bareng pun terlewatkan begitu saja. Kurangnya atau tidak adanya waktu untuk saling berbagi dan berkomunikasi ini seringkali menimbulkan salah pengertian. Suami tidak tahu masalah yang dihadapi istri, demikian juga sebaliknya. Akhirnya, ketika bertemu bukannya saling mencurahkan kasih sayang, namun malah cekcok.
    bagaimana solusinya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dengan menanamkan perilaku kejujuran dan saling memahami satu sama lain. Untuk itu apabila terdapat suatu permasalahan sedini mungkin untuk bisa diselesaikan secara bersama dengan kepala dingin.Usahakan dari salah satu kedua belah pihak tidak mengganggap dirinya yang paling benar.

      Hapus
  15. bagaimana cara orang tua mendidik anak yang dalam lingkunagan masyarakat yang berbeda agama?

    BalasHapus
    Balasan
    1. pada dasarnya semua agama memiliki tujuan yang baik. akan tetapi, sebagai orang tua dalam mendidik anak memberikan didikan toleransi dan batasan-batasan serta norma-norma yang berlaku. sehingga anak bisa memilah mana ajaran yang diyakini diri sendiri dan keyakinan orang lain.

      Hapus
  16. nama: Muhammad Nur M.
    NIM: 2021 111 322
    kelas F

    seandainya, keinginan atau cita2 seorang anak berlawanan atau tidak sependapat keinginan ortu, gimana kah solusi yang baik menurut pandangan Islam?

    BalasHapus
  17. Kukuh Dwi Atm
    2021 111 323
    Kelas F

    bagaimana menurut Anda, jika seseorang yang memiliki yayasan lembaga pendidikan, yang mana ia juga berkecimpung di dalamnya, akan tetapi anaknya sendiri malah dimasukkan ke yayasan LPend lain? padahal ia kan mampu mendidiknya sendiri?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada kemungkinan bahwa orang tua memasukkan anaknya ke yayasan lembaga pendidikan lain dengan harapan anak tersebut memiliki pengetahuan dan pengalaman yang bisa melebihi dari orang tuanya.

      Hapus
  18. M. M. Yulianto
    2021 111 314
    F

    "Pemimpin rumah tangga harus menentukan dan meluangkan waktunya untuk membaca al-Qur’an bersama keluarga."

    lha bagaimana kalau orang tuanya tidak bisa membaca Al Qur'an dan meluangkan waktu bersama keluarga??
    terimakasih... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dengan memanggil guru yang dianggap mampu memberikan pendidikan baca tulis al-Qur'an yang merupakan bentuk lain dari usaha orang tua dalam mendidik anaknya di rumah.

      Hapus
  19. Nur Hamzah
    2021 111 312
    F

    menurut anda, contoh yang bagaimana pendidikan dalam rumah tangga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. contoh pendidikan dalam rumah tangga,terletak pada pendidikan rohani dalam artian pendidikan kalbu (pendidikan agama) bagi anak. karena pendidikan agamalah yang berperan besar dalam membentuk pandangan hidup seseorang.

      Hapus
  20. Mahmud Huda
    2021 111 328
    f

    menurut Anda, apakah dalam suatu rumah tangga, ada batasan waktu kewajiban orang tua dalam mendidik anaknya??
    .

    BalasHapus
    Balasan
    1. selagi orang tua masih sanggup dan membantu serta memberi arahan yang baik kepada anaknya, maka bisa dikatakan tidak ada batasan kewajiban orang tua dalam mendidik anaknya.

      Hapus
  21. nur khalimin
    2021 111 320
    F

    apakah menurut anda benar, jika orang tua menjelek-jelek kan anaknya sendiri, namun membangga2kan anak orang lain, disebabkan perbedaan prestasi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak dibenarkan. tidak bijak manakala orang tua membandingkan anaknya sendiri namun membangga-banggakan anak orang lain karena perbedaan prestasi. sebagai orang tua yang baik hendaknya memotivasi anak untuk lebih giat lagi belajar. dimana ada kemauan bagi si anak maka kemungkinan besar bisa meraih kesempatan prestasi yang baik.

      Hapus
  22. Nama : Irma Susanti
    Nim : 2021 111 218
    Kelas : F
    Assalamu’alaikum Wr.Wb
    Menurut anda bagaimana caranya seorang anak yang terlahir di lingkungan prostitusi untuk berusaha belajar mengenai hal-hal baik dalam kehidupan, sedangkan anak tersebut tidak mempunyai seorang pemimpin keluarga terlebih sosok teladan yang baik dalam kehidupannya,?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa alaikum salam wr.wb

      menurut saya ada baiknya si anak menghindar dari lingkungan tersebut dan mencari tempat dimana tempat itu mengajarkan tentang pendidikan keagamaan dan ilmu pengetahuan serta mengikuti kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi si anak.

      Hapus
  23. Aminah Balgis Alatas
    2021 111 221
    F

    Menjadi pemimipin yang baik di dalam keluarga itu tidak sangatlah mudah, banyak teladan yang kita bisa ambil dari Rasulullah SAW akan tetapi sulit untuk meniru kepemimpinan beliau.
    Bagaimana menurut pemakalah keteladanan yang baik untuk menjadi pemimpin di dalam keluarga itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keteladanan yang baik untuk menjadi pemimpin di dalam keluarga itu yakni orang tua tidak sekedar memerintah anaknya, melainkan bisa memberikan contoh perilaku yang baik dan nyata kepada anak.Sehingga dalam hal ini anak bisa meniru dari apa yang telah dicontohkan oleh orang tua.

      Hapus
  24. Nama : Labibah
    NIM : 2021 111 254
    Kelas : F

    menurut Anda bagaimana cara singel parent (ibu) untuk dapat mendidik anak-anaknya sendirian? sementara si ibu juga harus bekerja.

    BalasHapus
  25. Nama : Miftakhul Janah
    NIM : 2021 11 244
    Kelas : F

    Aspek Tarbawi kan di jelaskan bahwa keluarga harus mampu memberikan pendidikan dan tauladan yang baik bagi anak, bagaimana kalau keluarganya tidak seperti itu... dalam arti malah menyuruh anaknya untuk tidak usah sekolah dan perilaku kesehariannya itu menyimpang...???

    BalasHapus
  26. Nama : Nafrotul Izza
    NIM : 2021 111 245
    Kelas : F

    Bagaimana cara kita nanti menjadi orang tua dalam mengendalikan sikap anak yang nakalnya di luar batas.... Apakah harus di hukum ataukah bagaimana??? Kalau harus di hukum lantas hukumannya seperti apa???

    BalasHapus
  27. Nama : Maghfiroh
    NIM : 2021 111 246
    Kelas : F

    Di sini kan di jelaskan bahwa hendaknya orang tu mampu mendidik anaknya untuk belajar membaca Al-Quran bersama... Nah jika orang tuanya tidak bisa membaca Al-Quran bagaimana...????

    BalasHapus
  28. Nama : Maghfiroh
    NIM : 2021 111 246
    Kelas : F

    Seharusnya orang tua khan mengajarkan anaknya untuk membaca Al-Quran bersama-sama... Lantas bagaimana jikalau orang tuanya tidak bisa membaca Al-Quran...???

    BalasHapus